174. Adakah tetumbuhan dalam sorga itu, dan bagaimana keadaan binatang apakah tidak membiak lagi?

★ ★ ★ ★ ★

Dalam soal ini sebenarnya ada dua pertanyaan dan memang wajar dikelompokkan jadi satu karena keduanya adalah bahan makanan manusia. Pertama-tama baiklah kita masuki persoalan ternak atau binatang : A. Ayat 6/38 yang artinya telah kita muatkan pada soal no.163 menerangkan bahwa segala macam binatang baik di darat, di laut maupun di udara adalah ummat yang sama dengan manusia yaitu berasal dari satu diri dibuktikan oleh ayat 39/6, dan ayat 11/40. Jadi, binatang juga bukanlah hasil evolusi.

Semua binatang yang pernah hidup kini, termasuk bakteri yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop, akan dihidupkan kembali di Akhirat bertempat tinggal di planet-planet sebagai keadaannya kini. Tetapi binatang itu juga tidak lagi berketurunan dan tidak pula mati buat selamanya. Orang tidak mau lagi makan daging binatang bukan saja karena daging itu tidak disukai dengan berbagai alasan ilmiah tetapi di sorga memang banyak sekali macam tetumbuhan yang enak berkhasiat malah juga di sana banyak sekali sungai yang mengalirkan air berbagai rasa yang enak manis dan semua air itu bersih steril. Untuk menggantikan kedudukan daging sebagai makanan maka di sorga itu mengalir juga sungai susu sebagai dimaksud pada ayat 47/15, artinya termuat pada soal no.172.

Kesimpulannya, disorga nanti binatang juga hidup kekal dan tidak lagi di jadikan bahan makanan, kiranya dengan keadaan itu dapatlah orang mengambil kandungan rahasia dari korban yang dilakukan pada bulan Hajji hanya satu kali dalam setahun. dan semoga orang dapat pula meneliti tingkat kecerdasan makhluk yang makan daging dan yang tidak makan daging di dunia kini.

B. Mengenai tetumbuhan, terdapat berbagai kepercayaan di tengah masyarakat: Ada yang mengatakan tetumbuhan itu memiliki roh seperti yang dipunyai manusia, maka dengan roh itulah dia dapat hidup dan membiak.

Tetapi kalangan yang berpendapat begitu lupa bahwa sebatang kayu yang hidup subur bila dipotong dahan atau pokoknya, kayu itu tetap juga bertumbuh dengan tunas baru, dan dia akan mati atau jadi kering sama dengan pohon kayu lainnya yang tidak dipotong. Di samping itu kalau orang masuk hutan lebat akan ditemuinyalah pohon-pohon kayu yang sudah sangat tua umurnya, entah tahun berapa mulai tumbuhnya dan entah bila pula akan matinya.

Semua itu membuktikan bahwa tetumbuhan tidak memiliki roh. Dia hidup melalui hukum alam yang telah ditentukan Allah, bukan hukum evolusi. Hukum Allah menentukan bahwa pohon pisang akan tetap beranak pisang, tak mungkin jadi beringin. Sebaliknya hukum evolusi yang disusun oleh Robert Charles Darwin menyatakan pohon pisang bisa jadi pohon kelapa dalam sekian ribu tahun dan sebagainya.

Hukum Alam yang ditentukan Allah adalah bahwa tetumbuhan hidup melalui hukum gravity dan kohisi serta korelasi tetumbuhan itu sendiri dengan alam sekitarnya.

➀ Hukum gravity menyebabkan pohon tadi berat dan padat sebelah ke bawah, ringan di bahagian atasnya. Untuk mengetahui pangkal sebilah kayu atau sebatang bambu hendaklah orang merendamnya ke dalam air, mana yang mengapung duluan itulah ujungnya sedangkan pangkalnya memberat ke bawah.

➀ Hukum kohisi menyebabkan sebatang pohon lebih basah di bahagian atasnya dan lebih empuk sedangkan bahagian bawahnya lebih kering dan keras, hukum kohisi itu juga menyebabkan sebutir kelapa mengandung air dalam batoknya dan sebatang pohon karet yang dikupas kulitnya mengeluarkan getah yang berharga.

➀ Hukum korelasi menyebabkan tetumbuhan itu dapat ditanam atau bertumbuh sendirinya pada tanah dan iklim tertentu, dan yang juga menyebabkan urat kayu itu menjalar ke dalam tanah untuk kehidupan batang dan daunnya yang kemudian berbuah untuk berketurunan.

“Ketiga macam hukum alam itu ditentukan Allah sendiri dan manusia baru sedang menyelidiki bagaimana prosesnya.”

Ada pula orang menyatakan bahwa tetumbuhan itu dikawinkan oleh angin atau oleh kumbang dan sebagainya, tetapi mereka lupa menentukan tetumbuhan mana yang jantan dan mana yang betina, mereka lupa kenapa padi di sawah berbuah semua tanpa diketahui mana yang jantan dan mana yang betina, pula begitu jagung dan tetumbuhan lain. Padahal sebuah biji segar yang dibawa ke suatu pulau terpencil lalu ditanamkan, pada waktu tertentu biji itu akan tumbuh dan berbuah hingga akhirnya berkernbang di pulau itu, padahal biji pertama tadi hanya satu dan sesudah bertumbuh tiada berkesempatan untuk kawin atau dikawinkan angin dengan yang lainnya.

Kedua alasan di atas ini tak mungkin dijawab bila orang berpendapat bahwa tetumbuhan dikawinkan dengan sebangsanya. Padahal setiap biji tetumbuhan itu telah mengandung tiga unsur : yaitu unsur jantan, unsur betina dan bentul untuk bertumbuh. Hal ini dapat dicontohkan Pada batok kelapa yang memiliki tiga mata.

Jadi, setiap biji itu-sudah dikawinkan Allah semenjak dia jadi biji, bukanlah dia dikawinkan oleh angin sesudah bertumbuh. Itulah sebabnya biji yang dibawa ke pulau terpencil tadi dapat bertumbuh dan membiak. Jika keadaan pulau itu tidak mencukupkan alat hidup bagi biji tadi seperti yang kita namakan hukum [gravity, kohisi dan korelasi] maka wajarlah biji itu tidak bertumbuh atau merana dalam hidupnya. Untuk ini perhatikan maksud Ayat Suci yang berlaku di dunia kini dan di Akhirat nanti dalam kehidupan tetumbuhan.

Ada lagi yang perlu diketahui bahwa tetumbuhan bukanlah termasuk ummat yang sama dengan manusia dengan arti: jika manusia dan binatang memiliki roh; hidup dua kali dan mati dua kali serta di Akhirat mengalami kekekalan, maka tetumbuhan tidaklah hidup dengan roh dan tidak pula mengalami kekekalan di akhirat, bahwa di sorga nanti ada tetumbuhan yang mati di samping ada pula yang baru bertumbuh.

55/10. Dan Bumi ini Kami tempatkan dia untuk manusia.

55/11. Padanya ada taman kesenangan dan tetumbuhan yang berumpun.

55/l2. Dan biji yang punya bentul dan dua belahan (two sexes=jantan betina)

55/46. Dan bagi yang takut pada kebesaran Tuhannya ada dua sorga.

55/48. Wahai dua (bangsa jin dan manusia) yang fana.

55/50. Pada keduanya dua mata air yang mengalir.

55/52. Pada keduanya ada taman - kesenangan dari (tetumbuhan) yang berpasangan.

55/53. Maka dengan pemberian Tuhanmu yang mana lagi kamu keduanya hendak mendustakan ?

Ayat 55/10 s/d 55/12 di atas berlaku di dunia kini di mana setiap tetumbuhan berasal dari biji yang memiliki bentul dan dua belahan positif dan negatif. Sedangkan 55/46 s/d 55/53 berlaku di Akhirat di mana tetumtuhan hidup dengan proses yang bersamaan dengan keadaan di dunia kini, hanya saja ada tetumbuhan konkrit untuk manusia dan ada pula tetumbuhan abstrak untuk bangsa jin. Jadi bangsa jin hidup di Akhirat nanti tetap juga dalam keadaan abstrak. Perhatikanlah pula Ayat Suci lainnya mengenai tetumbuhan :

15/19. Dan Bumi itu Kami perganda (jadi sepuluh planet) dan Kami tempatkan padanya Rawasia dan Kami tumbuhkan padanya setiap sesuatunya berbobot yang ditentukan.

2/25. Dan gembirakanlah orang-orang beriman dan beramal shaleh itu bahwa untuk mereka ada sorga-sorga yang bergerak siang-siang di bawahnya. Setiap kali mereka diberi buah-buahan dari sorga itu, mereka berkata : "Inilah yang diberikan kepada kita dulunya” Padahal yang diberikan pada mereka itu adalah yang disamarkan, dan untuk mereka di dalam sorga itu isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

6/95. Bahwa Allah itu menggerakkan biji dan molekul, DIA keluarkan yang hidup dari yang mati dan DIA keluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah ALLAH, betapa kamu sampai diberi yang dipalsukan.

36/37. Untuk mereka di dalam sorga nanti ada taman kesenangan dan untuk mereka ada yang mereka minta (dengan usaha dan ilmu).

43/72. Dan itulah sorga yang diwariskan padamu tersebab apa yang kamu kerjakan.

43/73. Untukmu di dalamnya ada taman kesenangan yang banyak dan daripadanya kamu makan (dengan usaha dan ilmu). Jadi keadaan makanan di sorga itu sama juga dengan apa yang ada di Bumi kini tetapi lebih sempurna, lebih enak, dan lebih banyak macamnya, semua itu harus didapat dengan usaha dan pengetahuan tinggi di segala bidang yang sengaja diberikan Allah kepada manusia.

•••

1 komentar:

  1. makasih gan infonya dan salam sukses
    www.togelmarket.me

    BalasHapus

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...