KEWENANGAN PEMERINTAH

Ilmu yang terkandung dalam Alquran bukan dibukakan ALLAH bagi orang-orang beriman sekaligus, tetapi bertahap sebanding dengan tingkat peradaban dan keinsafan pada mana nilai pendidikan bertauhid sangat menentukan, begitupun nilai pelajaran logis dalam agama Islam. 

Berbicara tentang pendidikan dan perajaran, rasanya perlu dijelaskan bahwa:

a. Pendidikan ialah asuhan yang diberikan kepada anak semenjak dia dihamilkan ibunya, dilanjutkan pada waktu sesudah lahirnya sampai pada masa remajanya. Pendidikan itu dilakukan melalui makanan, sikap, perbuatan, bicara yang disampaikan berupa ucapan ibu-bapak dan orang sekitar, juga melalui radio, televisi, tontonan dan sebagainya serta yang berbentuk tulisan surat, gambar, buku, koran, majalah dan lain-lain.

b. Sementara pelajaran adalah ilmu pengetahuan khusus tentang sesuatu yang diberikan ibu-bapak atau oleh guru dan Da'i kepada anak atau kepada orang lain melalui data-data tertulis, lisan, radio, televisi, ataupun praktek dengan latihan.
Jadi, ● pendidikan diutamakan untuk membentuk watak si anak yang dididik untuk ketabahan dan kematangan dalam kehidupan bermasyarakat penuh ujian mental, ● sedangkan pelajaran ditujukan untuk keahlian dan kecerdikan yang diajar dalam bertindak melakukan perbuatan tertentu dan dalam menanggapi sesuatu yang dia hadapi.

Dalam masyarakat Islam, tanggung jawab langsung tentang pelajaran formal semuanya dibebankan kepada pemerintah, sesuai dengan maksud Ayat 9/60 mengenai pengumpulan sedekah (bea-cukai-pajak) bagi keperluan muallaf. 

Bahwa segala macam sekolah dengan guru-gurunya, Masjid dan tempat pelajaran lainnya harus dibelanjai pemerintah. 

Begitu pula semua murid harus mendapat bantuan ongkos belajar dari pemerintah, demikian juga segala macam penerbitan, tontonan, radio, TV, dan pertunjukan lainnya harus berada di bawah pengawasan dan dengan izin dari pemerintah. 

Dengan begitu terdapatlah kelancaran harmonis dalam usaha peningkatan kesadaran umum tanpa campur tangan ajaran lain yang mungkin merusak akhlak masyarakat Islam.

Orang-orang muallaf bukanlah hanya yang pindah agam tetapi juga orang-orang yang dibangun hatinya untuk memahami ajaran Islam bagi kemajuan peradaban masyarakat. Jadi para muallaf ialah para pelajar, penuntut ilmu pengetahuan di berbagai sekolah termasuk mereka yang dikirim ke luar negeri dengan tugas belajar. Mereka harus diberi bantuan oleh pemerintah hingga mereka tidak terhalang menuntut ilmu karena kekurangan ongkos. Mereka harus dibantu sebagai tunas-tunas yang diharapkan untuk generasi bahagia pada waktu mendatang.

Selanjutnya lebih janggal lagi jika pemerintah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan para pelajar membayar sejumlah uang untuk masuk ujian agar dapat ditentukan menjadi siswa di sekolah lebih tinggi. Begitupun setelah mereka lulus ujian harus lagi membayarkan sejumlah uang untuk mendapatkan ijazah, padahal keuangan negara telah mengeluarkan biaya untuk.keperluan sekolah dan gaji para guru. Sikap demikian memperlebar jurang antara si kaya dan si miskin, dan sebenarnya bertantangan dengan ajaran Islam.

Menurut Islam, semua kebutuhan belajar adalah tanggung jawab pemerintah pada mana ibu-bapak tidak mungkin berencana secara pribadi, dan tidak perlu cemas bersusah hati bagi kelangsungan dan kelanjutan sekolah anak-anaknya. Kita tidak boleh mengambil teladan dari keadaan yang berlaku pada masyarakat sekuler atau yang menamakan dirinya beragama Isram padahal hidup terjajah oleh golongan kafir.

Dalam negara sekuler seringkali guru-guru agama Islam mengeluh karena tidak mempannya pelajaran agama yang mereka berikan, tentunya disebabkan beberapa hal yang antara lain:

a. Disebabkan hukum Islam tidak dilaksanakan sepenuhnya secara umum atau tidak sama sekali.

b. Disebabkan tidak semua guru yang mengajar di sekolah itu memahami dan mematuhi hukum Islam.

c. Disebabkan guru agama Islam yang mengajarkan agama nyatanya dipencilkan dalam pergaulan guru-guru di sekolah.

d. Disebabkan setiap guru yang mengajar harus mematuhi kurikulum yang sifatnya juga sekuler.

Akibatnya, usaha-usaha guru-guru agama tadi jadi sia-sia bahkan seringkali mendapat ejekan karena dipandang remeh aneh, tidak produktif di bidang ekonomi masyarakat sekuler. 

Sementara guru yang sengaja merubah kurikulum atau mengajar tidak menurut hal yang ditentukan dia mendapat teguran dari fihak atasan bahkan mendapat hukuman pindah atau berhenti mengajar. 

Sementara itu dia harus menyampaikan ilmu yang dia ketahui atau melakukan dakwah Islammiah. 

Tersebab di sekolah dia mendapat hambatan dan tantangan, karenanya seringkali guru agama itu memakai jalan lain yaitu memberikan pelajaran di Masjid, di surau atau di langgar. 

Ironi ••• 

QURBAN DAN HAJJI

Sewaktu qurban dalam ibadah Hajji di makkah, jutaan ternak dikorbankan tiap tahun, dagingnya haruslah juga diberikan kepada fakir sengsara, peminta-minta, dan yang kekurangan.

Namun di Mina yang terletak beberapa kilometer dari Masjidil Haraam, khususnya di tempat ternak korban itu disembelih, begitupun di daerah Makkah pada umumnya, pada awal abad ke-15 Hijriah tiada lagi fakir sengsara ataupun yang disebut kurang makan. Sementara itu semakin banyak ternak tetap juga dikorbankan.

Daging korban hanya dimakan oleh orang-orang berada atau oleh para jema'ah Haji yang bukan kekurangan.

Jadi hukum tentang korban yang tercantum pada Ayat 22/28 dan 22/36 belum terlaksana dengan baik dan daging korban itu masih belum mencapai sesarannya secara lengkap.

Pada suatu waktu nanti, daging korban tersebut tentu akan di (kalengkan) untuk pengawetan lalu dikirimkan ke berbagai daerah yang penduduknya sedang kekurangan makan ataupun yang ditimpa bencana alam atau musibah perang.

Waktu itu akan semakin nyata ketinggian Islam dalam peradaban manusia, penganutnya bukan hanya bekerja untuk kepentingan diri dan keluarga, tetapi sekaligus untuk masyarakat keliling bahkan juga bagi keselamatan penduduk dunia dari berbagai bangsa.

Sekali lagi para pemikir harus tergugah, kalau benarlah teori-teori Barat yang umumnya mengandung kecemasan tentang penduduk dunia dan cadangan makanan, kenapa jumlah jema'ah Hajji semakin meningkat, dan kenapa ALLAH menentukan hukum bahwa daging korban yang disembelih di Mina harus dibagibagikan kepada seluruh bangsa yang sedang membutuhkan.

Kini nyatalah bahwa perekonomian dunia dapat diatur menurut hukum yang diturunkan ALLAH.

Para pemikir yang merumuskan berbagai teori ternyata telah gagal mengenai apa yang mereka ramalkan dan apa yang mereka nyatakan.

Dalam pada itu masih banyak lagi hukum praktis menurut Islam bagi pemerataan tingkat serta kemajuan perekonomian masyarakat yang belum terlaksana secara wajar. Apalagi kalau hukum tentang daging ternak korban di Makkah dapat berlaku menurut ketentuan yang sesungguhnya.

Waktu nanti akan terbuktilah bahwa Islam bukan saja membimbing manusia untuk menjadi produsen dan konsumen yang baik tetapi juga menjadikan penganutnya selaku distributor yang sangat menguntungkan penduduk dunia.

Dari semua keadaan itu dapat diambil kesimpulan bahwa semakin jauh manusia meninggalkan teori hidup yang terkandung dalam Alquran selaku hukum yang diturunkan ALLAH, akan semakin besar kekeliruan yang dihayati manusia dan semakin meningkat kekecewaan yang harus ditanggungkan.

Padahal Alquran yang walaupun terdiri dari 114 Surah tetapi cukup mengandung petunjuk dan data-data yang menerangkan bagi segala macam masalah hidup, tempat dan sejarah manusia.

Ada penulis Barat yang mengatakan Alquran itu buku kecil saja, tetapi dia tidak dapat ditandingi oleh beberapa gudang buku susunan manusia, bahkan tidak mungkin dibanding oleh semua buku susunan manusia yang walaupun sempat kompromi dengan bangsa jin.

Salah satu cara yang baik harus ditempuh manusia, hanyalah mendasarkan segala rencana dan masalah hidup atas ketentuan ALLAH.
Semua keterangan yang diperlukan sudah ada dalam Alquran yang satu-satunya Kitab Suci di dunia kini khusus berisikan Firman ALLAH. Ada dua hal yang harus disadari manusia seluruhnya di segala bangsa bahwa:

1. Alquran diturunkan ALLAH kepada Nabi Muhammad bukanlah untuk bangsa Arab saja tetapi bagi semua manusia sampai ke akhir zaman.
Tentang itu orang-orang yang tidak berbangsa Arab tidak perlu irihati dan menarik diri.
Diturunkan Alquran di Makkah hanyalah karena negeri itu adalah ibu negeri di Bumi, selaku Kota Suci, kutub utara dulunya dan tempat pertama nenek moyang kita bermukim.
Dan Alquran ditulis dengan bahasa Arab ialah karena bahasa itulah yang lebih baik dalam pengucapan dan gramatikanya.

2. Semesta raya diciptakan ALLAH secara sempurna berupa susunan super matematika di mana tiada satu pun yang dapat diubah bahkan sangat sedikit yang disadari manusia.
Dan dalam daerah semesta raya itu sedang berlangsung proses super logika di mana setiap penantang pasti gagal.
Maka apa yang berlaku di Bumi ini juga berlaku di planet-planet lain yang memang diciptakan untuk tempat hidup manusia, bahwa ibadah Hajji adalah pertanda kestabilan ekonbmi masyarakat.
______

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...