Untuk menjawab pertanyaan ini; baiklah lebih dulu kita kemukakan maksud berbagai ayat Suci yang daripadanya dapat diambil kesimpulan untuk dasar pengertian tentang kedua istilah itu.
Memang pengertiannya amat penting dalam penjelajahan ilmiah hingga ketentuan yang terkandung dalam Alquran dapat difahami secara wajar.
- A. 6/110. Wahai masyarakat jin dan manusia, apakah tidak datang padamu Rasul-rasul dari bangsamu yang menceritakan atasmu Ayat-ayatKU serta memberi peringatan padamu tentang pertemuan pada Harimu kini? Mereka berkata: Kami telah membuktikan apa-apa atas diri kami. Dan kehidupan di dunia memperdayakan mereka dan mereka membuktikan apa-apa atas diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang kafir.
Ayat suci ini membuktikan bahwa Rasul itu bukan saja terdapat pada masyarakat manusia malah juga ada pada bangsa jin, yang memang keadaannya bersamaan dengan manusia seperti tersebut pada ayat 55/33 dan 72/11 jo.46/29
- B. 22/75. Allah memilih dari malaikat selaku Rasul-rasul begitupun dari manusia. bahwa Allah itu Mendengar dan Melihat.
42/51. Dan tiadalah seseorang yang Allah berkata-kata padanya kecuali dengan wahyu atau dari belakang batas (hijab) atau DIA utus Rasul (malaikat) lalu dia berwahyu dengan izinNYA apa-apa yang DIA kehendaki, bahwa DIA Tinggi Bijaksana.
43/80 Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia mereka dan bisikan mereka, awaslah, dan Rasul-rasul Kami ada pada mereka menuliskan.
Ketiga rangkaian Ayat Suci ini secara terang menyatakan bahwa malaikat juga ada yang dinamakan Rasul dengan tugas Menyampaikan. Tugas ini memang terkandung pada maksud ayat-ayat di bawah ini :
- C. 5/99. Tiada (tugas) atas Rasul itu kecuali Menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
7/35.Wahai Bani Adam, jika datang padamu Rasul-rasul dari bangsamu menceritakan atasmu Ayat-ayatKU, maka siapa yang insyaf dan berbuat shaleh akan tiadalah ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka itu berdukacita.
21/25. Dan tidaklah Kami utus sebelum engkau seseorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa Tidak ada tuhan selain AKU, maka sembahlah AKU.
- D. Walaupun begitu, ada pula Rasul yang tidak diterangkan yang masa hidupnya mungkin sebelum Muhammad atau sesudahnya.
Penjelasan ini terkandung dalam ayat : 4/164. Dan ada Rasul-rasul yang sungguh telah Kami ceritakan mereka atasmu dulunya, dan ada pula Rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan mereka atasmu, dan Allah telah berkata-kata pada Musa dengan percakapan.
Dalam pada itu, pada setiap bangsa diutus Allah. Rasul yang menyampaikan Ayat-ayatNYA malah tidak suatu bangsa yang disiksa Allah di dunia kini kecuali telah ada Rasul pada bangsa itu yang menyampaikan hukum Allah dengan bahasa bangsa itu sendiri.
- E. 3/101. Dan kenapa kamu kafir (hai Mukmin seluruh zaman) dan atasmu dianalisakan Ayat-ayat Allah dan padamu ada RasulNYA? Dan siapa yang berpegang pada hukum Allah maka dia diberi pertunjuk kepada tuntunan Yang kukuh. 10/47. Dan bagi setiap ummat itu ada Rasul, ketika datang Rasul mereka terlaksanalah di antara mereka secara effektif, dan mereka tidak dizalimi.
14/4. Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa (lidah) kaumnya sendiri agar dia terangkan pada mereka, maka Allah menyesatkan orang yang DIA kehendaki dan menunjuki orang yang DIA kehendaki. Dan DIA Mulia dan Bijaksana.
17/15. Siapa yang dapat pertunjuk maka dia mendapat pertunjuk untuk dirinya, dan siapa yang sesat maka dia menyesatkan dirinya, dan tidaklah dia menanggung sebagai penanggung tanggungan orang lain. Dan tidaklah KAMI MENYIKSA HINGGA KAMI BANGKITKAN SEORANG RASUL.
28/59. Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan negeri HINGGA DIA BANGKITKAN PADA PENDUDUKNYA (UMMATNYA) SEORANG RASUL yang menganalisakan atas Mereka Ayat-ayat Kami, dan tidaklah Kami membinasakan negeri itu kecuali penduduknya zalim.
Banyak sekali Ayat Suci yang senada dengan ayat 17/15 ini di antaranya ayat 17/58 dan 6/65, tetapi semua itu menjelaskan bahwa siksaan tersebut bukan berlaku sebelum Muhammad saja malah juga sesudah meninggalnya. Dan memang berapa banyak penduduk negeri yang telah disiksa atau dibinasakan Allah sesudah zaman hidupnya Muhammad.
Ayat 28/59 membuktikan bahwa sebelum penduduk negeri itu disiksa, lebih dulu diutus Allah seorang Rasul kepada mereka dan ayat 10/47 menjelaskan bahwa pada setiap ummat ada Rasul dikuatkan oleh ayat 14/4 dengan ketegasan bahwa Rasul itu menyampaikan hukum Allah dengan memakai bahasa penduduk itu sendiri.
Kesimpulannya ialah:
Pada setiap bangsa ada Rasul Allah yang menyampaikan atau akan menyampaikan hukum Allah. Dengan itu nyatalah bahwa banyak sekali Rasul sesudah Muhammad sesuai dengan maksud ayat 4/164 pada alinea D di atas. Mungkin ada orang merasa keterangan ini berbeda dari pendapat umum selama ini dan menyatakan bahwa Muhammad adalah Rasul terakhir dan Nabi terakhir, tetapi kita hanya menyampaikan keterangan Alquran sendiri bahwa memang banyak Rasul yang bertugas MENYAMPAIKAN Ayat-ayat Allah sesudah Muhammad meninggal dunia.Mungkin orang terpengaruh dengan ayat 33/40 yang menyatakan Muhammad itu Rasul Allah dan Penutup Nabi-nabi. Kita mengakui Muhammad itu Rasul Allah tetapi bukan Rasul terakhir. Ayat Suci itu hanya menyebutkan Muhammad Nabi terakhir bukan Rasul terakhir.
Sebagai kita katakan tadi Rasul adalah yang bertugas Menyampaikan hukum Allah, ada yang menerimanya langsung dari Allah seperti para Nabi, dan ada pula yang menerimanya tidak langsung dari Allah tetapi perantaraan Alquran yang disampaikan oleh Muhammad selaku Nabi Terakhir. Maka Nabi adalah manusia yang menerima petunjuk Allah secara langsung kemudian menyampaikan hukum Allah itu kepada manusia lain selaku Rasul . Sekiranya orang masih meragukan keterangan tadi, mungkin redaksinya kurang dapat difahami, maka kini cobalah perhatikan maksud ayat-ayat Suci di bawah ini di mana secara terang disebutkan banyak sekali Rasul sesudah Muhammad yang menyampaikan Alquran :
- F. 23/51. Wahai Rasul-rasul, makanlah dari yang baik-baik, dan berbuatlah dengan keshalehan, bahwa Aku mengetahui apa-apa yang kamu perbuat.
40/51. Bahwa Kami akan menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang beriman pada hidup di dunia kini begitupun pada Hari berdirinya kenyataan-kenyataan, (di Akhirat).
58/21. Allah menetapkan (menuliskan mewajibkan) : Akan menang AKU dan Rasul-rasulKU, bahwa Allah itu Kuat dan Mulia.
Dalam keadaan lain, orang semuanya menyatakan Adam jadi Nabi tetapi tidak berapa orang yang mengetahui Ayat Suci mana yang menerangkan begitu, Tetapi jika orang mempelajari maksud ayat 3/59 di mana dinyatakan Adam dan Isa Almasih mempunyai persamaan bertimbal-balik maka nyatalah Adam juga Nabi seperti Isa Almasih sendiri jadi Nabi, Selaku Rasul, keadaan Isa Almasih disebutkan pada ayat 3/49 dan Adam disebutkan pada ayat 2/33.
Akhirnya sampailah kita pada kesimpulan untuk menjawab soal, bahwa Rasul adalah yang menyampaikan hukum Allah; dan Nabi adalah orang yang menerima hukum itu langsung dari Allah dan menyampaikannya kepada manusia lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar