Sifat Sifat Manusia

     Manusia selaku makhluk berakal, berencana laba rugi, telah ditentukan Alkhaliq selalu dalam rasa kekurangan bersifat lemah, dilahirkan ibunya tanpa tahu apa-apa, disusukan belasan bulan, diasuh beberapa tahun.
➀ Kemudian dia mulai agak kuat kemudian lemah lagi hingga mautnya, tetapi ada juga yang kembali kepada kedunguan tanpa tahu sesuatu ilmu yang sudah dimilikinya. Hal ini dinyatakan ALLAH pada berbagai Ayat, di antaranya Ayat 22:5.
     Memang manusia tidak memiliki keteguhan hati sebagai dinyatakan Ayat 20:115, bahkan pada Ayat 14:34 dan 33:72 dikatakan bersikap ✔zalim, ✔inkar, dan ✔bodoh.
● Manusia dilahirkan dengan rasa sakit lalu menangis. Hal ini menyebabkan dia takut dan waspada.
Dia takut kepada tiap sesuatu yang mungkin mendatangkan kesusahan lalu mmbencinya ato mendewakannya, sementara itu dia memperkuat diri dengan berbagai persiapan.
Dia lebih cenderung kepada hal-hal konkrit yang lebih dekat menyangkut dengan dirinya tanpa menghiraukan hal abstrak apalagi Ghaib.
● Semua itu sejalan dengan syahwat yang dia miliki sebagai fitrah ALLAH termuat pada Ayat 3:14. Dalam hal demikian wajarlah dia bersikap zalim, inkar, dan bodoh.
✔ Zalim berarti melanggar norma hukum yang ditentukan harus dia laksanakan menurut kedua hubungan di atas tadi, bahkan lebih banyak berbuat yang menguntungkan dirinya sendiri.
✔ Inkar berarti menantang norma hukum yang harus berlaku karena dia merasa hukum itu berlawanan dengan kehendak syahwatnya.
✔ Dan bodoh berarti tidak mengetahui alasan dan akibat perbuatan sendiri yang dia kira menguntungkan padahal merugikan dirinya.
⇨"... Lalu ditimpakan atas manusia itu kehinaan dan kemiskinan kecuali yang mengadakan hubungan dengan ALLAH dan hubungan dengan masyarakat ramai selaku hubungan batin dan konkrit".
     Banyak Al-Qur`än memberikan ciri-ciri khas bahwa manusia bersifat:
♟lemah 4:28,
♟tidak tegas 20:115,
♟mudah putus asa 11:9,
♟inkar 17:67,
♟zalim 16:24,
♟sombong 11:10,
♟pembantah 16:4,
♟penyanggah 18:54,
♟terburu-buru 17:11,
♟keluh-kesah 17:100,
♟bodoh 33:72,
♟gelisah 70:19,
♟kekurangan 90:4,
♟penyangkal 100:6,
♟kikir 57:24,
♟kecewa 41:49, dan
♟selalu memohonkan kebaikan atas dirinya 41:51●
     Kesemuanya telah dijelaskan pada masing" redaksi ayatNya, tinggal manusia berkenan Mentafakkur \ Mentadabbur-nya..

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...