SHALAT

Sallat sebuah kata yang yang cukup lama dan sangat tua. Bahkan shalat lebih dulu ada sebelum Nabi Muhammad saw dilahirkan. In sya AllahTulisan ini tidak fokus apakah shalat itu ada atau tidak di dalam Qur'an tapi akan mencoba menjabarkan dimensi yang lebih dalam tentang sallat. sebelum melangkah lebih jauh mari kita ke beberapa hal penting :

Kata kata yang berasal dari akar kata sad-lam-law ini, didalam Qur;an disebutkan sebanyak 99 kali di dalam Qur'an

12 kali disebutkan dalam bentuk ṣallā (صَلَّىٰ)  kata kerja/verb/fi'il

12 kali disebutkan dalam bentuk sallat (tanpa alif lam) (صَلَوٰة ) kata benda/noun/nomina/isim

71 kali disebutkan dalam bentuk asṣalat (dengan alif lam) (الصَّلَاةَ)kata benda/noun/nomina/isim

1 kali disebutkan dalam bentuk muṣallan (مُصَلًّى) kata benda/noun/nomina/isim

3 kali disebutkan dalam bentuk muṣallīn (مُصَلِّين) active participle

 

Tulisan ini akan mencoba menjabarkan asalat, sallu, sallat secara litrelar dengan pendekatan  memfaktorkan etymology jenis kata. Seperti terlihat diatas kata yang terbentuk dari sad-lam-waw ini sejatinya/dasarnya  berbentuk kata kerja, atau sesuatu yang dikerjakan (belum ke salat, assalat sehingga saya mendefinisikannya sebagai 'sesuatu' terlebih dahulu]. Lalu dari kata kerja salla ini kemudian terbentuklah kata sallat (noun), assalat (noun) yang merupakan kata benda.

 

Hati hati, banyak yang kurang menggunakan akalnya terjebak disini, ditekankan oleh mereka 'karena 'salat' atau assalat  kata benda maka sejatinya dia adalah sebuah benda seperti kursi, meja, batu, dst (yang merupakan kata benda yang juga sekaligus kata benda! ini adalah pendapat yang sangat menyesatkan.

 

Secara etymology "kata benda/noun/nomina/ism adalah kata yang bisa dibendakan/dinominakan yang dimana kata ini bukan termasuk kata kerja atau kata sifat. Mudahnya kata yang kemudian bisa diidentifikasi, dinamakan.

 

Manusia termasuk kata benda, alam termasuk kata benda, nama orang tertentu bahkan pikiran termasuk kata benda, sementara manusia, alam, nama  dan pikiran bukan benda. Saya tidak perlu membahas seluruh etymology jenis kata (adjectives, verb dst] secara mendalam karena hanya akan mengaburkan thread ini. Agaknya sudah cukup jelas bahwa kata benda itu bukan hanya merujuk kepada benda tapi kepada sesuatu yang bisa dibendakan/dinominakan/dinamakan!

 

Dengan melihat  dari sisi jenis kata  maka tidak bisa dibantah bahwa (apapun arti salla)

 

Alif lam + salla (verb) + ta marbuta = assallat (noun)

salla (verb) + ta marbuta = sallat(noun)

Assallat (noun) dan sallat=>  aktifitas 'salla' yang bisa dibendakan/dinominakan/dinamakan.

 

 

!!!!STOP PRESS!!!

