Mukjizat



✨ Istilah "mu’jizat" dapat diartikan dengan keistimewaan atau keluar-biasaan dan menurut pengertian umum hanyalah keistimewaan yang ada pada Nabi-Nabi, tetapi istilah itu tidak pernah disebut dalam Alquran. Sebaliknya untuk pengganti mu'jizat itu Alquran memakai istilah "AAYAH" yang berarti pertanda, dimaksudkan selaku pertanda atas kenabian Muhammad. 

✨ Dalam bahasa asing mu'jizat itu disebut miracle seperti yang berlaku pada Musa dengan tongkatnya yang menjadi ular atau telapak tangannya menjadi putih bersinar terang; seperti Daud sewaktu kecil dapat mengalahkan serta membunuh Jalut yang gagah perkasa atau di waktu masih anak-anak diberi pengetahuan hukum oleh Allah atau juga kemudiannya sanggup melunakkan besi untuk dijadikan pakaian perang; seperti Sulaiman dengan kekuasaannya atas jin dan angin serta memahami bahasa yang dipakai burung dan semut; seperti Isa Almasih memberi makan pengikutnya dengan makanan yang datang dari angkasa atau perbuatannya menyembuhkan orang sakit malah dikatakan juga menghidupkan orang mati. 

✨ Semua miracle itu berlaku atas ketentuan Allah kepada masing-masing Nabi untuk menjelaskan kepada manusia ramai waktu itu bahwa dia diutus Allah untuk menyampaikan ajaran hidup yang dikehendakiNYA. Waktu itu manusia hidup dalam zaman jahiliyah dan mereka belum sanggup memikirkan sesuatu tentang ajaran hidup sebagai keadaan manusia kini. Malah sebahagian besar dari manusia ketika itu adalah buta huruf yang tak memungkinkan penulisan atau pencetakan Kitab untuk penyiaran ajaran yang disampaikan para Nabi. Mereka hanya mengenai kejadian nyata saja yang dapat mereka capai dengan pancaindra.

✨ Ditambah lagi ketika itu alat penghubung sangat kurang maka Allah sengaja menetapkan adanya Nabi pada setiap golongan ummat, dan Nabi itu hanya bertugas Rasul pada ummat itu saja, malah sering didapati ada dua orang Nabi pada satu ketika agar dengan itu berlangsung penyiaran yang lebih cepat. Persamaan waktu kenabian dapat kita ketahui pada Ibrahim dan Luth, Ishaq dan Ja'kub, Ja'kub dan Yusuf, Musa dan Harun, Zakaria - Yahya dan Isa. Karena itu pantaslah Nabi-nabi itu diberi miracle oleh Allah untuk mencengangkan masyarakat agar lekas beriman. 

✨ Berbeda sekali keadaannya dengan Muhammad yang bertindak selaku Nabi untuk seluruh manusia kemudiannya serta untuk semua manusia dalam daerah tatasurya ini. Beliau tidak diberi miracle yang konkrit mencengangkan tetapi diberi miracle yang ilmiah yaitu Alquran yang mengandung pokok berbagai pengetahuan, juga Mi'raj yang pasti nantinya dijadikan bahan pemikiran oleh manusia ramai yang berilmu. 

✨ Orang yang berpikiran sehat tidak akan menghendaki adanya miracle yang mencengangkan pada Muhammad malah bersyukur dengan ajaran Alquran yang dipusakakan Nabi itu serta membanggakan Mi'raj beliau berupa Uswah Hasanah bagi manusia yang berperadaban tinggi. Tetapi lain halnya dengan kaum kafir sewaktu Nabi masih hidup. Mereka menghendaki agar Muhammad dapat memperlihatkan sesuatu miracle yang mungkin dijadikan alasan atas kenabian beliau. 

✨ Miracle yang mencengangkan itu memang tidak ada pada Muhammad tersimpul dalam ayat 10/20, 13/27 dan 20/133. Ketiga ayat itu mengandung tuntutan kaum kafir tetapi dengan spontan dijawab pada ayat yang maksudnya:

20/49. Malah dia (Alquran itu) adalah pertanda-pertanda yang menerangkan dalam dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidaklah yang menantang pada Ayat-ayat Kami itu kecuali orang-orang yang zalim.

29/50. Dan mereka berkata: kenapa tidak diturunkan atasnya (Nabi Muhammad itu) pertanda-pertanda (miracle) dari Tuhannya ? Katakanlah, bahwa pertanda-pertanda itu ada pada Allah dan bahwa aku adalah pemberi ingat yang nyta.

29/51. Apakah tidak cukup pada mereka bahwa Kami menurunkan atas engkau Kitab (Alquran itu selaku miracle) yang dianalisakan atas mereka ? Bahwa pada yang demikian adalah rahmat dan pemikiran bagi kaum yang beriman.

✨ Tegasnya Alquran dan Mi'raj Nabi yang terkandung dalam Alquran itu cukuplah menjadi miracle yang ada pada Muhammad atas kenabiannya untuk seluruh manusia. Miracle Muhammad bersifat ilmiah tetapi jika dia telah sempat difahami oleh para sarjana maka miracle ilmiah itu akan berubah jadi miracle konkrit mencengangkan dengan kesimpulan bahwa benarlah Muhammad itu Nabi Terakhir untuk manusia dan benarlah Alquran itu diturunkan oleh Allah yang menciptakan dan yang mengatur segala sesuatu dalam semesta raya ini.
...
ADTJI-112

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...