Nasib Bangsa

Baru saja..»Baru saja..»

Saya bukan politikus, saya bukan anggota partai, saya rakyat biasa yang ingin hidup baik baik saja dinegara ini, miris sekali ketika bentuk bentuk kebencian kepada pemimpin yang jelas jelas secara sah telah terpilih sebagai presiden masih saja dilakukan oleh mereka, sehingga kebijaksanaan, prestasi dan kerja yang dilakukan oleh presiden dalam hal ini Bapak Jokowi tak ada dimata mereka.

Hidup saya memang susah, penuh kekurangan tapi saya tidak menjadikan Bapak Jokowi kambing hitam, rejeki Tuhan yang mengatur, mau dollar naik mau ,bbm naik tidak akan mempengaruhi Tuhan dalam memberikan rejekinya kepada kita, adalah bagaimana kita menjalani hidup ini yang akan mempengaruhi rejeki yang kita peroleh, saya bukan ahli agama, tapi itulah yang jadi keyakinan saya.

Media sosial jadi sarana untuk meluapkan kebencian mereka, segala tingkah laku,kegiatan presiden yang jelas sedang bekerja membawa perubahan dinegara ini,dicari cari celahnya agar bisa dibully, dan saya sangat kagum dengan beliau yang sedikitpun tidak perduli dengan hal hal tersebut, beliau lebih memilih untuk bekerja bekerja dan bekerja.

Untuk anda yang merasa menjadi bagian dari bangsa Indonesia, berhentilah untuk membenci bapak jokowi, anda hidup dinegara ini, mencari nafkah dinegara ini,dan saya yakin mati juga ingin dikuburkan dinegara ini, silahkan memberi kritik, tapi sebagai orang Indonesia pakailah cara yang beradab, cara yang mencerminkan orang yang beragama, bahwa mengelola Negara ini tidak mudah, apalagi beliau masuk menjadi presiden , Negara ini dalam keadaan yang carut marut, tidak mudah merubah merubah kebiasaan yang ditinggalkan oleh rezim masa lalu,mari dukung beliau,mari bantu beliau untuk bisa mewujudkan Negara seperti yang kita inginkan bersama.

Untuk pengguna media sosial, gunakanlah dengan bijak, jadikan sebagai sarana bersosialisasi dan memberikan kritik yang membangun, jangan jadikan sarana mensosialisasikan kebencian ,tidak semua keinginan atau harapan anda terwujud dalam sekejap, semua butuh proses dan saat ini kita dalam perjalanan menuju perubahan.

Untuk para politisi dan orang pintar yang sering menjadi pembicara dimedia, anda jangan memberikan opini yang menyesatkan, opini yang sedikit banyak bisa mempengaruhi publik dalam menyikapi kebijakan pemerintah ,tetap jadi kritikus yang tetap di koridornya,jadikan ilmu yang anda miliki untuk berkontribusi dalam kehidupan bernegara, jangan menjadi seperti komentator pertandingan sepak bola yang hanya bisa komentar dan belum tentu bisa melakukannya.

Untuk media – media , hadirkan berita yang berimbang, hadirkan berita yang teduh, hadirkan berita tentang kebijaksanaan pemerintah, agar masyarakat tahu yang sedang dilakukan oleh pemerintah, hadirkan selalu semangat perubahan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bapak Jokowi tidak bisa sendiri, beliau butuh kita , butuh semangat kita, butuh kontribusi kita, butuh kerja nyata kita dalam membangun negeri ini, bukan olok-olok, bukan opini miring, bukan meme penuh hinaan dan kebencian, do’akan agar beliau senantiasa istikomah dan menjadi pemimpin yang amanah.

Cukup dengan menjadi warga Negara yang baik, jadi buruh yang baik,jadi petani yang baik,jadi pedagang yang baik,jadi PNS yang baik,jadi TNI yang baik,jadi Polisi yang baik jadi Politisi yang baik, jadi pejabat yang baik,jadi wartawan yang baik,jadi pengamat politik yang baik, jadi pengkritik yang baik, Saya yakin Negara ini akan membaik.

Salam NKRI

manifestation of existence of the singularity

   Bagi siapa saja, yang beriman dan berislam dan bertaqwa, dengan keyaqinan yang teguh akan perjumpaan dengan Allaah SWT, pada suatu ketika yang dianggap telah memenuhi syarat oleh Allaah;
Maka ada empat tingkatan jalan yang harus ditempuh secara bertahap, konsisten dan konsekuen, untuk mendekati, menjumpai, dan mengenal Allaah SWT; sampai sa’at Allaah berkehendak untuk membuka hijab, tabir atau tirai yang menutupi pengejawantahan keberadaan diri yang esa (manifestation of existence of the singularity).
  .  Secara berurutan, mulai dari bawah ke atas, dari rendah ke tinggi, empat jalan bertingkat tersebut adalah sebagai berikut: syariy'atun, pemberangkatan, persyaratan (criterion) thariyqatun, perjalanan, pergerakan (motion) haqiyqatun, pembenaran, penemuan (invention) ma'riyfatun, pengenalan (recognition) Pada pemaparan berikut akan dibahas satuper satu tentang masing-masing tingkat ini. 

SYARIY’AT, THARIYQAT, HAQIYQAT, DAN MA’RIYFAT
✔ Pengertian memasing berdasarkan pada asal kata dan istilah adalah sebagai berikut: Syariy’atun, pemberangkatan, persyaratan, jalan hidup, tuntunan menjalani kehidupan; dari kata syara’un, syarat, kriteria, ketentuan, ketetapan, statuta, aturan, peraturan, hukum (requisite, condition, criterion, determination, statute, rule, regulation, law).
Berarti juga jalan; syara’a – yasyra’u, berjalan, berangkat, pergi.
Jadi syariy'at dalam konteks ini berarti pemberangkatan.
✔ Thariyqatun, perjalanan, jalan menuju kebenaran dan pengenalan terhadap Allaah; dari kata thariyqun, jalan, lintasan, pintasan, cara, teknik (road, path, way, manner, technique). Indentik dengan shirathun, sabiylun, madzhabun, dan manhajun.
✔ Haqiyqatun, pembenaran, dari kata haqqun, kebenaran, kesejatian, kenyataan (right, truth, real) untuk mengenal Allaah; haqa –  yahiqu, membenarkan.
✔ Ma’riyfatun, pengenalan (recognition), dari kata ma’ruwfun, ‘aruwfun, bersifat-mengenal (recognitive); ‘arafa – ya’rufu, mengenal, mengenali (to recognize); ta’aruf, saling-mengenal (recognize one-to-another, recognize each-other); ‘ariyfun atau ‘ariyfin, seorang ariyf, pengenal, yang-mengenal (recognizer, one-who-recognize), seorang- yang-mengarifi atau mengenal Allaah.

  .  Jadi ma’riyfatu `allaahi artinya adalah perkara atau proses pengenalan terhadap Allaah. Namun perlu dicamkan hadiyts berikut: `asy syariy’atu bi laa haqiyqatin ‘aathilatu, wa `al haqiyqatu bi laa syariy’atin bathilatu.
 Sang syariy’at dengan ketiadaan (tanpa) kehaqiyqatan adalah hampa, dan sang haqiyqat dengan ketiadaan (tanpa) kesyariy’atan adalah batal (sia-sia, percuma).
  . Jadi ma’riyfat tanpa syariy’at sebagai tumpuan dan landasan takan bermanfa’at. Dengan demikian, seseorang yang mencoba mempelajari ilmu tasawuf atau kesufian tanpa lebih dulu belajar ilmu fiqih, hanya akan memperoleh kegagalan, karena disanalah dasar hukum islam diletakkan.

  . Maka melangkahlah dengan mantap dengan tumpuan kuat dan kokoh. Jangan melompat tanpa landasan dan berlari tergopoh, karena adalah hal yang bodoh dan ceroboh.

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...