KUALITAS PENULIS ISLAM

Bukankah orang dapat melihat sudah berabad-abad ayat-ayat informatif dalam Alquran bagaikan tertinggal kabur dan hampir tidak diperhatikan. Sebabnya ialah karena pemikir-pemikir, pemuka, dan penulis-penulis Islam terlalu kikuk dan lemah dalam uraiannya, serta dicampur oleh rasa takut dan kekurangan bahan penganalisaan. Maka kesalahan yang mereka kritik hanya disenggol, tidak terang-terang dinyatakan salah. Akibatnya, yang batil tetap juga berlangsung terus, bahkan tulisannya sendiri tidak dihargai orang.

Banyak penulis Islam bagaikan merasa gugup;

± Pertama mungkin karena kekurangan bahan dan dasar uraian yang dalam hal ini tentu saja tidak memahami Alquran secara wajar.

± Kedua, mungkin Karena takut-takut dengan rasa rendah diri dan menganggap orang-orang Barat lebih tinggi dalam bidang pengetahuan dan eksakta. Padahal mengenai soal-soal duniawi kini memang, mereka lebih unggul karena didesak oleh kompetisi materialistis, tetapi orang-orang Islam beriman bahkan lebih tinggi dalam seluruh persoalan jika benar-benar menghayati ajaran agama yang dianut. Ayat Suci 3/139 yang menyatakan orang-orang beriman senantiasa lebih tinggi, tidaklah akan berubah buat selamanya, dan janjian ALLAH takkan pernah mungkir.

Dalam mengemukakan pendapat, sebaliknya orang Islam mencontoh yang diajarkan Alquran, non-koperatif dan tak kenal kompromi dengan kebatilan dan keraguan dari manapun datangnya, sebaliknya memberikan petunjuk tentang kebenaran secara logis dan gamblang tanpa mencampurkan ketentuan hukum dengan tenggang rasa. Dengah sikap demikian juga, Islam tetap berada dalam kemurniannya dan dan akan semakin kukuh bersemarak sampai ke akhir zaman.

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...