Memperingati Maulid Nabi Muhammad saw ditengah pandemi covid-19. Bagaimana keadaan serta kisah hidup dan kehidupan junjungan kita sebagai Khataman Nabiyin (penutup para Nabi) ini? simak ulasan berikut:
Al-Qur'an tidak pernah memberikan gambaran tentang bentuk rupa Muhammad. Nabi itu sendiripun tidak meninggalkan gambarnya. Hal ini bukan disebabkan waktu itu tiada orang yang pandai menggambar, tetapi agar menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat yang dinamis efektif bahwa Muhammad adalah seorang manusia biasa maka yang kita butuhkan dari beliau adalah Al-Qur'an yang disampaikannya berupa ketentuan-ketentuan tertulis begitupun teladan baik yang berkelanjutan sampai kini berbentuk ucapan atau perbuatan tidak terputus selama 14 abad.
Nabi Muhammad ialah manusia biasa yang tidak berkuasa apa-apa menentukan keadaan manusia ramai kecuali hanya menyampaikan Al-Qur'an. Keadaannya sama saja dengan Nabi-nabi yang menyampaikan hukum ALLAH sebelumnya. Untuk lebih memberikan penjelasan perhatikan maksud Ayat 2:272, 3:144, 5:98, 6:50, 6:57, 7:188, 10:49, 10:109, 13:7, 16:82, 21:34, 28:56, 29:48, 29:50, 42:48, 42:52, dan 72:21.
Nabi Muhammad berbudi tinggi, tidak mau bersikap riya (pamer) dan tak mau dikultusindividukan. Karena itu beliau tidak meninggalkan gambar dirinya. Sebaliknya orang yang suka digambar untuk disebarkan pada masyarakat umum adalah orang yang bersikap riya suka dipuji dan dibanggakan, apalagi yang sengaja memperbanyak gambar dirinya untuk diketahui umum. Secara psikologis orang ini bukanlah mempertinggi harga dirinya tetapi memperlihatkan riya diri. Demikian Muhammad tidak meninggalkan gambar dirinya dan sampai kini orang tidak pernah mendapatkan gambar begitupun patung beliau. Orang tidak lagi mengetahui betapa rupa beliau menurut sesungguhnya, namun nama serta keteladanannya senantiasa dimuliakan dengan penuh kecintaan.
Mengenai tugas dan keadaan beliau, Al-Qur'an memberikan keterangan sebagai berikut, bahwa namanya Muhammad tercantum pada Ayat 3:144, 33:40, 48:29, dan 61:6. Yang terakhir ini menyebutkan "Ahmad" sebagai sifat bagi Muhammad.
Beliau dinyatakan sebagai orang yang tidak pernah beranak lelaki. Beliau Rasul ALLAH dengan menyampaikan Al-Qur'an, dan jadi Nabi terakhir bagi seluruh manusia, disebutkan pada Ayat 33:40. Tidak lama lagi Al-Qur'an akan dibawa para astronout ke planet-planet lain sebagai pembuktian atas kebenaran ayat-ayat semesta, Dialah pemilik jagad raya ini.
Muhammad diperintah ALLAH untuk mengikuti doktrin Ibrahim tercantum pada Ayat 3:95, 6:161, dan 16:123. Memang Ibrahimlah yang menjadi IMAM bagi manusia seluruhnya sebagai dimaksudkan Ayat 2:124 dan 22:78. Muhammad dinyatakan jadi Nabi dan Rasul yang mengajarkan logika pasti, membawa manusia kepada peradaban tinggi, sebagai tercantum pada Ayat 3:139, 27:79, dan 68:4.
Muhammad adalah teladan yang baik (uswah khasanah) bagi manusia ramai dalam kehidupan sebagaimana juga Ibrahim, ditentukan ALLAH pada Ayat 33:21 dan 60:4. Teladan di sini ialah dalam hal beriman dan mematuhi hukum ALLAH dalam bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat dan selaku pimpinan dalam hal berjuang untuk mengalahkan tantangan hidup, dalam hal ketinggian teknik serta peradaban yang akan dicapai manusia pada zaman ultra modern melakukan penerbangan antar planet.
Dalam tugasnya, Muhammad diperintahkan dan memang telah mengikuti serta menyampaikan Firman-firman ALLAH yang kini kita dapati tercantum dalam Al-Qur'an. Beliau tidak pernah memberikan ketentuan hukum menurut kehendak hatinya sendiri. Hal demikian dinyatakan pada Ayat 5:67, 7:3, 7:205, 6:106, 10:15. 13:30, 18:27, 27:92, 21:45, 29:45, 33:2, 40:78, 43:43, dan 69:40.
إنه لقول رسول كريم
69:40. Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia.
فاستمسك بالذي أوحي إليك إنك على صراط مستقيم
43:43. Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus.
Demikian uraian singkat perihal keadaan Nabi Muhammad saw, semoga uraian ini memberikan pemahaman serta lebih mencintai beliau yang telah memberikan suri tauladan (contoh kebaikan) serta pembawa risalah (Al-Qur'an) yang kini dijadikan Hudan (petunjuk) dalam mengarungi hidup di dunia kini serta diakhirat kelak.
...
MDIH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar