Para pemimpin, berdasarkan pada kemampuan atau kapabilitas dalam memimpin, secara garis-besar dapat dibedakan atas dua kategori:
1. Pemimpin alami,
Memiliki bakat atau bawaan sejak lahir, karena faktor qudrat ilahi, atau faktor genetik dan lingkungan plus pergaulan dan tempaan kehidupannya, selalu mempimpin atau menjadi pemimpin dalam kelompoknya sejak usia kanak-kanak.
Umumnya memiliki kepribadian dominan kholerik, sangat yakin dengan kemampuan dirinya atau sangat percaya diri, berani dan ahli dalam pengambilan keputusan dan penangan resiko dan pertanggungjawaban, bergerak cepat, tepat waktu dan tempat, berwawasan luas, cerdas, lugas, keras, tegas, tegar, bijak, adil, selalu siap berada di paling depan, dan tampil sebagai pemberi solusi atau jalan keluar dalam keadaan darurat ketika banyak orang menghadapi jalan buntu.
Umumnya adalah komunikator dan negosiator ulung, orator tanpa teks, agitator, motivator, inovator, organisator, korektor, agen perubahan, dan hebat dalam membuat terobosan, melakukan eksplorasi dan invasi, agresiv dan ofensif. Berani tampil beda tanpa peduli citra orang akannya. Memiliki wibawa dan kharisma, dan sangat berpengaruh.
Anak sulung atau pertama, dan anak yang memiliki kecerdasan luarbiasa atau ekstra-ordiner dalam logika dan rasio, kebanyakan adalah para calon pemimpin alami.
Para nabi dan rasul, para raja besar, kaisar, pendekar, kesatria, pahlawan, patron, pendobrak pembaharuan, wirausahawan sukses, dan semacamnya kebanyakan berasal dari golongan ini.
Dengan hanya memperhatikan kesuksesan kepemimpinan, telepas dari kebijakan dan keadilan, kebaikan dan keburukan, Alexander the Great, Kublai Khan, Hayam Wuruk, Napoleon Bonaparte, Hitler, adalah beberapa nama mungkin yang bisa dimasukkan dalam kelompok ini.
2. Pemimpin yang dibentuk melalui pembelajaran, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman.
Umumnya memiliki memiliki kepribadian dominian phlegmatik. Hanya memimpin atau berperan dalam kepemimpinan ketika diangkat, diberikan jabatan, atau dilimpahi tugas.
Masih memerlukan arahan dan bimbingan dari orang lebih mampu atau lebih berpengalaman. Memimpin berdasarkan sistem dan manajemen baku, rada kaku dan memerlukan hal formal. Merasa tak bisa atau tak berani memimpin tanpa predikat, jabatan, wewenang, atau pengesahan.
Untuk tampil membutuhkan persiapan beberapa waktu sebelumnya. Bergerak hati-hati dan agak lamban dan dengan penuh pertimbangan, preventiv dan defensiv, sehingga kurang sigap dalam pengambilan keputusan.
Biasanya berpidato dengan teks yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dihormati karena jabatannya. Tapi sebagian juga karena kemampuan manajemennya, atau karena ia memang pandai memimpin, atau sudah cukup berpengalaman, berani berperan, bisa bergaul, luwea, ramah, sosial, komunikativ, dan mau belajar untuk lebih maju.
Tak sedikit yang akhirnya berhasil sebagai pemimpin sebagaimana mestinya, namun ada juga yang gagal karena dominasi kepribadian yang tak mendukung. Para pejabat negara, kepala pemerintahan, jenderal militer, manajer perusahaan, dan semacamnya kebanyakan dari golongan ini.
Para pemimpin, berdasarkan pada kedudukan atau jabatan, dapat dibedakan atas dua kategori:
1. Pemimpin tanpa jabatan, atau pemimpin secara 'de facto'.
Selalu memimpin dan berada di depan atau 'leading' atau berperan sebagai haluan, pemberi arahan, tak peduli apakah ia memiliki jabatan resmi atau tidak. Umumnya adalah pemimpin dalam butir 1 diatas. Tak tergila-gila atau haus akan jabatan, tak gila hormat, karena tanpa jabatan secara faktual ia sudah memimpin, dan selalu dihormati. Biasanya adalah pemimpin jujur, tak bisa dipengaruhi, tak bisa disuap, tegar, tegas, lugas, dan keras.
2. Pemimpin dengan jabatan, atau pemimpin secara 'de jure'.
Memimpin karena jabatannya, sangat berpegang pada aturan baku. Umumnya adalah pemimpin dalam butir 2 diatas. Banyak orang dari butir 2 ini berjuang atau mencalonkon diri untuk memangku jabatan, karena tanpa jabatan ia tak bisa memimpin. Sebagian ada yang rada gila jabatan dan gila hormat, ingin dipandang karena jabatan dipangkunya, dan mengggunakan kesempatan dalam jabatannya untuk mengangkat harkat dirinya. Sebagian ada yang bisa menyalahgunakan jabatan, menyeleweng, berpura-pura, bisa dipengaruhi, lemah dan bisa disuap, dan korup. Namun ada juga diantaranya sangat baik yang berhasil, dan dipercayakan untuk memangku jabatan lebih tinggi lagi.
Para pemimpin, berdasarkan pada kegiatan, dapat dibedakan atas tipe:
1. Pemimpin bekerja (working leader),
Adalah pemimpin yang bergerak dinamik, selalu penuh dengan gagasan kreativ, inovativ, produktiv. Ia adalah pemimpin yang berkarya, berprestasi, meneladani, dan membuat sistem dan orang lain dibawahnya bekerja sebagaimana diinginkannya. Umumnya adalah pemimpin dalam butir 1 diatas, memiliki kemampuan manajemen tinggi, ahli dalam melimpahkan wewenang, mendelegasikan tugas, memberikan pengarahan, mengawasi, dan selalu memegang kendali.
2. Pemimpin upacara (ceremonial leader),
Adalah pemimpin yang cendrung menampilkan diri dalam upacara atau acara resmi sebagai orang penting yang dianggap nomor satu, ingin menjadi bos besar, tapi staf dan organisasi dipimpinnya statik, mandak, karena ia tak bisa memimpin, membangun semangat kerja, memberikan arahan, apalagi mengendalikan, dan sangat tidak komunikativ. Bawahannya bekerja karena kedudukan dan ketakutan, bukan karena pengaruh dan ketaatan. Umumnya adalah sebagian pemimpin dalam butir 2 diatas.
Kebanyakan pemimpin seperti ini dikecam, didemo untuk segera turun atau meletakkan jabatannya karena dianggap tak mampu memimpin, dilengserkan, digulingkan, atau dikudeta.
Para pemimpin bekerja dalam butir 1 terakhir diatas, dapat dibedakan atas:
1. Pemimpin komando, pemimpin strategik, atau pemimpin psikik,
adalah pemimpin bekerja yang dapat menggerakkanan orang cukup hanya dengan komando, instruksi, saran, anjuran, arahan. Sangat berpengalaman, berwawasan sangat luas, berwibawa, berpengaruh, biasanya memiliki kekuatan moral dan spiritual tinggi.
Orang lain bekerja berdasarkan bimbingan, panduan, petunjuknya, karena menganggap bahwa apa yang dikatakannya adalah benar, betul atau memang seharusnya demikian. Dengan kharisma dan wibawa, perkataannya bagaikan titah raja tak dapat dibantah atau dicela.
Mereka tak lagi menganggap penting dan perlu untuk tampil di depan, melainkan berada di balik tirai atau di belakang layar suatu pergerakan. Biasanya sudah cukup berusia, dan sebelumnya pada masa mudanya adalah atau berasal dari pemimpin lapangan sukses seperti dibawah ini.
2. Pemimpin lapangan, pemimpin operasional, atau pemimpin fisik,
Adalah peimpin bekerja yang menggerakkan anak-buahnya dengan meneladankan atau memberi contoh tentang apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya dengan betul sebagaimana mestinya. Ia turun kebawah, menyingsingkan lengan baju, mau berkeringat untuk memberikan semangat juang dan semangat kerja bawahannya, terampil menangani resiko dan sangat bertanggungjawab. Mereka adalah para pemimpin muda agresiv dan opensiv yang bagaikan panglima diatas punggung kuda terdepan untuk memimpin penyerangan.
Para pemimpin, berdasarkan pada cara kerjanya, dapat dibedakan atas tipe:
1. Pemimpin bekerja sendiri, 'single fighter' atau 'one-man show'.
Konsep baku manajemen tentang pelimpahan wewenang atau otoritas dan pendelegasian tugas tak berjalan sebagaimana mestinya. Ia cendrung merasa mampu menyelesaikan sendiri berbagai persoalan sehingga tak begitu membutuhkan orang lain. Jika ia berasal dari butir 1 tipe pemimpin pertama diatas, maka besar kemungkian ia dapat menuntaskan banyak hal karena ia memang mampu dan ahli dan didukung oleh banyak orang menganggapnya sebagai pemimpin tangguh. Tapi jika ia berasal dari butir 2 pertama diatas, maka sangat besar kemungkinan kegagalannya, karena pada dasarnya ia tak mampu bekerja sendiri.
2. Pemimpin bekerja dengan tim, group, atau kelompok,
Biasanya adalah pemimpin yang bepegang teguh pada konsep baku manajemen. Ia cendrung tak bisa berbuat apa-apa ketika harus bekerja sendiri, sehingga selalu membutuhkan pendamping, staf, atau anak-buah. Sangat membutuhkan dukungan dan bantuan orang lain dalam bekerja. Kelemahannya adalah ia penuh ketergantungan, dan ketika sendiri, terlebih dalam keadaan terdesak atau dalam keadaan darurat cendrung tak bisa mengambil keputusan terbaik, pasrah dan menyerah.
Masih banyak jenis, macam, aneka, dan nuansa lainnya dari para pemimpin, Tapi dapat dikatakan sebagai turunan atau derivativ, kombinasi, atau variasi dari kategori dan tipe para pemimpin diatas. Tentu ada pemimpin kuat, dan ada pemimpin lemah. Ada pemimpin baik dan ada pemimpin buruk. Ada pemimpin tahu diri, dan ada pemimpin tak tahu malu. Ada pemimpin yang sadar dengan keterbatasannya, ada pemimpin yang sok tahu. Ada pemimpin gagal menjadi teladan baik yang mengundurkan diri dengan kesadarannya sendiri, ada pemimpin gagal yang bertahan untuk tetap berada diatas meski para orang dibawah telah mecerca dan memakinya untuk turun dari jabatannya, dlsb.
Sangat penting untuk diperhatikan atau perlu dicatat bahwa tak setiap orang mau, berkeinginan, bersedia, atau mampu untuk mejadi pemimpin, karena kebanyakan orang tak suka memikul tanggungjawab dan mengambil resiko. Sebagian besar orang justeru lebih suka atau lebih nyaman atau merasa lebih aman sebagai pengingkut (follower) atau rakyat biasa, termasuk kebanyakan orang dengan kepribadian dominan phlegmatik, diantaranya adalah sebagian orang berkepribadian dominan sanguinik atau penggembira, dan sebagian lagi orang dari kepribadian dominan melankolik atau penestapa.
Terakhir, sebagai tambahan, tapi tak kalah penting, adalah bahwa berdasarkan pada jalur kepemimpinannya, pemimpin dan juga pengikut dapat dibedakan atas:
1. Pemimpin benar (right leader),
yakni pemimpin yang berjalan diatas jalur benar (right track), betul, baik, bajik, dan berpegang pada alasan atau dalil kebenaran. Pemimpin seperti ini tentu dengan sendirinya memiliki para pengikut benar (right followers), para orang yang menjadi benar atau berada pada jalan benar atau betul tanpa perlu berpegang pada alasan atau dalil, tapi karena menuruti pemimpinnya.
2. Pemimpin salah (wrong leader),
yakni pemimpin yang berjalan diatas jalur salah (wrong track), keliru, jelek, buruk, jahat, tapi juga memiliki alasan atau dalil yang ia anggap betul padahal keliru. Para pemimpin teroris, pemberontakan, perampokan, pembajakan, Mafia, Yakuza, dan semacamnya adalah dari golongan ini. Para pengikutnya dengan sendirinya adalah para pengikut salah (wrong followers), para orang yang menjadi salah atau berada pada jalan salah atau keliru bukan karena alasan atau dalil, tapi karena menuruti pemimpinnya.
. . .
Jika anda lebih senang sebagai pengikut, maka pilihlah pemimpin terbaik berdasarkan ciri-ciri pemimpin diatas, dan jangan sampai salah pilih, sebab akan fatal akibatnya.
Satu ciri khas para pemimpin sejati adalah bahwa mereka tak pernah sekali pun mencalonkan dirinya untuk menjabat kedudukan sebagai pimpinan, rendah hati, sederhana, jujur, terbuka, dan merakyat, namun secara faktual mereka adalah para pemimpin alami tanpa jabatan resmi dalam masyarakat.
Satu ciri khas para pemimpin sejati adalah bahwa mereka tak pernah sekali pun mencalonkan dirinya untuk menjabat kedudukan sebagai pimpinan, rendah hati, sederhana, jujur, terbuka, dan merakyat, namun secara faktual mereka adalah para pemimpin alami tanpa jabatan resmi dalam masyarakat.
Tentang empat macam kepribadian disinggung diatas [choleric, phlegmatic, sanguinic, melancholic], silahkan tanya Google, Yahoo, atau Bing di internet.
Terimakasih untuk telah membaca, semoga bermanfaat dan berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar