169. Di manakah neraka itu, apapah dia konkrit atau abstrak?

Memang banyak sekali dongeng tak teranalisakan yang beredar di tengah masyarakat manusia tentang neraka. Ada pula yang menyatakan jaraknya sejengkal dari kepala di waktu orang dihidupkan di Akhirat. Tetapi neraka itu adalah sesuatu yang disediakan untuk tempat tinggal orang kafir maka hendaklah kita mencari tempat neraka itu begitu pula wujud dan massanya di semesta raya ini sesuai dengan ajaran Alquran pula. 

Di samping itu haruslah diketahui bahwa hidup kita dua kali, dan hidup itu konkrit seperti hidup yang kita alami kini begitu pula di Akhirat nanti. Semua keadaan itu telah kita bicarakan pada halaman di muka. Maka untuk menyiksa manusia konkrit atau untuk membalasi kebaikannya tentu pula dilakukan ditempat konkrit. Tak mungkin manusia yang konkrit akan ditempatkan dalam neraka abstrak. 

Neraka itu bahasa Indonesia terambil dari bahasa Alquran, artinya API. Jadi API besar mana di semesta raya ini yang mungkin ditempati oleh jutaan milyar manusia kafir ? API itu tidak lain SURYA yang jadi bintang pada tatasurya masing-masing sebagai pusat orbit planet-planet yang di diami manusia. Selain bintang dan planet-planetnya, akan tiadalah globe lain di semesta raya nantinya pada alam Akhirat. Ada pula yang bertanya: Kalau neraka itu konkrit dari mana kayu yang sangat banyak diambil untuk menghidupkan apinya, dan siapa pula yang akan menghidupkannya? Jawabnya ialah: Yang jadi kayu apinya disebutkan oleh Alquran tidak lain dari besi, batu dan manusia kafir Neraka itu tidak perlu dinyalakan lagi karena dia sudah nyala semenjak dulu dan takkan pernah padam: Neraka itu bukan dihidupkan oleh manusia tetapi oleh Allah sendiri. Untuk jelasnya marilah kita analisakan Ayat Suci yang bersangkutan dengan neraka satu persatu seperlunya :

11/106. Adapun orang-orang yang celaka itu ada dalam neraka (Surya) untuk mereka dalamnya suara gemuruh dan ketakutan.

11/107. Mereka kekal di dalamnya selama ada planet-planet dan Bumi ini kecuali apa Tuhanmu kehendaki, bahwa Tuhanmu itu berbuat untuk apa yang DIA ingini.

Ayat Suci ini menerangkan bahwa orang kafir ditempatkan dalam api besar dan tetap berada di sana selama masih ada planet-planet dan Bumi. Bumi dan semua planet itu tidak akan hilang buat selamanya, malah sewaktu melekat dempet pada Surya ketika dibentur dan diseret oleh Comet, semua planet itu masih tetap utuh karena semuanya senantiasa dikungkung oleh Rawasia Simple yang membentuk tubuhnya sebagai globe yang utuh. Pada ayat Alquran diatas ini neraka dibanding dengan planet-planet, hal itu menandakan neraka itu adalah wujud konkrit juga. Maka tiada lain yang dimaksud dengan istilah neraka itu adalah Surya yang memang terwujud berupa api besar.

19/68. Demi Tuhanmu, akan Kami kumpulkan mereka (orang kafir) dan setan-setan, kemudian Kami hadirkan mereka keliling neraka dalam keadaan berlutut.

19/69. Kemudian akan Kami cabut dari setiap golongan yang mana di antara mereka yang lebih sangat melakukan tantangan atas Tuhan yang Pengasih.

19/70. Kemudian Kamilah yang lebih mengetahui orang-orang yang harus pertama sampai ke neraka itu.

19/71. Dan bahwa setiap kamu hanyalah menjurus padanya sebagai kemestian Tuhanmu Yang terlaksana.

19/72. Kemudian Kami selamatkan orang-orang yang insyaf dan membiarkan orang-orang zalim berlutut padanya.

Susunan Ayat Suci ini menerangkan bahwa semua manusia nanti akan dibangun di Akhirat dari kuburnya di Bumi ini, begitu pula di planet lain. Kebangkitan demikian merupakan berlutut menunggu balasan sebagai resiko dari hidup kini. Keliling neraka berarti berada di planet-planet yang mengelilingi Surya. Lalu dicabut lebih dulu orang paling kafir kepada Allah untuk ditempatkan ke neraka di Surya, kemudian barulah yang kafir biasa. Sementara itu orang Mukmin diberangkatkan ke tempatnya di sorga, maka Allah membiarkan dulu orang-orang berdosa yang akan di beri ampun oleh Allah. Pada susunan Ayat Suci ini juga terdapat indikasi bahwa neraka itu adalah Surya ditandai oleh planet-planet yang mengelilinginya.

40/45. Maka DIA selamatkan Musa dari kejahatan yang mereka rencanakan, dan jadi logislah pada keluarga Firaun itu siksaan jahat.

40/46. Neraka (Surya) dihadapkan (atas Bumi ini atau atas kaum itu) pagi dan petang dan pada Hari berdirinya Sa’ah, masukanlah keluarga Firaun itu kedalam siksaan yang lebih jahat.

Ayat Suci ini secara terang menamakan Surya dengan neraka sebagai yang menyinari Bumi ini. Walaupun Firaun setiap hari melihat Surya tetapi dia tidak mengetahui bencana yang mungkin ditimbulkan oleh API besar itu atas kaumnya. Firaun dikaramkan oleh pembesaran radiasi Surya yang menimbulkan gelombang pasang di Lautan Hindia hingga Laut Merah bahagian utara mengalir keselatan, kemudian mengalir lagi ke utara sembari menenggelamkan tentara Firaun yang mengikuti kaum Musa dari belakang. Di Akhirat nanti mereka akan dimasukkan kedalam Surya itu selaku tempat siksaan besar. Neraka dalam Ayat Suci tadi terang sekali Surya yang menyinari Bumi.

67/5. Dan sungguh Kami hiasi angkasa dunia ini dengan pelita-pelita (bintang-bintang)

dan Kami jadikan pelita-pelita itu ancaman bagi setan-setan, dan Kami sediakan bagi mereka siksaan yang perih.

Ayat suci ini terang sekali memaksudkan pelita itu bintang, dan memang bintanglah yang menghiasi angkasa dunia dilihat dari Bumi. Salah satu dari bintang itu adalah Surya kita sendiri, ketentuan ini bukan saja menurut analisa atau menurut pengetahuan umum tetapi juga sesuai dengan ayat 16/16 dan 53/1 yang menyatakan Surya kita adalah juga satu bintang. Maka bintang atau Surya itu dijadikan ancaman sebagai neraka untuk setan-setan yang terdiri dari jin dan manusia kafir, dan memang neraka itu kini sudah tersedia yaitu Surya yang wujudnya tak berobah sesudah kiamat nanti.

71/25. Dari kesalahan mereka (kaum Noah), mereka dibenamkan lalu dimasukkan kedalam neraka (Surya), maka tiadalah mereka dapati penolong selain Allah.

Di antara kaum Noah yang dulunya telah mencapai peradaban tinggi, dalam penerbangan angkasa luar telah tertarik kedalam Surya yang dinamakan neraka dalam Ayat Suci itu. Memang Surya itulah yang sebenarnya neraka yang telah disediakan Allah, dan telah ada manusia yang masuk ke sana walaupun belum berlaku Sa'ah dan kiamat.

74/35. Bahwa dia (neraka itu) satu-satunya yang besar.

74/36. Peringatan bagi orang.

Yang besar dalam tatasurya kita ialah Surya, memang itulah neraka yang setiap orang harus menyelamatkan dirinya dan keluarganya agar tidak dimasukkan kedalamnya. Surya itu jadi peringatan sebagai disebut ancaman pada ayat 67/5.

77/32. Bahwa dia (neraka itu) melemparkan percikan api sebagai gedung.

77/33. Seolah-olah dia pembawa yang bewarna kuning,

Neraka dalam Ayat Suci ini tidak lain dari Surya yang memang melemparkan letusan berupa gunung besar dan kemudian jatuh ke permukaannya, dan memang dialah yang berwarna kuning di angkasa. Jadi neraka itu adalah Surya.

87/12. (Yaitu orang kafir) yang sampai kepada neraka besar.

87/13. Kemudian dia tidak mati di sana dan tidak pula hidup.

Neraka besar ialah Surya yang dikatakan besar pada ayat 74/35. Memanglah neraka itu adalah Surya.

95/4. Sesungguhnya Kami ciptakan manusia itu pada perwujudan yang lebih baik.

95/5. Kemudian kami kembalikan dia pada kerendahan yang lebih rendah.

95/6. Kecuali orang-orang beriman dan beramal shaleh, maka untuk mereka ini upah tak terhingga.

Ayat Suci ini memaksudkan bahwa orang-orang kafir akan dikembalikan kepada kerendahan yang lebih rendah : Derajat yang lebih rendah di antara benda konkrit yang diciptakan Allah ialah batu, memang manusia kafir itu akan dijadikan batu di Akhirat nanti sesuai dengan maksud ayat 17/50 dan  66/6. Tempat yang lebih rendah ialah permukaan Surya dalam tatasurya kita ini dan memang kepada bola api itulah manusia kafir akan di tempatkan di Akhirat nanti, sesuai dengan maksud ayat 53/1 dan 65/12 yang pernah kita analisakan. Jadi ayat 95/5 di atas juga menyatakan bahwa neraka itu adalah Surya sendiri.

101/8. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya di Akhirat nanti.

101/9. Maka ibunya adalah pusat jatuh.

101/10. Dan apakah kiramu dianya (hiyah) itu.

101/11 Yaitu api (neraka) yang bergejolak.

Orang kafir nantinya akan ditempatkan pada pusat Jatuh. Pusat jatuh dalam daerah  tatasurya ini adalah Surya dan memang itulah neraka yang bergejolak. Dikatakan Surya itu ibunya adalah kiasan bahwa seorang anak akan pulang kepada ibunya yang memberi kelengkapan hidup kepadanya. Begitu pula orang kafir itu yang selama hidupnya kini senantiasa mendambakan diri kepada materi yang memang banyak sekali berhubungan dalam proses wujudnya dengan Surya. Jadi materi itu adalah kelengkapan hidup utama bagi orang kafir dan Surya bagaikan ibunya yang memberikan materi itu kepada kaum kafir tersebut. Dengan begitu dapatlah diketahui bahwa neraka itu adalah Surya sendiri.

102/5. Awaslah; Kalau kamu mengetahui ilmu pasti (tentang tatasurya menurut Alquran)

102/6. Akan kamu lihatlah neraka (dengan ilmu pasti itu).

102/7. Kemudian akan kamu lihat dia dengan mata pasti (di Akhirat nanti).

102/8. Kemudian kamu akan dipertanggung jawabkan ketika itu tentang nikmat (Allah).

Jika orang memperhatikan susunan Ayat Suci ini akan teranglah bahwa neraka saat kini dapat dilihat tetapi haruslah memakaikan ilmu pasti yang termuat dalam Alquran. Ilmu pasti itu adalah ilmu mengenai kehidupan zahir bathin di dunia kini yang sebahagian besar telah kita sampaikan dalam lembaran buku ini. Ilmu pasti itu menunjukkan kepada kita wujud mana yang berfungsi neraka di Akhirat nanti, wujud itu adalah Surya pusat orbit sepuluh planet yang sama dengan Bumi ini rupanya. Maka neraka itu dapat dilihat kini sesudah mengetahui ilmu pasti. Tetapi nanti di Akhirat neraka itu akan jadi resmi di antara manusia dan semua orang akan melihat kepadanya dengan mata kepalanya dengan keinsyafan nyata bahwa neraka itu adalah Surya sendiri. Keadaan manusia waktu itu bersamaan dengan maksud ayat 19/68 yang telah kita muatkan di atas tadi.

Kini selesailah uraian kita mengenai neraka yang telah disediakan untuk orang kafir dan neraka itu adalah Surya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...