Dan, sebelum membahas lebih jauh diingatkan untuk membaca disclaimer, ketika anda mengakses informasi ini bahwa anda sudah secara automatis setuju dengan yang tertulis di disclaimer. Dan juga agar diketahui bahwa seluruh tulisan ini adalah dalam dimensi " MENURUT SAYA" tidak mencerminkan kebenaran bagi siapapun kecuali bagi saya sendiri. Tidak memaksakan kebenaran untuk siapapun dan tidak mengajak siapapun untuk mengikuti tulisan ini. Ada baiknya individu mempelajari segala sesuatunya dan memverifikasi segala informasi tanpa menelan bulat bulat segala macam informasi yang diberikan oleh orang lain. Tks

 

In sya Allah bersambung

« Last Edit: December 14, 2013, 02:08:51 AM by The Watcher »

Report to moderator     Logged

  The Watcher

Administrator

Mith'quessir

  Posts: 1232

Tidak ada kata ada kalau tidak ada kata tidak ada

  

Re: RE-FRAMING [(SAALA)T]

« Reply #1 on: December 03, 2013, 09:28:38 AM »

Quote

SAD-LAM-WAW

 

Menurut lexikon arab klasik. bentukan dari sad-lam-waw mempunyai beberapa arti.

 

prayer (noun), supplication (noun), petition(noun) (verb), oration(noun), eulogy(noun), benediction(noun), commendation(noun), blessing(noun), honour(verb), magnify(verb), bring forth (verb), follow closely (verb +adverb), walk/follow behind closely (verb + adverb), to remain (verb) attached (adjectives).

 

Namun perlu diingat arti diatas adalah secara general tanpa melihat jenis kata, apa itu kata benda, kerja atau kata kata lain. Karena kita mau fokus ke salla/salli/sallu dulu maka kita membahas salla dan penggunaannya di dalam AlQur'an. Dan perhatikan ada beberapa kata seperti follow closesy, walk./follow behind closely, to remain attached.

 

Banyak yang mengaitkan berarti dasar dari sad-lam-waw ini adalah 'mengikuti dengan dekat', " to remain attached" ini mengambil situasi seekor kuda yang sedang berpacu. Kuda yang dibelakang dikatakan mengikuti kuda yang paling depan dan dikatakan kuda yang mengikuti tersebut Al musalin. INI TIDAK SALAH, jika konteksnya memang mendukung. Lihat baik baik ( kesampingkan apa subjek dan objeknya terlebih dahulu yang merupakan  kuda) pemahaman ini muncul ketika ada objek dan ada subjek dan khabar. Namun, didalam AlQur'an seringkali subjeknya bukan binatang, bukan manusia. Sehingga mencoba menjabarkan definisi salla dari perspektif ini hanya kemudian menyempitkan arti dari salla.

 

ARTI SALLA = pray (verb), supplicate/supply (verb), petition (verb), orate (verb), eulogise (verb), commend (verb), bless (verb), honour (verb), magnify (verb), bring forth (verb), to follow closely (verb+ adverb)

 

UNTUK MELIHAT ARTINYA DI DALAM QUR:AN TIDAK BISA DIGENERALISASIKAN , HARUS MELIHAT JENIS KATA DAN PENGGUNAAN KATA TERSEBUT DI DALAM KALIMAT/AYAT

 

Sebelum lebih jauh sedikit saya berikan ilustrasi bagaimana bahayanya mencoba mengartikan shalat tanpa mengindahkan jenis kata dan penggunaannya di dalam kalimat (terkait konteks)

 

CONTOH:

33:56

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 

Dikatakan diatas bahwa Allah dan Malaikat Malaikat Allah يُصَلُّونَ/yusalu (verb) kepada Nabi "إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ".

dan kata berikutnya berupa perintah Allah kepada orang beriman agar  صَلُّو / sallu (verb) kepada Nabi " يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا"

 

HAL YANG SANGAT PENTING BERKAITAN AYAT INI :

 

Di kalangan Quranist ada yang kemudian mendefinisikan sallat (noun) dari kata ini salu (verb) yang ada di ayat ini tanpa memperhatikan objek, subjeknya. sehingga muncul pandangan:

 

"BAHWA ALLAH SAMA MALAIKAT AJA SHALAT KE NABI"

 

Karena ga tahu shalatnya Allah dan Malaikat ke Nabi maka langsung dipukul rata, beberapa Qur'anist menyimpulkan salat ini ghaib secara praktikal, munculah pemahaman  "hanya sekedar hormat, tunduk dalam hati, merendahkan diri, mendukung". Pemahaman hormat tunduk dalam hati dst karena mereka tidak tahu bagaimana Allah dan malaikat Malaikat sallu kepada Nabi. Ini kesalahan fatal.

Tidak sadar para Quranist ini menyamakan dan membandingkan dirinya dengan Allah dan MAlaikat Allah dalam mencoba mendefinisikan shallat dari kata sallu

terlebih tidak memandang ke pada siapa sallu dan oleh siapa dilakukan.

 

Belum lagi kalangan sektarian yang menekankan bahwa 'yusalu' dan 'salu' diatas adalah bentuk shalawat kepada Nabi. Allah dan Malaikat malaikat Allah shalawat kepada Nabi dan orang orang beriman shalawat kepada Nabi. ini lagi lagi kesalahn fatal, bahkan sangat fatal.

Secara tata bahasa salawat adalah bentuk jamak dari sallat yang berarti salawat =  salat salat. Jika mengimani  bahwa Allah dan para Malaikatnya salat salat kepada Nabi dan manusia beriman salat salat kepada Nabi maka ini perbuatan musrik! [note 1]

 

 

Secara strategis ada usaha/agenda untuk menyekutukan Nabi dengan Allah dalam dua pemahaman diatas. Ada beberapa oknum yang secara tidak sadar menjadi zalim dan jahil ketika  menyamakan diri dengan Allah dan Malaikat, ketika mereka mecoba menjabarkan definisi shalat darri sallunya Allah dan para MAlaikat ke Nabi,  sementara Sektarian menyekutukan Nabi dengan Allah. hingga mengetakan " Allah aja shalat ke Nabi" (kata yang dipakai sallu).  Inilah salah satu bahayanya mengartikan dengan mengabaikan jenis kata dan tanpa mengartikan konteks.kenapa kok Quranist jahil? karena dulu saya juga termasuk yang jahil, so no hard feeling 

 

Diatas adalah contoh kesalahan fatal ketika sallu (verb) dijadikan acuan untuk mendefinisikan sallat (noun) tanpa melihat subjek, objek dan khabar dalam kalimat dan juga tanpa melihat jenis kata.  Ada kasus ketika sallat juga coba didefinisikan dari kata salat juga tapi tidak melihat objek, subjek, dan konteks kalimat

 

Contoh kedua bisa ditemukan di : 24:41

 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ

  

frasa "وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ" menekankan bahwa burung yang mengembangkan sayapnya tahu cara sallat mereka (burung) ke Allah. Perhatikan dinisi yang dipakai bukan assallat.

 

Oknum Quranist kemudian menyamakan dirinya dengan burung untuk menjabarkan sallat. Sementara manusia dan burung berbeda secara fisiologis. mereka mengatakan burung aja shalatnya ga nungging nungging ngadep ke ka'bah ini berarti manusia juga ga harus nungging nungging ke ka'bah, ikutin burung shalat!

 

Kalau ditanya lebih lanjut memang gimana sih burung sallat? mereka ga akan bisa jawab dan lagi lagi  menyimpulkan sallat itu sekedar tunduk dalam hati, merendahkan diri, bekerja (apapun yang mereka kiaskan tentang burung yang mengembangkan sayapnya). Ini lagi lagi kesalahan fatal, menyamakan manusia dengan burung padahal manusia dan burung berbeda, manusia ga punya sayap untuk dikembangkan (for sure!), apa anda punya sayap tanpa harus mengkiaskan sayap burung pada manusia itu apa?

 

Burung sallat •••?

Jadi walau ada kata sallat, namun  tanpa memperhatikan siapa subjek dan objek dalam ayat lalu mencoba mendefinisikan shalat dari situ untuk objek dan subjek berbeda maka bisa dipastikan ujung ujungnya akan menemui kontradiksi hanya karena ga mau sadar bahwa manusia bukan burung.

 

itu diatas sedikit mengenai hal hal yang perlu diperhatikan dalam mencoba mendefinisikan shalat, bahwa penggunaan jenis kata, penggunaan kata dalam kalimat harus dilihat secara hati hati sebelum menyimpulkan shalat itu apa, sallu itu apa dan bagi siapa untuk siapa. 

 

in sya Allah bersambung

 « Last Edit: December 14, 2013, 02:10:23 AM by The Watcher »

 

Re: RE-FRAMING [(SAALA)T] 33:56

« Reply #2 on: December 03, 2013, 11:58:25 AM »

Quote

33:56

 

Sedikit sudah dibahas di atas. Ayat ini sebenernya penting untuk dipelahari seacara seksama agar kemudian tidak lagi mendefiniskan slat dari kata yang berbeda secara jenis dan konteks.

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 

Ada tiga hal diatas

 

Allah salu kepada nabi

Malaikat Malaikat (jamak) salu kepada Nabi

Orang orang beriman diperintahkan sallu kepada Nabi

 

Yang patut dipertanyakan apakah sallu Allah terhadap Nabi sama dengan sallu Malaikat terhadap Nabi, dan apakah sallu orang orang beriman ( seperti diperintahkan) akan sama bentuknya dengan sallu Allah dan sallu Malaikat Malaikat Allah ke Nabi?

 

Kembali ke masalah diatas. Walaupun arti sallu  bisa sama tapi jelas bentuknya pasti berbeda. it's. simple, karena Allah bukanlah Malaikat dan Manusia, dan manusia bukan Malaikat

 

Sallu Allah ke Nabi. [silahkan dicek sendiri ayat ayatnya]

Bisa dikatakan ini bentuk berkah Allah kepada para Nabi Nabi Nya, bukan hanya Nabi Muhammad saw. Ingat kisah Nabi Musa saw yang dari kecil sudah dibantu oleh Allah dan berbagai kejadian yang dialami oleh Nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw? Sallu (verb)disini artinya lebih ke bless (verb). Ada kisah di dalam Qur'an ketika Nabi Muhammad dibantu oleh ribuan Malaikat pada waktu perang, ini juga bentuk sallu Allah kepada Nabi. Kalau mau melihat konteks lebih besar dengan terpilihnya para Nabi itu untuk mengembang tugas sebagai utusan yang membawa naba itu juga merupakan sallu Allah kepada para Nabi nabi Allah dan kitab kitab yang diberikan itu salu Allah kepada para Nabi, namun ini untuk diperdalam lebih lanjut.

 

Sallu malaikat kepada Nabi.[silahkan dicek ayat ayatnya]

Malaikat Malaikat yang membantu,mengirimkan kabar gembira dst ini juga sekaligus bentuk sallu Malaikat kepada Nabi atas perintah Allah. Namun sallu disini lebih tepatnya bukan bless tapi lebih ke honour. Mereka menghormati Nabi Nabi Allah. ingat peristiwa diperintahkannya sujud para Malaikat ke pada Adam? bentuk Sallu Malaikat ke Nabi juga bisa berupa dalam bentuk lain yang tentunya ghaib buat saya, yangingin ditekankan bahwa sallu Allah kepada Nabi pasti berbeda dengan sallu Malaikat kepada Nabi.

 

Sebagai contoh : Ada yang menafsirkan  dari hadist sallu Allah dan Malaikat Malaikat ke Nabi yaitu dalam bentuk doa dalam artian mendoakan Nabi, ini absurd. Allah kok disamakan sama Malaikat. Allah tidak perlu mendoakan keselamatan Nabi Allah. Malaikat yang terbatas kemampuannya mungkin saja memohon kepada Allah atas keselamatan Nabi tapi Allah tidak seharusnya dibilang berdoa'a untuk orang orang pilihannya yang diutus mengemban misinya. kesematan sudah pasti ada di Nabi Nabi Allah dalam menjalankan tugasnya.

 

Sallu orang orang beriman kepada Nabi.

Agaknya sudah jelas. Manusia bukan Malaikat. bentuk sallu disini adalah lebih ke mengikuti dengan dekat/to follow closely dalam artian ittaba rasul dan beriman sama Rasul Allah, beriman dan  menegakan ajaran ajaran Allah yang disampaikan olehnya di dalam kitab yang haq.

 

Dari penjelasan singkat diatas agaknya cukup jelas kata sallu bisa berbeda tergantung pelakunya dan kepada siapa dilakukan. Dan bisa dilihat menyimpulkan kata salat dari sallu akan cukup riskan. Saya sengaja tidak memberikan ayat diatas karena sangat luas bentuk sallu ini dan tergantung dengan perspektif masing masing individu dalam memandang hal ini. Lagian kalau saya berikan bisa seluruh ayat akan dibahas.

 

[Untuk diperhatikan, cukup penting  sallunya Manusia kepada Nabi bisa termasuk assalat pada waktu yang telah ditentukan, ini dalam artian beriman dan tunduk sama yang beliau sampaikan (untuk asallat ke Allah), ini masih dalam ranah  artian ittaba rasul (rasul asallat  ke Allah ) dst NAMUN sallu orang orang beriman bukan hanya assalat pada waktu yang ditetapkan.]

 

Sehingga mulai terlihat perlahan dalam sallu ada salat tapi ada juga hal lain.  ini sesuai dengan assalat adalah akitifitas sallu yang dibendakan. Tapi sallat bukan hanya sallu yang dibendakan.

 

In sya Allah bersambung 

« Last Edit: December 09, 2013, 10:27:31 AM by The Watcher »

Report to moderator     Logged

  The Watcher

Administrator

Mith'quessir

  Posts: 1232

Tidak ada kata ada kalau tidak ada kata tidak ada

 

Re: RE-FRAMING [(SAALA)T] 33:43

« Reply #3 on: December 03, 2013, 10:14:44 PM »

Quote

33:43

 

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا   

 

Ayat ini contoh Allah salli kepada orang orang beriman [kum pada alaykum merujuk pada orang orang beriman di 33:41]. Salli Allah kepada orang beriman. Perhatikan baik baik rasul dan Nabi Allah termasuk orang beriman. Tapi tidak semua orang beriman itu Rasul dan Nabi. membaca ayat ini sebaiknyq dimengerti di kata kata هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ disitu ada

Rasul Rasul dan nabi Nabi Allah (yang termasuk orang beriman) dan ada

Orang orang beriman , secara umum

 

Bentuk sallu Allah kepada Nabi sudah dibahas secara umum sebelumnya [33:56]. Namun, ada orang orang beriman secara general disini. Apakah bentuk salli Allah sama orang orang beriman (umum) sama bentuknya dengan sallu Allah kepada Nabi? jawabannya sangat mudah coba anda perang dibantu ga sama 3000 orang malaikat? dan apakah anda mempunyai kitab dan authoritas dari Allah untuk menyampaikan? mohon maaf saya memakai pertanyaan yang agak mengena agar kemudian dimengerti bahwa sudah pasti beda bentuk salli Allah sama kita dengan bentuk salli Allah ke Nabi.

 

Apakah kemudian kita bisa mendefinisikan seluruh kata sallat dari kata salli, atau sallu diatas? Lalu apa bentuk salli Allah ke orang orang beriman? sebaiknya dicari arti yang tepat dari salli ini. Bisa saja merupakan berkat tapi berkat yang diberikan tidak sebesar yang diberikan kepada utusan yang membawa beritanya.

 

Kenapa langit bisa ditinggikan? gunung ditancapkan? disediakan tumbuhan tumbuhan, binatang binatang?

Bahkan dibuka pintu pengampunan sampai dikirimnya Rasul Rasul dan Nabi Nabi Allah merupakan berkah buat orang orang beriman dari Allah. Bahkan ketika anda bangun di pagi hari dan dikasih kesempatan untuk hidup itu juga merupakan berkah, rejeki berkah, BAHKAN ALQUR'AN juga merupakan bentuk salli Allah ke orang orang beriman (tetep beda porsi sama Nabi ya) silahkan dipelajari AlQur'an dari perspektif ini maka akan banyak bentuk sali Allah kepada manusia dan orang orang beriman. Saya mengharapkan ada yang akan membedah dan membahas ranah tafsir ini dengan dalam dikemudian hari.

 

Kembali ke 33:43.

 

Diayat tersebut ada kemudian frasa  " وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ". percaya  atau tidak ini salah satu bentuk salli Malaikat kepada orang orang beriman secara general. dan frasa " وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا " juga merupakan salah satu bentuk salli Allah kepada orang orang beriman.

 

Sekerang kita akan melihat bentuk lain. Dimana pelakunya adalah Nabi kepada orang orang beriman/manusia kepada manusia lain

 

9:84

 

وَلَا تُصَلِّ عَلَىٰ أَحَدٍ مِّنْهُم مَّاتَ أَبَدًا وَلَا تَقُمْ عَلَىٰ قَبْرِهِ إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ   

 

[harap dicatat saya tidak akan membahas masalah kata sadaqat ataupun lainnya jadi saya ambil secara general saja arti tersebut]

 

Ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya dan Nabi Dilarang salli kepada diantara mereka yang mata/meninggal. Ayat ini sekaligus memberikan petunjuk Nabi boleh melakukan salli ke selain dari mereka (yang disebutkan di ayat sebelumnya) yang meninggal. Kalau kita mengambil faktor  itaba Rasul [sebagai bentuk sallu kita kepada Nabi (33:56)], maka manusia bisa salli kepada manusia  selain dengan kriteria yang disebutkan diatas 9:83. Mudahnya, secara general, 9:83, mereka yang munafik, tidak mau berjuang. Ujung ujungnya yang  tidak beriman [<

 

Bagaimanapun konteks ayat 9:84 ini bentuk salli manusia ke manusia lain meninggal. Salli disini bentuknya lebih ke pray(verb)/berdoa (verb) , eulogise (verb)/menyanjung(verb), menghormati/ honour (verb).

 

Note : Saya tidak membahas ke masalah teknis seperti yang dinamakan 'sallat' jenazah, karena masih fokus di bentukan sad-lam-waw sebagai verb/kata kerja. pembahasa ini in sya Allah akan berhubungan dengan penjabaran secara singkat ayat selanjutnya 9:103.

 

in sya Allah bersambung 

« Last Edit: December 10, 2013, 10:21:52 AM by The Watcher »

Report to moderator     Logged

  The Watcher

Administrator

Mith'quessir

 Posts: 1232

Tidak ada kata ada kalau tidak ada kata tidak ada

 

 

 

Re: RE-FRAMING [(SAALA)T]

« Reply #4 on: December 03, 2013, 10:15:04 PM »

Quote

VARIAN KATA SALLA YANG DIBENDAKAN DI DALAM ALQUR'AN

 

VARIAN SATU

 

AL + SALLA/SALLI/SALLU(VERB) + T = ASSALLAT (noun)

 

ASSALLAT adalah akitifitas (kata kerja) sollu/salli/salla yang dibendakan/dinamakan atau kata kerja yang menjadi kata benda.

VARIAN DUA

 

SALLA/SALLI/SALLU (VERB) + T = SALLAT (noun)

 

SALLAT adalah aktifitas sallu/salli/salla yang dibendakan/dinamakan atau kata kerja yang menjadi kata benda.

 

Ayat berikutnya ada dua kata salli dan salataka (tanpa alif lam) (varian dua)

 

9:103

 

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ

إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

 

Rasul melakukan salli dengan tujuan menyucikan dan zakat terhadap amwal orang orang tersebut

kata sallata [ka merefer ke Rasul] Rasul menentramkan/memantapkan/menenangkan  mereka.

