MA'RIYFATULLAAH
1. MA'RIYFATULLAAH
MA'RIYFATULLAAH
2. MELIHAT ALLÁH
MA'RIYFATULLAAH
3. MENAMPAK ALLÁH
MA'RIYFATULLAAH
4. MENYAKSIKAN ALLÁH
Jika anda adalah seorang muslím [peserah-diri kepada Alláh] atau penganut ajaran Islám [penyerahan-diri kepada Alláh], maka ketika anda menerima dan mengucapkan dua-kalimat syahádat, kesaksian atau testimoni, yang terdiri dari syahádat tawhid [keesaan Alláh] dan syahádat risalah [kerasulan Muhammad], sebagai rukun pertama Islám:● asyhaadu an, llaa ilaaha illaa allaaha; wa asyhaadu anna, muhammadan alr rasuwlu allaahi.● Aku-bersaksi bahwa, tiada tuhan kecuali Alláh; dan aku-bersaksi bahwasanya, Muhammad adalah utusan Alláh.Apakah anda sungguh yakin bahwa, anda telah menyaksikan Alláh? Adakah anda sungguh betul menampak Alláh?● asyhaadu an, llaa ilaaha illaa allaaha, wahdahu laa syarika la hu, wa laa hawla wa laa quwwata, illaa bi llaahi al 'aaliyi al 'azhiymi; wa asyhaadu anna, muhammadan 'abdu–hu wa rasuwlu–hu ilaa yawmi ald diyni.● Aku-bersaksi bahwa, tiada tuhan kecuali Alláh, dengan-sendirinya tiada serikat bagi Dia, dan tiada daya dan tiada kekuatan, kecuali dengan Alláh Maha Tinggi Maha Agung; dan aku-bersaksi bahwasanya, Muhammad adalah abdi-Nya dan utusan-Nya hingga hari pembalasan.Apakah anda sungguh yakin bahwa, sungguh betul Alláh Maha Esa dan bahwa tiada sesuatu pun sebanding, setanding dan setara Dia?Jika tidak, maka bagaimana mungkin empat rukun lainnya didirikan diatas tawhid yang runtuh? Karena syahádat adalah dasar, landasan atau fondasi dan sekaligus pilar penyangga utama, dimana empat pilar lain keisláman didirikan.Katakanlah sejujurnya bila anda belum pernah menyaksikan Alláh. Katakanlah sejujurnya bila anda masih ragu atau sangsi akan keberadaan dan keesaan Alláh. Katakanlah sejujurnya bila anda masih dalam pencarian atau perjalanan untuk menemukan Alláh.Apakah anda ingin berjumpa dengan atau menjumpai Alláh? Di dunia, bukan di akhirat? Tahukah anda dimana sesungguhnya bayitullaah atau rumah Alláh? Jika anda tak tahu dimana sesungguhnya rumah Alláh, lalu bagaimana mungkin anda dapat menjumpai Alláh?(C) 2013 – AF | COM19
MA'RIYFATULLAAH
5. MENJUMPAI ALLAH
ALLAH MENJANJIKAN PERJUMPAAN DENGAN DIAOrang yang mendustakan perjumpaan atau pertemuan dengan Alláh akan menyesal di dunia dan di akhirat selamanya.
DAN JANJI ALLAH ADALAH BENAR
Sesungguhnya orang yang telah mengenal dan mengerti tentang Alláh, dia telah berjumpa dengan Alláh, di dunia dan juga kelak di akhirat.
● wa ista’iynuw bi alsh shabri wa alsh shalaati, wa inna–haa la kabiyratun illaa 'alaa al khaasyi’iyna; alladziyna yazhunnuwna anna–hum mulaaquw rabbi–him, wa anna–hum ilay–hi raji’uwna.
● Kalian-minta-tolonglah dengan sang sabar (pengendalian-diri) dan sang shalát (pensejahteraan-diri), dan sesungguhnya–dia sungguh berat kecuali atas sang para-pekhusyu; [yaitu] para-orang-yang mereka-membayangkan bahwasanya–mereka mereka-tengah-berjumpa-dengan [Alláh] pengasuh–mereka, dan bahwasanya–mereka kepada–Dia adalah para-orang-kembali [kepada Alláh].
[Q 2:45-46]
● idzaa ahabba 'abdi–y liqaa`i–y, ahbabtu liqaa`a–hu; wa idzaa kariha liqaa`i–y, karihtu liqaa`a–hu.
● Bilamana abdi–Ku telah-suka menjumpai-Ku, Aku-telah-suka menjumpai–dia; dan bilamana ia-telah-benci menjumpai–Ku, Aku-telah-benci menjumpai–dia.
[Hadits Qudsiy, dari Abu Hurayrah ra]
● man ahabba liqaa`a allaahi, ahabba allaahu liqaa’a–hu; wa man kariha liqaa`a allaahi, kariha allaahu liqaa`a–hu.
● Siapa-saja-yang dia-telah-suka menjumpai Alláh, Alláh telah-suka menjumpai-dia; dan siapa-saja-yang dia-telah-benci menjumpai Alláh, Alláh telah-benci menjumpai–dia.
[Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Imam Malik, dari Abu Hurayrah ra]
● mudminu al khamri in maata`ay min ghayri tawbatin, laqiya allaaha, ka ‘aabidi watsanin.
● Pemadat sang khamar, jika dia-telah-mati tanpa tawbat, dia-akan-telah-berjumpa Alláh, bak seorang-pengabdi berhala.
[Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Imam Ahmad]
KHAZANAH LAFAZH | KOSAKATA
● l-q-w – yalqa – laqaa | laquw | laqiya = berjumpa, bertemu = to meet [intransitive]
● liqaa`a|i|u, liqaa`ata|i|u = menjumpai, menemui = to meet [transitive]
● mulaaqu, mulaaqaatu = berjumpa-dengan, bertemu-dengan = to meet with
● laqqaa = memperjumpakan dengan, mempertemukan dengan = to make one meet with
● liqayun, liqayatun = perjumpaan dengan, pertemuan dengan = a meeting with
● luqiyyun, luqiyyatun = kejumpaan = a meet
● luqyaanun = jumpaan, temuan
● luqanun = pejumpa, penemu, orang-yang-menjumpai atau ● berjumpa-dengan.
(C) 2013 – AF | COM19
MA'RIYFATULLAAH
6. ALLÁH
Kata atau lafazh "Alláh" adalah nama (ismun), bukan sebutan pengganti "`ilaah" atau tuhan. Dan Dia sendiri yang menamakan diri-Nya sedemikian.
Lafazh "Alláh", merupakan Indonesiasi kata dari bentuk transliterasi harfiyyah (letter-look transliteration) dari lafazh "`allaah" [`allaahu,`allaaha,`allaahi], berasal dari isim ma’riyfah (recognized noun) "`al `ilaahu" = "`al + `ilaahun", yang berarti maha tuhan, sang tuhan, maha hyang, sang hyang, all god, the god.
Ada pelanggaran aturan baku tata bahasa Arabiyan dalam pembentukan nama Alláh, yang jadi hak Dia, dimana huruf hamzah di atas huruf `aliyf dalam lafazh isim nakirah (undefined noun) "`ilaahun" dinyatakan bukan sebagai hamzah qathi (pemutus, cutter), tapi sebagai hamzah washli (penyambung, connector), dan dalam penyambungan digugurkan, atau dengan kata lain, tak dibaca huruf hamzah-`aliyf di awal isim nakirah–nya, dan dilafazhkan tafhim atau difahamkan; sedangkan tanda tanwin atau bunyi "n" diakhir lafazh isim nakirah "`ilaahun", berdasarkan pada gramatika, dengan sendirinya gugur, karena didepan lafazh tersebut dipasang kata-sandang "`al", yang berarti sang, si, the, de, atau huruf `aliyf-laam ta’riyf. Sedemikian sehingga, "`al" + "`ilaahun" = "`al `ilaahu" menjadi "`allaahu".
Jadi nama–Nya saja unik, beda dari yang lain, tak menuruti aturan baku bahasa, apalagi eksistensi atau keberadaan–Nya. Dia sendiri menyatakan:
● laysa ka mitsli–hi syay`un.
