146. Apakah yang harus dilakukan bilamana kebetulan terjadi peperangan antara sesama masyarakat Islam?

 Mungkin pertengkaran dan peperangan telah berlaku di zaman Khalifah-Khalifah Islam dulunya, ataupun juga mungkin sesudahnya dalam sejarah, tetapi sesuai itu bukanlah atas dasar-dasar prinsipal tentang hukum Islam sendiri. Kejadian yang berlaku hanyalah mengenai soal-soal taktis ataupun ditimbulkan olch kemunafikan didorong oleh faham sekuler untuk kepentingan duniawi.

Selagi manusia itu berpegang teguh pada ajaran yang diturunkan Allah tercantum dalam Alquran, tidaklah akan terjadi pertentangan antara sesama masyarakat Islam, namun kalau berlaku juga, maka nyatalah salah satu fihak ataupun keduanya golongan yang bertentangan itu telah menyelewengkan hukun yang harus berlaku. Kedua golongan yang bertengkar itu hendaklah sama kembali kepada hukum Allah :

1. Dengan cara sama-sama menginsyafi kekeliruan yang sedang dilakukan hingga timbulnya pertengkaran itu.

2. Atau suatu fihak ketiga dari masyarakat Islam sengaja menjadi penengah untuk mendamaikan serta menyelesaikan pertengkaran yang berlaku.

3. Dengan pengertian bahwa terhadap masyarakat kafir yang diperangi masih dapat dilakukan sikap perdamaian dan persaudaraan asal saja mereka mengakui masuk agama Islam, apalagi antara dua golongan yang sama-sama beragama Islam sendiri.

Tentang ini baiklah kita kutipkan arti beberapa ayat suci yang diantara lain sebagai berikut :

 واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا وكنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها كذلك يبين الله لكم آياته لعلكم تهتدون

3/103.:"Dan berpeganglah pada tali Allah semuanya, dan janganlah berpecah-pecah. Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika kamu bermusuhan lalu DIA satukan antara hatimu, maka jadilah kamu dengan nikmatNYA itu bersaudara. Dan kamu pernah ada pada daerah tandus dari api lalu DIA pertahankan kamu daripadanya. Seperti itulah Allah menerangkan ayat- ayatNYA padamu semoga kamu mendapat petunjuk."

يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا

4/59.:"Wahai orang-orang beriman, patuhilah Allah dan ptuhilah Rasul dan yang berfungsi dari kamu. Jika kamu berdiskusi tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul, jika kamu beriman pada Allah serta hari yang akhir. Yang demikian lebih baik dan pengertian yang lebih bagus."

وإن طائفتان من المؤمنين اقتتلوا فأصلحوا بينهما فإن بغت إحداهما على الأخرى فقاتلوا التي تبغي حتى تفيء إلى أمر الله فإن فاءت فأصلحوا بينهما بالعدل وأقسطوا إن الله يحب المقسطين

49/9.: " Dan jika dua bagian dari orang-orang beriman berperangan maka baikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya menganiaya pada yang laein, maka perangilah yang menganiaya itu hingga mereka kembali pada perintah Allah. Jika mereka telah kembali maka berbuat baiklah diantara keduanya secra adil dan berbuat efektif, Bahwa Allah menyukai orang-orang yang berbuat efektif."

إنما المؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم واتقوا الله لعلكم ترحمون

49/10.: "Bahwasanya orang-orang beriman itur bersaudara, maka bcrbuat baiklah diantara saudara-saudaramu, dan insyaflah pada Allah semoga kamu dirahmati."

 ألم يأن للذين آمنوا أن تخشع قلوبهم لذكر الله وما نزل من الحق ولا يكونوا كالذين أوتوا الكتاب من قبل فطال عليهم الأمد فقست قلوبهم وكثير منهم فاسقون

57/16.: Apakah tidak kini waktunya bagi orang-orang beriman agar hatinya tenang untuk memikirkan (hukum) Allah dan apa-apa yang DIA turunkan (dalam Alquran) dari hal logis, dan mereka tidak jadi seperti orang-orang yang didatangkan Kitab dulunya ? Telah panjang jangka waktu atas mereka, maka hati mereka jadi keras, dan kebanyakan mereka itu adalah orang-orang fasik."

Jadi bilamana kedapatan dua golongan masyrakat Islam berperangan maka teranglah salah satu atau kedua golongan itu telah fasik dari hukum yang diturunkan Allah. Mereka haruslah didamaikan. Jika salah satu golongan masih menyanggah, maka golongan ini harus diperangi bersama hingga mereka terpaksa menerima perdamaian menurut ketentuan hukum yang diturunkan Allah. Kemudian itu, terhadap semua golongan hendaklah diberikan sikap yang baik, adil dan produktif. Dengan demikian, dapatlah dijawab pertanyaan no. 146 ini secara wajar.

Tetapi ingatlah bahwa selagi orang-orang Islam masih berpegang pada ketentuan Allah yang terkandung dalam Alquran, mereka tidak akan bertengkaran tentang sesuatu. Sebaliknya semua orang yang menyatakan dirinya beriman pada Allah disuruh mengikuti hukum yang termuat dalam Alquran, 57/16, maka hal ini jadi pertanda bahwa diantara penganut Islam kini masih banyak yang mengikuti tradisi sebagaimana penganut agama lain yang telah sangat keras hatinya dalam kefasikan. Sekali lagi orang hendaklash benar-benar dapat memahami maksud Firman Allah pada ayat 5/49, 5/50, 6/153, dan 7/3.

Bahwa orang-orang yang menyatakan dirinya beragama Islam hendaklah mematuhi dan mengikuti hukum yang diturunkan Allah saja yang kini tercantum dalam Alquran. Siapa yang mengikuti ajaran selain daripada itu, apalagi yang tradisionil, maka sifatnya hanya khilafiah, pertengkaran, dan menjurus kepada kefasikan.

147. Adakah tercantum dalam Alquran keterangan mengenai perang modern ?

 

Sebagaimana telah diketahui bahwa Alquran mengandung keterangan lengkap, dinyatakan pada ayat 16/89, begitu pula mengenai terjadinya peperangan dengan memakai alat modern di laut dan di udara. Selama beratus tahun, persoalan ini tidak fifahami orang secara wajar sesuai dengan tingkat peradaban yang berlaku, dan barulah pada abad 14 Hijriah dapat dimengerti :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا ۚ وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا ﴿٩﴾

33/9.:”Wahai orang-orang beriman, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika tentara-tentara datang padamu, lalu Kami kirim atas mereka angin dan tentara-tentara yang tidak kamu lihat, dan Allah melihat pada apa-apa yang kamu  perbuat.”

إِذْ جَاءُوكُم مِّن فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا ﴿١٠﴾

33/10.: “Ketika mereka datang padamu dari atasmu dan dari yang lcbih rendah dari kamu, dan ketika menyimpang pemandangan (anggapan) serta hati sampai (rasanya) ketenggorokan dan kamu menyangka (berbagai) persangkaan pada Allah.”

هُنَالِكَ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالًا شَدِيدًا ﴿١١﴾

33/11.:”Ketika itu diujilah orang-orang beriman, dan (perasaan) mereka tergoncang dengan goncangan yang sangat.”

وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ مَّا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا ﴿١٢﴾

33/12.:”Dan ketika berkata orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya, “Tiadalah yang Allah janjikan dan RasulNYA kecuali fatamorgana saja.”

 

Susunan ayat-ayat suci yang maksudnya kita kutipkan diatas ini sama terang menyatakan adanya perang dengan peralatan modern di laut dan di udara. Ketika itu orang-orang beriman diuji tentang kepercayaan pada Allah  karena mereka menghadapi suasana dahsyat yang sangat mengerikan hingga orang-orang munafik sampai berkata bahwa janjian Allah yang terkandung dalam Alquran adalah omong kosong belaka. Tetapi pada ayat 40/51, 58/21 dan beberapa ayat suci lainnya maka Allah mengutus angin dan tentara yang tak kelihatan untuk membinasakan tentara kafir yang datang menyerang. Dengan demikian Allah senantiasa menyempurnakan ketinggian Islam sembari menolong orang-orang beriman dalam kehidupan di dunia kini 9/32.

Ingatlah bahwa orang-orang beriman yang tercantum pada ayat 33/11 bukanlah terdiri dari bangsa Arab saja tetapi termasuk juga bangsa-bangsa lain yang menganut agama Islam di dunia.

148. Adakah hal-hal yang mengenai perang antar planet tercantum dalam Alquran?

Adanya manusia yang bermasyarakat di permukaan planet-planet lain secara terang dinyatakanpada berbagai ayat suci terutama pada ayat 3/83, 42/29, dan sesungguhnya untuk tempat hidup manusialah semua planet itu diciptakan Allah, 13/3, 55/10, jo. 65/12 dan 53/15.

Pada mulanya manusia Bumi ini tidak menyadari bahkan tidak mempercayai adaya masyarakat manusia di planet-planet lain, tetapi kedatangan Piring Terbang yang ribuan kali kelihatan di berbagai daerah permukaan Bumi pada abad 20 Masehi menyebabkan pada sarjana Barat terpaksa memperhitungkan kembali anggapan bermula. Namun mereka masih menamakan Piring Terbang itu dengan UFO (Unidentified Flying Objects) atau benda-benda melayang yang tak dikenal.

Haruslah diketahui bahwa mengakui adanya manusia bermasyrakat di planct-planet lain berarti menantang kepercayaan agama di luar Islam, karenanya pendapat-pendapat yang menyatakan adanya manusia diluar planet Bumi sangat sulit diterima oleh masyarakat Barat abad 20 Masehi.

Kemudian itu setelah memperoleh berbagai bukti nyata bahwa UFO itu bukanlah khayal dan bukan dongeng tetapi adalah benda-benda nyata melayang sebagai pesawat angkasa berwujud konkrit, maka pada tahun 1977 secara serentak para sarjana Barat mengakui UFO tersebut datang dari planet lain dikemudikan oleh manusia yang tingkat peradabannya sudah lebih tinggi daripada penduduk Bumi.

Sementara itu pada ayat 15/14, 43/13, 65/12, dan 84/19,  Allah menyatakan bahwa penduduk Bumi ini akan melakukan penerbangan antar planet sesuai dengan naluri

manusia dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan ekonomi sedunia. Hal ini telah dimulai oleh para sarjana Barat yang pertama kali menjejakkan kakinya di permukaan Bulan pada tgl. 12 July 1969, dan kemudian itu akan melaksanakan penerbangan antar planet dalam daerah Tatasurya ini.

Sebagai manusia yang diciptakan Allah dengan naluri tertentu pada mana syahwat dan kezaliman mengambil perang penting 3/14, 33/72, maka sifat manusia nanti akan bersamaan dengan sifat manusia dulu kala yaitu suka bermusuhan dan pertumpahan darah, 2/30, jo. 57/22, maka praktislah akan berlaku peperangan antar planet sebagaimana dinyatakan Allah pada ayat suci yang maksudnya sebagai berikut:

وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِي بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا ٩٩

18/99.:”Dan Kami biarkan setengah mereka (manusia tersebut) pada hari itu menggelombang (perag antar planet) pada setengahnya, dan ditiupkanlah Comet, lalu Kami kumpulkan mereka berupa kumpulan (diAkhirat).”

وَإِنَّ هَـٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاتَّقُونِ ٥٢

23/52.:"Dan bahwa ini adalah ummatmu selaku ummat yang satu dan AKU adalah Tuhanmu, maka insyaflah padaKu.”

 

Setelah penerbangan antar planet terlaksana secara wajar praktis, akan terbukalah perkembangan baru:

l. Bahwa teori evolusi yang selama berabad-abad berpengaruh di permukaan Bumi terpaksa ditinggalkan. Teori ini menyatakan bahwa alam benda ini semuanya berevolusi tanpa pencipta yang Gaib Kuasa, dan manusia kini adalah hasil evolusi dari bakteri, insect, dan monyet. Teori ini ternyata batal, terutama setelah penyelidikan dilakukan di permukaan planet-planet lain. Ketika itu benarlah ketentuan ayat 4/1, 7/189, jo. 2/30, 17/3, bahwa semua manusia dalam daerah Tatasurya ini berasal dari satu diri PEREMPUAN yang diciptakan Allah di planet Muntaha sebagai planat terbesar dan terpinggir, 53/7, 53/14, jo. 81/23.

2. Bahwa ajaran Trinitas yang menyatakan tuhan tiga, bapak, ibu dan anak akan mendapat tantangan hebat dan berakhir dengan keruntuhan total, 15/15, 43/14, dan diakuilah keesaan Allah sebagai dinyatakan ayat 112/1 s/d 112/4. Waktu itu akan sadarlah manusia Bumi tentang kafirnya atau kelirunya orang-orang yang mengajarkan tuhan yang kuasa itu tiga sejoli, tiga beranak. 5/72, dan 5/73.

3. Dan memanglah semua manusia itu ummat yang satu, satu keturunan dalam satu  naluri, hanya terpisah pada daerah bahasa, warna kulit, dan aliran pendapat 23/52, 49/13, dan 76/3.

Dengan semua alasan itu, nyatalah nanti bahwa peperangan antar planet akan berlaku sesama manusia yang berasal dari satu diri dalam daerah Tatasurya ini, sementara itu dapat pula diketahui bahwa kehancuran total di permukaan semua planet akan berlaku secaramendadak sekaligus dengan benturan Comet yang waktunya tidak dapat diketahui para sarjana karena tetap dirahasiakan Allah.

Banyak sekali yang dapat diketahui tentang masa depan manusia jika ayat-ayat suci Alqurau diteliti dan dianalisa secara saksama, antara lain bahwa manusia takkan kekurangan bahan sandang pangan sebanding dengan tingkat kemajuan ilmu dan pembukaan ilmu yang ditentukan Allah, persediaan bahan energy bukan hanya ada di Bumi saja tetapi juga di planet-planet lain dan pada Surya yang senantiasa membuang radiasinya, begitupun alat pengangkutan nantinya tak membutuhkan jalan raya sebanding dengan peningkatan penduduk yang semakin banyak membutuhkan daerah tempat diam, bahwa mereka akan memakai pesawat angkasa berupa piring terbang yang selalu berputar untuk menghindarkan friction dan berbagai kecelakaan lalu lintas.

Semua itu, kita bicarakan pada buku-buku deretan Tauhid Dan Logika, dan memang tidak wajar dibentangkan terperinci dalam lembaran Tanya Jawab Hukum ini.

149. Adakah perintah dalam Alquran untuk membentuk suatu daerah Khalifah di dunia dimana semua orang Islam berada dibawah satu kekuasaan politik ?

Khalifah berarti “penguasa” tersebut pada ayat 2/30 untuk Adam, dan pada ayat 38/26 untuk Daud. Jamaknya ialah KHALAA-IFU tercantum pada ayat, 6/165, 10/14, 19/14 dan 35/39.

Secara panjang lebar, persoalan tentang Khalifah telah kita bicarakan dalam buku Alquran Dan Sejarah Mansia halaman 73 s/ 78. Bahwa dulunya kaum Muslimin Arab pernah bersatu mendudukkan seorang Khalifah diantara beberapa negara Islam atau tepatnya seorang Super Khalifah. Tetapi usaha itu berakhir dengan keruntuhan yang sangat menyedihkan, karena dicampuri olch sifat mencari untung segolongan dan rasa saling mencurigai sejalan dengan pitfall atau politik yang disodorkan fihak musuh. Dan pada saat itu pula Bani Israil menyebarkan faham  nasionalisme yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran Islam. Lihatlah kembali keterangan soal no. 14.

Atas kejadian demikian seorang nasionalis Turki terkenal bernama Zia Kolkap menulis syair yang diterjemahkan kedalma bahasa Jerman oleh Prof. Fischer dan kemudian oleh prof Mhd. Iqbal disadurkan kedalam bukunya “Pembangunan Kembali Alam Fikiran Islam” halaman 195 diantara lain sebagai berikut:

 “Untuk menciptakan suatu persatuan politik Islam yang benar efektif, haruslah petama-tama semua negeri Islam menjadi merdeka, dan kemudian mereka dalam keseluruhan harus berjajar dibawah seorang Khalifah. Adakah hal seperti itu mungkin pada masa sekarang ini ? Jika tidak mungkin sekarang maka kita haruslah menunggu. Sementara khalifah itu kembali mengatur rumahnya sendiri dalam meletakkan dasar bagi suatu negara modern yang dapat berjalan. Dalam dunia internasional sekarang si lemah tidaklah mendapat simpati, hanya kekuasaan sajalah yang berhak dihormati."

Dalam tulisan itu Zia Kolkap masih mengharapkan dan memberi angin untuk terbentuknya Super Khalifah Islam di muka Bumi. Tetapi kalau orang lebih memperhatikan ajaran yang terkandung dalam Alquran akan diketahuilah bahwa Islam adalah faham yang internasionalistis, namun tidak membenarkan adanya super Khalifah, begitupun tidak membenarkan adanya kependitaan dalam masyarakat. Super Khalifah itu adalah Alquran sendiri yang memberikan petunjuk tentang segala bidang kehidnpan dan sifatnya universil.

Untuk jelasnya, dibawah ini kia kutipkan maksud beberapa ayat suci yang bersangkutan :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَ‌ٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا ﴿٥٩﴾

4/59.:"Wahai orang-orang beriman patuhilah Allah dan patuhilah Rasul dan yang berfungsi dari kamu. Jika kamu berdiskusi tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allaqh dan Rasul jika kamu beriman pada Allah serta Hari yang Akhir. Yang demikian lebih baik dan pengertian yang lebih baik.”

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِّيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٦٥﴾

6/165.:”DIAlah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa (khalaa-if) Bumi, dan DIA angkatkan setengah kamu diatas setengahnya berderajat-derajat agar DIA uji kamu pada apa yang DIA berikan padamu. Bahwa Tuhanmu cepat memberi balasan, dan bahwa DIA adalah pengampun penyayang.”

وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ ۚ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ ﴿٢٢﴾

30/22.:”Dan dari ayat-ayatNYA iatah penciptaan plant-planet dan Bumi serta perbedaan (bahasa) lidahmu dan warna (kulitmu). Bahwa pada yang demikian adalah pertanda-pertanda untuk seluruh manusia.”

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣﴾

49/13.: “Wahai manusia, bahwa Kami menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berlingkungan-lingkungan dan bergolong-golongan agar kamu saling mengenal. Bahwa kamu yang lebih  mulia pada Allah ialah kamu yang lebih insyaf. Bahwa Allah mengetahui memberi kabar."

 

Khalifah adalah Ketua Bangsa atau Kepala Negara. Sebanyak negara, sebanyak itu pula Khalifah, dan sebanyak itu juga lingkungan daerah hukum yang berbeda-beda  detilnya sesuai dengan keadaan masing-masing yang prinsipnya harus berdasarkan Alquran.

Keluar. Kepala Negara itu dinamakan KHALIFAH, sedangkan kedalam dia dinamakan ULIL AMRI. Masing-masingnya dipilih dan diangkat melalui musyawarah sebagai pribadi yag lebih insyaf terhadap hukum Allah. Perhatikanlah soal no. 7 s/d 9. Maka khalifah atau Ulil Amri tersebut masing-masingnya adalah pemimpin masyarakat tertentu dengan kekuasaan penuh berdasarkan Alquran dalam lingkungan masyarakat/daerah tertentu, tanpa mencampuri kekuasaan lingkungan masyarakat Islam lainnya yang juga memiliki Khalifah ataupun Ulil Amri sendiri pula.

Berdasarkan ayat-ayat suci tadi, jelaslah bahwa khalifah banyak sekali  dalam suatu masa diBumi ini, tetapi ingatlah bahwa walaupun Super Khalifah Islam tidak ada, namun sifatnya internasionalistis, bukan nasionalisme yang menjuruskan orang kepada facisme dan sekulerisme. Sekali lagi dinyatakan bahwa Super Khalifah ialah Alquran sendiri.

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...