Luas Semesta

Manusia tidak mengetahui betapa luasnya semesta raya ini karena memang mereka ketiadaan alat untuk menentukan, sama keadaannya dengan cara menghitung jumlah bintang. Dalam pada itu manusia Bumi mempunyai dua macam pendapat : 
Di satu fihak disangkakan semesta ini tidak terbatas dengan istilah EXPANDING yaitu senantiasa meluas, dan ini didasarkan atas teori Eldwin Hubble. Di lain fihak disangkakan semesta raya ini mempunyai batas dengan istilah STATIC dalam daerah tertentu di mana jutaan galaxcy bergerak melengkung 360 derajat. Hal ini didasarkan atas teori Relativity Einstein.
Dalam pada itu Alquran pada ayat 16/12 menerangkan bahwa semua bintang di angkasa itu bergerak menurut ketentuan Allah. Dan ayat.70/4 s/d 70/7 menjelaskan bahwa semesta itu berputar di sumbunya selama 50.000 tahun Qamariah. Kalau manusia ramai menganggap daerah itu sangat luas  di mana jutaan milyar bintang bergerak pada satu jurusan dengan posisi masing-masingnya sangat berjauhan, tetapi oleh Allah hal demikian dekat saja dengan arti bahwa disemua bintang itu berlaku hukum Allah yang setiap saat dapat melihat, mendengar dan mengetahui setiap gerak yang berlaku.

Satu hari di bumi adalah 24 jam karena selama itu pula Bumi ini berputar  di sumbunya 360 derajat. Satu hari tatasurya yaitu 1.000 tahun menurut ayat 22/47 karena selama itu pula planet yang terjauh dari Surya beredar 360 derajat. Jika orang dapat mengetahui betapa kecepatan gerak planet terjauh itu dalam satu jam maka dapatlah diperhitungkan betapa luasnya daerah tatasurya kita ini. Begitu pulu menganai luas daerah semesta raya yang satu harinya selana 50.000 tahun itu. Hanya sayang sekali bahwa orang tidak dapat mengetahui bintang mana yang bertindak selaku bintang terpinggir dari semesta yang luas itu dan tentunya juga tidak dapat mengetahui kecepatan geraknya. Alhasil, orang tidak akan dapat mengukur betapa luasnya daerah semesta tersebut.

Walaupun begitu, masih ada faedah yang mungkin diambil dari ketentuan kedua ayat suci di atas tadi yaitu dalam hal yang menyangkut dengan jam atau hari. Isitilah ini rnenyimpulkan bahwa seluruh gerak bintang di angkasa itu menuju pada satu arah, PARALEL, dari barat ketimur melengkung 360 derajat dan berkelanjutan. Keadaannya sama dengan gerak planet dalam tatasurya kita, semuanya satu arah. Gerak melengkung 360 derajat berkelanjutan dinamakan hari. Itulah waktu yang di Bumi dibagi-bagi rnenjadi jam dan detik. Dari semua itu dapatlah dirumuskan bahwa Alquran mengajarkan teori PARALLELisme atas gerak benda-benda angkasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...