DUA GENERASI

______ ____ ____

`als salaamu 'alay–kum, wa rahmatu–`allaahi, wa barakaatu–huu.

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّــــــهِ الرَّحْــــــمَنِ الرَّحِــــــيْم
الحمــد للــه والصــلاة والســلام علــى رســول اللــه
وعلــى آلــه وصحــبه أجمعــين, أما بعد:

Saudara dan Saudariku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

ALLAH bukan hanya mengutus Rasul kepada masyarakat manusia sesudah tofan besar di zaman Nabi Nuh, tetapi juga kepada manusia sebelumnya yang disebut dengan Manusia Purbakala.

Ayat 10/47 dan 16/36 menyatakan bahwa kepada setiap umat diutus Rasul .yang menyampaikan wahyu ALLAH. Sementara Ayat 13/7 menerangkan bahwa untuk setiap kaum ada pemberi petunjuk, dan Ayat 14/4 menegaskan bahwa setiap Rasul itu menerangkan ajaran hidup dengan memakai bahasa kaum dan umat masing-masingnya.
Keadaan demikian tentulah juga telah berlaku pada umat dan kaum yang hidup sebelum tofan besar di zaman Nabi Nuh.

Ayat 56/49 dan 56/50 menjelaskan bahwa manusia dalam sejarahnya terbagi dua, yaitu Awwaluun dan Akhiruun.
Kedua bagian ini akan dikumpulkan semuanya di Akhirat nanti.
Awwaluun yaitu masyarakat manusia yang hidup sebelum tofan besar di zaman Nabi Nuh, sedangkan Akhiruun ialah yang hidup sesudahnya, kini, sampai ke akhir sejarah dunia.

Ayat 15/10 dan 43/6 menyatakan bahwa kepada Awwaluun atau manusia purbakala itu diutus ALLAH para Nabi dan Rasul-rasul, semuanya menyampaikan ajaran Islam sebagaimana dinyatakan pada Ayat 3/19 dan 3/85.

Tetapi Awwaluun itu mendustakan Nabi-nabi dan Rasul-rasul tersebut, dibuktikan oleh Ayat 15/11 dan 43/7, karenanya mereka dimusnahkan ALLAH sebagaimana dibuktikan pada Ayat 30/9 dan 40/83.
Sementara itu Ayat 25/37 secara terang menyatakan bahwa kaum Nabi Nuh mendustakan Rasul-rasul, begitu pula dinyatakan dalam Ayat 26/105.
Maka jelaslah bahwa pada zaman sebelum tofan besar itu banyak sekali Nabi dan Rasul diutus ALLAH, apalagi jika ditinjau dari segi masa waktu yang jumlahnya jutaan tahun.

Sebagai Nabi dan Rasul, tentulah mereka menyampaikan Firman ALLAH yang tercantum dalam Kitab Suci, terutama lagi dalam peradaban yang sudah tinggi.
Demikian Ayat 28/43 menyatakan bahwa Tawrat yang disampaikan Nabi Musa adalah Kitab Suci yang ada sesudah tofan besar di zaman Nabi Nuh, yaitu yang pertama kali bagi Akhiruun tetapi kesekian kalinya bagi Awwaluun.

Kesimpulannya ialah bahwa telah banyak Kitab Suci yang diturunkan ALLAH pada manusia purbakala tetapi Tawrat adalah Kitab Suci pertama bagi masyarakat kini, kemudian diikuti oleh Injil dan ditutup dengan Alquran selaku Kitab Suci terakhir:

وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ مِن بَعْدِ مَا أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ الْأُولَىٰ بَصَائِرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ ٤٣

28/43. Sesungguhnya KAMI mendatangkan Kitab pada Musa sesudah KAMI binasakan generasi-generasi pertama, sebagai kenyataan-kenyataan bagi manusia serta petunjuk dan rahmat, semoga mereka memikirkan.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...