A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang diserahi tanggung jawab oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, berupaya untuk meningkatkan taraf hidup, dan meningkatkan kualitas siswa, maka sekolah sangat dibutuhkan dan mempunyai peranan sangat penting dalam bidang pendidikan, sehingga dalam penyelenggaraannya perlu menentukan pola serta gagasan untuk meningkatkan mutu dan kualitas dengan meningkatkan manajemen supervisi, sehingga supervisor diharapkan peka terhadap masalah dan tuntutan masyarakat bahkan tuntutan bangsa dan negara.
Kepala sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam upaya mempercepat perubahan arah kemajuan dalam lembaga pendidikan di sekolah, maka peran dan fungsinya harus benar-benar optimal. Untuk itu kepala sekolah harus didorong untuk dapat mengembangkan fungsi-fungsi kepemimpinannya secara optimal. Berkaitan dengan unsur pengelolaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dan memegang peranan yang amat penting dalam keseluruhan kegiatannya.
Supervisi akademik merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, ini dapat dilihat pada program semester dan tahunan kepala sekolah dalam upaya pengimplementasian di sebuah lembaga pendidikan. Kegiatan kepengawasan dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan sehingga kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
Dalam prakteknya, kegiatan kepengawasan atau supervisi sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah begitu juga pengawas sekolah yang mendapat tugas di SMP Negeri 1 Magetan baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.
Penelitian ini akan memfokuskan pada supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah kepada dewan guru SMP Negeri 1 Magetan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi. Alasan dilaksanakannya kegiatan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kualitas tugas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga siswa dapat belajar lebih baik yaitu meningkatnya potensi akademik peserta didik.
SMP Negeri 1 Magetan adalah sebuah SMP pertama yang ada di kota Magetan yang berada di sebelah selatan alun-alun yang lebih jelasnya di Jl. Kartini no. 4 Magetan, berdiri sejak 5 September 1946. Dahulunya merupakan salah satu sekolah negeri yang berbenah diri untuk membangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu sekolah alternatif yang menonjolkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang mencakup segala aspek sosial keagamaan dan mempu menyiapkan lulusan yang mempunyai karakter akhlakul karimah dan menjadi insan kamil, namun sekarang sekolah RSBI telah di hapuskan oleh pemerintah, sekarang menyandang status SSN.
Keadaan guru dan tenaga tata usaha di SMP Negeri 1 Magetan terdapat 61 guru pegawai negeri sipil dan 5 guru yang masih honorer, sedangkan untuk tata usaha berjumlah 15 orang pegawai negeri sipil dan 5 orang yang masih honorer. Jumlah rombel yang ada di SMP Negeri 1 Magetan adalah berjumlah 27 rombel. Jumlah siswa keseluruhan dari kelas 7, 8 dan 9 adalah 957. Rata-rata jam belajar yang dilaksanakan adalah 28 jam belajar per minggu, ini termasuk unsur akademik sekolah yang akan menjadi fokus penelitian.
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dan peranan pengawas, kepala sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada kepala sekolah, guru dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung.
Agar Pembelajaran bermutu, maka supervisinya harus berjalan dengan optimal, karena kenyataan menunjukkan bahwa proses supervisi sampai saat ini belum berjalan dengan baik dan benar. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, kepala sekolah SMP Negeri 1 Magetan dalam melaksanakan supervisi akademik untuk sementara ditemukan indikasi persoalan dalam implementasi supervisi akademik, diantaranya: (1) supervisi akademik kepala sekolah masih bersifat umum, kurang jelasnya aspek perhatian supervisor dan kurang mengarah pada aspek yang dibutuhkan guru, (2) prakarsa supervisi datang dari supervisor, menentukan sasaran dan waktu sendiri untuk berkunjung, sangat jarang sekali datang dari guru yang disupervisi, (3) kemampuan kepala sekolah dalam hal metodologi dan penguasaan materi terhadap bermacam-macam mata pelajaran yang menjadi sasaran supervisi masih terbatas, (4) kepala sekolah kurang memanfaatkan data hasil proses supervisi secara maksimal.
Kondisi objektif sebagaimana penulis dapatkan pada data awal dari implementasi supervisi tersebut, kemungkinan akan berdampak pada pengembangan tugas guru dalam meningkatkan kinerjanya. Lebih lanjut kualitas tugas guru akan berdampak pada mutu proses dan hasil belajar peserta didik yang pada akhirnya akan menentukan mutu SDM untuk waktu sekarang dan terlebih untuk waktu yang akan datang yang penuh dengan persaingan.
Guru adalah figur seorang pemimpin bagi anak didik. Ia adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan. Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan tentang materi-materi ajar, ataupun peningkatan keterampilan mengajarnya agar lebih berkualitas dalam menjalankan tugas-tugas yang di embannya.
Untuk mewujudkan hal ini, kepala sekolah dituntut melakukan pembinaan secara sistematis dan terprogram kepada para guru. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membina dan mengembangkan kualitas tugas guru dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran.
Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah melalui kegiatan supervisi akademik. Berkaitan dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional supervisi terhadap guru merupakan salah satu perwujudan upaya pengawasan sebagaimana tercantum dalam pasal 10 UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: “Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah SMP Negeri 1 Magetan mengemukakan bahwa kualitas guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya beberapa diantaranya adalah (1) dalam perencanaan pembelajaran, masih ada guru yang belum membuat persiapan pembelajaran, (2) dalam hal perangkat pembelajaran, masih ada guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar kurang sesuai dengan perencanaan pengajaran yang telah dibuat, begitu juga ditemukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah hasil copy paste dari sekolah lain, sehingga tidak sesuai dengan situasi dan kondisi dalam kelas, (3) dalam hal evaluasi pembelajaran, masih ada sebagian guru yang terlambat memberikan remedial kepada siswa, sehingga laporan hasil pembelajaran tidak bisa diselesaikan tepat waktu untuk diserahkan kepada wali kelas.
Tugas-tugas guru yang telah di uraikan belum memenuhi standar, kemungkinan fungsi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah kurang berjalan secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkankan seorang supervisor untuk membantu guru mengenali diri dan mengenali tugas-tugas, serta bagaimana dapat menyelesaikannya.
Kepala seklah sebagai supervisor diharapkan mampu memposisikan dirinya sebagai pimpinan sejati yang melakukan fungsi pembinaan, pengawasan dan bimbingan untuk terus menerus mencari dan melakukan upaya kreatif dan inovatif untuk mencapai kondisi ideal pemberdayaan guru sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi dalam lembaga pendidikan.
Supervisi dilakukan oleh pengawas bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supervisi dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang sesuai dalam dunia pendidikan yang demokratis, untuk memberikan bantuan kepada guru-guru agar dengan kemampuan dan kemauannya sendiri dapat meningkatkan keterampilan dalam profesinya.
Sumber daya manusia yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa adanya pendidikan yang berkualitas, demikian halnya dengan pendidikan yang berkualitas tidak akan terwujud pula tanpa adanya pengelola pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, agar semuanya berkualitas maka pembelajaran perlu dilaksanakan dengan tertib, teratur, disiplin, terencana, terprogram, terbimbing, dan terevaluasi.
Berdasarkan asumsi awal yang telah penulis uraikan di atas, supervisi akan dapat dirasakan manfaatnya, jika supervisi sudah berfungsi untuk mencapai tujuan supervisi yang telah ditentukan sebelumnya, atau dengan kata lain, jika tujuan sudah dapat dicapai dengan baik berarti fungsi supervisi telah dilaksanakan dengan baik pula, dan pada akhirnya baru dapat memetik hasilnya.
Inti supervisi secara umum pada hakekatnya bermuara pada supervisi akademik. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan pendidikan di sekolah kegiatan pokoknya adalah kegiatan akademik, sedangkan kegiatan lainnya seperti kegiatan administrasi manajerial, merupakan instrumen untuk mencapai kegiatan pokoknya itu.
Alur pikir penulis yang telah penulis paparkan di atas, barulah sebatas pemahaman yang lahir dari pengamatan sementara di lapangan, berdasarkan ilustrasi tersebut itulah maka, perlu dilihat secara faktual dalam suatu usaha sistematis untuk mengkaji suatu masalah melalui penelitian yang dituangkan dalam bentuk penulisan tesis. Maka penelitian ini berjudul “Fungsi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Tugas Guru”. (Studi Kasus Supervisi Akademik di SMP Negeri 1 Magetan)
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang penelitian, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan secara rinci mengenai:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang diserahi tanggung jawab oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, berupaya untuk meningkatkan taraf hidup, dan meningkatkan kualitas siswa, maka sekolah sangat dibutuhkan dan mempunyai peranan sangat penting dalam bidang pendidikan, sehingga dalam penyelenggaraannya perlu menentukan pola serta gagasan untuk meningkatkan mutu dan kualitas dengan meningkatkan manajemen supervisi, sehingga supervisor diharapkan peka terhadap masalah dan tuntutan masyarakat bahkan tuntutan bangsa dan negara.
Kepala sekolah merupakan salah satu faktor dominan dalam upaya mempercepat perubahan arah kemajuan dalam lembaga pendidikan di sekolah, maka peran dan fungsinya harus benar-benar optimal. Untuk itu kepala sekolah harus didorong untuk dapat mengembangkan fungsi-fungsi kepemimpinannya secara optimal. Berkaitan dengan unsur pengelolaan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama dan memegang peranan yang amat penting dalam keseluruhan kegiatannya.
Supervisi akademik merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, ini dapat dilihat pada program semester dan tahunan kepala sekolah dalam upaya pengimplementasian di sebuah lembaga pendidikan. Kegiatan kepengawasan dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan sehingga kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
Dalam prakteknya, kegiatan kepengawasan atau supervisi sudah dilaksanakan oleh kepala sekolah, guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah begitu juga pengawas sekolah yang mendapat tugas di SMP Negeri 1 Magetan baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.
Penelitian ini akan memfokuskan pada supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah kepada dewan guru SMP Negeri 1 Magetan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi. Alasan dilaksanakannya kegiatan supervisi akademik adalah untuk meningkatkan kualitas tugas guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga siswa dapat belajar lebih baik yaitu meningkatnya potensi akademik peserta didik.
SMP Negeri 1 Magetan adalah sebuah SMP pertama yang ada di kota Magetan yang berada di sebelah selatan alun-alun yang lebih jelasnya di Jl. Kartini no. 4 Magetan, berdiri sejak 5 September 1946. Dahulunya merupakan salah satu sekolah negeri yang berbenah diri untuk membangan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu sekolah alternatif yang menonjolkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang mencakup segala aspek sosial keagamaan dan mempu menyiapkan lulusan yang mempunyai karakter akhlakul karimah dan menjadi insan kamil, namun sekarang sekolah RSBI telah di hapuskan oleh pemerintah, sekarang menyandang status SSN.
Keadaan guru dan tenaga tata usaha di SMP Negeri 1 Magetan terdapat 61 guru pegawai negeri sipil dan 5 guru yang masih honorer, sedangkan untuk tata usaha berjumlah 15 orang pegawai negeri sipil dan 5 orang yang masih honorer. Jumlah rombel yang ada di SMP Negeri 1 Magetan adalah berjumlah 27 rombel. Jumlah siswa keseluruhan dari kelas 7, 8 dan 9 adalah 957. Rata-rata jam belajar yang dilaksanakan adalah 28 jam belajar per minggu, ini termasuk unsur akademik sekolah yang akan menjadi fokus penelitian.
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dan peranan pengawas, kepala sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan masalah-masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang dihadapi. Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada kepala sekolah, guru dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan berlangsung.
Agar Pembelajaran bermutu, maka supervisinya harus berjalan dengan optimal, karena kenyataan menunjukkan bahwa proses supervisi sampai saat ini belum berjalan dengan baik dan benar. Berdasarkan pengamatan awal di lapangan, kepala sekolah SMP Negeri 1 Magetan dalam melaksanakan supervisi akademik untuk sementara ditemukan indikasi persoalan dalam implementasi supervisi akademik, diantaranya: (1) supervisi akademik kepala sekolah masih bersifat umum, kurang jelasnya aspek perhatian supervisor dan kurang mengarah pada aspek yang dibutuhkan guru, (2) prakarsa supervisi datang dari supervisor, menentukan sasaran dan waktu sendiri untuk berkunjung, sangat jarang sekali datang dari guru yang disupervisi, (3) kemampuan kepala sekolah dalam hal metodologi dan penguasaan materi terhadap bermacam-macam mata pelajaran yang menjadi sasaran supervisi masih terbatas, (4) kepala sekolah kurang memanfaatkan data hasil proses supervisi secara maksimal.
Kondisi objektif sebagaimana penulis dapatkan pada data awal dari implementasi supervisi tersebut, kemungkinan akan berdampak pada pengembangan tugas guru dalam meningkatkan kinerjanya. Lebih lanjut kualitas tugas guru akan berdampak pada mutu proses dan hasil belajar peserta didik yang pada akhirnya akan menentukan mutu SDM untuk waktu sekarang dan terlebih untuk waktu yang akan datang yang penuh dengan persaingan.
Guru adalah figur seorang pemimpin bagi anak didik. Ia adalah sosok arsitektur yang dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan. Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan tentang materi-materi ajar, ataupun peningkatan keterampilan mengajarnya agar lebih berkualitas dalam menjalankan tugas-tugas yang di embannya.
Untuk mewujudkan hal ini, kepala sekolah dituntut melakukan pembinaan secara sistematis dan terprogram kepada para guru. Kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membina dan mengembangkan kualitas tugas guru dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran.
Salah satu upaya untuk mengetahui kualitas tugas guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah melalui kegiatan supervisi akademik. Berkaitan dengan pelaksanaan sistem pendidikan nasional supervisi terhadap guru merupakan salah satu perwujudan upaya pengawasan sebagaimana tercantum dalam pasal 10 UUSPN No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa: “Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah SMP Negeri 1 Magetan mengemukakan bahwa kualitas guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya beberapa diantaranya adalah (1) dalam perencanaan pembelajaran, masih ada guru yang belum membuat persiapan pembelajaran, (2) dalam hal perangkat pembelajaran, masih ada guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar kurang sesuai dengan perencanaan pengajaran yang telah dibuat, begitu juga ditemukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah hasil copy paste dari sekolah lain, sehingga tidak sesuai dengan situasi dan kondisi dalam kelas, (3) dalam hal evaluasi pembelajaran, masih ada sebagian guru yang terlambat memberikan remedial kepada siswa, sehingga laporan hasil pembelajaran tidak bisa diselesaikan tepat waktu untuk diserahkan kepada wali kelas.
Tugas-tugas guru yang telah di uraikan belum memenuhi standar, kemungkinan fungsi supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah kurang berjalan secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkankan seorang supervisor untuk membantu guru mengenali diri dan mengenali tugas-tugas, serta bagaimana dapat menyelesaikannya.
Kepala seklah sebagai supervisor diharapkan mampu memposisikan dirinya sebagai pimpinan sejati yang melakukan fungsi pembinaan, pengawasan dan bimbingan untuk terus menerus mencari dan melakukan upaya kreatif dan inovatif untuk mencapai kondisi ideal pemberdayaan guru sebagaimana yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi dalam lembaga pendidikan.
Supervisi dilakukan oleh pengawas bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Supervisi dapat dipandang sebagai suatu pendekatan yang sesuai dalam dunia pendidikan yang demokratis, untuk memberikan bantuan kepada guru-guru agar dengan kemampuan dan kemauannya sendiri dapat meningkatkan keterampilan dalam profesinya.
Sumber daya manusia yang berkualitas tidak mungkin terwujud tanpa adanya pendidikan yang berkualitas, demikian halnya dengan pendidikan yang berkualitas tidak akan terwujud pula tanpa adanya pengelola pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, agar semuanya berkualitas maka pembelajaran perlu dilaksanakan dengan tertib, teratur, disiplin, terencana, terprogram, terbimbing, dan terevaluasi.
Berdasarkan asumsi awal yang telah penulis uraikan di atas, supervisi akan dapat dirasakan manfaatnya, jika supervisi sudah berfungsi untuk mencapai tujuan supervisi yang telah ditentukan sebelumnya, atau dengan kata lain, jika tujuan sudah dapat dicapai dengan baik berarti fungsi supervisi telah dilaksanakan dengan baik pula, dan pada akhirnya baru dapat memetik hasilnya.
Inti supervisi secara umum pada hakekatnya bermuara pada supervisi akademik. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan pendidikan di sekolah kegiatan pokoknya adalah kegiatan akademik, sedangkan kegiatan lainnya seperti kegiatan administrasi manajerial, merupakan instrumen untuk mencapai kegiatan pokoknya itu.
Alur pikir penulis yang telah penulis paparkan di atas, barulah sebatas pemahaman yang lahir dari pengamatan sementara di lapangan, berdasarkan ilustrasi tersebut itulah maka, perlu dilihat secara faktual dalam suatu usaha sistematis untuk mengkaji suatu masalah melalui penelitian yang dituangkan dalam bentuk penulisan tesis. Maka penelitian ini berjudul “Fungsi Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Tugas Guru”. (Studi Kasus Supervisi Akademik di SMP Negeri 1 Magetan)
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang penelitian, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
- Bagaimana fungsi supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas tugas guru di SMP Negeri 1 Magetan?
- Apa saja faktor-faktor yang mendukung dan menghambat supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas tugas guru di SMP Negeri 1 Magetan?
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan mendeskripsikan secara rinci mengenai:
- Fungsi supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas tugas guru di SMP Negeri 1 Magetan.
- Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat supervisi akademik kepala sekolah terhadap kualitas tugas guru di SMP Negeri 1 Magetan?
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan supervisi akademik kepala sekolah terutama dalam hal peningkatan kualitas tugas guru.2. Manfaat Secara Praktis
a. Hasil penelitian menjadi masukan bagi kepala sekolah untuk melaksanakan supervisi akademik secara terprogram dan kontinyu, sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi di sekolah, terutama dalam upaya peningkatan kualitas tugas guru.3. Manfaat Bagi Peneliti
b. Hasil penelitian menjadi masukan bagi kepala sekolah dalam hal bagaimana upaya yang memungkinkan untuk meningkatkan kualitas tugas guru melalui supervisi akademik dalam proses belajar mengajar.
a. Mendapatkan pengetahuan yang berarti dalam memahami secara lebih komprehensif mengenai proses dan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas tugas guru dalam proses belajar mengajar.
b. Mendapatkan keterampian dalam menganalisa berbagai permasalahan pengelolaan sekolah, khususnya terkait dengan peningkatan kualitas tugas guru dalam proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar