ALAM SEMESTA MENURUT NAZWAR SYAMSU DALAM PERSPEKTIF KOSMOLOGI

 
Alam semesta menurut Nazwar Syamsu dalam persepektif kosmologi mengandung pengertian fisik-kimiawi, didirikan oleh Allah dan bukan didirikan yang lainnya atau bukan ada dengan sendirinya. Alam semesta dalam pengertian ini memiliki struktur, norma-norma terukur dan prinsip-prinsif keteraturan serta dialami secara langsung oleh inderawi manusia. Oleh karena itu, alam semesta menurut Nazwar Syamsu adalah suatu yang teratur sehingga dapat disistematisir secara rasional, teratur dan integral. Pengertian alam semesta demikian dapat dipertanggungjawabkan secara kritis. Hal ini berarti, secara metafisika alam semesta menurut Nazwar Syamsu dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai asal-usul alam semesta, berakhirnya, dinamikanya, waktu dan ruang, materi dan energi. Alam semesta menurut Nazwar Syamsu juga dapat menunjukkan pengertian astronomi. Adanya keteraturan dan dalam rana pengertian astronomi maka hal ini berarti alam semesta menurut Nazwar Syamsu dapat dikaji secara filsafat sebagai objek materialnya dengan berdasarkan objek formal mencakup aspek-aspek terdiri dari saat awal kosmos, saat akhir kosmos, dinamika kosmos ruang dan waktu, materi dan energi. Oleh karena itu perspektif metode-metode kosmologi yang terdiri dari metode kritis, metode analitisa bahasa dan metode fenomenologis serta dan metode transendental, dapat dikenakan pada alam semesta menurut Nazwar Syamsu.

Istilah Shalat (1)

Nana Masruri
BAB 1
I. Istilah Shalat
  1. Cipta,
  2. Agama
  3. Muslim
  4. Shalat
  5. Shalat Mayat
  6. Hidup Yakin
I. ISTILAH SHALAT
       ALLAH pencipta tiap sesuatu, dan DIA penjaga atas tiap sesuatu itu. Kepunyaan-NYA daerah orbit planet-planet dan Bumi. Orang-orang yang kafir pada Ayat-ayat ALLAH, itulah mereka yang merugi. Katakanlah: ”Apakah kamu suruh aku menyembah selain ALLAH, wahai orang-orang bodoh?" Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum engkau "Jika engkau syirik, akan lenyaplah amalmu dan engkau termasuk orang-orang merugi”. Bahkan sembahlah ALLAH dan jadilah termasuk orang-orang bersujud. Mereka tidak menentukan ALLAH dengan ketentuan-NYA yang logis. Bumi-bumi semua adalah pemadatan-NYA pada Hari Kiamat dan Planet-planet itu berputar dengan tatahukum-NYA. Mahasuci DIA dan Mahatinggi tentang apa yang mereka serikatkan. Demikian terjemahan Firman ALLAH pada Ayat 39:62 sampai dengan 39:67 dalam Alquran.
       Semua benda yang ada di dunia adalah benda-benda ciptaan bukan ada sendirinya. Penciptanya pasti Satu, tidak mungkin lebih dari satu dan tidak mungkin serikat. Sesuatu yang dihasilkan perserikatan tidak mungkin berlangsung permanen, begitu pun perserikatan itu sendiri. Tentang ini banyak sekali bukti serta dalil ilmiah yang dapat dikemukakan.

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...