Kita hanya akan menyinggung arti hidup bagi manusia sendiri, kita tidak
akan menyinggung arti hidup bagi benda atau wujud lain. Bahwa hidup
pertama ialah di dunia kini dan hidup kedua berlaku di alam Akhirat.
Kedua macam hidup itu berlaku dalam keadaan konkrit. Banyak Ayat Suci
yang menyatakan hidup dua kali di antaranya ayal 40/11.
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ
وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِّن سَبِيلٍ
40/11. Mereka berkata: wahai Tuhan kami, Engkau matikan kami dua kali
dan Engkau hidupkan kami dua kali, dan kenallah kami pada dosa-dosa
kami, Maka adakah garis hukum untuk keluar?
Berbagai macam
doktrin telah berkembang di muka Bumi, namun tidak satupun yang
memberikan alasan kenapa adanya hidup kini; Masing-masingnya berbeda
tentang pengertian dan tujuan hidup, hanya Alquran lah yang dapat
menjelaskan secukupnya hingga dapat dipahami oleh setiap diri yang
memerlukan.
Pihak atheis yang mendasarkan doktrinnya atas teori
naturalism tidak dapat memberikan alasan kenapa adanya hidup kini,
kecuali sebagai kelanjutan dari hukum evolusi pada setiap benda yang
semenjak dulunya telah mengalami perobahan alamiah. Sementara itu mereka
berbantahan pula mengenai hukum evolusi itu sendiri disebabkan oleh
banyaknya benturan atau dead lock dalam penganalisaan teori itu.
Benturan itu mereka namakan missing links. Dan akhirnya mereka akan
terpaksa meninggalkan semua doktrin yang mereka anut itu karena
penemuan-penemuan yang mereka dapati memang bertentangan dengan hukum
evolusi. Buat tujuan hidup, mereka juga tidak mempunyai arah dan alasan
yang tepat. Tetapi mereka semuanya sependapat bahwa yang ada kini akan
musnah sendirinya di ujung zaman sesuai dengan menyusutnya dan
menghabisnya alat kebutuhan hidup atau disebabkan terganggunya
stabilitas susunan bintang di semesta raya. Mereka berkesimpulan bahwa
hidup kini dimulai dari kekosongan telah terwujud secara alamiah, dan
sedang menuju ke arah kekosongan alam semesta di mana setiap diri hilang
berlalu tanpa bekas dan tak akan hidup kembali. Tetap mereka sengaja
melupakan unsur Roh yang ada pada setiap diri itu.
Pihak yang
menganut Faham Plurality atau Trinity, walaupun tidak membenarkan teori
evolusi, malah mengakui manusia ini memulai hidupnya dari satu diri yang
sengaja diciptakan Tuhan, tetapi mereka tidak dapat memberikan alasan
tentang maksud apa yang terkandung dalam perencanaan penciptaan itu
Selaku tujuan hidup, mereka sama sependapat bahwa nanti akan berlaku
kehidupan balasan sesudah mati, tetapi dalam keadaan gaib bukan konkrit,
di mana pribadi baik akan menerima kebahagiaan jiwa dan peribadi jahat
akan merana.
Pihak pertama di atas tadi bertentangan dengan
ajaran Alquran mengenai asas hidup juga bertentangan mengenai tujuan
hidup, sedangkan pihak kedua bersamaan dengan ajaran Alquran tentang
asal usul hidup juga bersamaan tentang tujuan hidup tetapi berbeda dalam
hal gaib dan konkrit. Sebaliknya kedua pihak itu sama sependapat
tentang arti hidup yang tidak lain hanyalah berjuang untuk kebutuhan dan
kelanjutan generasi, tetapl mereka melupakan bahwa pendapat demikian
akan berujung dengan pemusnahan generasi mendatang karena setiap diri
lebih mementingkan keadaan kini, tanpa ancaman resiko konkrit yang akan
dihadapi di Akhirat nanti.
Alquran, yang menjadi dasar ajaran
hidup dalam Islam, memberikan alasan dan keterangan secukupnya mengenai
sebab, arti dan tujuan hidup manusia kini.
Masing-masingnya disampaikan sebagai berikut ini :
A. Sebab adanya Hidup.
Semesta raya ini dulunya terdiri dari kekosongan total, tiada satu pun
Yang ada kecuali Allah yang ESA yang senantiasa dalam keadaan gaib. DIA
mempunyai maksud agar berlaku penyembahan terhadapNYA yang tentu harus
dilaksanakan oleh makhluk yang memiliki pertimbangan wajar, dan perlulah
diciptakan jin dan manusia yang akan menjalani ujian dengan mana dapat
ditentukan berlakunya pengabdian dimaksud.
Kedua macam makhluk
ini membutuhkan tempat hidup di mana segala kebutuhan dalam pengujian
tersedia secara alamiah atau ilmiah, maka diciptakanlah benda angkasa
pada berbagai bentuk, massa dan fungsi.
Semuanya terlaksana
secara logis menurut rencana tepat, dan tibalah waktunya dimulai
penciptaan jin dan manusia, masing-masingnya berbeda di segi abstrak dan
konkrit :
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَن نَّقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
16/40. Bahwasanya Perkataan Kami pada sesuatu ketika Kami inginkan hanyalah Kami katakan padanya : Adalah maka adalah dia.
اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
39/62. Allah itu Pencipta tiap sesuatu dan DIA menjaga tiap sesuatu itu.
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ
85/16. DIA Pelaksana bagi apa yang DIA inginkan.
Setiap gerak yang berlaku di dunia ini baik zahir maupun bathin
haruslah menurut kehendak dan ketentuan Allah, dengan itu dapat
ditentukanNYA seluruh peristiwa dalam sejarah dunia ini sesuai dengan
kehendakNYA. Dari itu tidak satu pun gerak di luar kehendakNYA dan
bukanlah manusia mempunyai daya kreasi sendiri kecuali yang dikehendaki
Allah lebih dulu. Memang Alquran menyatakan: siapa berbuat baik mendapat
balasan baik begitu sebaliknya dan manusia disuruh patuh mengikuti
ajaran Allah hingga siapa yang engkar akan dimasukkan ke dalam neraka:
tetapi semua itu adalah hukum konkrit yang harus jadi pegangan bagi
manusia dalam masyarakatnya, padahal Allah menyesatkan orang yang
dikehendakiNYA atau menunjukinya dengan melalui hukum kausalita yang
sengaja diatur Allah bagi setiap gerak zahir ataupun bathin. Orang boleh
menganggap hal itu main-main belaka dan tidak perlulah manusia ini
diuji lagi kalau semua hal ditentukan Allah lebih dulu, tetapi hal itu
adalah kehendak Allah pada mana manusia tidak mungkin merobahnya.
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ لَكُم مَّا فِى ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعً۬ا
ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّٮٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَـٰوَٲتٍ۬ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬
2/29. DIAlah yang menciptakan untuk kamu apa-apa yang ada di Bumi ini seluruhnya.
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ
يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُ
واْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
13/11. Baginya (manusia itu) ada pencatat dari mukanya dan dari
belakangnya yang menjaganya menurut perintah Allah, bahwa Allah itu
tidak mengubah apa-apa pada suatu kaum (dalam Catatan itu) hingga mereka
mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka, dan ketika Allah mengingini
kejahataa pada suatu kaum maka tiada pengganti baginya, dan tiadalah
bagi mereka suatu pimpinan selain DIA.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ
لِيُبَيِّنَ لَهُمْ فَيُضِلُّ اللّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
14/4. Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa lidah
kaumnya agar dia terangkan bagi mereka (ajaran Allah). Lalu Allah
menyesatkan orang yang DIA kehendaki dan DIA tunjuki orang yang DIA
kehendaki, dan DIA Mulia Bijaksana.
إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِن كُلِّ شَيْءٍ سَبَباً
18/84. Bahwa Kami menempatkan untuknya (manusia itu) di Bumi ini dan
Kami datangkan padanya dari tiap sesuatu kausalita (sebab-akibat); Lalu
dia ikutilah kausalita itu.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
51/56. Dan tidaklah AKU ciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk
menyembah AKU (di Akhirat utamanya).
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ
وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
57/22. Tidaklah berlaku suatu musibah di Bumi ini begitupun pada dirimu
kecuali telah ada dalam ketetapan sebelum dia Kami laksanakan, bahwa
yang demikian itu mudah saja bagi Allah.
وَمَا تَشَاؤُونَ إِلَّا أَن يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
81/29. Dan tidaklah kamu berkehendak kecuali yang dikehendaki Allah Tuhan seluruh manusia.
B. Arti Hidup KINI.
Alquran memberikan ajaran tentang arti hidup bahwa orang hendaklah
menghubungkan dirinya secara langsung kepada Allah dengan cara melakukan
hukum-hukum tertulis dalam Alquran, dan menghubungkan dirinya pada
masyarakat sesamanya dalam melaksanakan tugas amar makrur nahi mungkar.
Hubungan vertikal dan horizontal begitu akan menimbulkan daya juang
untuk mencapai kemakmuran bersama serta ketinggian martabat dalam
saluran rasa cinta bagaikan api yang tak kunjung padam. Artinya hidup
seperti itulah satu-satunya yang mungkin dipakai untuk memperoleh
keamanan dunia hingga seseorang bebas dari rasa takut, korupsi dan
perkosaan.
Alquran bukan melarang orang mencari kekayaan dan
kemuliaan dunia, Malah dialah satu-satunya Kitab di muka Bumi ini yang
paling banyak menyuruh, mendidik dan mengajar orang agar dapat
memfaedahkan semua yang ada di Bumi ini ditambah dengan janji
kebahagiaan hidup di Akhirat nanti. Keadaan itu bagaikan tatahidup yang
saling menguatkan untuk masyarakat manusia berbudi tinggi, sopan santun,
produktif dan memiliki kesadaran wajar tentang hidup dan tujuan
hidupnya.
ضُرِبَتۡ عَلَيۡہِمُ
ٱلذِّلَّةُ أَيۡنَ مَا ثُقِفُوٓاْ إِلَّا
بِحَبۡلٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبۡلٍ۬ مِّنَ ٱلنَّاسِ
وَبَآءُو بِغَضَبٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَضُرِبَتۡ عَلَيۡہِمُ
ٱلۡمَسۡكَنَةُۚ ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ يَكۡفُرُونَ بِـَٔايَـٰتِ
ٱللَّهِ وَيَقۡتُلُونَ ٱلۡأَنۢبِيَآءَ بِغَيۡرِ حَقٍّ۬ۚ ذَٲلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ
3/112. Ditimpakan atas mereka kehinaan di manapun mereka berada kecuali
dengan hubungan (tali) dari Allah dan hubungan dari manusia, dan
pantaslah mereka pada kemarahan dari Allah dan ditimpakan atas mereka
kemiskinan. Yang demikian itu karena mereka kafir pada Ayat-ayat Allah
serta membunuh perkabaran-perkabaran tanpa hal logis, yang demikian itu
karena mereka menyanggah dan mereka itu melanggar hukum.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ لَعِبٌ
وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
6/32. Dan tidaklah kehidupan di dunia kini kecuali sandiwara dan
olok-olok, dan kampung Akhirat nanti lebih baik bagi orang-orang
yangmenginsyafi, apa tidakkah kamu pikirkan ?
الَّذِينَ آمَنُواْ
وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
6/82. Orang-orang beriman dan tidak memakai iman mereka dengan
kezaliman, itulah orang-orang yang bagi mereka keamanan dan mereka
diberi petunjuk.
مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا
مِّن ذَڪَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَلَنُحۡيِيَنَّهُ ۥ
حَيَوٰةً۬ طَيِّبَةً۬ۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ
16/97. Siapa saja yang berbuat shaleh dari lelaki atau perempuan dan
dia beriman maka akan Kami hidupkan mereka dalam kehidupan yang baik dan
akan Kami balasi mereka sebagai upah
mereka dengan yang lebih baik daripada yang mereka kerjakan.
وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَٮٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ
ٱلۡأَخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن ڪَمَآ
أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِى ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
28/77. Dan ikutlah pada apa yang Allah datangkan kepadamu tentang
kampung Akhirat, dan jangan lupakan nasibmu dari hal dunia ini, dan
berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu, dan jangan
mencari perusakan di Bumi ini, bahwa Allah tidak menyukai orang-orang
yang merusak.
فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُم مِّن دُونِهِ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ
الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
39/15. Maka sembahlah apa yang kamu kehendaki selain DIA. Katakanlah :
"bahwa orang-orang yang merugi ialah orang-orang merugikan dirinya dan
keluarganya pada Hari kiamat. Apa tidakkah hal itu dua kerugian yang
nyata ?
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ
وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
67/2. DIAlah yang menciptakan kematian dan kehidupan agar DIA menguji
kamu yang mana di antara kamu yang lebih baik perbuatannya, dan DIA
Mulia dan Pengampun.
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِراً وَإِمَّا كَفُوراً
76/3. Bahwa Kami menunjukkan garis hukum padanya (manusia itu), terserah padanya untuk bersyukur atau kafir.
C. Tujuan Hidup.
Alquran menjelaskan dengan ayat-ayat logis bahwa kehidupan kini bukan
telah berlaku sendirinya, malah sengaja diciptakan Allah sendiriNYA
tanpa serikat. Bahwa kehidupan kini bukanlah akan berlalu tanpa akibat
tetapi berlangsung dengan catatan atas semua gerak zahir bathin yang
menentukan nilai setiap pribadi untuk kehidupan konkrit nantinya di alam
Akhirat, dimana kehidupan terpisah antara yang beriman dan yang kafir
untuk selamanya. Di satu fihak berlaku kehidupan yang amat sempurna
dengan pengabdian, tanpa kecuali kepada Allah yang Mulia Kuasa, ketika
itu terlaksanalah kehendak Allah sebagai tercantum pada ayat 51/56 dan
terlaksanalah hidup sebenarnya yang dimaksud dalam ayat 6/32. Dilain
fihak berlakulah siksaan perih dengan penyesalan yang tak
putus-putusnya:
وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن
رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
3/133. Dan berlombalah kepada keampunan dari Tuhanmu dan sorga yang
luasnya sama dengan luas planet-planet dan Bumi ini, dijanjikan untuk
para muttaqien.
هَـذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
3/138. Alquran ini adalah keterangan-keterangan untuk manusia serta petunjuk dan pelajaran bagi para muttaqien.
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
3/139. Dan janganlah merasa rendah diri dan janganlah berdukacita sedangkan kamu lebih tinggi jika kamu beriman.
وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ
الدُّنْيَا إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الْآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
29/64. Dan tidaklah kehidupan di dunia kini kecuali olok-olok dan
sandiwara. Dan bahwa kampung Akhirat nanti adalah kehidupan sebenarnya
jika mereka mengetahui.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
95/4 Sungguh Kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik.
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
95/5. Kemudian Kami tempatkan dia kepada kerendahan yang lebih rendah.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ
95/6. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka upah yang tak dihinggakan.
Dengan keterangan di atas ini, nyatalah bahwa Alquran bukan saja
menjelaskan kenapa adanya hidup kini, tetapi juga memberikan arti hidup
serta tujuannya yang harus dicapai oleh setiap diri. Keterangan Alquran
ini dapat diterima akal sehat dan memang Kitab Suci itulah yang mungkin
memberikan penjelasan demikian.
____________
NS