Sekelompok manusia, baik penganut Islam atau tidak, sangat rakus terhadap harta benda hingga mempersempit lapangan hidup orang-orang miskin, di antaranya disebut pemimpin dan guru-guru yang memakan milik orang lain di luar hukum.
Mereka mengumpulkan dan menyimpan emas perak secara batil yang lainnya disebut pemakan riba selaku pemilik tanah luas dengan mempersewakan sebahagian tanah kepada orang lain atau juga meniadakan kesempatan hidup bagi si miskin.
Ada pula yang bertindak sebagai penipu dan koruptor dalam kedudukannya yang dipercayakan di antara masyarakat ramai, bahkan sangat kejam lagi mereka yang membudayakan BIRTH CONTROL ditimbulkan oleh ketiadaan iman pada kekuasaanNYA. Mereka membatasi kelahiran bayi yang nantinya jadi generasi penerus masa depan, hanyalah karena lebih mementingkan diri sendiri tanpa kesadaran bahwa bayi yang akan lahir itu adalah juga manusia seperti mereka sendiri.
Mereka memperbanyak hasil ternak dan tetumbuhan; tetapi membenci bayi mereka yang akan lahir. Mereka lebih mencintai ternak daripada anak kandung sendiri..!!
Alam dunia selalu membukakan lapangan dan bahan kehidupan bagi manusia yang kepadanya diperserahkan semua kekayaan Bumi, dan bahwa masyarakat manusia sendiri haruslah memperbaiki sistem politik yang berlaku, menghilangkan perkosaan atas hak orang lain, harus melaksanakan demokrasi ekonomi dan menggiatkan aktifitas bagi penemuan-penemuan baru.
Ide itu dihayati oleh mereka yang hidupnya tidak dengan sesuatu keyakinan agama kecuali atas dasar pendapat sendiri untuk kesenangan duniawi. Bahkan sebaliknya, Robert Charles Darwin pencetus teori evolusi pernah mencela ide Mathus dengan birth control itu tidak benar kecuali dilakukan atas ternak yang memang tidak mungkin meningkatkan hasil usaha untuk kebutuhan hidup.
Sekiranya mereka bertekad dan bekerja untuk pembangunan di segala bidang sebagaimana sering mereka canangkan, tentulah tidak berlaku birth control karena takut kelaparan. Alangkah baiknya mereka meniru sikap bangsa Indian di Amerika yang mulanya membutuhkan daerah 250 mil persegi untuk makanan seorang keluarganya lalu menambah kegiatan dengan pertanian dan perternakan hingga daerah itu dapat menghidupkan 500 orang tanpa pembatasan kelahiran. Tetapi kenapa orang-orang musyrik lebih menyayangi kelahiran hewan ternaknya daripada kelahiran anak kandungnya sendiri? Memang telah berlaku pemungkiran iman secara terang-terangan, begitupun kemacetan logika terhadap kenyataan dan sikap individualis ekstrem bahkan terhadap keturunan yang harus lahir.
Dalam Alquran secara terang dinyatakan birth control itu terlarang dalam bentuk apapun yang dilakukan suami atau istri. Perbuatan demikian dinyatakan mengharamkan yang halal seperti termuat dalam Ayat 6:140, malah juga diancam dengan siksaan berat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar