Pergaulan Sesama

Di antara begitu banyak peradaban kafir yang diselundupkan ke dalam masyarakat beragama Islam adalah juga usaha dalam pengajaran di berbagai lembaga Pendidikan formal hal mana mencampurkan lelaki dengan perempuan pada satu ruang, karenanya terjadilah hal-hal mungkar. 

Orang sama mengetahui masing-masing jenis itu mempunyai syahwat yang dengannya timbul gerak saling mendekati, tetapi entah karena kurangnya pengertian tentang hukum agama yang dianut, atau sebab tipisnya iman, atau karena tidak sanggup menantang arus pengaruh asing dalam masyarakat sekuler, maka tampaklah segolongan orang membiarkan anak-anaknya terlibat bahkan ikut aktif melakukan hal-hal yang dilarang ALLAH. 

Bahkan di antara orang-orang yang menyatakan diri penganut Islam demikian ada pula yang sengaja memasukkan anaknya dari umur lima sampai belasan tahun ke sekolah Kristen, belajar di gereja, atau institut agama asing. Keadaan mereka ibarat bermain api karena takut terkabar, menempatkan ayam di sarang musang. Akibatnya timbullah salah faham antara orang tua dan para remaja, berlakulah tuduh menuduh tentang kolot dan modern tanpa pengertian. pihak ibu bapak telah keliru tentang hukum Islam yang harus terlaksana dan tentang wibawanya dalam mendidik dan mengasuh keturunan, sementara di fihak lain para remaja secara terang menyatakan tantangan terhadap Islam yang mereka anggap ketinggalan zaman dalam kemajuan modernisasi dibantu oleh zending asing yang bertugas melebarkan pengaruh agamanya. Kedua fihak langsung mengalami kepincangan hidup berkeluarga, pertengkaran, dan berakhir dengan siksaan ALLAH, 66/6.

Masyarakat Islam tidak dilarang meniru kebaikan dari fihak asing asal saja tidak bertantangan dengan hukum yang diturunkan ALLAH, namun orang disuruh berpikir panjang tentang kemungkinan akibat negatif dari peniruan tersebut. Setiap hal mengandung nilai baik dan buruk, tetapi penganut Islam haruslah mendasarkan penilaian itu atas hukum yang terkanduirg dalam Alquran, bukan atas tradisi yang berlaku dalam sejarah. ALLAH tidak menghargai lambang, ucapan, dan sorak sorai pertanda Muslim atau Mukmin, kalau pemujaan terhadap-NYA dilakukan dengan nyanyian bersama lelaki dan perempuan dicampuri tari menari bertingkah laku kafir dengan pergaulan bebas. Demikian pula campur baur dalam ruang kelas lelaki dan perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...