GARIS EDAR BUMI, SUBULU

SUBULU    سُبُلُ

Garis Edaran Bumi atau planet-planet lain, l6:15, 20:53, 21:31, 43:10, 71:19. Ayat suci terakhir ini dan ayat suci sebclumnya menyatakan "ALLAH menjadikan untukmu Bumi itu dalam keadaan terulur (ke selatan dan ke utara), agar kamu tempati daripadanva garis orbit yang zigzag". Jadi bukanlah SUBULU dalam ayar suci ini berarti “jalan” karena ALLAH tidak pernah menjadikan "jalan" untuk manusia kecuali yang dikerjakan oleh manusia sendiri. Istilah itu berbentuk jamak karena memang Bumi ini adalah planet dan diperganda jadi beberapa Bumi, 13:3 65:12, maka luas daerah orbit setiap planet itu berbeda sebanding dengan jaraknya dari Surya yang diorbit. Begitu pun garis orbit itu sendiri berbentuk zigzag yang dengannya terjadi pergantian musim, juga berbentuk oval atau bujur telur karenanya terdapatlah titik perihelium dan titik aphelium orbit, yaitu titik terdekat dan titik terjauh dari Surya selaku wujud yang dikitari. Orbit oval ini ditandai dengan SIDRU. Untuk jelasnya lihatlah BISAATHA, SIDRU, FIJJAAJA, dan MAHDA.

ALIRAN YANG MELANGGAR HUKUM, THAGUT

THAAGHUUT      طَاغُوْتُ

Aliran Yang Melanggar Hukum ALLAH, 2:256, 4:51, 4:76, 5:60, 4:60, 16:36, 39:17,  THAAGHUUT sama dengan "orang-orang yang mengikuti Thaaghuut" 37:30, 38:55 51:33, 52:32, 68:31, 78:22. Sehubungan  dengan THAGHAA sama dengan "melanggar hukum" 11:112,  20:24, dan lain-lain, THAGHWA sama dengan "pelanggaran hukum" 91:10. THAAGHIYAH sama dengan “tindakan melanggar hukum” 69:5 dan sehubungan dengan THUGHYAAN sama dengan “sikap melanggar hukum" 2:15, 5:64, 6:110, 7:186, 10:11, l7:60, 18:80, 23:75.

Lihat YAMIIN

PEMBERI UPAYA, PENCIPTA, KHALIQ

KHALLAAQ خَلَّاقُ

Pemberi upaya, yaitu ALLAH sendiri, 15:86, 36:81. Maka KHALAAQ sama dengan “Upaya yang diberikan ALLAH.” 2:102, 2:200, 3:77, 9:69. Karenanya KHULUOU berarti “peradaban manusia” yang ditentukan ALLAH 26:137, 68:4. Semua itu sehubungan dengan KHALAQA berarti “mencipta”, KHALOU sama dengan “ciptaan” dan KHAALIO sama dengan PENCIPTA, serta MAKHLUUQ sama dengan “yang diciptakan”.

SYAHWAT - SIKAP Dan Prilaku MANUSIA

Manusia sengaja diciptakan memiliki syahwat, 3/14, terhadap kesenangan duniawi selaku pendorong bagi kegiatan hidup berkelanjutan di mana mereka diuji tentang yang buruk dan yang baik,  11/7, 76/3. Dalam hal ini ALLAH menurunkan Kitab Suci yang mengandung petunjuk tentang ilmu dan hukum hidup dan mau mengambil pelajaran terhadap ketentuanNYA 10/57, 16/89, 41/3, supaya mereka menghindarkan diri dari kesengsaraan.

Tetapi di antara manusia itu banyak yang bersikap opportunis, 4/143 mencari hukum kepada thagut, 4/60, ikut-ikutan dan sombong 68/13, pelanggar hukum dan berdosa 83/12, pencerca orang lain 104/1, menghitung kekayaan dengan anggapan dapat mengekalkan 102/1, 104/3, tidak menghiraukan nasib anak-anak yatim dan orang-orang miskin, 107/3.

