Sosial ekonomi manusia Bumi akan terjamin baik dan semakin meningkat jika masing-masing bangsa sama mematuhi hukum yang terkandung dalam Alquran. Bumi ini kepunyaan ALLAH yang memberi makan setiap makhluk melata apalagi manusia berakal selaku makhluk sosial yang kepadanya diserahkan
semua yang ada di permukaan planet ini. Maka sewajarnya manusia tidak perlu cemas tentang kekurangan makan, dan karena itu juga hendaknya mereka tidak mencegah kehamilan istri untuk melahirkan generasi mendatang.
Robert Charles Darwin menyatakan bahwa birth control yang dikemukakan Mahhas hanya cocok untuk binatang yang memang tidak sanggup memperbanyak persiapan makanan. ALLAH sangat membenci perbuatan demikian sebagai dinyatakan dalam Ayat 2/205 dan beberapa Ayat Suci lain dalam Alquran. Manusia diperintah hidup giat dan bertanggung jawab, bukan menghilangkan tanggung jawab dengan meniadakan kelahiran agar manusia kini hidup melempam.
Tentang ini Majalah Kiblat no. 21, bulan April 1967 memberikan komentar pada halaman 26 antara lain sebagai berikut:
"Birth control menurut pandangan agama Katholik: Membasmi Umat Manusia. Haram melakukan pembatasan kelahiran. Mgr. J. Klooster C.M. wali gereja Katolik menyatakan pendapatnya yang sudah tentu tidak menyimpang dari keputusan bersama dari ke-7 wali gereja dalam konperensinya di Lawang pada bulan Mei 1960.
Soal moral dan jasmani hendaknya jangan dicampur aduk. Pertolongan patut diberikan kepada setiap makhluk Tuhan, tetapi caranya tidak dengan membunuh makhluk itu atau yang lain. Misalnya, tidaklah patut kita menolong seseorang yang kelaparan dengan membunuh orang itu tetapi caranya yang lain dapat diberikan kepada orang itu untuk melepaskan diri dari bahaya kelaparan.
Dilihat dari sudut lain, maka usaha untuk membebaskan penduduk wilayah yang masih terkebelakang kemajuannya dari kemungkinan bahaya kelaparan, menurut pernyataan bersama ini, pembatasan kelahiran bukanlah daya upaya yang tepat dan mustajab untuk memenuhi kekurangan bahan makan atau untuk menghindarkan kemungkinan bahaya kelaparan.
Justru pembatasan kelahiran memerosotkan kesusilaan bangsa dan mengurangi jumlah penduduk yang dibutuhkan untuk mengerjakan tanahnya, demikian pernyataan tegas dari para wali gereja Katholik yang baru-baru ini berkumpul di Lawang dan menyinggung pula tentang persoalan birth control di Indonesia."
Orang seharusnya bukan membatasi kelahiran bayi tetapi meningkatkan kegiatan usaha pengolahan benda-benda alam yang disediakan ALLAH bagi kebutuhan hidup, karena birth control bukan saja menggambarkan kekurangan iman pada kekuasaan dan kebesaran TUHAN bahkan juga memperlihatkan kebodohan dan kekejaman individualistis, seterusnya meniadakan tenaga-tenaga kerja dan kehidupan generasi mendatang.
Islam mendorong manusia ramai untuk meningkatkan amal dalam kehidupan yang sesungguhnya mengandung ujian dan juang.
Orang hendaklah melipat gandakan hasil pertanian dan peternakan karena keduanya menjadi modal utama bagi ekonomi masyarakat. Kemudian itu orang harus menambah hasil mineral dan teknologi karena dengan itu nilai peradaban dapat ditingkatkan. Namun pada semua itu hendaklah dipakai hukum yang terkandung dalam Alquran di mana dinyatkan bahwa judi, curi, dan riba sangat membahayakan. Ketiganya ini menjadi penghalang kemajuan, bilamana salah satu atau ketiganya berlaku, maka segala rencana manusia jadi sia-sia, bahkan tidak masuk akal, dan pada dasarnya itulah yang menyebabkan timbulnya ide birth control dalam masyarakat syirik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar