ALLAH menyatakan bahwa orang-orang beriman pasti lebih tinggi dalam
kehidupan ramai. Kepastian itu bukan saja harus terwujud dalam bidang susila
dan budi pekerti, tetapi juga mencakup lapangan sains, teknologi, dan
lain-lainnya.
Seringkali orang jadi gugup, dan tersandung menyampaikan ketentuan
tersebut, karena dalam pergaulan umum belum dilihat bukti-bukti yang
membenarkan. Sebenarnya janjian ALLAH tidak pernah gagal dan keliru, sebab
apapun yang DIA hukumkan, adalah dengan perencanaan tepat, maka hal itu
sebaiknya menjadi batu ujian bagi masyarakat, yang menyatakan diri
beriman.
Suatu hal yang biasa dilupakan orang ialah Ayat Alquran yang menerangkan
bahwa ALLAH bersama orang-orung yang tabah, yaitu yang tetap teguh pada
pendirian, selalu melaksanakan Hukum-NYA di waktu bersendirian dan dalam
hubungan hidup bersama.
Dari kedua ketentuan di atas didapatlah alasan, kenapa tampak orang yang
menyatakan diri beriman berada dalam keadaan yang tidak diharapkan. Sebabnya
ialah karena tidak tabah bahkan ragu-ragu dalam menghayati hukum hidup yang
diredhai ALLAH.
Oleh sebab itu, pada pertemuan kali ini, kita akan akan membahas dan
mengkaji tentang :
Bagaimana semestinya sikap orang Islam dalam kehidupan?
- Baik itu sikap kepada diri sendiri,
- Sikap kepada orang lain dan
- Sikap kepada Allah selaku pencipta Esa Kuasa.
Link VIDEO 👈 lihat disini.
Pemirsa yang dirahmati Allah…
Bagaimana mestinya sikap orang Islam dalam kehidupan?
102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Orang-orang Islam adalah, orang-orang yang mematuhi hukum diturunkan Allah.
Mereka diselamatkan dalam kehidupan di dunia kini, dan di Akhirat nanti.
Karena itu, mereka selalu bersikap jujur dan produktif dalam setiap
tindakan, baik sewaktu bersendirian, maupun ketika, berhubungan dengan orang
lain. Hal ini telah digariskan Allah sebagaimana maksud dalam Alquran Surat
Ali Imran 3:102, s:d 3:104 yang telah dianalisakan.
Pemirsaa yang dirahmati Allah… Sikap orang Islam dalam kehidupan, dalam hal
ini:
1. Terhadap diri sendiri,
Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: sebagaimana maksud Qs. Adzariyat 51:56 👈 (klik ayat)
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Qs. Adzariyat 51:56 ini dapatlah kita ambil pengertian bahwa; Terhadap diri
sendiri orang Islam harus selalu mengingat bahwa, dia diciptakan Allah,
hanya untuk mengabdi kepada Allah, Qur’an surat Adzariyat 51:56. Dia harus
dapat memperhitungkan masa hidupnya kini, hanya untuk beberapa tahun dimana,
segala sesuatu berupa ujian, tentang buruk dan baik, halal dan haram, pada
semuanya terdapat hal-hal yang harus diusahakan atau, diperjuangkan, menurut
hukum yang telah diturunkan Allah.
Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: Dia harus bersikap jujur
dan adil, walaupun untuk dirinya sendiri, Qs. An Nisa’ 4:135, 👈 (klik ayat) dengan arti,
bahwa, dia tidak membiarkan dirinya terbawa hanyut, oleh bujukan duniawi,
namun dia tak dibolehkan meninggalkan begiannya, di dunia kini, Qs. Al-Qhashas 28:77. 👈 (klik ayat). Perhatikan maksud ayat berikut:
77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: Dia harus pula meyakinkan
diri, bahwa, dia adalah orang yang nantinya, dengan penuh kepastian menjadi
penduduk sorga, Qs. Al-Mu’min 40:40. Dengan keyakinan demikian, dia selalu
menghindarkan diri, dari segala bujukan dan perbuatan yang dilarang Allah.
Yang jelas adalah, semakin disiplin dia dalam setiap sikap dan tindakan,
akan semakin tinggilah derajatnya di Akhirat nanti. Qs. Al-Mu’min 40:40 👈 (klik ayat)
40. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka Dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. dan Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam Keadaan beriman, Maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab.
Pemirsa yang dirahmati Allah…
Kita telah sampaikan sikap orang Islam terhadap diri sendiri. Sikap orang
Islam dalam kehidupan, dalam hal ini: yang kedua:
2. Terhadap orang lain,
70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, 71. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.
Berdasarkan atas ketentuan Allah dalam kedua ayat diatas… Sikap orang Islam dalam kehidupan, dalam hal ini:
Terhadap orang lain, seorang Muslim :
a. Kalau berkata, hanya menyampaikan hal-hal yang penuh pengertian, Qs. Al-Ahzab 33:70, 👈 (klik ayat) dan tidak banyak bicara, apalagi yang tidak berguna. Dia hanya mengucapkan tentang sesuatu, dengan hal-hal logis serta ketabahan. Qs. Al-Falaq 103:3. 👈 (klik ayat)
b. Seorang muslim meyakini, satiap apa-apa yang berlaku di dunia kini, telah ditentukan Allah lebih dulu 57:2, dan mempercayai bahwa, di setiap kesempitan ada kelapangan 94:5, 👈 (klik ayat) dan bahwa Allah memberi rizki pada hambaNya tanpa parhitungan manusia, dan Allah juga mengganti setiap nafkah yang dibelanjakan atau dikeluarkan menurut hukumNya Qs. As-Saba’ 34:39. Karena itu, dia tidak terpesona dan tidak terpedaya pada harta benda 63:9, 102:1, 104:3,👈 (klik ayat) maka ketika telah merasa cukup seperlunya, dia memberikan kelebihan harta kepada orang yang membutuhkan, untuk lebih produktif sambil mengharapkan keridhoan Allah Qs. Alam Nasyrah 94:7, 94:8. Sebagai orang yang berkesanggupan, dia selalu memberikan pertolongan 65:7, 👈 (klik ayat) dan memberikan yang baik-baik bukan yang buruk, perhatikan Qs. Al-Baqarah, 2:267. 👈 (klik ayat)
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Pemirsa yang dirahmati Allah…
Terhadap orang lain, seorang Muslim
:
c. Dia selalu menganjurkan hal-hal yang makruf, sambil memberikan contoh atau teladan dalam setiap tindakannya. Sementara itu mencegah orang lain, melakukan yang mungkar, dan dia sendiri memberikan teladan yang baik 3:104, 9:112, dan tidak memasuki tempat orang lain tanpa izin, Qs. Al-Ahzab 33:53.👈 (klik ayat)
53. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk Makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang, Maka masuklah, dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi, lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah Amat besar (dosanya) di sisi Allah.
Pemirsan yang
dirahmati Allah…
Kumudian yang ke 3 sekaligus yang terakhir, sikap orang Islam:
3. Terhadap Allah yang menciptakan dirinya,
Seorang Muslim, selalu mematuhi hukum yang diturukan Allah, sembari
mengharapkan ampunan dan keridhoanNYA. Dalam hidupnya dia selalu meyakini
bahwa, Allah, selalu mengawasi dirinya, dan membimbingnya. Dia takkan
gelisah atas cobaan yang datang dariNYA, dan takan sombong dengan kelebihan
yang dimilikinya, QS. Al Hadiit, 57:22, 23. 👈 (klik ayat)
22. tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi, dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh), sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu, adalah mudah bagi Allah. 23. (kami jelaskan yang demikian itu), supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai, Setiap orang yang sombong, lagi membanggakan diri.
Sadakallahul adzim…
Pemirsa...
Demikianlah, sebagaimana dalam uraian tadi: Bagaimana sikap orang
Islam dalam kehidupan, baik sikap terhadap diri sendiri, sikap kepada orang
lain dan juga sikap kepada Allah selaku Pencipta Esa Kuasa.
Semoga uraian ini, membawa kita kepada kesadaran bahwa, ajaran Islam
memberikan tuntunan lengkap, dalam menjalin kehidupan di dunia
kini.
Suatu kepastian, bahwasannya Hukum ALLAH selalu tetap, sedangkan yang
berubah hanyalah tradisi sesuai dengan tingkat kesadaran masyarakat.
Ketinggian yang dijanjikan ALLAH pasti berlaku, jika :
Iman Dihayati Dengan Ketabahan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar