2
KRITERIA INFORMASI EFEKTIV
KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIV
KRITERIA PEMIMPIN IDEAL
KRITERIA INFORMASI EFEKTIV
Tampaknya ini tak diajarkan di sekolah atau di kuliah atau pun di pekerjaan, apakah di bidang informatika atau manajemen, meski telah dituangkan secara tersurat dalam pelajaran teknik pengambilan keputusan (decission making technique), tapi tak banyak yang menyadari sebelum ia terjun bertugas secara langsung dalam praktek nyata di lapangan sebagai seorang manajer puncak (top manager), CEO (chief executive officer), presiden, atau direktur utama di suatu perusahaan bisnis, atau mungkin sebagai seorang jenderal pengatur strategi militer.
Informasi efektiv artinya informasi yang berdampak atau berakibat atau menghasilkan atau mengenai sasaran atau target sebagaimana diinginkan oleh kandungan informasi (information content) tersebut.
Bidang informatika lebih banyak berkerja tentang kandungan informasi, bagaimana membuat informasi efisien dan efektiv, yang mana berkaitan erat dengan efisiensi penggunaan jalur komunikasi (communication channel) dan penanganan galat (error handling) dalam transepsi [tranmissi dan resepsi] atau pengiriman dan penerimaan informasi, dimana semua media penyimpanan informasi, seperti memori dan disk komputer, dianggap sebagai jalur komunikasi; skema penkodean informasi berikut kendali galat dalam penyimpanan dan pengambilan informasi ke dan dari media, dan proteksi sistem dan sekuritas kode informasi dalam transepsi.
Bidang informatika itu sendiri mencakup teknik informatika dan manajemen informatika, dimana lingkup manajemen berurusan tentang pengelolaan informasi dalam suatu sistem pengolahan informasi (information processing system).
Sedangkan bidang manajemen secara umum dalam konteks ini berurusan tentang perolehan dan penggunaan informasi, bagaimana mengelola dan memanfaatkan suatu kandungan informasi.
Informasi efektiv adalah salah satu syarat dan bahkan utama dalam proses pengambilan keputusan efektiv (effective decission making process).
. . .
KRITERIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIV
7 (tujuh) syarat pokok pengambilan keputusan efektiv dalam manajemen bisnis dan strategi militer, dan organisasi secara umum adalah:
terkini atau yang terakhir (up-to-date or the latest).
lengkap (complete).
betul (correct) atau terbukti benar (proven right).
tepat kandungan (content accurate).
cepat atau lekas atau laju (fast or speedy).
tepat waktu atau pada waktunya (on time or timmingly).
tepat tempat atau pada tempatnya (on place or placingly).
Disini saya tak akan mengupas secara rinci 7 faktor diatas, karena akan menyita alinea pembahasan cukup panjang. Jadi akan dipaparkan secara singkat saja. Secara sekilas sesungguhnya sudah cukup jelas apa saja yang jadi sasaran masing-masing faktor.
Kebalikannya dari 7 faktor diatas adalah:
kadaluwarsa (out-of-date) atau ketinggalan zaman alias usang (obsolete) atau baai.
hanya sebagian atau sepotong (only a part or a cut).
keliru (false) atau terbukti salah (proven wrong).
meleset (bias) atau melenceng (veer or swerve).
lambat atau lamban (slow or languid).
lepas waktu atau salah waktu (off time or mistime).
lepas tempat atau salah tempat (off place or misplace).
Jika satu saja faktor diabaikan, maka dengan sendirinya membuat informasi tak efektiv atau tak berakibat atau tak berdampak atau tak menghasilkan atau tak mengenai sasaran atau lepas target (mistarget) sebagaimana diharapkan, atau setidaknya kekuatannya menurun atau dayanya merosot.
. . .
DAMPAK KETAKTERPENUHAN KRITERIA
Dampak negativ atau akibat tak diinginkan dari tak dipenuhinya dari tiap 7 faktor diatas adalah:
tak berlaku (invalid) atau bahkan ilegal.
kesalahpenafsiran, kesalahpahaman, kesalahpengertian (misinterpretation, miscomprehenssion, misunderstanding).
batal, kosong, hampa (cancelled, void, vain).
gagal (fail).
terlambat (late) atau telat (too late)
tak bisa diterapkan atau tak berguna (unapplicable or unused) dalam konteks waktu.
tak bisa diterapkan atau tak berguna (unapplicable or unused) dalam konteks tempat.
Nah, sekarang anda semua bisa membayangkan apa saja akibat kelalalaian atau kelengahan atau keteledoran dalam pengambilan keputusan, dan bagaimana keputusan yang memiliki kekuatan atau daya (power) dan mana yang tak-berdaya (powerless).
. . .
CONTOH-CONTOH
Agar makin jelas, namun singkat, saya akan mengambil satu-dua contoh sederhana (simple example) dampak negativ dari 7 faktor diatas.
Jika anda memiliki informasi tak lengkap atau hanya mengambil informasi hanya sepotong [ujung, tengah, atau akhir saja], sudah hampir dapat dipastikan bahwa hal tsb akan bisa menimbulkan misinterpretasi, dimana yang semestinya maksudnya begini menjadi begitu, sehingga tak menyambung, dan bahkan menyesatkan.
Contoh, jika nomor ponsel seseorang misalnya adalah 012.345.6789, lalu anda ambil hanya sebagian saja misalnya 012.245.678, maka sudah dapat dipastikan akan salah nomor alias tak menyambung. Jelas dan selesai untuk contoh ini.
Jika anda selalu terlambat atau telat dalam melakukan sesuatu, maka dampaknya bisa sangat fatal. Dan berikut adalah beberapa contoh sangat jelas.
- telat makan atau minum > lapar atau haus, dan atau bisa sakit
- telat tidur > mengantuk dan bangun kesiangan
- telat menahan air > kebanjiran
- telat menahan api > kebakaran
- telat mengangkat masakan > masakan hangus atau gosong
- telat mengisi pulsa ponsel > nomor ponsel hangus
- telat bayar tagihan langganan telepon dan atau internet > diputus oleh TELKOM
- telat bayar tagihan langganan listrik > diputus oleh PLN
- telat bayar tagihan angsuran > barang disita [termasuk urusan pembelian dengan angsuran kendaraan atau kediaman anda]
- telat bayar hutang > didatangai petugas penagih hutang [bisa macam-macam urusannya]
- telat bayar gaji karyawan [untuk perusahaan] > karyawan mengamuk
- telat gajian [untuk karyawan] > kantong kempes
telat menyatakan cinta anda kepada idaman > calon pacar diambil orang
telat mengelak > bertabrakan
telat dalam balapan atau perlombaan > kalah
Dan telat selalu berujung penyesalan. Bukankah peribahasa mengatakan, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna!
Nah, anda sekarang bisa melihat apa saja kemungkinan akibat dapat terjadi yang disebabkan oleh keterlambatan! Jelas dan selesai untuk contoh ini.
Jika anda sudah cukup mengerti, maka berbagai contoh untuk faktor lainnya dengan mudah bisa anda temukan. Seperti umpamanya akibat salah waktu. Mengambil contoh pertama, meskipun informasi nomor ponsel 012,345.6789 sudah anda miliki secara lengkap, tapi jika tak digunakan pada waktunya, maka bisa tak berguna, karena ternyata kemudian nomor ponsel orang tersebut sudah hangus dan diganti dengan nomor baru, katakanlah misalnya 098.765.4321.
Jika salah tempat, maka sudah jelas menyasar atau tersesat!
Jika salah satu faktor saja tak dipenuhi sudah sedemikian fatal akibatnya, maka bila beberapa atau semua faktor tak terpenuhi sudah sangat jelas pasti hasilnya adalah nol besar!
. .
SIAPAKAH PEMENANG DAN SIAPAKAH PECUNDANG
Dalam era globalisasi sekarang ini, pemenang (winner) adalah orang atau pihak yang paling dahulu atau tercepat dalam memperoleh informsi terkini yang terlengkap dan terakurat, dst, dan memanfaatkannya sesegera mungkin pada waktunya dan tempatnya. Sebaliknya, yang kemudian atau terlambat, tentulah pecundang (losser).
. . .
PEMIMPIN DAN PELAKSANA PUNCAK
Pemimpin, apakah presiden perusahaan bisnis atau jenderal korps militer, haruslah seorang terampil atau mahir dalam teknik pengambilan keputusan. Hal ini berlaku untuk tiap pemimpin organisasi, seperti ketua umum (chairman). Dan keahlian dalam pengambilan keputusan adalah mutlak harus dikuasai oleh seorang pemimpin agar organisasi dipimpinnya sukses.
Tentu anda bisa membayangkan jika dalam suatu pertempuran seorang jenderal tak mampu dalam pengambilan keputusan, seperti misalnya penyerangan terlambat, sasaran tembakan meleset, dlsb. Atau bila dalam suatu perusahaan seorang direktur utama bukan seorang mahir dalam pengambilan keputusan, seperti misalnya, kesalahan pemilihan staf, kekeliruan sasaran pemasaran, ketaktepatan penempatan kantor cabang, pengajuan tender terlambat, tunggakan di bak membengkak, pembayaran gaji terlambat. Apapun, kata akhirnya adalah kacau, buyar, bankrut, pailit, batal, gagal, kalah, hancur!
Adalah suatu ketololan bila kita mengangkat dan tetap mempertahankan seorang pemimpin (leader) atau pelaksana puncak (chief executive) yang tak cekatan dalam pengambilan keputusan! tentulah bakal terjadi kemunduran fatal organisasi atau bahkan hancur lebur segala sesuatunya!
Let's put a man on the right place!
And last but not least, don't be late!!!
. . .
KRITERIA PEMIMPIN IDEAL
Yang utama adalah bahwa ia seorang yang memiliki kemampuan dan kemauan, kepribadian dan keterampilan atau keahlian sebagai pemimpin (leader) merangkap pengelola (manager) merangkap opsir pelaksana kepala (chief executive officer, CEO), dengan kata lain ia cocok dan sesuai (fit and proper) untuk mengjadi ketua (chairman).
Seorang ketua tak harus seorang ahli dalam segala bidang secara khusus dan mendalam, karena ia bisa mengangkat staf ahli, tapi setidaknya ia harus tahu konsep manajemen yang paling mendasar tentang pengambilan keputusan (decissinon making), pengamanahan (delegating), pengarahan (directing), pengawasan (supervising), dan pengendalian (controlling), karena ia tak boleh bekerja sendiri secara one-one show atau single-fighter, tapi bekerja dengan staf sebagai satu tim utuh dan kompak.
Tentang bagaimana pengelolaan orang (personnel management), pengelolaan organisasi (organisatioon management), dan pengelolaan keuangan (finance management), dan lebih lengkap kalau ia juga memahami pengelolaan pemasaran (marketing management), selebihnya adalah urusan staf dia. Lain daripada itu ia harus memiliki kemampuan komunikasi interpersonal dan sosial yang baik, selebihnya adalah urusan staf humas dia.
Dan tak terakhir tapi tak kalah penting adalah bahwa ia memahami sedikit-banyak tentang teknik bicara, negosiasi, bargaining, lobbying, dan kompromi, hal mana tak semestinya ia delegasikan kepada staf dia. Lebih cantik lagi kalau ia sedikit-banyak mengerti tentang hukum menyangkut legalitas, persetujuan kerjasama, dan semacamnya.
. . .
DALIL UTAMA MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Seorang pemimpin cakap, adalah seorang yang mampu melakukan pertimbangan kebijakan dan pengambilan keputusan secara cepat, tepat, dalam waktu singkat, sesuai dengan situasi dan kondisi ... up to date, complete, correct, accurate, fast, on time and on place.
. . .
PEPATAH GURUN PASIR
Satu pepatah sangat terkenal dalam bangsa di gurun pasir Arabiya mengatakan:
"Laskar domba yang dipimpin oleh seekor singa akan mengalahkan laskar singa yang dipimpin oleh seekor domba."
Petuah bijak ini lebih-kurang ini mengatakan bahwa: "Peran, kualitas dan kapasitas seorang pemimpin adalah sangat menentukan keberhasilan suatu misi. Seorang pemimpin harus berani, bertindak tegas, lugas, jelas, dan lekas dalam membuat tuntas."
. . .
Sekian, semoga berarti, dan terimakasih untuk telah membaca.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar