Kalau orang menyebut soal peradaban dan asal-usul kebangunannya, orang tak akan bisa berlepas diri dari kedua tokoh besar dunia tersebut. Rasanya, orang yang sengaja melupakan kedua figur besar itu dalam penguraian sejarah dunia dan kemajuannya dapatlah dikatakan bahwa meraka sengaja hendak menipu sejarah dan berwujud pada penipuan dirinya sendiri.
Orang-orang yang berilmu dan adil akan menyatakan pengakuaunnya terhadap Al Quran yang disampaikan Muhammad. Bahwa tiada satupun tokoh yang sama besar dengan Muhammad, kecuali nenek Ibrahim yang kebetulan tidak mempusakakan kitab suci yang berisikan bahan pemikiran bagi masyarakat umum. Tiada satu surat yang sederajat dengan salah satu 114 surat Al Quran dari masa kemasa selama 14 abad sampai kini dan sampai nanti keakhir zaman. Keduanya itu bukan menunjukkan prestige yang statis, malah semakin meningkat harum dan cemerlang dalam seluruh lapangan persoalan hidup, yang kecil baikpun yang besar, ditimur maupun dibarat.
Bagaimana orang akan dapat menyangkal, Manusia sibuk dengan cara mendapatkan dan menetapkan fasal-fasal tentang hukum hidup, satu doktrin dikalahkan oleh yang lain, kemudiannya yang lain datang lagi atas mengatasi. Masing-masingnya mempunyai kelemahan dan setiapnya menampakkan ketimpangan. Tetapi oleh Al Quran lama berselang telah dianjurkan doktrin yang sempurna tanpa kejanggalan dan kekurangan, cocok untuk manusia disegala tempat dan zaman dalam kehidupannya, malah oleh setengah manusia diterima dengan sembunyi-sembunyi, ditarik malu-malu kucing. Tetapi kenapa? Bukankah Alquran itu diberikan kepada seluruh bangsa manusia tidak hanya buat segolongan Arab saja?.
Begaimana orang tidak akan menaruh pandangan terhadap Al Quran, manusia kehilangan jejak langkah sejarah yang telah ditempuhnya semenjak beribu tahun pada mana rasa dan fikir tidak berdaya. Mencari jejak dalam air, menangkap gerak dibawa angin. Tetapi oleh Al Quran diterangkan dengan uraian seluas nyata, tanpa bayaran, diselingi oleh ancaman dan petunjuk.
Bagaimana orang akan dapat mengelak, masa datang silih berganti, dijalin dengan kejadian dan peristiwa dari berbagai soal, tetapi semuanya itu telah tercantum dengan ketentuan tegas dalam Al Quran beberapa abad sebelum berlakunya. Malah Al Quran telah menyatakan ketentuan-ketentuan yang nantinya akan berlaku lagi, jauh di zaman yang mendatang pada periode terakhir dari sejarah kehidupan manusia Bumi ini, pada mana logika ummat saat ini telah mulai bersemi. Atas semua itu Al Quran mempunyai kesimpulan dalam ramalannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar