MA'RIYFATULLAAH

2. MELIHAT ALLÁH

Allâh, dengan ayat-ayat-Nya, didalam Al Qur`ân menggunakan 3 (tiga) lafazh berbeda untuk menyatakan perlakuan "melihat". Penting, harap diketahui bahwa, hampir semua atau kebanyakan tarjamah mushhaf Al Qur`ân tak membedakan tiga macam lafazh berikut, yang kami anggap sebagai kesalahan fatal dalam memahami maksud Allâh. Tapi kami di COM19 secara tegas dan jelas membedakan hal tersebut sebagaimana Allâh inginkan. adalah sebagai berikut.Penting, karena kalimat Allâh adalah kalimat pasti, tiada keraguan dalam deklarasi, harap bedakan secara eksak atau pasti, tiga lafzah berikut, dari yang terendah [penglihatan fisik, lahir] hingga yang tertinggi [penglihatan psikik, bathin] ● B-SH-R, yubshiru [fi'il mudharî] — bashara [fi'il mâdhi] — `abshar [fi'il `amri] — basharun [`isim mufrad] — `abshaarun [`isim jamâ'] = melihat = to see — saw — seeing, dalam Al Qur`ân disebut 148 kali.● N-ZH-R, yanzhuru [fi'il mudharî] — nazhara [fi'il mâdhi] — `inzhur [fi'il `amri] — nazharun [`isim mufrad] —`anzhaarun [`isim jamâ'] = memandang, memantau, menengok = to view, to look, to behold, dalam Al Qur`ân disebut 129 kali.● R-`-Y, yaraa` [fi'il mudharî] — ra`aa [fi'il mâdhi] — 'ara [fi'il `amri] — ra`yun | ru`yatun [`isim mufrad] = menampak, memperhatikan, menyimak; menyaksikan; mencitrakan; memikirkan, merasakan = to watch; to imagine; to think, to feel, dalam Al Qur`ân disebut 328 kali.● a'udzuw bi llaahi mina alsy syaythaani alr rajiymi. ● aku-berlindung kepada Allâh dari sang setan yang dirajam.● bi smi llaah alr rahmani alr rahiymi.● dengan nama Allâh Maha Pengasih Maha PenyayangAyat berikut adalah penggunaan B-SH-R. Manusia tak akan pernah dapat melihat Allâh menggunakan basharun = penglihat mata fisik.● laa tudriku–hu al `abshaaru, wa huwa yudriku al `abshaara, wa huwa al lathiyfu al khabiyru.● Tak mencapai–Dia sang penglihatan-penglihatan, dan [sedangkan] Dia mencapai sang penglihatan-penglihatan, dan Dia adalah Maha Halus Maha Mengetahui-kabar.[Q 6:103]Ayat berikut adalah penggunaan N-ZH-R● wa `idz qultum: "yaa muwsaa lan nuw`mina la ka, hattaa naraa allaaha jahratan." fa akhadzat kumu alsh shaa'iqatu, wa `antum tanzhuruwna. ● Dan ketika kalian-telah-berkata: "Hai Mûsâ, tak-akan kami-beriman kepada kamu, hingga kami-menampak Allâh dengan-bendrang."Maka ia-telah-menyambar kalian sang halilintar, dan [sedangkan] kalian-tengah-memandang.[Q 2:55]Ayat berikut adalah penggunaan N-ZH-R dan R-`-Y● wa lammaa jaa`a muwsaa li miyqati–naa,wa kallama–huu rabbu–huu.qaala: "rabbi, `ariy–niy,`anzhur ilay–ka."qaala: "lan taraa–niy,wa laakini `inzhur ilaa al jabali,fa `in istaqarra makaana–huu, fa sawfa taraa–niy."fa lammaa tajallaa rabbu–huu li al jabali,ja’ala–huu dakaan,wa kharra muwsaa sha’iqan.fa lammaa `afaaqa,qaala: "subhaana–ka, tubtu `ilay–ka,wa `anaa `awwalu al muw`miniyna."● Dan tatkala Mûsâ ia-telah-datang ke tempat-waktu–Kami,dan telah-berkalimat-kepada–dia Pengasuh–nya.Ia-telah-berkata: "Pengasuh–ku, Engkau-menampaklah-kepada–ku,aku-akan-memandang kepada–Engkau".Dia-telah-berkata: "tak-akan-pernah kamu-akan-menampak–Aku,dan tapi kamu-memandanglah kepada sang gunung,maka jika ia-tetap-pada tempat–nya, maka nanti kamu-akan-menampak–Aku".Maka tatkala Pengasuh–nya telah-menjelma kepada sang gunung,Dia-telah-menjadikan–dia sebagai-reruntuhan,dan Mûsâ ia-telah-tersungkur dengan-pingsan.Maka tatkala ia-telah-siuman,ia-telah-berkata: "Tersanjunglah–Engkau, aku-bertobat kepada–Engkau,dan aku-adalah pertama dari sang para-peiman".[Q 7:143]Yang menampakkan diri adalah manifestasi atau perwujudan sebagian sangat kecil sekali dari keberadaan dzat Allâh, karena Allâh tak ditampung oleh waktu dan ruang. Yang terjadi adalah seperti efek tumbukan atau kolisi partikel nuklir dan anti-partikel nuklir dalam energi sangat tinggi sekali, atau seperti dalam materialisasi energi dan annihilasi materi. Tentang ini hanya dapat dimengerti dan dipahami dengan fisika universitas lanjut modern (modern advanced university physics), mencakup fisika kuantum, fisika relativistik, fisika atomik, fisika nuklir, fisika partikel, fisika energi tinggi, dst.● a fa tumaaruwna huu 'alaa maa yaraa`● wa la qad ra`aa hu nazlatan ukharaa,● 'inda sidrati al muntahaa,● 'inda haa jannatu al ma'waa,● idz yaghsya als sidrata, maa yaghsyaa,● maa zaagha al basharu, wa maa taghaa;● la qad ra`aa min aayaati rabb—hi al kubraa.● Apakah maka kalian-membantah dia [Muhammad] atas apa-saja-yang dia-telah-menampak [menyaksikan]?● Dan sungguh betul [Muhammad] dia-telah-menampak dia [Jibril] di-suatu-penurunan lain,● dihadapan suatu-sidrah yang jauh,● dihadapan dia adalah suatu-kebun [surga, svarga] untuk tempat-tinggal,● ketika dia-tengah-menyelumbungi sang sidrah [benda-langit tetap], apa-saja-yang dia-tengah-menyelumbungi,● tak dia-telah-berpaling sang penglihatan [mata fisik dari Muhammad], dan tak dia-telah-melampaui;● sungguh betul [Muhammad] dia-telah-menampak sebagian-dari tanda-tanda [Allâh] Pengasuh—nya yang besar[Q 53:12-18]● shadaqa`llaahu `al 'azhiymu.● benarlah Allâh Maha Agung.KHAZANAH LAFAZH | KOSAKATAPenting, harap bedakan lafazh berikut, secara eksak, karena kalimat Alláh adalah kalimat pasti, tiada keraguan dalam pernyataan, sedangkan hampir semua tarjamah mushhaf Al Qur`án tak membedakan tiga macam lafazh berikut.B-SH-R● laa tudriku–hu al `abshaaru = Tak mencapai–Dia sang penglihatan-penglihatan● wa huwa yudriku al `abshaara = dan [sedangkan] Dia mencapai sang penglihatan-penglihatan● maa zaagha al basharu, wa maa taghaa = tak dia-telah-berpaling sang penglihatan [mata fisik dari Muhammad], dan tak dia-telah-melampauiN-ZH-R● `anzhur `ilay–ka = aku-akan-memandang kepada–Engkau● `inzhur ilaa al jabali = kamu-memandanglah kepada sang gunung● wa `antum tanzhuruwna =dan [sedangkan] kalian-tengah-memandangR-`-Y● hattaa naraa allaaha jahratan = hingga kami-menampak Allâh dengan-bendrang● ariy–niy = Engkau-menampaklah-kepada–ku● lan taraa–niy = tak-akan-pernah kamu-akan-menampak–Aku● taraa–niy = kamu-akan-menampak–Aku● a fa tumaaruwna huu 'alaa maa yaraa` = Apakah maka kalian-membantah dia [Muhammad] atas apa-saja-yang dia-telah-menampak [menyaksikan]?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...