Banyak sudah masyarakat hidup dengan keredhaan ALLAH, mereka berada dalam Baldhatun Thayyibah wa Rabbun Ghafur, di mana terdapat kemakmuran karena iman tanpa zalim, di mana berlaku kehidupan khusus menurut hukum ALLAH. Tetapi sayaqg, bahkan sesuai dengan naluri manusia, di ujung kemakmuran dan kebahagiaan itu biasanya menunggu kerakusan dan keangkuhan diri, mereka kembali kepada kekeliruan, iman mulai dicampur dengan kezaliman, benar bercampur batil, digoda oleh keserakahan tidak kenal batas. Mereka kembali pada jalan hidup berbelok berliku, berjurang bermunggu, penuh rintangan dan godaan. Akhirnya mereka jatuh dan rubuh digantikan oleh angkatan yang tidak mereka sadari, sesuai dengan ketentuan ALLAH yang harus berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar