153. Bagaimana cara pelaksanaan ibadah Hajji menurut yang tercantum dalam Alquran ?

bismillah4.png

Perintah untuk melakukan ibadah Hajji tercantum pada ayat-ayat suci yang seperlunya kita kutipkan artinya berikut ini :

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ ﴿٩٦﴾

3/96.:”Bahwa Rumah pertama yang didirikan untuk manusia (di Bumi) ialah yang di Makkah, diberkahi dan petunjuk bagi seluruh manusia.”

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٩٧﴾

3/97.: “Padanya ada pertanda-pertanda yag meerangkan dan kebesaran Ibrahim. Dan siapa yang mamasukinya, amanlah dia. Dan untuk Allah atas manusia ialah mcnziarahi Rumah itu, (yaitu) atas siapa yang sanggup datang padanya dengan garis hukum. Dan siapa yang ingkar, maka Allah lebih kaya daripada seluruh manusia.”

وَإِذْ بَوَّأْنَا لِإِبْرَاهِيمَ مَكَانَ الْبَيْتِ أَن لَّا تُشْرِكْ بِي شَيْئًا وَطَهِّرْ بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْقَائِمِينَ وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ ﴿٢٦﴾

22/26.:”Dan ketika Kami tentukan (dengan Hajar Aswad) pada Ibrahim tempat  Rumah itu agar, “janganlah serikatkan padaKU suatu juga, dan sucikanlah RumahKU itu untuk orang-orang yang tawaf dan orang.orang yang berdiri dan ruku' sujud.”

وَأَذِّن فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ﴿٢٧﴾

22/27.:”Dan maklumkanlah pada manusia dengan Hajji mereka akan datang padamu berlaki-laki dan atas kendaraan (penghubung) yang datang dari setiap pelosok tempat yang jauh.”

لِّيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ ﴿٢٨﴾

22/28.:"Agar mereka mengakui barang-barang berguna untuk mereka dan menyebut Nama Allah dalam hari-hari tertentu atas apa-apa yang DIA beri rizki pada mereka dengan daging ternak (korban) maka makanlah daripadanya dan beri makanlah fakir yang sengsara.”

ثُمَّ لْيَقْضُوا تَفَثَهُمْ وَلْيُوفُوا نُذُورَهُمْ وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ ﴿٢٩﴾

22/29.:"Kemudian agar mereka melaksanakan niat mereka dan menyempurnakan nazar mereka dan agar mereka melakukan tawaf pada Rumah yang tua itu.”

l. Cara melaksanakan ibadah Hajji menurut ayat 22/27 dan 3/97 ialah :

a. Setiap orang yang berkesanggupan datang ke Mekkah, tentunya mengenai perongkosan, ekonomi, dan kesehatan.

b. Setiap perempuan hendalah dengan pimpinan lelaki untuk keamanan dan keselamatan. Istilah RIJAALAN dalam ayat 22/27 bukanlah berarti “brjalan kaki” tetapi BERLAKI-LAKI.

c. Orang boleh saja datang dengan jalan kaki, tetapi sehubungan dengan iklim, kondisi, dan peradaban tentulah orang memakai kendaraan datang ke Makkah, terutama lagi yang datang dari negeri yang jauh.

2. Sesampai di Makkah orang tentunya melakukan peraturan tradisionil yang berlaku, seperti berpakaian ihram, dan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh pengurus ibadah Hajji. Semuanya adalah baik dan mengandung arti luas, namun yang kita sampaikan disini ialah yang terkandung dalam Alquran yaitu :

d. Berada beberapa hari di Makkah, tercantum pada ayat 22/28, waktu mana orang selalu menyebut dan mengingat Allah, serta memikirkan kebesaran ciptaan Allah, terutama mengenai benda-benda angkasa, planet-planet dan manusia yang mendiami permukaannya.

c. Tawaf keliling Ka’bah dengan menempatkan Rumah itu disebelah kiri, 2/125 dan 22/29. Ketentuan yang berlaku menunjukkan tawaf itu tujuh kali keliling.

r. Sya'i antara Shafa dan Marwah, menurut ayat 2/158. Ketetuan yang berlaku menunjukkan tujuh kali atau 7 trip.

g.  Ukuf di Arafat dan bermalam di Mina, tersimpul pada ayat 2/198 dan 2/199.

h. Berkorban di Mina ,menurut ketentuan yang berlaku setiap orang pelaksana ibadah Hajji mengorbankan satu ekor onta atau kambing. Dalam Alquran  disebut pada ayat 2/196, 22/28 dan 22/36.

i. Bergunting rambut setelah melakukan korban, tercantum pada ayat, 2/196.

3. Selama waktu melaksanakan ibadah Hajji tersebut, setiap orang dilarang mengadakan jimak (intercourse suami istri) tidak boleh melakukan kefasikan dan perbantahan, dinyatakan Allah pada ayat 2/197.

Tentu akan ada yang bertanya tentang ‘Idil Adha. Jawabnya ialah bahwa dalam Alquran tidak pernah disebut soal-soal yang mengenai lebaran apapun yang disebut dengan ‘Idil Adha, begitupun ‘Idil Fitri. Hal ini dan yang termasuk liburan telah dibicarakan pada soal no. 115.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...