177. Bagaimana keterangan Alquran tentang keluarga atau suami isteri di Akhirat nanti ?

★ ★ ★ ★ ★

“Untuk manusia yang tinggal di dalam neraka tidak pernah kita dapati persoalan keluarga dalam Alquran, tetapi untuk mereka yang masuk sorga banyak sekali”.

Di bawah ini dicantumkan maksud Ayat suci seperlunya tentang itu :

80/34. Pada Hari (kiamat) orang lari dari saudaranya.

80/35. Dan dari ibunya dan dari bapaknya.

80/36. Dan dari isterinya dan dari anaknya.

80/37. Bagi setiap diri di antara mereka ada kesibukan yang diurusnya.

32/17. Maka tidaklah mengetahui suatu diri (di dunia kini) apa yang disembunyikan untuknya (di Akhirat) yang berupa kesenangan mata sebagai balasan pada apa yang mereka kerjakan.

44/54. Seperti itulah, dan Kami pasangkan (suami isterikan) mereka dengan kesenangan mata.

55/72. Yaitu isteri idaman yang dipendekkan (terbatas) dalam pergaulan.

55/74. Yang tidak disintuh oleh manusia dan jin sebelumnya.

55/75. Maka dengan pemberian Tuhanmu yang mana lagi kamu keduanya (jin dan manusia) hendak mendustakan

Jadi, penduduk sorga nanti mendapat pasangan yang sengaja diberikan Allah untuknya. Pasangan hidup itu adalah isteri yang belum pernah disintuh oleh jin dan manusia. Rupanya belum diketahui orang di dunia kini karena senantiasa dirahasiakan Allah, tetapi dinyatakan sebagai suatu idaman yang selama ini dikhayalkan oleh setiap diri, sesuai dengan maksud ayat 2/25 tersebut pada soal no.174.

“Bagaimana dengan suami isteri yang ada di dunia kini ?”

Alquran menjawab bahwa semua hubungan sesama manusia kini dalam kekeluargaan jadi terputus sama sekali, masing-masingnya sibuk dengan keadaan dan nasib sendiri sebagai balasan yang dijanjikan. Manusia dihidupkan kembali dalam wujud yang belum diketahui dan belum dicapai oleh imaginasi, setiap penduduk sorga diberi pasangan yang wujud dan rupanya juga belum diketahui, karena itu wajarlah pula kenapa manusia itu tidak akan berketurunan lagi.

Semisalnya suami isteri kini akan tetap jadi suami isteri di sorga nanti, maka hal ini akan sangat rumit, karena banyak di antara manusia itu yang beristeri dua atau lebih dan isteri itu pernah pula bersuami tiga atau lebih. Pasangan suami isteri kini hanyalah disebabkan wujud diri masing-masing terdiri dari jantan dan betina, negatif-positif, yang saling bertarikan, padahal mereka berasal dari satu diri, karenanya lelaki dan perempuan ini adalah sama tetapi Allah menciptakan mereka demikian rupa hingga terwujud keturunan dan pembiakan manusia. Pembiakan itu tidak berlaku lagi di dalam sorga apalagi di neraka. •••

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...