● Tak-akan-pernah-ada bak laksana–Dia sesuatu-pun.
[Q 42:11]
(C) 2013 – AF | COM19
MA'RIYFATULLAAH
7. BAGAIMANAKAH ALLÁH..?
Alláh,Tuhan
adalah satu keberadaan suprama (supreme being) atau supraba (superb).
Dia ada dengan sendirinya (exist by Himself). Tak diadakan oleh sesuatu
yang lain.tak-pernah Dia-diciptakan (lam khuliqa, never be created),tak-pernah Dia-dijadikan (lam ju'ila, never be made),tak-pernah Dia-dilahirkan (lam yulad, never be born),tak-pernah ia-ada bagi-Dia kesetaraan satu-pun (lam yakun la huu kufuwan ahadun, never it-be for Him equality of anyone),tak-akan-ada bak laksana-Dia sesuatu-pun (laysa ka mitli hii syay`un, will-never look like-Him anything).Dia ada dengan sendirinya, wujud dan berwujud, dan mandiriDia asal dan permulaan dari segala sesuatuDia baqa, lebih daripada kekal dan abadiDia hidup, mendengar, melihat, berbicaraDia kehidupan, pendengaran, penglihatan, pembicaraanDia berkuasa, menetapkan, berkendak, mengetahui atau berilmuDia kekuasan, ketetapan, kehendak, pengetahuan atau ilmuAlam
dan seluruh isinya, mencakup manusia, tak mungkin ada dengan
sendirinya. Karena alam dan isinya memiliki awal dan akhir, kematian dan
kehidupan. Jadi harus sesuatu yang lebih dalam segalanya daripada alam
dan isinya, yang menciptakannya. Dan yang demikian itulah Maha
Pencipta.Karena Dia Maha Sempurna, Maha Perkasa dan Maha
Digjaya, Maha Besar, dan begitu sangat sangat sangat dahsyat, maka
adalah tak mungkin bagi kita berhadapan langsung dengan Dia dan
memandang wajah Dia.Dia mencakup pendengaran, sehngga pendengaran tak dapat merangkum DiaDia mencakup penglihatan, sehngga penglihatan tak seperti merangkum DiaDia ada di depan tiap sesuatu, tapi tak menghalangi dia.Dia ada di belakang tiap sesuatu, tapi terlindung oleh dia.Dia ada di samping tiap sesuatu, tapi tak terikat dengan dia.Dia ada di atas tiap sesuatu, tapi tak melekat pada diaa.Dia ada di bawah tiap sesuatu, tapi tak terhimpit oleh diaDia ada di dalam tiap sesuatu, tapi tak terkurung oleh dia.Dia ada di luar tiap sesuatu, dan mencekram segalanya.Dia ada di tiap sesuatu, dan ada di ruang-waktu mana saja.Dia ada di ruang-waktu tapi tak mengisi dan terkungkung dengannya.Dia menamakan diri-Nya "Alláh"...Dalam kitab TaoTeKing, LaoTze | LoCu | Losius (±604–531 SM) memerikan lebih-kurang sedemikian:Dia ada bersendiri dan tak pernah berubah.Dia berputar dalam bulatan dan tak pernah goyah.Dia beredar dan senantiasa merambah.Dia boleh dianggap sebagai induk semesta.Dia apakah nama, saya tidak tahu apa-apa.Dia hanya saya sebut sebagai "Tao" adanya.Orang memandang Dia, tapi tak bisa melihat-Dia.Nama Dia adalah Samar [I].Orang menyimak Dia, tapi tak bisa mendengar-Dia.Nama Dia adalah Halus [Hi].Orang menggapai Dia, tapi tak bisa memegang-Dia.Nama Dia adalah Rahasia [We].Tiga nama "Tao" tadi adalah Samar - Halus - Rahasia [I - Hi - We].
___________________(C) 2013 – AF | COM19
___________________(C) 2013 – AF | COM19
Langganan:
Postingan (Atom)
Over View
PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH
(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...