 

salli (verb)di (9:103) bisa berbetuk apa saja.

salat (noun) (9:103) adalah bentuk salli (verb) (9:103), alias salat terkait aktifitas RAsul di ayat tersebut.

salli disini beda bentuk dengan sallu/i yang dilakukan Allah kepada nabi ataupun sallu yang dilakukan malaikat malaikat Allah kepada Nabi.

Jika menghargai konteks, salat (noun)disini belum tentu sallat (noun) dan belum tentu assallat (noun) di ayat ayat lain. Sehingga mengambil definisi tolak ukur sallat dari sini untuk seluruh kata sallat, assalat secara tata bahasa tidak bsia dibenarkan

Sekali lagi, salat (noun)di (9:103) adalah pembedaan/penama'an salli di ayat yang sama. Secara jenis kata sebuah perbuatan yang bisa kemudian dinamakan/dikenal atau  Kata kerja yang dibendakan

.

Dan, yang paling penting  pelakunya masih sama kaya sebelumnya. Manusia ke Manusia. Mungkin bentuknya sama kaya di 9:48 karena pelakunya dan subjeknya sama.

Sallat (9:103) yang merujuk ke salli (9:103) disini  tidak terikat ruang dan waktu, begitupun dengan salli di ayat 9:84

 

THE ROAD SO FAR

[note : Masih ada kata sallu/salli/salla (verb) 3:39, 4:102,  4:102, 75:31, 87:15, 96:10, 108:2. namun ini bersingungan dengan pembahasan berikutnya]

 

Sejauh ini bisa terlihat perbedaan pelaku dan kepada siapa sallu dilakukan dan dalam konteks apa :

 

33:56 Pelaku sallu adalah Allah, Malaikat" Allah dan orang beriman kepada Nabi

33:43 Pelaku Sallu adalah Allah dan Malaikat" Allah kepada orang orang beriman

9:84   pelaku Salli adalah manusia (Nabi) ke manusia lain dalam konteks manusia lain yang meninggal

9:103 pelaku Salli adalah manusia (Nabi) ke manusia lain dalam konteks ketika mengambil amwal untuk disucikan dan zakat

 

Dari list diatas : Tidak ada ayat dan atau belum ada ayat diatas, yang menjelaskan manusia shallu kepada Allah.

 

Sementara jelas ada petunjuk

 

20:14

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

 

yang mengatakan bahwa manusia diperintahkan untuk melakukan "الصَّلَاةَ "aasallat (noun)untuk memperingati (membuat ingat akan/mengingat) diri ke Allah. Jelas, kita belum melihat konteks ini di ayat ayat sebelumnya yang dibedah 

 

Bagaimana bentuknya, apakah menyamakan salli/sallu di ayat ayat sebelumnya mau dipukul rata tanmpa melihat konteks dan kepada siapa dilakukan?

 

Apakah :

sallu kita ke manusia lain sama bentuknya dengan sallu Allah ke kita? Sallu Nabi ke manusia lain bentuknya sama dengan sallu manusia ke Allah? sallu Allah, Malaikat" Allah dan orang orang beriman betuknya sama shallu manusia ke Allah?

 

Kalau anda jawab iya maka sudahi saja membaca sampai disini, serahkan ke Allah ketika menyamakan shallu manusia ke manusia lain untuk Allah dan mensifati shallu Allah dan Malaikat Malaikat Allah untuk kemudian kita lakukan ke Allah

 

In sya Allah bersambung

« Last Edit: December 14, 2013, 02:12:45 AM by The Watcher »

Report to moderator     Logged

  The Watcher

Administrator

Mith'quessir

Posts: 1232

Tidak ada kata ada kalau tidak ada kata tidak ada

 

 

 

Re: RE-FRAMING [(SAALA)T]

« Reply #5 on: December 03, 2013, 10:15:32 PM »

Quote

Salam sejahtera

 

Diatas udah terlihat bagaimana Allah, Malaikat Malaikat Allah sallu, salli, salla (verb) kepada manusia (Baik kepada N

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...