Manusia zalim itu selalu mengumpulkan harta untuk memenuhi kehendak syahwat, 4/117, dan mempercantik diri untuk kepuasan seksual mengikuti ajakan setan, takut tua, tidak mau bertanggung jawab apalagi untuk beranak banyak, 6/137.

Dan masih banyak lagi peringatan Al-Qur'an tentang prilaku manusia  yang telah menjadi ketentuanNYA.

Baca artikel terkait: Tanda Orang Munafik

BUMI

ARDHU   اَرْضُ

Bumi-bumi atau Bumi, jamak atau mufrad yang termuat pada ayat 39:67 dan lain-lain adalah jamak sebagai realisasi dari Bumi diperganda pada ayat 13:3 dan wujudnya sama dengan planet-planet lain pada ayat 65:12.

Lihat 'ARSY

PLANET

SIDRU       سِدْرُ  

Planet,  34:16, 53:14, 53:16, 5628. Sebenarnya istilah itu berarti "teratai" yang mengambang di atas air, baik waktu pasang naik maupun ketika pasang surut hingga jaraknya dari tanah tempat tumbuhnya sering berubah. Demikian pula keadaan planet yang mengitari Surya dalam orbit oval hingga ada titik terdekat dan titik terjauh dari Surya. Lihatlah SUBULU. Demikian ALLAH memberikan nama pada kebanyakan benda menurut keadaan atau sifat benda itu sendiri. Planet terpinggir dinamakan dengan Muntaha karena planet itu adalah tempat dihentikan setiap kegiatan kemajuan manusia.

Lihat PLANET-PLANET

SELIDIKI, SAL, SALWA

SAL       سَلْ     

Selidikilah, 2:211, 68:40, sehubungan dengan SALWA berarti "penyelidikan" atau kegiatan penyelidikan yang dikurniai ALLAH pada Bani lsraIl, 2:57, 7:160, dan 20:80. Bukanlah SAL berarti "tanyailah" karena untuk itu Alquran memakai istilah AS-AL pada 4:32, 7:163, 10:94, 11:46, l7:10l, 23:113, 25:59, 43:45 dan bukanlah SALWA berarti "sejenis burung" yang jadi bahan makanan Bani Israil di zaman Musa, tetapi berarti "penyelidikan" yang dengannya Bani Israil diperintah agar memakan yang baik-baik dari kelengkapan hidup yang disediakan ALLAH di Bumi ini.

BERGANDA

MIDAADAA   مِدَادًا

Berganda, 18:109, sehubungan dengan MADDA berarti "pergandaan” 19:75, 19:79, MUDDAT berarti “diperganda” 9:4, 84:3, dan dengan  istilah MADADA berarti “perganda” pada ayat 2:15, 3:124, 7:202, 8:9, 13:3, 15:19, 15:88, 17:6, 17:20, 20:131, 22:15, 23:55, 25:45, 26:132, 27:36, 31:27, 50:7, 52:22, 104:9. Istilah itu sehubungan juga dengan MUMIDDU berarti “yang memperganda” pada 8:9, MUMADDADAH berarti "yang berlapis-lapis” 104:9, dan dengan MAMDUUD berarti "yang diperganda”  pada ayat 56:30, 74:2.

PLANET-PLANET

SAMAWAAT          سَمَاوَاتُ

Planet-planet, 3:190, 13:2, 37:5, 42:29, 55:33, 65:12 dan tain-lain. semua istilah SAMAWAAT dalam Alquran pastilah berarTi "planet-planet" diTandai dengan dapat dipelajari penciptaannya, dapat dilihat dan tidak bertiang, berputar di sumbunya hingga di sana juga ada timur dan barat, tempat pembiakan makhluk berjiwa, dapat didatangi dengan pesawat angkasa ultramodern, dan keadaan SAMAWAT itu sama dengan Bumi.

Lihat 'ARSY

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...