Dalam hal tegur sapa, sama menghormati dan saling menghargai, orang dapat memperhatikan maksud ayat-ayat suci yang antara lain sbb :
1. Ayat 11/69 dan 51/25 menerangkan betapa Nabi Ibrahim, sebagai Teladan yang Baik, mengucapkan salam kepada tamunya yang juga mengucapkan salam, walaupun tamu itu adalah malaikat menyerupai bentuk manusia yang sebelumnya tidak dikenal oleh Ibrahim. Sikap demikian hendaklah ditiru dan diteladani.
2. Ayat 33/56 menyatakan bahwa Allah beserta malaikatnya memuliakan Muhammad. Ingatlah bahwa dalam ayat suci ini sengaja dipakai istilah NABI, bukan Rasul, yang.maksudnya ialah khusus untuk Muhammad. Maka kepada orang-orang beriman diperintahkan agar “mamuliakan Muhammad itu dengan mengucapkan SALAM ataupun dengan “Salawat NABI”.
3. Ayat 33/41 dan 33/43 menyatakan bahwa Allah beserta malaekatNYA memuliakan orang-orang beriman; karenanya ingatlah DIA di setiap waktu sebanyak mungkin dan bertasbih memujaNYA. Mengingat Allah ialah memperhatikan memikirkan semua ciptaanNYA dimaksudkan pada ayat 3/191, sedangkan memujaNYA ialah melakukan Shalat, berbuat shaleh antara sesama manusia serta menyampaikan keterangan tentang kebesaranNYA, dan melaksanakan semua hukum-hukumNYA.
4. Ayat 24/27, menerangkan bahwa orang tidak boleh mamasuki rumah orang lain hingga pemilik rumah itu memberi izin lebih dulu, itupun dengan syarat bahwa pemilik tersebut hadir waktu itu. Kemudiannya setelah mengucapkan salaam, barulah dibolehkan masuk. Dan rumah itu juga tidak dimasuki jika lelaki yang jadi kepala keluarga tidak ada waktu itu, peraturan itu khuusus bagi tamu lelaki.
Syarat demikian harus dipatuhi untuk menjaga ketertiban umum dan agar kecurigaan tentang sesuatu tidak terjadi.
5. Ayat 24/61 mengandung keterangan agar orang mematuhi tertib hidup, berbasa-basi, tidak memakan makanan di sembarang rumah kecuali di rumah keluarga atau familinya. Dan sewaktu memasuki rumah hendaklah mengucapkan salaam, baik kepada penghuninya maupun bagi diri sendiri.
Dengan syarat ini akan terjalinlah keharmonisan hidup dalam masyarakat dimana setiap orang menginsyafi keadaan dirinya serta sangkut pautnya dalam pergaulan. Demikian pula orang harus mengucapkan salaam sewaktu memasuki Masjid, Mushalla gedung atau ruang pertemuan.
6. Ayat 4/86 dan 6/54 menerangkan bahwa orang harus mengucapkan salaam sewaktu bertemu dengan orang lain yang sebaliknya juga wajib membalas penghormatan tersebut degnan cara yang lebih hormat ataupun dengan nilai yang bersamaan.
Disini tampaklah bahwa hubungan antara sesama orang-orang beriman bukanlah hanya pada tempat-tempat tertentu, tetapi juga di sembarang tempat perjumpaan dimana tegur sapa dan budi pekerti tinggi harus dilakukan.
7. Ayat 25/63 menyatakan bahwa bilamana seorang Islam berada diluar rumahnya, dia selalu bersikap rendah hati, dan ketika berbicara dengan orang-orang yang kurang berpengetahuan, dia selalu bersikap baik dan menyampaikan hal-hal yang menyelamatkan.
Disini teranglah bahwa hubungan baik bukan hanya dijalin dengan orang pandai atau berkedudukan tinggi, tetapi juga dengan semua lapisan masyarakat dengan siapa kemakmuran hidup harus dijalin dan dipertahankan.
8. Ayat 4/94 menyatakan bahwa bilamana orang Islam berada di luar rumahnya hendaklah memperilihatkan sikap mulia sebagaimana diajarkan Allah, dan katika orang berbeda dalam hal keyakinan ataupun orang lain mengucapkan salaam kepadanya, dia tidak boleh membentak atau menyatakan orang itu tidak beriman. Sebaliknya dia harus membalas dengan yang lebih baik.
Dengan demikian orang-orang yang diluar Islam dapat mengambil pelajaran bahwa Islam adalah agama praktis logis, menuju kemakmuran hidup berbudi tinggi.
9. Ayat 28/55 dan 43/89 menerangkan bahwa bilamana orang Islam kebetulan berada diantara orang-orang munafik yang sedang berbicara tentang hal-hal tak berguna maka dia harus berangkat meninggalkan tempat itu secara selamat dan mengucapkan salaam●
