Bayangkan ketika sujud...
Allah mengelus kepalamu...
lalu DIA Sang Maha Lembut berbisik penuh kelembutan dikedua telingamu...
"Aku mencintaimu hamba-KU"
Allah mengelus kepalamu...
lalu DIA Sang Maha Lembut berbisik penuh kelembutan dikedua telingamu...
"Aku mencintaimu hamba-KU"
Alam dan isinya memiliki awal dan akhir, kematian dan kehidupan. Sesuatu yang lebih dalam segalanya daripada alam dan isinya, yang menciptakannya. Dan yang demikian itulah Maha Pencipta. Karena Dia Maha Sempurna, Maha Perkasa dan Maha Digjaya, Maha Besar, dan begitu sangat sangat sangat dahsyat, maka adalah tak mungkin bagi kita berhadapan langsung dengan Dia dan memandang wajahNya.
Dia mencakup pendengaran, sehingga pendengaran tak dapat merangkum.
Dia mencakup penglihatan, sehingga penglihatan tak seperti merangkum.
Dia ada di depan tiap sesuatu, tapi tak menghalangi.
Dia ada di belakang tiap sesuatu, tapi terlindung oleh dia.
Dia ada di samping tiap sesuatu, tapi tak terikat denganNya.
Dia ada di atas tiap sesuatu, tapi tak melekat padaNya.
Dia ada di bawah tiap sesuatu, tapi tak terhimpit olehNya.
Dia mencakup penglihatan, sehingga penglihatan tak seperti merangkum.
Dia ada di depan tiap sesuatu, tapi tak menghalangi.
Dia ada di belakang tiap sesuatu, tapi terlindung oleh dia.
Dia ada di samping tiap sesuatu, tapi tak terikat denganNya.
Dia ada di atas tiap sesuatu, tapi tak melekat padaNya.
Dia ada di bawah tiap sesuatu, tapi tak terhimpit olehNya.
Dia ada di dalam tiap sesuatu, tapi tak terkurung olehNya.
Dia ada di luar tiap sesuatu, dan mencekram segalanya.
Dia ada di tiap sesuatu, dan ada di ruang-waktu mana saja.
Dia ada di ruang-waktu tapi tak mengisi dan terkungkung denganNya.
Dia menamakan diri-Nya "Alláh".
Dia ada di ruang-waktu tapi tak mengisi dan terkungkung denganNya.
Dia menamakan diri-Nya "Alláh".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar