BATU KERAS MEMBARA ZAMAN NABI LUTH

★ ★ ★
Sijjil itulah yang menyebabkan-cause; terpecahnya planet-planet seperti dinyatakan pada ayat 33/72. Pecahan planet itu menimbulkan adanya meteorites yang berjatuhan sebagai batu yang kadang-kadang sangat merusak. Seperti halnya kita ketahui pada permukaan Bulan (qomar) jadi bopeng tersebab meteorites yang berjatuhan itu dan batu-batu itu juga yang dipakai Allah untuk membinasakan kaum durhaka di zaman Luth di negeri Sodom dan Gomorah. Di samping batu-batu yang berjatuhan juga mereka dihantam oleh ledakan petir yang ditimbulkan Sijjil dari Surya, mereka musnah tanpa kesempatan untuk mengelak dan mendebat. Hal itu disebutkan pada ayat 11/82 dan 15/74. 
••• 
Sedangkan ancaman demikian senantiasa tersedia untuk setiap bangsa yang durhaka disebutkan pada ayat 11/83 dan hanya Allah yang dapat menentukan bangsa durhaka yang akan disiksanya di dunia kini dengan bencana itu.
••• 
Kaum Gajah di zaman sebelum kelahiran Muhammad s.a.w. telah dimusnahkan pula dengan Sijjil dari Surya tersebut ditambah dengan batu-batu yang berjatuhan, akibatnya maksud mereka untuk meruntuh Ka'bah di Makkah tak kesampaian. Hal ini dinyatakan pada ayat 105/4. Mereka musnah bagaikan debu kering karena kedurhakaan menentang agama Ibrahim yang sengaja diturunkan Allah untuk seluruh manusia.
••• 
Pembesaran radiasi atau sijjil dari Surya sering berlaku atas permukan Bumi yang tergantung pada planet mana yang melakukan transit di atas orbit Bumi, umumnya berlaku tujuh kali dalam setahun karena tujuh pula planet yang mungkin melakukan transit tadi. Planet-planet itu iyalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptune, Pluto dan Muntaha.

Kini orang telah dapat mengetahui dari penyelidikannya bahwa Jupiter adalah sebesar 318 kali besar Bumi dan Saturnus 95 kali. Kalau salah satu planet itu mengadakan transit di atas orbit Bumi maka berlakulah pembesaran radiasi atas permukaan Bumi dan menimbulkan gempa, ledakan gunung berapi, badai dan topan, gelombang pasang atau gelombang panas dan sebagainya. Utama lagi jika waktu itu salah satu atau keduanya, Bumi dan planet itu, berada dalam titik Perihelium orbitnya yaitu ketika sedang dekat pada Surya, waktu itu Surya sedang sangat giat dalam hubungannya dengan planet itu. Dan lebih istimewa lagi kalau Jupiter bersama Saturnus melakukan double transit di atas orbit Bumi, yaitu kedua planet itu kelihatan dempet terhadap Surya, dan Bumi kita sedang berada di tengahnya, maka ketika itu akan terjadilah bencana besar, tetapi hal itu hanya berlaku sekali dalam 1.000 bulan menurut ayat 97/3, yaitu setelah 7 kali orbit Jupiter dan sekali jalan, setelah 3 kali orbit Saturnus keliling Surya, sekira satu kali dalam 83 tahun Qamariah atau 81 tahun Syamsiah.

Dan sebagai contoh orang dapat memperhatikan bahwa atmosfir Bumi terganggu satu kali dalam sebelas tahun, hal ini berlaku di sepanjang zaman. Sebabnya yalah karena satu kali dalam 11 tahun pula Jupiter berada pada titik Perihelium orbitnya, waktu mana aktivitas Surya sangat membesar. Ketika itu Bumi lewat di tengah maka karenanya planet ini mengalami tekanan pembesaran radiasi, tepat atau tidaknya tergantung pada posisi Bumi waktu itu. 
••• 
Bumi kadang-kadang tepat berada di bawah transit kedua planet besar itu dan adakalanya terhindar dari bahaya. Bencana terakhir dari berlakunya Dubble Transit Jupiter dan Saturnus di permukaan Bumi diperkirakan seperti yang terjadi di daerah Tunguskha Siberia pada tanggal 30 Juni 1908, waktu itu terjadi ledakan besar, seluas 60 mil daerah hutan jadi debu dan puntung, selama satu minggu Eropa Utara mengalami malam yang terang disinari oleh cahaya vang dipantulkan asap yang mengepul tinggi di angkasa daerah bencana. Sampai kini hal itu masih diselidiki oleh para sarjana Barat. Ada yang berkesimpulan bahwa ledakan itu ditimbulkan oleh benturan comet, oleh tabrakan kepada Comet, oleh jatuhnya meteor besar, dan ada yang rnengatakan ledakan bom atom yang dikirim oleh dewa dari bintang lain, sampai kini hal itu berupakan teka-teki yang belum terpecahkan karena setiap pendapat yang dikemukakan mempunyai kejanggalan atau alasan yang tak mungkin diterima akal.
••• 
Satu-satunya penyelesaian atas apa yang berlaku di Tunguskha itu adalah mengakui sinyalemen Alquran ayat 11/83 bahwa ledakan itu ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya tersebab berlakunya Dubble Transit Jupiter dan Saturnus seperti yang dulunya telah membinasakan tentara Gajah di Makkah dan kaum durhaka di Sodom dan Gomorah. Karena bencana demikian berulang satu kali dalam 81 tahun Solar Year maka dia tentunya akan kejadian lagi pada tahun 1989 Masehi, mungkin berupa petir besar, gempa besar, topan besar atau sebagainya di daerah yang belum mungkin dapat diramalkan secara pasti sesuai dengan janjian Allah pada ayat 11/83 tadi.
______

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...