166. Bagaimanakah keadaan manusia waktu mulai bangun di Akhirat?

Waktu setiap diri dihidupkan kembali di Akhirat nanti terdapatlah dua macam bentuk manusia yang memperlihatkan perbedaan yang amat menyolok. Golongan yang menurut nilai hidupnya kini ditentukan jadi penduduk sorga memiliki rupa yang amat sempurna, sedangkan yang ditentukan masuk neraka berupa batu atau besi. Kebangkitan untuk hidup kembali itu berlaku sekali gus di seluruh planet, mereka muncul dari tanah dan langsung diterbangkan menuju alamat tertentu. Itulah yang pernah kita sebutkan bahwa semua manusia akan mengalami penerbangan angkasa luar di Akhirat sebagai pernah dialami dulunya oleh Ibrahim dan Muhammad dalam Mi'rajnya.

A. Para Muttaqien akan berwujud seperti dikatakan oleh ayat :

56/60. Kami telah menentukan di antara kamu kematian dan tidaklah Kami didahului.

56/61. Atas hal mengganti permisalan rupamu, dan Kami akan mewujudkan kamu pada rupa yang tidak kamu ketahui.

70/39. Awaslah, bahwa Kami telah menciptakan mereka dari apa yang mereka ketahui.

70/40. Maka janganlah AKU bersumpah atas nama Tuhan timur-timur dan barat-barat, bahwa Kami adalah Yang menentukan.

70/41. Atas menggantikan yang lebih baik dari rupa mereka dan tidaklah Kami didahului.

Kedua susunan Ayat Suci ini kalau dibaca sepintas lalu sebagai menerangkan bahwa penduduk negeri di Bumi kini akan diganti dengan penduduk yang lebih baik, tetapi sebenarnya menerangkan ketinggian wujud dan rupa para Muttaqien waktu hidup di Akhirat nanti. Istilah timur-timur dan barat-barat menunjukkan bahwa keadaan yang sama akan berlaku dipermukaan seluruh planet. Manusia kini tak mungkin mengira-ngira betapa wujud itu nantinya, dari itu Allah menyatakan bahwa DIA tidak akan didahului. Imaginasi manusia sangat terbatas untuk itu begitupun untuk seluruh keadaan yang akan berlaku di alam Akhirat. Bagaimana pula kita dapat menggambarkan keadaan alam wujud tanpa ubah, tanpa Mar'a atau Neuterino yang meninggalkan sedangkan kita hidup kini dalam alam fana. Keadaan mengenai Akhirat hanyalah didapat dari apa yang tercantum dalam Alquran.

B. Orang-orang kafir akan berupa batu atau besi, dikandung dalam maksud ayat :

2/24. Maka jika tidak kamu kerjakan (masih menunggu untuk bertobat) dan tidaklah akan kamu kerjakan, maka insyafilah neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, dijanjikan bagi orang-orang kafir.

17/50. Katakanlah, Jadilah berupa batu atau besi.

41/20. Hingga ketika mereka sampai di Akhirat itu, pendengaran mereka dan pemandangan mereka dan kulit mereka membuktikan pada mereka akibat dari apa yang mereka kerjakan selama ini.

55/39. Ketika itu tidaklah ditanyai manusia dan jin tentang dosanya.

55/40. Maka dengan pemberian Tuhanmu yang mana lagi kamu akan mendustakan ?

55/41. Akan dikenal orang-orang berdosa itu dengan tandanya (rupanya) lalu masing-masingnya diambil (dibawa ke neraka) dengan.jiwanya dan pendiriannya (dalam keadaan sadar).

66/6. Wahai orang-orang beriman, selamatkanlah dirimu dan keluargamu dari neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, di atasnya menjaga malaikat yang bersikap tegas keras. Mereka tak pernah menyanggah pada Allah tentang apa yang DIA perintahkan, dan mereka melakukan apa-apa yang diperintahkan.

 

Sewaktu manusia dihidupkan serentak di Akhirat nanti, terpisahlah mereka pada rupa yang sangat sempurna dan yang sangat buruk, insyaflah manusia kafir waktu itu juga atas kedurhakaannya terhadap Allah selama hidup di dunia fana. Wujud diri mereka langsung berubah untuk ditempatkan dalam neraka, kepada mereka diberikan catatan riwayat hidup, dan kesadaran mereka dipertinggi tentang segala sesuatu. Akhirnya mereka menelan penyesalan untuk selamanya, nasib mereka berlangsung terus tanpa robah. Atas hal yang mereka tanggungkan itu tidak perlu diadakan tanya jawab dengan pemeriksaan seperti hakim atas pesakitan yang tertuduh.

167. Cara bagaimana pemutusan hukuman oleh Allah waktu itu hingga disebut atas dasar keadilan ?

Seperti dikatakan tadi bahwa putusan Allah berlaku tanpa pemeriksaan atas juta milyar persoalan dari penduduk yang mendiami juta milyar planet di sentesta raya ini. Putusan itu ditentukan dan dilaksanakan serentak sekali gus, maka keadaannya bukan seperti seorang yang hanya dapat mengingat, bertindak atas satu soal saja. Walaupun demikian putusan Allah itu berlaku atas dasar keadilan dan dipenuhi oleh kasih sayang, ini terlaksana dengan alasan yang terjalin dari empat unsur :

A. Ilmu pengetahuan manusia diberikan sepenuhnya sekali gus sewaktu bangun di Akhirat, melebihi keilmuan manusia sewaktu hidup di dunia kini. Kalau manusia kini mendapat kesadaran secara berangsur tentang sesuatu dan pengetahuan diperolehnya sedikit demi sedikit sebanding dengan peningkatan peradaban, maka di Akhirat kesadaran dan pengetahuan itu diperolehnya serentak dalam satu waktu: Di sana tidak ada manusia jahil, dungu, bodoh atau yang setengah bodoh, tetapi semuanya memiliki kesadaran dan pengetahuan yang sebanding. Dalam keadaan demikian setiap diri tidak  berhasrat untuk rnembohong malah tak berkesempatan melakukannya, dari sebab itu terlaksanalah keadilan yang merata tanpa tantangan dalam pelaksanaan hukum sebagai sanksi dan resiko yang dipertanggung jawabkan. Semua itu kita ketahui berdasarkan maksud ayat :

6/130. Wahai masyarakat jin dan manusia, tidakkah datang kepadamu Rasul-rasul dari bangsamu yang menceritakan atasmu Ayat-ayatKU dan memperingatkan padamu pertemuan pada Hari ini? Mereka berkata : "Kami membuktikan atas diri kami selama ini". Dan kehidupan di dunia memperdaya mereka dan mereka membuktikan atas keadaan diri mereka selama ini, bahwa mereka itu adalah orang-orang kafir.

16/27. Kemudian pada Hari kiamat DIA menghinakan mereka dan berkata: "Di mana serikatKU yang kamu memihak kepadanya ?" Berkatalah orang-orang yang diberi ilmu itu bahwa kehinaan dan kejahatan pada Hari ini adalah atas orang-oragg kafir.

27/66. Akan tetapi akan berkumpul ilmu mereka di Akhirat nanti, malah mereka (di dunia kini) dalam keraguan tentang Akhirat itu malah mereka buta tentang itu.

39/48. Dan nyatalah bagi mereka kejahatan-kejahatan yang mereka perbuat selama ini dan jadi logislah pada mereka apa-apa yang mereka perolok-olokkan.

B. Pemandangan dan pendengaran manusia di Akhirat sangat tajam. Kalau manusia di dunia kini hidup dalam alam tiga dimensi di mana penglihatan dan pendengaran terbatas pada ukuran tertentu dalam lingkungannya, dan mereka hanya sanggup melihat serta mendengar sesuatu pada gelombang pertama yang dipancarkan, maka di Akhirat nanti manusia itu akan hidup dalam alam empat dimensi di mana penglihatan dan pendengaran tak terhalang dan tak dibatasi oleh ukuran tertentu dalam lingkungannya malah mereka akan melihat serta mendengar sesuatu pada gelombang yang sudah lama menggelombang ke angkasa luas yang kemudian kembali memantul pada pancaindera mereka. Keadaan begini akan memperkuat keinsyafan manusia sebagai disebutkan pada alinea A di atas tadi dan dengannya terlaksanalah sanksi hukum secara adil berupa resiko yang dipertanggungjawabkan. Hal ini dapat diketahui dari maksud ayat :

50/22. Sesungguhnya engkau dalam lengah tentang Akhirat ini, maka Kami angkatkan daripadamu tutupan (pancaindera)mu, maka pemandanganmu Hari ini keras dan tajam.

75/14. Malah manusia akan melihat riwayat dirinya (selama hidup di dunia fana).  

75/15. Dan walaupun dia menyampaikan pembelaannya.

C. Kitab catatan riwayat hidup manusia selama tinggal di dunia kini akan didatangkan oleh Allah kepada setiap diri. Dengan Kitab itu manusia semakin tidak berkesempatan untuk mengelakkan resiko yang wajib diterimanya, dan dengan itu juga terlaksanalah pelaksanaan sanksi hukum secara adil tanpa ada yang dirugikan di Akhirat nanti.

Kitab Catatan adalah Mar'a atau Neuterino yang mengapung dari setiap diri manusia yang dengan pengapungan itu diri tadi berobah dari kuat jadi lemah, dari muda yang gagah jadi tua yang buruk. Mar'a itu senantiasa merekam segala gerak gerik yang berlaku dalam hidup diri kemudian dia mengapung keangkasa sebagai anti pertikel waktu mana fungsi rekamnya berhenti karena tiada lagi yang direkamnya. Allah telah menentukan Mar'a tersebut demikian rupa, melayang cepat lari dari partikel, bergabung sesamanya yang non-partikel berupa ionosfir dan Comet hingga dengan sifat Mar'a demikian murnilah catatan yang dilakukannya atas diri tertentu tanpa campuran catatan diri lain. Semua ini kita dasarkan atas maksud ayat :

50/16. Dan sungguh Kamilah yang menciptakan manusia itu dan Kami mengetahui apa yang bergema dalam dirinya dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

50/17. Ketika menyambut dua yang menyambut berkedudukan dari kanan kiri (yaitu Mar'a dengan unsur positif dan negatifl)

50/18. Tidaklah manusia itu mengucapkan suatu perkataan kecuali padanya ada penjaga tersedia (raqib 'atid).

13/11. Bagi manusia itu ada pencatat dari muka dan belakangnya yang menjaganya dengan perintah Allah.

43/80.  Apakah manusia itu menyangka bahwa Kami tidak mendengar rahasia mereka dan bisikan mereka ? Awaslah, dan Rasul-rasul (Mar'a) Kami ada pada mereka senantiasa menuliskan.

83/7. Awaslah, bahwa kitab (Mar'a) pembangkang itu ada dalam sijjin.

83/8. Dan tahukah engkau apa sijjin itu ?

83/9. Yaitu kitab rekaman.

83/18. Awaslah, bahwa kitab (Mar'a) orang-orang baik itu ada dalam 'illiyyin.

83/19. Dan tahukah engkau apa 'illiyyin itu ?

83/20. Yaitu kitab rekaman.

79/30. Dan Bumi sesudah itu Dia putarkan.

79/31. DIA keluarkan daripadanya Alma' nya dan Mar'anya.

87/4.  Dan DIAlah yang mengeluarkan Mar'a itu.

87/5. Lalu menjadikannya dalam keadaan mengapung dan berisikan catatan, (gusaan ahwa).

17/13. Dan setiap manusia itu Kami beri fakta tentang tanggung jawabnya dikuduknya dan pada Hari kiamat Kami keluarkan untuknya kitab (Mar'a) yang sampai kepadanya dalam keadaan terbuka.

18/49. Dan ditempatkanlah kitab (Mar'a) itu, akan engkau lihatlah orang-orang berdosa itu merasa berat tentang apa yang tercatat dalamnya, dan mereka berkata:”Wahai celakalah kami, kenapa kitab ini tidak mengubah yang kecil begitupun yang besar kecuali dia catatkan semuanya ?” Dan mereka dapatilah apa yang mereka perbuat selama ini ada semuanya, dan tidaklah Tuhanmu menzalimi seorang juga.

17/17. Pada Hari itu Kami panggil setiap orang dengan Imamnya maka siapa yang didatangkan kitabnya (Mar'a) pada kanannya (menurut tatahukum Allah) maka orang-orang itu akan membaca (meneliti) kitab mereka dan tidaklah mereka dizalimi sedikit juga.

23/62. Dan tidaklah Kami beratkan suatu diri manusia itu kecuali menurut usahanya dan pada Kami ada Kitab (Mar'a) yang mengatakan secara logis dan mereka tidaklah dizalimi.

45/28. Dan engkau lihatlah setiap ummat itu dalam keadaan berlutut menyerah. Setiap ummat dipanggil kepada ketentuan kitab (Mar'a)-nya. Hari ini kamu dibalasi tentang apa yang kamu perbuat selama ini.

45/29. Inilah kitab Kami yang mengatakan atas perbuatanmu secara logis. Dan Kami hanya menuntut apa-apa. yang kamu perbuat.

50/4. Sungguh Kami mengetahui siapa dari mereka yang telah ditelan Bumi dan pada Kami ada kitab (Mar’a) yang menjaga.

50/5. Tetapi mereka mendustakan yang logis itu tatkala-datang pada mereka (Alquran) lalu mereka dalam urusannya bersikap berhubung-hubungan (tradisionil).

 

Apa yang dimaksud Alquran mengenai fungsi Mar'a pada Ayat Suci diatas rasanya tidak begitu sulit difahami oleh manusia yang hidup di akhir abad 20 Masehi karena mereka pada masa ini telah sanggup mewujudkan alat berupa TV (television) atau alat lainnya yang menyampaikan keadaan jauh di balik Bumi dan dari angkasa luar berupa gambar hidup dengan suara, rupa, warna, dan geraknya. Kalau TV telah dimiliki oleh manusia sebagai hasil karyanya sendiri kenapa orang ragu pada karya Allah yang menciptakan bintang dan Comet yang mencakup seluruh persoalan.

D. Ketetapan Allah yang telah mendahului seluruh gerak tindak yang berlaku di semesta raya ini juga menjadi unsur paling utama atas pelaksanaan sanksi hukum secara adil atas resiko di Akhirat nanti. Dengan ketetapan terdahulu dari Allah itu berlakulah kehidupan melalui garis kausalita yang disediakanNYA. Dalam hal inilah Allah itu berbuat sekehendakNYA hingga disebut Esa Kuasa Maha Tahu, Melihat dan Mendengar. Akhirnya terwujudlah masyarakat manusia yang hanya menyembah kepadaNYA di Akhirat nanti sebagaimana kehendakNYA bermula sebelum diciptakan semesta raya ini. Bagaimana pula Allah yang menciptakan sesuatu untuk maksud tertentu jika DIA tidak dapat menetapkan, melihat dan mengetahui sesuatu yang diciptakanNYA itu. Mengenai hal ini perhatikanlah maksud Ayat Suci di bawah ini, mungkin di antaranya telah dicantumkan di halaman muka tetapi sengaja dimuatkan lagi untuk pengertian sepuasnya :

57/21 . Berlombalah kepada keampunan Tuhanmu dan sorga seluas tatasurya dan Bumi ini, dijanjikan untuk orang-orang beriman pada Allah dan Rasul-rasulNYA. Itulah kurnia Allah yang diberikanNYA pada orang yang DIA kehendaki, dan Allah itu mempunyai Kurnia sangat besar.

57/22. Tidak ada musibah yang berlaku di Bumi ini begitupun pada dirimu kecuali telah ada ketetapannya dalam Kitab (ketetapan) sebelum Kami laksanakan dia, bahwa yang demikian itu mudah. saja atas Allah.

57/23. Agar kamu tidak kecewa atas apa-apa yang menyusahkan kamu dan agar kamu tidak gembira dengan apa yang DIA berikan padamu dan Allah itu tidak menyukai individualis yang sombong.

76/30. Dan tidaklah kamu menghendaki kecuali yang Allah kehendaki lebih dulu, bahwa Allah itu mengetahui lagi Bijaksana.

18/83. Dan mereka menanyakan padamu tentang zulkarnain (manusia yang selalu bertentangan antara iman dan kafir). Katakanlah : akan aku analisakan soalnya atas kamu selaku pemikiran (menurut ayat Alquran).

18/84. Bahwa Kami menempatkan untuk manusia itu di Bumi (juga di planet lain) dan Kami datangkan padanya tiap sesuatu dengan hukum kausalita.

18/85. Maka dia ikutlah kausalita itu.

6/59. Dan padaNYAlah kunci kegaiban. Tidak ada yang mengetahuinya kecuali DIA. Dan DIA mengetahui apa yang ada di daratan dan di dalam lautan, dan tiada sehelai daun yang jatuh kecuali DIA ketahui semuanya, dan tiada biji dalam kegelapan Bumi begitupun yang basah dan yang kering kecuali telah ada dalam Kitab (ketetapan) yang nyata.

7/7. Maka akan Kami ceritakan atas mereka dengan ilmu (di Akhirat nanti) dan tidaklah Kami pernah absent.

7/8. Dan timbangan pada Hari itu logis, maka siapa yang berat timbangan kebaikannya maka itulah orang-orang yang menang.

Sebagai penutup bagi perbincangan kita dalam soal ini alangkah baiknya sama-sama kita perhatikan maksud wahyu Allah sebagai patokan tertentu bagi alam pikiran untuk memberi penilaian atas perkabaran Alquran :

 

38/87. Bahwa dia (Alquran itu) hanyalah pemikiran untuk seluruh manusia.

38/88. Dan akan kamu ketahui perkabarannya sesudah waktunya.

69/51. Dan bahwa dia (Alquran itu) adalah logis nyata.

69/52. Maka tasbihlah dengan nama Tuhanmu yang Besar.

77/49. Kecelakaanlah ketika itu (di Akhirat) bagi orang-orang yang mendustakan.

77/50. Maka pada Hadis mana lagi sesudahnya (Alquran itu) mereka akan beriman ?

168. Bilakah waktunya manusia yang dihidupkan kembali di Akhirat itu dibawa ke sorga atau ke neraka ?

Sewaktu seluruh manusia hidup kembali dari matinya cara serentak dan ketika itu juga sudah terang siapa-siapa yang harus dibawa ke neraka dan siapa yang harus ditempatkan di Sorga maka ketika itu juga mereka langsung diterbangkan kepada alamat masing-masing. Mereka diambil oleh malaikat yang diberi tugas tertentu untuk itu. Berapa besarnya tubuh manusia waktu itu, tidaklah pernah dinyatakan oleh Alquran, tetapi kita mungkin dapat mengira-ngirakan berdasarkan jumlah manusia Bumi yang pernah hidup dalam sejarah. Jika tubuh manusia nanti sama besar dengan tubuhnya kini maka akan sangat sesaklah permukaan Bumi ini malah mungkin tak muat. 

Pada akhir abad l4 Hijriah saja tercatat jumlah 4,5 milyar penduduk. Jika angka ini kita ambil sebagai patokan untuk menghitung penduduk Bumi dalam sejarah maka angka itu berarti jumlah penduduk dalam waktu 40 tahun. Jika manusia Bumi telah berumur 4 juta tahun maka semua manusia itu berjumlah sekira 4.500.000 milyar orang, jadi memang tak muat lagi untuk sekali bangun dari kuburnya di muka Bumi ini. 

Sebaliknya kalau kita memakai ayat 6/38 bahwa bacteri atau hama yang sangat halus itu adalah ummat yang sama juga keadaan pertumbuhannya dengan manusia, dan kalau ayat 56/61 yang menyatakan wujud manusia nanti belum kita kenal di dunia kini dipakai pula dan disangkut pautkan dengan ayat tadi maka rasanya kita memperoleh suatu gambaran bahwa manusia di Akhirat itu hanyalah sebesar hama. 

Jika manusia yang bertubuh sebesar hama demikian dihidupkan serentak dari kuburnya, nyatalah permukaan Bumi masih sangat luas karena satu milyar hama akan dapat dikumpulkan dalam segelas air. Biarlah kita tinggalkan persoalan wujud dan besar tubuh manusia itu tetapi yang terang ialah bahwa mereka yang dibawa ke sorga memiliki wujud yang sempurna daripada wujud manusia kini sedangkan yang dibawa ke neraka berupa batu atau besi. Mengenai pemberangkatan mereka ke neraka atau ke sorga dapat kita perhatikan maksud ayat :

 

A. Mereka yang ke neraka :

 

6/93....Dan kalau engkau lihatlah ketika orang-orang zalim itu pada waktu bangun dari mati. Malekat mengulurkan tangannya: "Keluarkanlah dirimu. Hari ini kamu dibalasi dengan siksaan hina tentang apa yang kamu katakan atas Allah tanpa hal logis dan kamu menyombong pada Ayat-ayatNYA."

7/37........Hingga ketika telah datang Rasul-rasul (malaikat) Kami mengangkatkan mereka, malekat itu berkata: Dimana tuhan yang kamu panggil selain Allah itu? Mereka berkata: "Semua itu telah menyesatkan kami." Dan mereka membuktikan atas diri mereka bahwa mereka kafir selama ini.

55/41. Dikenal orang-orang berdosa itu pada tandanya lalu diambil (dibawa) dengan jiwa dan pendiriannya.

67/7. Dan ketika mereka sampai di neraka itu, mereka dengarlah neraka itu dengan gemetar karena dia senantiasa gemuruh.

25/12. Ketika dia melihat mereka dari tempat yang jauh mereka dengarlah neraka itu dalam keadaan marah dan gemuruh.

25/13. Dan ketika mereka sampai pada neraka itu pada suatu tempat sempit yang serasi untuk mereka maka berteriaklah mereka ketika itu :  Aduuhh.

36/63. Inilah jahannam yang dijanjikan padamu.

36/64. Masukilah dia Hari ini tersebab kafir selama ini.

 

B. Mereka yang ke sorga :

 

16/32. Orang-orang yang baik diangkatkan malekat sambil berkata: "Keselamatan atasmu, masukilah sorga itu tersebab apa yang kamu perbuat selama ini”

39/73.Dan dipimpinlah orang-orang yang insyaf pada Tuhan mereka itu ke sorga berombongan, hingga ketika mereka sampai ke sana, dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah pada mereka penjaganya: “Keselamatan atasmu, Kamu merasakan kebaikan, maka masukilah dia sebagai orang-orang yang kekal.

169. Di manakah neraka itu, apapah dia konkrit atau abstrak?

Memang banyak sekali dongeng tak teranalisakan yang beredar di tengah masyarakat manusia tentang neraka. Ada pula yang menyatakan jaraknya sejengkal dari kepala di waktu orang dihidupkan di Akhirat. Tetapi neraka itu adalah sesuatu yang disediakan untuk tempat tinggal orang kafir maka hendaklah kita mencari tempat neraka itu begitu pula wujud dan massanya di semesta raya ini sesuai dengan ajaran Alquran pula. 

Di samping itu haruslah diketahui bahwa hidup kita dua kali, dan hidup itu konkrit seperti hidup yang kita alami kini begitu pula di Akhirat nanti. Semua keadaan itu telah kita bicarakan pada halaman di muka. Maka untuk menyiksa manusia konkrit atau untuk membalasi kebaikannya tentu pula dilakukan ditempat konkrit. Tak mungkin manusia yang konkrit akan ditempatkan dalam neraka abstrak. 

Neraka itu bahasa Indonesia terambil dari bahasa Alquran, artinya API. Jadi API besar mana di semesta raya ini yang mungkin ditempati oleh jutaan milyar manusia kafir ? API itu tidak lain SURYA yang jadi bintang pada tatasurya masing-masing sebagai pusat orbit planet-planet yang di diami manusia. Selain bintang dan planet-planetnya, akan tiadalah globe lain di semesta raya nantinya pada alam Akhirat. Ada pula yang bertanya: Kalau neraka itu konkrit dari mana kayu yang sangat banyak diambil untuk menghidupkan apinya, dan siapa pula yang akan menghidupkannya? Jawabnya ialah: Yang jadi kayu apinya disebutkan oleh Alquran tidak lain dari besi, batu dan manusia kafir Neraka itu tidak perlu dinyalakan lagi karena dia sudah nyala semenjak dulu dan takkan pernah padam: Neraka itu bukan dihidupkan oleh manusia tetapi oleh Allah sendiri. Untuk jelasnya marilah kita analisakan Ayat Suci yang bersangkutan dengan neraka satu persatu seperlunya :

11/106. Adapun orang-orang yang celaka itu ada dalam neraka (Surya) untuk mereka dalamnya suara gemuruh dan ketakutan.

11/107. Mereka kekal di dalamnya selama ada planet-planet dan Bumi ini kecuali apa Tuhanmu kehendaki, bahwa Tuhanmu itu berbuat untuk apa yang DIA ingini.

Ayat Suci ini menerangkan bahwa orang kafir ditempatkan dalam api besar dan tetap berada di sana selama masih ada planet-planet dan Bumi. Bumi dan semua planet itu tidak akan hilang buat selamanya, malah sewaktu melekat dempet pada Surya ketika dibentur dan diseret oleh Comet, semua planet itu masih tetap utuh karena semuanya senantiasa dikungkung oleh Rawasia Simple yang membentuk tubuhnya sebagai globe yang utuh. Pada ayat Alquran diatas ini neraka dibanding dengan planet-planet, hal itu menandakan neraka itu adalah wujud konkrit juga. Maka tiada lain yang dimaksud dengan istilah neraka itu adalah Surya yang memang terwujud berupa api besar.

19/68. Demi Tuhanmu, akan Kami kumpulkan mereka (orang kafir) dan setan-setan, kemudian Kami hadirkan mereka keliling neraka dalam keadaan berlutut.

19/69. Kemudian akan Kami cabut dari setiap golongan yang mana di antara mereka yang lebih sangat melakukan tantangan atas Tuhan yang Pengasih.

19/70. Kemudian Kamilah yang lebih mengetahui orang-orang yang harus pertama sampai ke neraka itu.

19/71. Dan bahwa setiap kamu hanyalah menjurus padanya sebagai kemestian Tuhanmu Yang terlaksana.

19/72. Kemudian Kami selamatkan orang-orang yang insyaf dan membiarkan orang-orang zalim berlutut padanya.

Susunan Ayat Suci ini menerangkan bahwa semua manusia nanti akan dibangun di Akhirat dari kuburnya di Bumi ini, begitu pula di planet lain. Kebangkitan demikian merupakan berlutut menunggu balasan sebagai resiko dari hidup kini. Keliling neraka berarti berada di planet-planet yang mengelilingi Surya. Lalu dicabut lebih dulu orang paling kafir kepada Allah untuk ditempatkan ke neraka di Surya, kemudian barulah yang kafir biasa. Sementara itu orang Mukmin diberangkatkan ke tempatnya di sorga, maka Allah membiarkan dulu orang-orang berdosa yang akan di beri ampun oleh Allah. Pada susunan Ayat Suci ini juga terdapat indikasi bahwa neraka itu adalah Surya ditandai oleh planet-planet yang mengelilinginya.

40/45. Maka DIA selamatkan Musa dari kejahatan yang mereka rencanakan, dan jadi logislah pada keluarga Firaun itu siksaan jahat.

40/46. Neraka (Surya) dihadapkan (atas Bumi ini atau atas kaum itu) pagi dan petang dan pada Hari berdirinya Sa’ah, masukanlah keluarga Firaun itu kedalam siksaan yang lebih jahat.

Ayat Suci ini secara terang menamakan Surya dengan neraka sebagai yang menyinari Bumi ini. Walaupun Firaun setiap hari melihat Surya tetapi dia tidak mengetahui bencana yang mungkin ditimbulkan oleh API besar itu atas kaumnya. Firaun dikaramkan oleh pembesaran radiasi Surya yang menimbulkan gelombang pasang di Lautan Hindia hingga Laut Merah bahagian utara mengalir keselatan, kemudian mengalir lagi ke utara sembari menenggelamkan tentara Firaun yang mengikuti kaum Musa dari belakang. Di Akhirat nanti mereka akan dimasukkan kedalam Surya itu selaku tempat siksaan besar. Neraka dalam Ayat Suci tadi terang sekali Surya yang menyinari Bumi.

67/5. Dan sungguh Kami hiasi angkasa dunia ini dengan pelita-pelita (bintang-bintang)

dan Kami jadikan pelita-pelita itu ancaman bagi setan-setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksaan yang perih.

Ayat suci ini terang sekali memaksudkan pelita itu bintang, dan memang bintanglah yang menghiasi angkasa dunia dilihat dari Bumi. Salah satu dari bintang itu adalah Surya kita sendiri, ketentuan ini bukan saja menurut analisa atau menurut pengetahuan umum tetapi juga sesuai dengan ayat 16/16 dan 53/1 yang menyatakan Surya kita adalah juga satu bintang. Maka bintang atau Surya itu dijadikan ancaman sebagai neraka untuk setan-setan yang terdiri dari jin dan manusia kafir, dan memang neraka itu kini sudah tersedia yaitu Surya yang wujudnya tak berobah sesudah kiamat nanti.

71/25. Dari kesalahan mereka (kaum Noah), mereka dibenamkan lalu dimasukkan kedalam neraka (Surya), maka tiadalah mereka dapati penolong selain Allah.

Di antara kaum Noah yang dulunya telah mencapai peradaban tinggi, dalam penerbangan angkasa luar telah tertarik kedalam Surya yang dinamakan neraka dalam Ayat Suci itu. Memang Surya itulah yang sebenarnya neraka yang telah disediakan Allah, dan telah ada manusia yang masuk ke sana walaupun belum berlaku Sa'ah dan kiamat.

74/35. Bahwa dia (neraka itu) satu-satunya yang besar.

74/36. Peringatan bagi orang.

Yang besar dalam tatasurya kita ialah Surya, memang itulah neraka yang setiap orang harus menyelamatkan dirinya dan keluarganya agar tidak dimasukkan kedalamnya. Surya itu jadi peringatan sebagai disebut ancaman pada ayat 67/5.

77/32. Bahwa dia (neraka itu) melemparkan percikan api sebagai gedung.

77/33. Seolah-olah dia pembawa yang bewarna kuning,

Neraka dalam Ayat Suci ini tidak lain dari Surya yang memang melemparkan letusan berupa gunung besar dan kemudian jatuh ke permukaannya, dan memang dialah yang berwarna kuning di angkasa. Jadi neraka itu adalah Surya.

87/12. (Yaitu orang kafir) yang sampai kepada neraka besar.

87/13. Kemudian dia tidak mati di sana dan tidak pula hidup.

Neraka besar ialah Surya yang dikatakan besar pada ayat 74/35. Memanglah neraka itu adalah Surya.

95/4. Sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik.

95/5. Kemudian kami kembalikan dia pada kerendahan yang lebih rendah.

95/6. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka ini upah tak terhingga.

Ayat Suci ini memaksudkan bahwa orang-orang kafir akan dikembalikan kepada kerendahan yang lebih rendah : Derajat yang lebih rendah di antara benda konkrit yang diciptakan Allah ialah batu, memang manusia kafir itu akan dijadikan batu di Akhirat nanti sesuai dengan maksud ayat 17/50 dan  66/6. Tempat yang lebih rendah ialah permukaan Surya dalam tatasurya kita ini dan memang kepada bola api itulah manusia kafir akan di tempatkan di Akhirat nanti, sesuai dengan maksud ayat 53/1 dan 65/12 yang pernah kita analisakan. Jadi ayat 95/5 di atas juga menyatakan bahwa neraka itu adalah Surya sendiri.

101/8. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya di Akhirat nanti.

101/9. Maka ibunya adalah pusat jatuh.

101/10. Dan apakah kiramu dianya (hiyah) itu.

101/11 Yaitu api (neraka) yang bergejolak.

Orang kafir nantinya akan ditempatkan pada pusat Jatuh. Pusat jatuh dalam daerah  tatasurya ini adalah Surya dan memang itulah neraka yang bergejolak. Dikatakan Surya itu ibunya adalah kiasan bahwa seorang anak akan pulang kepada ibunya yang memberi kelengkapan hidup kepadanya. Begitu pula orang kafir itu yang selama hidupnya kini senantiasa mendambakan diri kepada materi yang memang banyak sekali berhubungan dalam proses wujudnya dengan Surya. Jadi materi itu adalah kelengkapan hidup utama bagi orang kafir dan Surya bagaikan ibunya yang memberikan materi itu kepada kaum kafir tersebut. Dengan begitu dapatlah diketahui bahwa neraka itu adalah Surya sendiri.

102/5. Awaslah; Kalau kamu mengetahui ilmu pasti (tentang tatasurya menurut Alquran)

102/6. Akan kamu lihatlah neraka (dengan ilmu pasti itu).

102/7. Kemudian akan kamu lihat dia dengan mata pasti (di Akhirat nanti).

102/8. Kemudian kamu akan dipertanggung jawabkan ketika itu tentang nikmat (Allah).

Jika orang memperhatikan susunan Ayat Suci ini akan teranglah bahwa neraka saat kini dapat dilihat tetapi haruslah memakaikan ilmu pasti yang termuat dalam Alquran. Ilmu pasti itu adalah ilmu mengenai kehidupan zahir bathin di dunia kini yang sebahagian besar telah kita sampaikan dalam lembaran buku ini. Ilmu pasti itu menunjukkan kepada kita wujud mana yang berfungsi neraka di Akhirat nanti, wujud itu adalah Surya pusat orbit sepuluh planet yang sama dengan Bumi ini rupanya. Maka neraka itu dapat dilihat kini sesudah mengetahui ilmu pasti. Tetapi nanti di Akhirat neraka itu akan jadi resmi di antara manusia dan semua orang akan melihat kepadanya dengan mata kepalanya dengan keinsyafan nyata bahwa neraka itu adalah Surya sendiri. Keadaan manusia waktu itu bersamaan dengan maksud ayat 19/68 yang telah kita muatkan di atas tadi.

Kini selesailah uraian kita mengenai neraka yang telah disediakan untuk orang kafir dan neraka itu adalah Surya.

TANTANGAN DAKWAH

★ ★ ★

`als salaamu 'alay–kum, wa rahmatu–`allaahi, wa barakaatu–huu.

بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين, أما بعد:

Saudara dan Saudariku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Banyak orang yang menganggap telah beruntung dalam kehidupan serta membangun negara dalam sikap sekularisme, bahkan kadang-kadang bertindak opportunistis antara dua blok yang bersaingan. •••

Tetapi keberuntungan demikian hanya sebentar saja sedangkan di belakang itu menanti kemerosotan moral masyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, dan politik. Sebabnya ialah karena kehidupan dan gerak pembangunan itu tanpa pedoman, tidak punya arah tertentu, dan akhirnya berlakulah kebingungan serta keruntuhan massal yang sulit diperbaiki. Tentang itu ALLAH seringkali memperingatkan bahwa kehidupan kini hanyalah sandiwara, perlengkapan dan ujian bagi kehidupan abadi nantinya. •••

Kita tidak boleh mengambil teladan dari keadaan yang berlaku pada masyarakat sekuler atau yang menamakan dirinya beragama Islam padahal hidup terjajah oleh golongan kafir. Dalam negara sekuler seringkali guru-guru agama Islam mengeluh karena tidak mempannya pelajaran agama yang mereka berikan, tentunya disebabkan beberapa hal yang antara lain:

a. Disebabkan hukum Islam tidak dilaksanakan sepenuhnya secara umum atau tidak sama sekali.

b. Disebabkan tidak semua guru yang mengajar di sekolah itu memahami dan mematuhi hukum Islam.

c. Disebabkan guru agama Islam yang mengajarkan agama nyatanya dipencilkan dalam pergaulan guru-guru di sekolah.

d. Disebabkan setiap guru yang mengajar harus mematuhi kurikulum yang sifatnya juga sekuler. •••

Akibatnya, usaha-usaha guru-guru agama tadi jadi sia-sia bahkan seringkali mendapat ejekan karena dipandang remeh aneh, tidak produktif di bidang ekonomi masyarakat sekuler. Sementara guru yang sengaja merubah kurikulum atau mengajar tidak menurut hal yang ditentukan dia mendapat teguran dari fihak atasan bahkan mendapat hukuman pindah atau berhenti mengajar. •••

Sementara itu dia harus menyampaikan ilmu yang dia ketahui atau melakukan dakwah Islammiah. Di sekolah dia mendapat hambatan dan tantangan, karenanya seringkali guru agama itu memakai jalan lain yaitu memberikan pelajaran di Masjid, di surau atau di langgar. [Ironis]

•••

170. Adakah orang kafir yang di dalam neraka di keluarkan sesudah dosanya habis?

★ ★ ★ ★ ★

Memang banyak sekali cerita yang kita dengar tentang keadaan masa mendatang seperti mayat dalam kubur hidup kembali, begitu pula tentang orang kafir yang sudah habis dosanya lalu dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan kedalam sorga. Padahal semua itu adalah cerita tanpa alasan dan tanpa pengalaman.

Alasan pengalaman tentu tidak mungkin didapat oleh siapa juga di Bumi ini karena belum seorang juga yang hidup kembali lalu keluar dari kuburnya untuk bergaul dengan keluarganya, begitu pula belum seorang juga yang pernah keluar dari neraka atau Surya itu.

Alasan ilmiah juga tidak mungkin ada karena soal mengenai Akhirat, sorga, dan neraka masih sangat asing bagi science dan kesadaran manusia Bumi selama ini.

Satu-satunya alasan haruslah didasarkan atas Alquran karena Kitab Suci ini diturunkan oleh Pencipta yang menjadikan neraka atau Surya itu berfungsi tempat siksaan. Dan, alasan itu tidak pernah ada malah Alquran membantah cerita itu secara spontan.

Kita menyadari bahwa pendapat ini sangat bertentangan dengan alam pikiran umum selama ini, tetapi kita memberanikan diri untuk mengemukakan kebenaran logis yang oleh Allah telah dijanjikan keamanan bagi setiap orang yang menyampaikannya untuk kepentingan umum.

Alquran menyatakan bahwa setiap diri yang pernah masuk neraka tidak ada yang keluar lagi untuk selamanya, karena neraka itu bukanlah untuk penebus dosa tetapi tempat siksaan abadi tanpa akhir.

Kini marilah kita kemukakan ayat Alquran tentang itu :

2/80. Dan mereka berkata : "Tidaklah neraka itu akan menyintuh kita kecuali hari-hari berbilang". Katakanlah, apakah kamu telah mengadakan perjanjian pada Allah? Maka tidaklah Allah itu akan mengubah janjiNYA, ataukah kamu berkata atas (urusan) Allah dengan apa yang tidak kamu ketahui?

2/81. Awaslah, siapa saja yang melakukan-kejahatan dan kesalahannya itu menguasainya, maka itulah kawanan neraka, mereka kekal di dalamnya.

2/167. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti (ajaran thaguut): "Kalau adalah bagi kami kesempatan, maka kami akan berlepas diri dari mereka sebagaimana mereka berlepas diri dari kami, seperti itulah Allah memperlihatkan pada mereka tentang perbuatan mereka selaku kekecewaan atas mereka sendiri, dan tidaklah mereka akan keluar dari neraka itu.

3/24. Demikian itu tersebab mereka berkata : "Tidaklah neraka itu menyintuh kita kecuali hari-hari berbilang", dan hal yang mereka ada-adakan itu memperdaya mereka dalam agama mereka.

3/25. Maka bagaimana nanti ketika kami kumpulkan mereka untuk Hari yang tiada keraguan padanya? Dan setiap diri dicukupkan tentang apa yang dikerjakannya dan mereka tidaklah dizalimi.

5/37. Mereka ingin keluar dari neraka dan TIDAKLAH MEREKA AKAN KELUAR daripadanya dan UNTUK MEREKA SIKSAAN TETAP.

23/107 . Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari neraka ini, jika kami ulangi lagi maka benarlah kami orang-orang yang zalim.

23/108. DIA berkata : "Menyerigailah dalam neraka itu dan janganlah berkata-kata padaKU.

78/24. Tidaklah mereka merasakan dingin begitupun minuman dalam neraka itu.

78/25. Kecuali khayalan dan kerabunan.

78/26. Sebagai balasan yang cukup.

11/107 . Mereka kekal dalam neraka itu selama ada planet-planet dan Bumi ini kecuali yang Tuhanmu kehendaki, bahwa Tuhanmu itu berbuat untuk apa yang DIA ingini.

Dan ayat 7/40 Allah mentertawakan pendapat orang yang mengatakan penduduk neraka itu di keluarkan sesudah habis dosanya lalu di masukkan ke dalam sorga. Ayat Suci itu berartikan: “Tidaklah mereka akan masuk sorga hingga unta dapat masuk ke dalam lubang jarum penjhit.”

•••

171. Di manakah tempat sorga yang di janjikan untuk para Mutttaqien itu?

★ ★ ★ ★ ★

Dalam keterangan no. 169 kita sudah mendapat kesimpulan bahwa neraka yang disediakan untuk orang kafir adalah Surya yang menjadi pusat pusat orbit sepuluh planet dalam tatasurya. Dalam pada itu kita juga menyadari bahwa hidup di Akhirat nanti adalah hidup konkrit sebagaimana keadaan hidup kini cuma nantinya lebih sempurna. Untuk kehidupan konkrit yang sempurna dalam daerah tatasurya hanyalah permukaan planet semata, tiada tempat lain dari itu.

“Kesimpulannya ialah sorga yang dijanjikan Allah itu adalah permukaan planet-planet sendiri”.

Itulah sebabnya kenapa Alquran memakai sorga dengan istilah "JANNAH" yang berarti satu "SORGA" dan pada banyak Ayat Suci dipakai istilah "JANNAAT", artinya "SORGA-SORGA", memang ada sepuluh sorga nantinya di Akhirat. Dalam pada itu Alquran tidak pernah menyebut neraka itu banyak, tetapi hanya satu neraka dengan istilah NAAR, JAHIIM atau JAHANNAM, yang semuanya mufrad atau singular number.

Tempat sorga yang kita sebutkan sebentar ini barulah berdasarkan kesadaran mengenai tempat neraka, tetapi kita membutuhkan dalil yang tercantum dalam Alquran. Untuk itu baiklah kita perhatikan maksud ayat ;

2/212 Dihiasi kehidupan di dunia kini untuk orang-orang kafir lalu mereka mentertawakan orang-orang beriman, padahal orang-orang yang insyaf itu berada di atas mereka (above them) pada Hari kiamat, Dan Allah memberi orang yang DIA kehendaki tanpa perhitungan (tanpa kesadaran yang diberi).

29/58. Dan orang-orang beriman dan beramal shaleh itu, Kami tentukan buat mereka dari sorga itu selaku tempat tinggi yang bergerak siang-siang di bawahnya, amat nikmat upah orang-orang yang beramal itu.

39/20. Akan tetapi orang-orang yang insyaf (para Muttaqien) pada Tuhan mereka, untuk mereka tempat tinggi yang di atasnya ada tempat tinggi lagi selaku bangunan yang bergerak siang-siang di bawahnya, sebagai janjian Allah, Allah tidak akan merobah janji itu.

Sepuluh planet yang mengorbit keliling Surya dalam keadaan bertingkat-tingkat pada jarak berbeda dari pusat orbit. Perbedaan jarak ini menimbulkan istilah BAWAH dan ATAS pada tatasurya yang kita diami. Surya berada ditempat paling bawah, itulah neraka tempat orang-orang kafir, maka yang di atas neraka itu ialah planet-planet yang dijadikan sorga untuk ternpat kediaman para Muttaqien.

Pada dua Ayat Suci di atas tadi dipakai istilah "GURAF" yang berarti tempat tinggi, maksudnya tidak lain daripada planet-planet sendiri. Sorga di Akhirat adalah di permukaan planet. Kemudian itu perhatikanlah pula ayat :

3/133. Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan sorga yang luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini dijanjikan untuk para Muttaqien.

11/108. Dan adapun orang yang dibahagiakan itu berada dalam sorga kekal di dalamnya selama masih ada planet-planet dan Bumi ini dengan pemberian tak putus-putusnya, kecuali apa yang dikehendaki Allah.

14/48. Yaitu Hari waktu diganti Bumi ini dengan Bumi lain (wujudnya dan rupanya) begitu pula planet-planet itu, dan mereka menghadap untuk Allah Esa Kuasa.

50/31. Dan didekatkan sorga itu bagi para Muttaqien, dia tidak jauh.

Semua Ayat Suci ini, ditambah lagi dengan maksud tercantum pada ayat 57/2l, menerangkan sorga-sorga itu adalah di planet-planet yang didiami manusia kini tetapi diganti wujudnya dan rupanya. Kalau planet kini tersusun dari atom yang senantiasa mengeluarkan Mar'a-nya dan dibungkus oleh ionosfir, maka planet nanti tersusun dari atom yang permanen hingga seluruh hidup di waktu itu berlangsung kekal dan sorga itu tidak memiliki ionosfir yang melingkupnya. Karena itulah dikatakan luas sorga-sorga itu sama dengan luas planet-planet sekarang ini.

21/105. Dan sungguh Kami tetapkan dalam kekuatan sesudah pemikiran bahwa Bumi ini mewarisinya hamba-hambaKU yang shaleh.

39/74. Dan berkatalah mereka; "Puja-puji itu kepunyaan Allah yang melaksanakan janjiNYA pada kita dan yang mewariskan Bumi ini untuk kita hingga kita menentukan tempat dari sorga ini sebagaimana kita sukai". Amat nikmatlah upah orang-orang yang beramal itu.

43/72. Dan itulah sorga yang diwariskan untukmu tersebab apa yang kamu kerjakan selama ini.

Dengan tiga susunan Ayat Suci ini semakin jelaslah bahwa yang jadi sorga nantinya adalah planet-planet yang mengorbit keliling Surya. Sorga itu mempunyai tingkat, dan keadaan tingkat sorga di Akhirat itu sebanding dengan tingkat planet-planet kini. Semakin jauh dari Surya akan semakin tinggilah tingkat sorga itu, maka akhirnya benarlah bahwa Muntaha selaku planet yang tertinggi dari Surya nantinya menjadi sorga yang tertinggi di Akhirat. Jika orang menyebut sorga tempat tinggal Nabi Adam dulu adalah sorga tertinggi betul juga tetapi nanti di Akhirat. Itulah Bumi-Bumi yang didiami manusia dan itulah Bumi-Bumi yang nantinya diwarisi oleh para Muttaqien, akhirnya benarlah keterangan ayat 3/139 bahwa orang Beriman itu lebih tinggi dibanding dengan kedudukan kaum kafir. Dan untuk seterusnya perhatikanlah lagi maksud ayat :

36/56. Mereka dan isterinya berada pada zilaal (planet yang melakukan transit), di atas singgasana bersenang-senang.

56/27. Dan kaum kanan, apakah kaum kanan itu ?

56/28. berada di planet (sidru) yang diorbitkan.

56/29. dan gelombang sinar yang dipancarkan (oleh jutaan bintang lain).

56/30. Dan pada zillu (planet yang melindungi waktu transit)

77/41 . Bahwa para Muttaqien itu berada pada zilaal dan pada mata-mata air.

77/42. Dan pada taman-taman kesenangan dari apa yang mereka hajatkan.

Sidru kita artikan planet karena Muntaha adalah juga sidru tersebut pada ayat 53/16. Sedangkan istilah zilaal dan zillu yang kita artikan dengan planet yang melakukan transit dan yang melakukan lindungan waktu transit bersamaan dengan pengertian yang kita dapati dalam buku-buku tafsir lain. Kini teranglah bahwa sorga di Akhirat itu adalah planet-planet yang sudah diperbaiki wujud dan rupanya sesuai dengan maksud ayat 29/20.

•••

172. Kenapa dikatakan penduduk sorga disinari oleh pancaran jutaan bintang lain ?

★ ★ ★ ★ ★

Memang demikian halnya seperti diterangkan oleh ayat 56/29 pada soal no. 171 di atas. Hal ini dapat disadari dengan pernyataan beberapa ayat suci :

76/13. Dalam sorga itu mereka bersenang-senang di atas singgasana, tidaklah mereka melihat Surya (dari tempat tinggal) dan tidak pula panas terik.

25/15. Katakanlah, apakah neraka itu lebih baik daripada sorga kekal yang dijanjikan pada para Muttaqien. Sorga itu bagi mereka sebagai balasan dan tempat BERKUMPUL.

21/104. Pada Hari Kami putarkan tatasurya ini seperti putaran radiasi-radiasi untuk ketetapan-ketetapan, sebagaimana Kami mulai ciptaan pertama, Kami ulangi lagi, sebagai janji atas Kami. Bahwa Kami melakukannya.

78/18. Dan dibukakanlah ionosfir (planet) maka jadilah dia berpintu-pintu.

Penduduk sorga nanti bertempat tinggal di daerah kutub planet sama dengan keadaan Manusia sebelum Noah yang telah kita analisakan berdasarkan ayat 3/96. Keadaan pertama dulu itu akan berulang lagi tetapi dengan wujud yang lebih sempurna. Kalau fossil manusia purbakala yang didapati menyatakan Manusia sebelum Noah kekurangan vitamin D maka nyatalah masyarakat waktu itu tidak pernah mendapat sinar Surya di tempat kediamannya. Mereka hidup dibelahan utara Bumi yang tidak dicapai oleh sinar Surya, karena di sanalah tempat yang aman dan nyaman subur terbebas dari bencana alam. Begitu pula keadaan penduduk sorga di Akhirat nanti dibuktikan oleh ayat 21/104 dean 25/15. Dan karena itu pula mereka nanti tidak dapat melihat Surya dari tempat tinggal malah tak pernah disinari oleh panas terik. Maka kini timbul pertanyaan :

A. Dari mana penduduk sorga mendapat sinar ? Mereka mendapat sinar dari jutaan bintang yang kalau dilihat dari Bumi waktu itu akan cemerlang karena ionosfir tidak ada lagi yang membatasi pemandangan sebagai dimaksudkan oleh ayat 56/29.

B. Kenapa penduduk sorga bertempat tinggal di belahan kutub ? Karena waktu itu nanti akan berlaku lagi pembesaran radiasi Surya menimpa Bumi tujuh kali dalam setahun Qamariah, karena masing-masing planet itu tidak lagi mengorbit keliling Surya melalui garis orbit zigzag seperti keadaannya kini. Hal demikian telah menyebabkan Manusia sebelum Noah bertempat tinggal di belahan utara Bumi saja, dan kejadian ini akan berulang kembali sebagai dimaksudkan oleh ayat 21/104 yaitu sewaktu planet-planet berpisah dari Surya disebabkan oleh benturan sesama Comet yang delapan rombongan. Mulai waktu itu planet langsung mengorbit keliling Surya tanpa garis zigzag tetapi mengulangi lingkaran oval.

Disebabkan penduduk sorga nanti hanya mendapat sinar langsung dari jutaan bintang yang cukup menerangi daerah kutub planet karena ketiadaan ionosfir, dan mereka tidak pernah ditimpa panas terik, maka waktu itu logislah bahwa penduduk sorga dikatakan dapat melihat kerajaan kerajaan di semesta raya ini secara jelas, ditambah dengan penglihatan mereka dijadikan sangat tajam dapat melihat jauh yang tak mungkin diramalkan waktu kini :

39/69. Dan semaraklah Bumi ini (juga planet lain) pada tatasurya Tuhannya

76/20. Dan ketika engkau melihat, di sana akan engkau lihat kenikmatan dan kerajaan besar.

● ● ●

173. Adakah dalil lain dalam Alquran yang menyebutkan penduduk sorga nanti bertempat tinggal di kutub planet saja ?

★ ★ ★ ★ ★

Dalam soal no. 171 di muka tercatat arti ayat 39/20 dimana tersebut istilah “siang-siang” yang kata aslinya ANHAAR. Biasanya orang mengartikan istilah ANHAAR itu dengan sungai-sungai, sebenarnya pengertian begitu salah pasang.

Alquran pernah mentertawakan orang yang menganggap Comet melayang di angkasa jauh itu berwujud debu atau pasir sebagaimana anggapan kebanyakan sarjana pada abad 14 Hijriah. Tertawaan itu tercantum pada ayat 25/22, padahal Comet itu sebenarnya terwujud dari Mar’a Neuterino yang mengapung dari jutaan bintang. Begitu pula Alquran pernah menentertawakan Firaun yang mengartikan ANHAAR dengan sungai-sungai, dimuat dalam ayat: 43/51 Dan berserulah Firaun pada kaumnya lalu berkata: "Wahai kaumku, apa tidakkah kepunyaanku kerajaan Mesir, dan inilah sungai-sungai (Nil) yang bergerak dari bawahku, tidakkah kamu perhatikan ?"

Ayat Suci ini memperlihatkan keadaan Firaun yang salah tanggap tentang istilah ANHAAR yang dipakai Musa dalam menyampaikan agama Allah, karena arti ANHAAR dalam hal itu bukanlah sungai-sungai tetapi "siang-siang" karena diiringi oleh istilah "dari bawahnya".

ANHAAR adalah jamak (plural) dari NAHAAR artinya ,”siang" seperti LAYAAL jamak dari LAILU yang berarti "malam" Di samping itu ANHAAR juga berarti "sungai-sungai" sebagai jamak dari NAHRU tetapi istilah itu di ikuti oleh "padanya", contohnya seperti pada ayat :

47/15. Perumpamaan sorga yang dijanjikan pada para Muttaqien ialah, PADANYA ada ANHAAR dari air yang tak membusuk dan ANHAAR dari susu yang tak berobah rasanya....

55/50. PADA keduanya ada dua mata air yang mengalir.

76/18. Mata air yang ada PADA-nya dinamakan Salsabil.

Pada ketiga Ayat Suci di atas ini dinyatakan bahwa ANHAAR yang dikuti oleh PADA-nya berartikan sungai-sungai, sedangkan ANHAAR yang diikuti oleh BAWAH-nya berartikan siang-siang seperti yang dimaksud pada ayat 39/20. Bagaimana pula di sorga mengalir sungai di BAWAH-nya, tetapi mengalir sungai PADA-nya. Jadi ANHAAR yang bergerak di bawah sorga ialah siang-siang, karena memang Surya tidak kelihatan dari tempat kediaman manusia di sorga itu, sesuai dengan maksud ayat 76/13.

•••

174. Adakah tetumbuhan dalam sorga itu, dan bagaimana keadaan binatang apakah tidak membiak lagi?

★ ★ ★ ★ ★

Dalam soal ini sebenarnya ada dua pertanyaan dan memang wajar dikelompokkan jadi satu karena keduanya adalah bahan makanan manusia. Pertama-tama baiklah kita masuki persoalan ternak atau binatang : A. Ayat 6/38 yang artinya telah kita muatkan pada soal no.163 menerangkan bahwa segala macam binatang baik di darat, di laut maupun di udara adalah ummat yang sama dengan manusia yaitu berasal dari satu diri dibuktikan oleh ayat 39/6, dan ayat 11/40. Jadi, binatang juga bukanlah hasil evolusi.

Semua binatang yang pernah hidup kini, termasuk bakteri yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop, akan dihidupkan kembali di Akhirat bertempat tinggal di planet-planet sebagai keadaannya kini. Tetapi binatang itu juga tidak lagi berketurunan dan tidak pula mati buat selamanya. Orang tidak mau lagi makan daging binatang bukan saja karena daging itu tidak disukai dengan berbagai alasan ilmiah tetapi di sorga memang banyak sekali macam tetumbuhan yang enak berkhasiat malah juga di sana banyak sekali sungai yang mengalirkan air berbagai rasa yang enak manis dan semua air itu bersih steril. Untuk menggantikan kedudukan daging sebagai makanan maka di sorga itu mengalir juga sungai susu sebagai dimaksud pada ayat 47/15, artinya termuat pada soal no.172.

Kesimpulannya, disorga nanti binatang juga hidup kekal dan tidak lagi di jadikan bahan makanan, kiranya dengan keadaan itu dapatlah orang mengambil kandungan rahasia dari korban yang dilakukan pada bulan Hajji hanya satu kali dalam setahun. dan semoga orang dapat pula meneliti tingkat kecerdasan makhluk yang makan daging dan yang tidak makan daging di dunia kini.

B. Mengenai tetumbuhan, terdapat berbagai kepercayaan di tengah masyarakat: Ada yang mengatakan tetumbuhan itu memiliki roh seperti yang dipunyai manusia, maka dengan roh itulah dia dapat hidup dan membiak.

Tetapi kalangan yang berpendapat begitu lupa bahwa sebatang kayu yang hidup subur bila dipotong dahan atau pokoknya, kayu itu tetap juga bertumbuh dengan tunas baru, dan dia akan mati atau jadi kering sama dengan pohon kayu lainnya yang tidak dipotong. Di samping itu kalau orang masuk hutan lebat akan ditemuinyalah pohon-pohon kayu yang sudah sangat tua umurnya, entah tahun berapa mulai tumbuhnya dan entah bila pula akan matinya.

Semua itu membuktikan bahwa tetumbuhan tidak memiliki roh. Dia hidup melalui hukum alam yang telah ditentukan Allah, bukan hukum evolusi. Hukum Allah menentukan bahwa pohon pisang akan tetap beranak pisang, tak mungkin jadi beringin. Sebaliknya hukum evolusi yang disusun oleh Robert Charles Darwin menyatakan pohon pisang bisa jadi pohon kelapa dalam sekian ribu tahun dan sebagainya.

Hukum Alam yang ditentukan Allah adalah bahwa tetumbuhan hidup melalui hukum gravity dan kohisi serta korelasi tetumbuhan itu sendiri dengan alam sekitarnya.

➀ Hukum gravity menyebabkan pohon tadi berat dan padat sebelah ke bawah, ringan di bahagian atasnya. Untuk mengetahui pangkal sebilah kayu atau sebatang bambu hendaklah orang merendamnya ke dalam air, mana yang mengapung duluan itulah ujungnya sedangkan pangkalnya memberat ke bawah.

➀ Hukum kohisi menyebabkan sebatang pohon lebih basah di bahagian atasnya dan lebih empuk sedangkan bahagian bawahnya lebih kering dan keras, hukum kohisi itu juga menyebabkan sebutir kelapa mengandung air dalam batoknya dan sebatang pohon karet yang dikupas kulitnya mengeluarkan getah yang berharga.

➀ Hukum korelasi menyebabkan tetumbuhan itu dapat ditanam atau bertumbuh sendirinya pada tanah dan iklim tertentu, dan yang juga menyebabkan urat kayu itu menjalar ke dalam tanah untuk kehidupan batang dan daunnya yang kemudian berbuah untuk berketurunan.

“Ketiga macam hukum alam itu ditentukan Allah sendiri dan manusia baru sedang menyelidiki bagaimana prosesnya.”

Ada pula orang menyatakan bahwa tetumbuhan itu dikawinkan oleh angin atau oleh kumbang dan sebagainya, tetapi mereka lupa menentukan tetumbuhan mana yang jantan dan mana yang betina, mereka lupa kenapa padi di sawah berbuah semua tanpa diketahui mana yang jantan dan mana yang betina, pula begitu jagung dan tetumbuhan lain. Padahal sebuah biji segar yang dibawa ke suatu pulau terpencil lalu ditanamkan, pada waktu tertentu biji itu akan tumbuh dan berbuah hingga akhirnya berkernbang di pulau itu, padahal biji pertama tadi hanya satu dan sesudah bertumbuh tiada berkesempatan untuk kawin atau dikawinkan angin dengan yang lainnya.

Kedua alasan di atas ini tak mungkin dijawab bila orang berpendapat bahwa tetumbuhan dikawinkan dengan sebangsanya. Padahal setiap biji tetumbuhan itu telah mengandung tiga unsur : yaitu unsur jantan, unsur betina dan bentul untuk bertumbuh. Hal ini dapat dicontohkan Pada batok kelapa yang memiliki tiga mata.

Jadi, setiap biji itu-sudah dikawinkan Allah semenjak dia jadi biji, bukanlah dia dikawinkan oleh angin sesudah bertumbuh. Itulah sebabnya biji yang dibawa ke pulau terpencil tadi dapat bertumbuh dan membiak. Jika keadaan pulau itu tidak mencukupkan alat hidup bagi biji tadi seperti yang kita namakan hukum [gravity, kohisi dan korelasi] maka wajarlah biji itu tidak bertumbuh atau merana dalam hidupnya. Untuk ini perhatikan maksud Ayat Suci yang berlaku di dunia kini dan di Akhirat nanti dalam kehidupan tetumbuhan.

Ada lagi yang perlu diketahui bahwa tetumbuhan bukanlah termasuk ummat yang sama dengan manusia dengan arti: jika manusia dan binatang memiliki roh; hidup dua kali dan mati dua kali serta di Akhirat mengalami kekekalan, maka tetumbuhan tidaklah hidup dengan roh dan tidak pula mengalami kekekalan di akhirat, bahwa di sorga nanti ada tetumbuhan yang mati di samping ada pula yang baru bertumbuh.

55/10. Dan Bumi ini Kami tempatkan dia untuk manusia.

55/11. Padanya ada taman kesenangan dan tetumbuhan yang berumpun.

55/l2. Dan biji yang punya bentul dan dua belahan (two sexes=jantan betina)

55/46. Dan bagi yang takut pada kebesaran Tuhannya ada dua sorga.

55/48. Wahai dua (bangsa jin dan manusia) yang fana.

55/50. Pada keduanya dua mata air yang mengalir.

55/52. Pada keduanya ada taman - kesenangan dari (tetumbuhan) yang berpasangan.

55/53. Maka dengan pemberian Tuhanmu yang mana lagi kamu keduanya hendak mendustakan ?

Ayat 55/10 s/d 55/12 di atas berlaku di dunia kini di mana setiap tetumbuhan berasal dari biji yang memiliki bentul dan dua belahan positif dan negatif. Sedangkan 55/46 s/d 55/53 berlaku di Akhirat di mana tetumtuhan hidup dengan proses yang bersamaan dengan keadaan di dunia kini, hanya saja ada tetumbuhan konkrit untuk manusia dan ada pula tetumbuhan abstrak untuk bangsa jin. Jadi bangsa jin hidup di Akhirat nanti tetap juga dalam keadaan abstrak. Perhatikanlah pula Ayat Suci lainnya mengenai tetumbuhan :

15/19. Dan Bumi itu Kami perganda (jadi sepuluh planet) dan Kami tempatkan padanya Rawasia dan Kami tumbuhkan padanya setiap sesuatunya berbobot yang ditentukan.

2/25. Dan gembirakanlah orang-orang beriman dan beramal shaleh itu bahwa untuk mereka ada sorga-sorga yang bergerak siang-siang di bawahnya. Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari sorga itu, mereka berkata : "Inilah yang diberikan kepada kita dulunya” Padahal yang diberikan pada mereka itu adalah yang disamarkan, dan untuk mereka di dalam sorga itu isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

6/95. Bahwa Allah itu menggerakkan biji dan molekul, DIA keluarkan yang hidup dari yang mati dan DIA keluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah ALLAH, betapa kamu sampai diberi yang dipalsukan.

36/37. Untuk mereka di dalam sorga nanti ada taman kesenangan dan untuk mereka ada yang mereka minta (dengan usaha dan ilmu).

43/72. Dan itulah sorga yang diwariskan padamu tersebab apa yang kamu kerjakan.

43/73. Untukmu di dalamnya ada taman kesenangan yang banyak dan daripadanya kamu makan (dengan usaha dan ilmu). Jadi keadaan makanan di sorga itu sama juga dengan apa yang ada di Bumi kini tetapi lebih sempurna, lebih enak, dan lebih banyak macamnya, semua itu harus didapat dengan usaha dan pengetahuan tinggi di segala bidang yang sengaja diberikan Allah kepada manusia.

•••

175. Adakah Ayat Alquran yang secara terang mengatakan bahwa manusia di sorga nanti harus bekeria?

★ ★ ★ ★ ★

Manusia ini makhluk konkrit hurus memakai dan memakan benda konkrit, sedangkan segala ciptaan Allah berlaku dalam keadaan logis, maka tentunya manusia juga harus bekerja untuk hidupnya, tetapi kehidupan di Akhirat dibekali Tuhan dengan ketinggian ilmu dan kesempurnaan wujud secukupnya.

Alquran tidak pernah mengatakan manusia di sorga harus bekerja, tetapi manusia memang makhluk giat dan suka bekerja, karena itu Bumi kini dan sorga nanti cocok untuknya dan nalurinya, malah Nabi Ibrahim dikatakan termasuk orang shaleh di Akhirat nanti: shaleh berarti kerja giat dalam hukum keredhaan Allah.

Banyak pertanda lain yang diberikan Alquran, di antaranya termuat pada Ayat Suci yang maksudnya :

2/130. Dan orang yang membenci doktrin Ibrahim hanyalah memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilih Ibrahim itu di dunia ini, dan di Akhirat nanti dia termasuk orang-orang yang shaleh.

21/102. Tidaklah mereka mendengar hiruk-pikuk neraka dan mereka kekal dalam apa-apa yang dihajatkan diri mereka.

25/16. Untuk mereka itu di dalam sorga ialah apa-apa yang mereka kehendaki selaku orang-orang yang kekal. Adalah hal itu janjian Tuhanmu yang harus terlaksana.

41/3l. Kamilah pimpinanmu dalam hidup di dunia kini dan di Akhirat nanti, dan untuk kamu padanya (di sorga) apa-apa dihajatkan dirimu dan untuk kamu padanya apa-apa yang kamu minta.

Jadi kegiatan hidup baik di dunia kini maupun di Akhirat nanti harus berlaku logis, sesuai dengan kehidupan konkrit, kelebihan di Akhirat ialah kesempurnaan dan keilmuan. •••

176. Bagaimana kekekalan dapat berlaku di Akhirat nanti ?

★ ★ ★ ★ ★

“Kekekalan di Akhirat nanti logis berlaku karena semua Neuterino yang harus berangkat dari setiap atom sudah berangkat maka tinggallah atom permanent”.

Di dunia kini atom itu senantiasa mengeluarkan Neuterino atau Mar'a yang mengapung sebagai unsur non-partikel, hal ini disebutkan orang berlaku pada Carbon Cycle dan Proton-Proton Cycle. Soal ini sering kita bicarakan pada soal-soal terdahulu didasarkan atas ayat 79/13, 87/4 dan 78/19. Kunci soal dari semua keadaan benda angkasa itu ialah maksud ayat :

39/67. Dan tidaklah mereka menentukan (tentang kekuasaan) Allah itu dengan ketentuan yang logis. Dan padahal Bumi-Bumi itu semuanya adalah pemadatanNYA pada Hari kiamat, dan planet-pranet itu diputarkan menurut tatahukumNYA. Maha suci DIA dan Maha Tinggi DIA tentang apa yang mereka serikatkan.

•••

177. Bagaimana keterangan Alquran tentang keluarga atau suami isteri di Akhirat nanti ?

★ ★ ★ ★ ★

“Untuk manusia yang tinggal di dalam neraka tidak pernah kita dapati persoalan keluarga dalam Alquran, tetapi untuk mereka yang masuk sorga banyak sekali”.

Di bawah ini dicantumkan maksud Ayat suci seperlunya tentang itu :

80/34. Pada Hari (kiamat) orang lari dari saudaranya.

80/35. Dan dari ibunya dan dari bapaknya.

80/36. Dan dari isterinya dan dari anaknya.

80/37. Bagi setiap diri di antara mereka ada kesibukan yang diurusnya.

32/17. Maka tidaklah mengetahui suatu diri (di dunia kini) apa yang disembunyikan untuknya (di Akhirat) yang berupa kesenangan mata sebagai balasan pada apa yang mereka kerjakan.

44/54. Seperti itulah, dan Kami pasangkan (suami isterikan) mereka dengan kesenangan mata.

55/72. Yaitu isteri idaman yang dipendekkan (terbatas) dalam pergaulan.

55/74. Yang tidak disintuh oleh manusia dan jin sebelumnya.

55/75. Maka dengan pemberian Tuhanmu yang mana lagi kamu keduanya (jin dan manusia) hendak mendustakan

Jadi, penduduk sorga nanti mendapat pasangan yang sengaja diberikan Allah untuknya. Pasangan hidup itu adalah isteri yang belum pernah disintuh oleh jin dan manusia. Rupanya belum diketahui orang di dunia kini karena senantiasa dirahasiakan Allah, tetapi dinyatakan sebagai suatu idaman yang selama ini dikhayalkan oleh setiap diri, sesuai dengan maksud ayat 2/25 tersebut pada soal no.174.

“Bagaimana dengan suami isteri yang ada di dunia kini ?”

Alquran menjawab bahwa semua hubungan sesama manusia kini dalam kekeluargaan jadi terputus sama sekali, masing-masingnya sibuk dengan keadaan dan nasib sendiri sebagai balasan yang dijanjikan. Manusia dihidupkan kembali dalam wujud yang belum diketahui dan belum dicapai oleh imaginasi, setiap penduduk sorga diberi pasangan yang wujud dan rupanya juga belum diketahui, karena itu wajarlah pula kenapa manusia itu tidak akan berketurunan lagi.

Semisalnya suami isteri kini akan tetap jadi suami isteri di sorga nanti, maka hal ini akan sangat rumit, karena banyak di antara manusia itu yang beristeri dua atau lebih dan isteri itu pernah pula bersuami tiga atau lebih. Pasangan suami isteri kini hanyalah disebabkan wujud diri masing-masing terdiri dari jantan dan betina, negatif-positif, yang saling bertarikan, padahal mereka berasal dari satu diri, karenanya lelaki dan perempuan ini adalah sama tetapi Allah menciptakan mereka demikian rupa hingga terwujud keturunan dan pembiakan manusia. Pembiakan itu tidak berlaku lagi di dalam sorga apalagi di neraka. •••

178. Bagaimana saja perasaan dan kegiatan manusia di dalam sorga nantinya?

★ ★ ★ ★ ★

“Perasaan manusia sebagai penduduk sorga nantinya sungguh amat bahagia“.

Di samping mereka hidup dalam kecukupan dengan materi alam yang sempurna kaya raya maka mereka juga diberi pengetahuan puncak melebihi ilmu yang diperoleh para sarjana kini di seluruh zaman. Keadaan demikian akan menimbulkan kegiatan istimewa dalam masyarakat penduduk sorga.

Banyak sekali kegiatan yang akan terjadi dikalangan mereka, mungkin di antaranya tak terjangkau oleh kesadaran manusia kini hingga pemberitaan tentang itu dapat menimbulkan rasa sanggahan dan tanggapan negatif, karenanya baiklah kita kemukakan saja hal-hal seperlunya tercantum dalam Alquran :

A. Perasaan :

15/46. Masukilah sorga itu dengan keselamatan dan keamanan.

15/47. Dan Kami cabut sesuatu yang berupa belenggu (kekangan) yang ada dalam hati mereka hingga berupa persaudaraan saling berhadapan di tempat-tempat yang menyenangkan.

15/48. Tidaklah mereka disintuh oleh kebosanan, dan tidaklah mereka dikeluarkan dari sorga itu.

18/108. Mereka kekal dalam sorga itu, tidaklah mereka mencari pemisahan.

35/34. Dan mereka katakan: "Puja-pujian itu untuk Allah yang menghilangkan dari kita rasa dukacita, bahwa Tuhan kita itu Pengampun Pemberi syukur.

35/35, DIAlah yang menghalalkan untuk kita kampung tetap ini tersebab kurniaNYA. Tidaklah kita disintuh kebosanan dalam sorga ini, dan tidaklah kita disintuh kesusahan di dalamnya.

56/23. Tidaklah mereka mendengar di dalam sorga itu suatu obrolan dan tidak pula hal-hal kedosaan.

B. Umur:

44/56. Tidaklah mereka merasakan kematian dalam sorga itu kecuali kematian pertama (di dunia kini), dan DIA selamatkan mereka dari siksaan neraka.

44/57. Sebagai kurnia dari Tuhanmu, itulah kebahagiaan yang amat besar.

C. Kegiatan :

76/14. Dan planet-planet (zilaal = yang melakukan transit) jadi dekat atas mereka dan diharmoniskan pencapaiannya seharmonisnya.

76/15. Diputarkan di atas mereka sesuatu yang naik cepat dari perak (warna putih) dan piala-piala yang mengkilap (berupa piring terbang).

76/16. Yaitu benda mengkilap dari perak yaag DIA tentukan dengan kententuan.

Manusia sebelum Noah sudah sanggup membikin piring terbang dan manusia kini sedang berusaha pula mewujudkannya, maka wajarlah penduduk sorga yang memiliki pengetahuan puncak itu ditambah kesempurnaan wujud materi akan lebih sanggup membikin pesawat itu sebagai yang ditentukan Allah pada ayat 43/12 sebagai kita bicarakan pada soal no.141. Dengan piring terbang begitu perjalanan antara planet yaitu dari sorga ke sorga akan terlaksana secara harmonis di Akhirat nanti dan dengan pesawat itu penduduk sorga dapat melihat neraka dan berbicara dengan penduduk kafir itu, kita muatkan di bawah ini :

D. Hubungan percakapan

7/44. Dan berserulah penduduk sorga kepada penduduk neraka bahwa: "sungguh telah kami dapati apa-apa yang dijanjikan Tuhan kami kepada kami secara logis, maka adakah kamu mendapat apa-apa yang dijanjikan Tuhanmu kepadamu secara logis itu ?” Mereka berkata : "Ya". lalu dimaklumatkanlah oleh pemberi maklumat di antara mereka bahwa kutukan Allah berlaku atas orang-orang zalim.

7/50. Dan berserulah penduduk neraka pada penduduk sorga bahwa : "Curahkanlah kepada kami sedikit air atau sedikit dari apa yang diberikan Allah padamu” Mereka berkata : “Bahwa Allah mengharamkannya atas orang-orang kafir”.

Dialog langsung antara penduduk sorga dan penduduk neraka begitu disebabkan wujud manusia waktu itu dalam keadaan empat deminsi dan pendengaran serta pemandangan mereka sangat tajam. •••

179. Berapakah banyak penduduk itu, berapakah persentasenya dari jumlah manusia seluruhnya?

★ ★ ★ ★

Mengenai jumlah penduduk sorga banyak sekali kita dengar cerita yang semuanya menggambarkan susahnya masuk sorga. Hal demikian dimaksudkan orang agar masyarakat lebih insyaf pada Tuhannya dalam hidup di dunia kini hingga semua orang mengikuti ajaran Islam yang dikembangkan oleh Muhammad SAW. Tetapi jika hal itu ditinjau dari sudut psikologi mungkin menimbulkan aliran non dan kontra terhadap Islam sendiri.

Orang sangat disusahkan dengan kabar pertakut yang berlebihan malah tak adil; Orang akan beranggapan penduduk sorga itu sedikit sekali dan manusia kini sebahagian besar masuk neraka. Perasaan begitu akan menjadikan orang masa-bodoh dan akhirnya meninggalkan Islam malah menantangnya. Padahal Allah menyatakan bahwa siapa yang beriman serta beramal shaleh menurut ajaran Alquran akan dimasukkan kedalam sorga baik dia lelaki atau Perempuan.

Dalam pada itu Allah banyak memberikan ampunan pada hambaNYA, tiada seorang yang dirugikan, bahwa orang yang menurut hukum harus masuk sorga tidak ada yang dimasukkan kedalam neraka; Sebaliknya orang yang menurut hukum harus masuk neraka tetapi dengan ampunan Allah lalu dimasukkan ke dalam sorga tanpa dimasukkan ke neraka lebih dulu.

Hal seperlunya telah disinggung pada soal no.165 Kini haruslah kita cari dalam Alquran suatu dalil tentang pemberian ampunan Allah atas manusia. Dalil itu kita dapati sbb :

3/129. Dan kepunyaanNYA apa di planet-planet lain dan apa yang di Bumi ini. DIA beri ampunan bagi orang yang DIA kehendaki, dan DIA siksa orang yang DIA kehendaki. Dan Allah itu Pengampun Penyayang.

4/17.Bahwasanya tobat atas Allah adalah untuk orang-orang yang melakukan kejahatan dengan kebodohan kemudian mereka bertobat secara dekat, maka itulah orang yang Allah beri tobat atas mereka, dan adalah Allah itu Tahu Bijaksana.

4/18.Dan tiadalah tobat itu bagi orang-orang melakukan kejahatan hingga ketika hadir kematian pada seorang dari mereka dia berkata:"Bahwa aku bertobat sekarang", dan tidak pula orang-olang yang mati sedangkan mereka itu kafir, itulah orang-orang yang Kami sediakan siksaan pedih untuk mereka.

4/48. Bahwa Allah tidak mengampuni perbuatan yang menserikatkanNYA, dan DlA mengampuni selain itu bagi orang yang DIA kehendaki. Dan siapa yang menserikatkan Allah maka sungguh dia mengadakan dosa yang sangat besar.

5/39. Maka siapa yang bertobat sesudah kezalimannya dan berbuat shaleh, maka Allah memberi tobat atasnya, bahwa Allah itu Pengampun Penyayang.

39/53. Katakanlah, wahai hamba-hambaKU yang boros atas dirinya, janganlah kecewa dari rahmat Allah, bahwa Allah itu mengampuni dosa itu semuanya, bahwa DIA Pengampun Penyayang.

39/54. Dan kembalilah kepada Tuhanmu dan Islamlah untukNYA sebelum siksa datang padamu kemudian kamu tidak ditolong lagi. •••

Dari semua Ayat Suci yang artinya kita kutipkan sebentar ini dapatlah orang mengambil gambaran betapa ampunan Allah itu diberikan kepada manusia ramai.

Bagaimana kesimpulan dari semua keterangan Alquran itu kita serahkan saja kepada ahli hukum. Tetapi dengan dasar itu pula Allah telah menetapkan jumlah penduduk sorga yaitu 7 per 12 dari manusia seluruhnya maka tinggallah 5 per 12 yang jadi penduduk neraka. Bandingan angka ini menunjukkan sifat Penyayang Tuhan dan ampunanNYA bagi hamba yang dikehendakiNya.

Keterangan tentang jumlah penduduk begitu kita dapatkah dari ayat :

72/24. Hingga ketika mereka melihat apa yang dijanjikan untuk mereka (di Akhirat) maka akan tahulah mereka siapa - yang lebih lemah sebagai penolong dan yang sedikit bilangannya.

Bahwa bilangan penduduk neraka yang terdiri dari orang kafir ternyata lebih kecil dibanding dengan jumlah penduduk sorga yang ditolong oleh Allah.

56/10. Dan orang-orang yang berlomba, ya, orang-orang yang berlomba (sabiqun).

56/11. Itulah orang-orang yang didekatkan.

56/12. Di dalam sorga-sorga kenikmatan.

56/13. Sepertiga dari Manusia sebelum Noah (awwalun).

56/14. Dan sedikit dari Manusia sesudah Noah (akhirun).

56/40. (Sorga juga) untuk kaum yang patuh pada tatahukum Allah (Yamiin).

56/41. Sepertiga dari Manusia sebelum Noah (awwalun).

56/42. Dan sepertiga dari Manusia sebelum Noah (akhirun).

56/41. Dan kaum yang anti tuhan, apakah itu kaum yang anti tuhan (Syimal)

56/42. Dalam tumpukan di neraka dan dalam khayalan.

56/43. Dan dalam yang melindungi dari yang dikhayalkan mereka.

56/44. Tiada yang dingin dan tiada yang mulia. •••

Dalam susunan Ayat Suci ini manusia dibagi pada pertiga dan sedikit, jika pertiga itu kita jadi perduabelas untuk memudahkan hitungan maka akan kita dapatilah gambaran jumlah tertentu bahwa 7 per 12 masuk sorga sedang 5 per 12 lainnya masuk neraka sabiqun Yamiin Syimal Awwalun : 2/12 2/12 2/12 Akhirun : 1/12 2/12 3/12 -------------------------------------------------------- Jumlahnya3/124/125/12

Kaum Sabiqun dan Kaum Yamiin masuk sorga, keduanya berjumlah 3/12 + 4/12 = 7/12. Sedangkan kaum Syimal masuk neraka, jumlahnya 5/12 dari Manusia seluruhnya.

180. Bagaimana hukum ‘ubudiyah dan mu’amalah dalam Alquran?

★ ★ ★ ★

Segala sesuatu yang berhubungan dengan hidup kini dan hidup nanti di Akhirat tercantum keterangannya dalam Alquran, begitu pula berbagai hukum yang di perlukan, sesuai dengan maksud ayat 16/89.

Hukum hidup yang dimuat dalam Kitab Suci tersebut pada garis besarnya terdiri dari Suruhan dan Larangan. Orang yang mengerjakan suruhan yang tercantum dalam Alquran sembari meninggalkan perbuatan terlarang akan sangat beruntung dan berbahagia dalam hidupnya di dunia kini begitu pula di Akhirat nanti sesuai dengan maksud ayat 3/139. Kenapa? Karena setiap suruhan Allah berarti perbuatan yang mengandung kebaikan banyak walaupun secara peribadi ada ruginya, jadi orang yang mengerjakan Suruhan itu akan mendapat keuntungan besar. Sebaliknya setiap larangan Allah berarti perbuatan yang mengandung keburukan banyak walaupun cara peribadi ada untungnya, jadi orang yang masih melakukan perbuatan terlarang akan mendapat kerugian besar.

Pada setiap Suruhan dan Larangan itu terkandung hal-hal jasmaniah dan rohaniah. Misalnya saja :

A. Orang dilarang memakan darah, bangkai, babi, dan yang tidak disembelih dengan hukum Allah, maka itu berarti :

A1. Darah mengandung banyak bakteri yang berbahaya bagi diri manusia. Darah menimbulkan keganasan dan kebodohan pada yang sering memakannya. Makan darah dilarang berarti memakan daging binatang yang memakan darah juga dilarang. Tanda-tanda binatang itu misalnya memiliki alat pembunuh mangsanya yang akan dimakannya.

A2. Bangkai juga mengandung darah yang diharamkan, maka dia tergolong pada alinea A 1.

A3. Babi mengandung bakteri yang juga berbahaya bagi diri manusia. Memakan daging babi berarti mengambil sifat babi untuk dipakai dalam pergaulan, karena memang makanan berpengaruh pada yang memakan. Sifat babi yang paling buruk di antara binatang yang tidak memakan darah yaitu sifat tidak cemburu. Jika cemburu habis di antara masyarakat manusia akan celakalah keturunan manusia ini.

A4. Hewan yang tidak disembelih dengan hukum Allah atau tidak dengan menyebut nama Allah maka memakan daging hewan itu juga termasuk larangan karena dia mungkin dicampur dengan darah diwaktu dimasak atau mungkin menimbulkan pertumbuhan sifat untuk meninggalkan hukum Allah pada yang memakan.

B. Mencuri dilarang maka pencuri harus dipotong tangannya :

B1. Termasuk istilah mencuri ialah semua perbuatan “mengambil sesuatu yang bukan kepunyaannya untuk dimiliki tanpa izin”.

B2. Pencuri dipotong tangannya karena memiliki sifat individualis yang merugikan orang, dan hukuman itu akan jadi pelajaran bagi orang lain disamping membatasi pencuri itu untuk mencuri lagi.

Demikianlah semua Suruhan dan Larangan yang tercantum dalam Alquran, masing-masingnya berhubungan dengan kebendaan dan kejiwaan.

181. Adakah jaminan dalam Alquran bahwa semua keterangannya ; correct; true; dan logis ?

★ ★ ★ ★ ★

Alquran diturunkan Allah pada Muhammad di Makkah pada th. 53 sebelum Hijriah. Walaupun Nabi itu butahuruf tetapi pengikut beliau menuliskan semua Ayat Suci yang beliau sampaikan.

Penulisan itu berlaku wajar sebagai mana manusia kini menuliskan sesuatu, karena semenjak Nabi Isa, kertas tulis sudah ada, terbukti dengan Kitab Taurat yang ditulis oleh Bani Israel yang sering disebut Isa Almasih sewaktu menghadapi kaumnya, juga dengan berbagai surat Paulus kepada raja-raja, dan ada juga diberitakan bahwa pengikut Muhammad berkirim surat kepada raja negeri lain sewaktu Muhammad masih hidup.

Tentang kebenaran Alquran telah banyak bukti yang kita sampaikan dalam buku ini malah semuanya logis yang setengahnya belum sanggup dicapai oleh kesadaran manusia abad kini. Di samping itu sebagai jaminan baiklah kita muatkan saja maksud Ayat Suci mengenai itu seperlunya dan siapa yang merasa kurang senang boleh mencoba menantangnya :

4/82. Apa tidakkah mereka memperhatikan Alquran itu ? Kalau dia dari selain Allah, akan mereka dapatilah di dalamnya pertentangan yang banyak.

17/88. Katakanlah, sekiranya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan seumpama Alquran ini, tidaklah mereka akan sanggup mendatangkan seumpamanya itu walaupun setengah mereka atas setengahnya saling membantu.

52/34. Maka hendaklah mereka mendatangkan perkabaran seumpamanya jika mereka orang-orang benar.

41/42. Tidaklah Alquran itu dicampuri oleh kebatilan dimukanya begitupun di belakangnya, dia diturunkan dari Tuhan yang Bijaksana Terpuji.

41/1. HAA, MIIM.

41/2. Yang turun dari Yang Pengasih Penyayang.

41/3. Yaitu Kitab Suci yang dijelaskan Ayat-ayatnya selaku Alquran berbahasa Arab bagi kaum yang berilmu.

Kenapa Alquran itu berbahasa Arab, tidak memakai bahasa lain ? Sebabnya ialah karena bahasa Arab itulah yang dipakai masyarakat Makkah sebagai ibu kota di Bumi ini, bahasa itulah yang paling sempurna susunan gramatikanya di antara ribuan bahasa yang dipakai bangsa-bangsa di muka Bumi ini. Bahasa itu telah sempurna dan akan tetap sempurna sampai keakhir zaman, walaupun begitu orang tidak boleh pula melupakan bahwa Alquran sendiri banyak membantu serta menambah kekuatan bahasa Arab itu sendiri. Hal ini ternyata benar ditinjau di segi sejarah dan dari segi ilmiah.

•••

182. Dapatkah manusia sorga nanti melihat Allah yang disembahnya ?

★ ★ ★ ★

Jangankan Allah yang senantiasa berada di alam gaib-occult; invisibility; sedangkan jin yang hidup pada alam abstrak tidak dapat-it can be; dilihat oleh manusia yang mendiami sorga atau yang mendiami neraka nanti. Bagaimana pula makhluk konkrit akan dapat melihat Pencipta yang Gaib, dan perhatikan maksud ayat:

6/103. Tidaklah pemandangan manusia dapat mencapaiNYA dan DIA mencapai pemandangan manusia itu, dan DIA Indah dan Pemberi Kabar.

20/110. DIA mengetahui apa-apa yang ada di muka mereka dan apa-apa yang ada di belakang mereka, dan tidaklah mereka menguasai ilmu tentang DIA.

78/37 . DIAlah Tuhan planet-planet dan Bumi ini serta apa-apa di antaranya, DIA Penyayang, tidaklah mereka memiliki percakapan dari DIA.

183. Benarkah Allah itu ada dan kalau DIA ada, mestikah DIA satu ?

Tentang adanya Allah itu tak dipungkiri lagi, dapat dibuktikan oleh ilmu yang terkandung dalam Alquran. Siapa lagi yang menyusun wahyu itu kalau tidak DIA Pencipta benda-benda angkasa yang berjutaan banyaknya itu, dan tadi telah dikatakanNYA bahwa biarpun berkumpul jin dan manusia untuk menandingi ilmu Alquran, tidaklah akan berhasil usaha itu.

Untuk keesaan Allah sebagai Tuhan yang menciptakan dan menguasai semesta raya, baiklah kita sampaikan Ayat Suci penutup buku ini dengan do'a dan harapan semoga yang disampaikan berupa kata dan kalimat dalam lembaran-lembaran kertas tersusun ini dilindungiNYA dari kesalahan, kekeliruan dan kezaliman, semoga semua persembahan ini berfaedah dalam kehidupan di dunia kini dan di Akhirat nanti.

23/91. Tidaklah Allah beranak satu juga, dan tidak ada bersamaNYA tuhan lain, (kalau ada tuhan lain maka) ketika itu akan pergilah setiap tuhan itu dengan semua apa yang diciptakannya, dan akan saling menyombong setengahnya atas setengahnya. Maha Suci Allah tentang apa yang mereka nyatakan.

23/92. DIA Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Maha Tinggi DIA tentang apa yang mereka serikatkan.

103/1. Demi zaman.

103/2. Bahwa manusia itu dalam kerugian.

103/3. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh serta saling berwasiat dengan hal logis dan saling berwasiat dengan ketabahan.

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...