ABAARIIQ اَبَارِيْقَ
Benda-benda mengkilap, pada ayat 56:18, sehubungan dengan BARRQU
berarti KILAT, pada ayat 2:19 dan lain-lain.
ABAARIIQ اَبَارِيْقَ
Benda-benda mengkilap, pada ayat 56:18, sehubungan dengan BARRQU
berarti KILAT, pada ayat 2:19 dan lain-lain.
SAARIQ سَارِقُ
Pencuri, 5:38, 12:70, 12:73, ada pula istilah bersamaan SARAQA berarti "mencuri", 12:81, 60:12.
Menurut hukum Islam setiap pencuri harus dipotong tangannya, 5:38.
Yang dimaksud dengan Curi ialah "mengambil atau memindahkan sesuatu kepunyaan orang lain dengan maksud memiliki tanpa izin, atau secara tidak sah".
Maka yang termasuk Curi ialah tipu, maling, korupsi, penyelundupan, pemerasan, perampokan dan penyuapan.
Curi demikian hanyalah berlaku pada orang-orang yang tidak mematuhi [hukum Islam], bertindak selaku perusak untuk keuntungan diri sendiri bukan karena lapar. Karena dalam masyarakat lslam orang melarat ataupun yang miskin selalu mendapat bantuan [sedekah] hingga perbedaan tingkat hidup tidak begitu menyolok, terjalinlah hubungan harmonis dalam masyarakat.
Sebab itu hukuman potong tangan bagi pencuri bukanlah kejam tetapi menghabiskan perusakan yang dilakukan individualis kafir.
Lihat: Sedekah, Hukum Logis.
•••
MASJIDUL HARAAM مَسْجِدُ الْحَرَامِ
Masjidul Haraam, yaitu daerah tertentu di Makkah, di tengahnya berdiri Ka'bah, 2:144, 2:149, 2:150, 2:191, 2:196, 2:217, 5:2, 8:34, 9:19, 9:28, 17:1, 22:25, 48:25, 48:27. Ayat 2:144 menyatakan bahwa Kiblat Shalat harus diarahkan kepada Masjidul Haraam. Sementara itu ayat 2:148 menyatakan di setiap planet lain juga ada Kiblat Shalat, maka ayat 2:149 dan 2:150 menjelaskan bahwa bilamana orang berada di permukaan planet lain hendaklah mengarahkan Shalat ke arah Masjidul Haraam di planet itu sendiri, karenanya teranglah di setiap planet ada KA'BAH disinyalir oleh ayat 78:33. Ayat 17:1 menyatakan bahwa Nabi Muhammad Mikraj ke Masjidul Aqsha, nyatalah dia berada di planet Muntaha sebanding dengan Masjidul Haraam di Bumi. Memang di setiap planet ada kehidupan, 42:29, dan di Muntaha ada kebun tempat tinggal, 53:15.
Lihatlah WIJHAH.
•••
MASIIH مَسِيْحُ
Almasih Anak Maryam, 3:45. 4:157, 4:171, 5:72, 5:75, 5:17, dan 9:30. Istilah itu berarti "yang berangkat" sehubungan dengan SAAHA berarti "berangkat" tercantum pada ayat 9:2. Memang Isa anak Maryam itu telah berangkat ke planet lain sebagaimana Adam telah berangkat dari Muntaha 3:59 jo.23:50. Adam telah beranak-pinak di Bumi ini 5:27 dan tidak kembali lagi ke Muntaha, demikian lsa Almasih telah berketurunan di planet lain dan tidak kembali ke Bumi ini. 13:37 jo.19:33.
MASYAARIQ مَشَارِقُ
Timur-timur, yaitu tempat-tempat terbit Surya di berbagai planet. 7:137, 37:5, 70:40. Hal ini membuktikan bahwa 7 SAMAWAAT di atas orbit Bumi ialah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Plulo dan Muntaha. Semuanya berputar di sumbu masing-masing dengan mana terjadilah pergantian siang dan malam, begitu pun timur dan barat.
Timur di Bumi ialah tempat terbit Surya menurut pandangan setempat 2:28, 2:115, 2:142, 2:177, 26:28 dan 73:9; Sementara itu pada ayat 43:38, 55:17 tercantum istilah MASYRIQAINI berarti "dua tempat terbit" Surya atau dua timur Hal ini sehubungan dengan inklinasi orbit Bumi ke luar garis ekliptik sejauh 23 1:2 derajat pada abad 14 H hingga Surya kelihatan terbit di belahan utara garis ekuator dan kemudian di belahan selatannya.
Lihat SUBULU dan FIJJAAJAA'
•••
MISHBAAH مِصْبَاحُ
Bintang Berapi, 24:35, jamaknva MASHAABIIH berarti "bintang-bintang berapi" pada ayat 41:12 dan 67:5.
•••
MUTHWIYYAAT مُطْوِيَّاتُ
Yang berotasi, 39:67 yaitu planet-planet berputar di sumbunya menurut tatahukum ALLAH.
•••
MUQARRANIIN مُقَرَّنِيْنَ
Yang Dijadikan Satu Generasi, 14:49, 25:13, 38:38. Demikianlah orang-orang kafir dalam neraka, mereka berada di neraka yang satu yaitu Surya yang satu pada Tatasurya kita. Itu juga sebabnya kenapa NAAR atau neraka itu tidak pernah berbentuk jamak. MUQRINIIN berarti "yang satu generasi" pada ayat 43:13 bahwa dalam soal kendaraan, manusia berada dalam dua generasi; yaitu generasi yang menolak daya tarik Bumi, dan generasi yang menghilangkan daya tarik itu dengan pesawat piring terbang. MUQTARINIIN berarti "dalam satu generasi” 43:43, semuanya sehubungan dengan QARNU.
MAQAALIID مَقَالِيْدُ
Daerah Orbit, 39:63, 42:12, yaitu garis atau daerah kitaran planet-ptanet keliling Surya. Hal ini membuktikan bahwa Alquran telah lebih dulu menyatakan Surya itu menjadi pusat orbit planet, bukanlah Copernicus sebagai tercatat dalam sejarah dunia, Sebagai pusat orbit, tentulah Surya itu paling bawah, 95:5, sebagaimana pusat bumi paling bawah di Bumi ini.
•••
MUQAM مُقَامُ
Tempat Tetap, 5:107, 25:66, 25:76, 33:13, dan 35:35. Maka istilah MAQAAM berarti "kebesaran" tercantum pada ayat 2:125, 3:97, 5:107, 10:71, 14:14, 17:79, 19:73, 26:58, 27:39, 37:164, 44:26, 44:51, dan 79:40.
Bukankah istilah itu berarti “tempat berkubur” Hal ini dibuktikan dengan ayat 2:125, dan 3:97, yang menyatakan "kebesaran Ibrahim” bukan “kuburnya” ayat 10:71 menyebutkan “kebesaran Nuh” bukan "kuburnya"; demikan pula "kebesaran ALLAH” pada ayat 14:14, 17:79, 19:73, dan sebagainya.
•••
MALAKUUT مَلَكُوْتُ
Kerajaan-kerajaan, 6:75, 7:185, 23:88, 36:83, mufradnya ialah MULKU tercantum pada ayat 2:102, 2:248, 3:26, 76:20, dan lain-lain. Dalam ayat 7:185 ALLAH bagaikan menganjurkan manusia ramai mernperhatikan kerajaan planet-planet, dan pada ayat 6:75 dinyatakan bahwa Nabi Ibrahim telah melihat atau telah diperlihatkan kepadanya kerajaan planet-planet itu. Hal ini berlaku sewaktu dia hendak dibakar musuhnya, lalu dia dimi’rajkan 21:70, 37:99.
•••
MUMIDDU مُمِدُّ
Yang memperganda, 8:9, MUMADDADAH berarti “yang berlapis-lapis” 104:9, dan istilah MAMDUUD berarti “yang diperganda” tercantum pada pada ayat 56:30, dan 74:12. Bukanlan semua itu berarti “menolong", "tinggi menjulang”, “luas terbentang”, “yang banyak”, atau sebagainya.
Lihat MIDAADAA.
•••
MANNU مَنُّ
Keutamaan, 2:57, 2:262, 2:264, 7:160, 20:80, 47:4, sehubungan dengan MANNA berarti "utamakan" tercantum pada ayat 3:143, 3:164, 4:94, 4:119, 6:53, 12:90, 14:11, 20:37, 26:22, 28:5, 28:82, 37:114, 38:39, 49:17, 52:27, 74:6 juga sehubungun dengan istilah TAMANNA pada ayat 2:94, 2:95, 3:143, 4:32, 28:28, 62:6, 62:7. Maka Mannu yang diberikan kepada Bani Israil tercantum pada ayat 7:160 bukanlah “makanan manis” tetapi "keutamaan" dalam keilmuan sebagai dimaksudkan pada ayat 44:32 dan 45:16. Lihat SALWAA.
•••
MUNTAHAA مُنْتَهىٰ
Tempat berhenti, 53:42, 79:44, tetapi pada ayat 53:14 disebut sebagai nama planet yaitu planet tertinggi terbesar dalam daerah Tatasurya kita, dinyatakan pada ayat 81:23. Di planet Muntaha itulah batas bagi segala tingkat kemajuan manusia Tatasurya ini, sesuai dengan maksud ayat 53:17 jo.37:8, juga sesuai dengan ilmu yang dimiliki manusia Bumi bahwa jarak antara kita dengan bintag terdekat, minimal 4,2 tahun gerak sinar. Lihatlah SIDRU. Muntaha sehubungan dengan istilah INTAHAA berarti "berhenti" puda ayat 2:192, 2:275, 96:15 dan lain-lain.
MAW-UUDAH مَوْءُوْدَةُ
Bayi yang diharapkan, 81:8, yaitu keturunan yang seharusnya lahir tetapi oleh ibu-bapaknya dibatasi dengan pembatasan kelahiran sebagai yang dinyatakan oleh ayat 6:140, 6:151, 17:31, Jo. 32:8 dan 2:205. Lihatlah WADDA.
NAJMU نَجْمُ
Bintang, 16:16, 53:1, 55:6, 86:3 yang maksudnya yaitu "surga” sebagai salah satu bintang. Sedangkan bintang-bintang lainnya disebutkan dengan NUJUUM ayat 6:97, 7:54, 16:12, 22:18, 37:88, 52:49, 56:75, 77:8 dan 81:2. Dalam istilah lain disebut dengan MISHBAAH dan MASHAABIIH.
(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...