Pemuja Kebudayaan

Lanjutan..»

     Arab sekarang, penjajahan kebudayaan telah menyebabkan kehancuran yang amat parah dalam hati nurani dan jalan pikiran mereka. Mungkin anda akan menjumpai salah seorang dari mereka yang berusia 40 atau 50 tahun, tetapi diapun tidak mengetahui bagaimana caranya Shalat, adapun pengetahuannya tentang ilmu ke-Islaman lainnya berkisar pada angka nol. Maka generasi yang kosong otak dan lowong hatinya ini menjadi mangsa empuk bagi aliran materialisme, zending dan missi, serta makelar Barat, karena bagaimana juga besarnya jabatan yang diserahkan kepada mereka, tetapi dari segi keagamaan, belum lagi melampaui taraf anak-anak. Kafir terhadap sebagian Alquran berarti kafir kepada keseluruhannya. Padahal Islam merupakan penyelesaian satu-satunya terhadap kesulitan kita di zaman modern ini dan tak ada halangan buat kembali kepada agama kita itu seandainya kita mau.
     Kita amat sedih melihat bahwa orang-orang Arab meninggalkan risalat mereka yang agung atau menerimanya secara acuh tak acuh dan santai. Atau hanya melaksanakan apa yang mereka rasa baik, dan mengabaikan apa yang tidak berkenan di hati mereka. Atau merasa takut kepada manusia tetapi tidak takut pada ALLAH TA'ALA. Hanya sampai waktu ini kita belum lagi melihat kecenderungan yang sungguh-sungguh terhadap Islam yang akan mengembalikan bangunan ummat Arab ke dalam bingkainya yang nyata. Itulah sebenarnya rahasia kegelisahan dan kepiluan hati kita."
     Jelas sekali bangsa Arab demikian telah meninggalkan ajaran Islam setelah mereka berkuasa di sebagian daratan Eropa, lalu mereka bersikap munafik atau kafir waktu mana janjian ALLAH pada Ayat 3/139 tidak mungkin berlaku. Janjian ALLAH berlangsung adil dan logis hingga dikatakan kalimat-NYA selesai tanpa perubahan. Orang Islam harus beriman dengan ucapan, sikap, dan perbuatan, bukan seperti yang dimaksud Ayat:
الْأَعْرَابُ أَشَدُّ كُفْرًا وَنِفَاقًا وَأَجْدَرُ أَلَّا يَعْلَمُوا حُدُودَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿٩٧﴾
9/97. Orang-orang Arab itu lebih sangat dalam kekafiran dan kemunafikan, dan lebih bertahan untuk tidak mengetahui batas-batas hukum yang ALLAH turunkan atas Rasul-NYA. ALLAH mengetahui lagi bijaksana.
وَمِمَّنْ حَوْلَكُم مِّنَ الْأَعْرَابِ مُنَافِقُونَ ۖ وَمِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ ۖ مَرَدُوا عَلَى النِّفَاقِ لَا تَعْلَمُهُمْ ۖ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْ ۚ سَنُعَذِّبُهُم مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّونَ إِلَىٰ عَذَابٍ عَظِيمٍ ﴿١٠١﴾
9/101. Dan dari yang sekeliling kamu dari orang-orang Arab itu adalah munafik, dan dari penduduk Madinah, cenderung atas kemunafikan. Engkau tidak mengetahui mereka, KAMI mengetahui mereka. Akan KAMI siksa mereka dua kali, kemudian mereka dikembalikan kepada siksaan besar.
    Siksaan pertama dalam hal ini ialah pada waktu kedatangan pasukan salib dari penganut Kristen Eropa sebagai dinyatakan oleh Muhammad Al Gazzali di atas tadi, ditambah dengan kedatangan pasukan Jengis Khan secara biadab dari Timur. Siksaan kedua yaitu dengan kedatangan orang-orang Yahudi selaku bangsa Israel menduduki Yerusalem atau Palestina pada tahun 1917 Masehi, dan pada tahun 1947 mulai melakukan perang terhadap negara-negara Arab. Selanjutnya orang-orang munafik dari bangsa Arab itu dikembalikan pada siksaan besar di Akhirat.
     Dengan begitu jelaslah Islam agama logis dan benar tentang mana janjian ALLAH tanpa rubah. Bukanlah Islam itu ditentukan bagi bangsa Arab walaupun bersumber di Makkah. Namun kebanyakan orang menilai ketinggian Islam pada tingkat peradaban bangsa Arab, hingga timbul anggapan: Jika Arab Islam begitu merosot tentulah bangsa lain yang Islam bahkan lebih rendah. Maka sekali lagi harus disadari bahwa Islam adalah satu satunya agama yang diredhai ALLAH untuk manusia ramai. Untuk menilai Islam bukanlah pada penganutnya tetapi langsung kepada hukum yang terkandung dalam Alquran. Untuk menilai obat bukan dengan melihat penjualnya tetapi nilailah obat itu atau pembikinnya sendiri.
     Kalau selama 7 abad masyarakat Islam telah tinggi dalam peradaban dibuktikan oleh bangsa Arab yang memang sampai menguasai sebagian daratan Eropa, dan kalau selama 7 abad kemudiannya orang-orang Islam telah merosot dan tertinggal dalam peradaban, maka kini telah datang era baru di mana penganut Islam bukan lagi mengikuti tradisi tetapi atas keinsafan tentang semesta raya dan kehidupan yang berlaku. Hal ini dipastikan ALLAH pada beberapa Ayat Suci terutama pada Ayat 9/2 bahwa ALLAH menyempurnakan NUUR-NYA walaupun ditantang oleh orang kafir. Memang Islam suatu agama dunia sepanjang zaman tentang mana 7 abad belumlah dapat dijadikan ukuran bagi kemajuan penganut agama itu pada ribuan tahun mendatang.
     ALLAH telah memberikan kenyataan Firman-NYA dalam sejarah dunia yang berlaku mengenai bangsa Arab. Hal itu selanjutnya menjadi alasan bagi meyakini benarnya janjian ALLAH untuk masa datang mengenai ketinggian peradaban masyarakat Islam dan penerbangan antar planet. Masing-masingnya pada awal abad ke-15 Hijriah tampak memberikan gambaran positif. Dengan penganalisaan demikian dan berdasarkan ketentuan lainnya, setiap orang tidak mungkin mengemukakan tantangan terhadap ajaran Islam kecuali atas keengkaran dengan memakai kekerasan, kebohongan, dan kepalsuan.
★ ★ ★ ★ ★

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...