Bagaimana Total Quality Management Dapat Dukungan Stem Pendidikan

. A B S T R A K .  
Pada lingkungan TQM global yang bersaing saat ini telah diakui oleh indsutri dan pelayanan2 menjadi sebuah strategi manajerial pada perbaikan pernampilan organisasi yang berkensinambungan. Selama 20 tahun terakhir ada sebuah perdebatan yang kuat apakah TQM dapat diterapkan pada pendidikan. Naskah ini meringkas pengalaman masa lalu tentang implementasi TQM pada pendidikan yang lebih tinggi dan mendiskusikan isu-isu harus dihadapi, untuk mengingat aspek2 unik pendidikan. Beberapa institusi pendidikan yang lebih tinggi telah mengkaui bahwa pentingnya kualitas pada bidangnya dan telah memulai untuk menerapkan program2 TQM mengambil manfaat dari benefit2 yang diantisipasi yang TQM tawarkan.  STEM (Ilmu pengetahuan, teknologi, permesinan, dan matematika) di sisi lain.... Downoard di-SINI.
menjadi konsep yang sangat terkenal dalam pendidikan, kususnya di AMERIKA dan INGGRIS. Naskah ini mempersembahkan cara utama prinsip2 TQM pada pendidikan yang lebih tinggi dapat melayani permintaan2 dan sasaran2 dari pendidikan STEM.

PENGANTAR
         TQM secara umum diterima pada industri dan pelayanan organisasi-organisasi sebagai strategi manajerial yang sukses, peran TQM pada pendidikan yang lebih tinggi, masih di bawah peninjauan dan agak kontroversial. Selama 20 thn terakhir ada sebuah perdebatan yang kuat apakah TQM dapat diterapkan pada pendidikan. Orientasi pengguna TQM meciptakan masalah-masalah ketika diterapkan ke universitas. Khususnya, siswa, ketika dipandang sebagai seorang langganan, tidak mencocokan klasifikasi tradisional pelanggan ataupun meliputi kelengkapan2 tradisional sebagai seorang pelanggan.
         Meskipun masalah2 muncul pada TQM pada pendidikan yang lebih tinggi, mereka secara signifikan tidak mengurangi penggunaannya, mungkin ditujukan untuk perubahan yang mendadak pada area tersebut. Masalah2 finansial dan tekanan2 pasar, yang menantang beberapa institusi2 pendidikan yang lebih tinggi, muncul untuk memberikan dorongan2 utama untuk perubahan. Mereka meninggalkan institusi2 tanpa pilihan tetapi menawarkan kualitas yang lebih tinggi dengan harga yang lebih rendah – tujuan utama TQM. Sebagai hasilnya, institusi2 pendidikan yang lebih tinggi harus mengembangkan metode2 untuk memperbaiki kualitas mereka. Mereka harus merangkul konsep2 TQM sebagaimana perbaikan setiap aspek2 secara berkesinambungan dari organisasi2 mereka.
         Hasil2 yang diantisipasi sama dengan yang dialami oleh sektor2 pelayanan pabrik. Yaitu, pelayanan2 kualitas lebih tinggi dipesan baik pelanggan dari dalam maupun luar, meningkatkan kepuasan pelangan, produktivitas yang lebih tinggi, dan perubahan siswa dan moral staf yang diraih.
         Pada tahun2 yang lalu, beberapa contoh2 menunjukkan kualitas perbaikan telah menjadi salah satu karakter yang paling menonjol di beberapa negara. Sekarang, TQM telah diterima oleh beberapa universitas dan fakultas2 di pendidikan dunia yang lebih tinggi, Amerika dan Inggris, Swedia, Finlandia, india, dan negara2 lain.
         Sejak 1990 akhir beberapa organisasi2 di amerika seperti Yayasan ilmu pengetahuan nasional dan dewan penelitian nasional telah memulai mengekspresikan perhatian2 mereka pada pentingnya perbaikan pendidikan mahasiswa pada ilmu pengetahuan, teknologi, permesinan, dan matematika. STEM, kepanjangan dari ilmu pengetahuan, teknologi, permesinan, dan matematikka telah menjadi sebuah dorongan, dimulai dari Amerika dan menyebar seluruh eropa, untuk mempromosikan nilai dan pemahaman kedisiplinan2 yang berhubungan dan peran yang perlu ditujukan untuk ilmu pengetahuan sekarang, sosial dan tantangan ekonomi. Dorongan muncul dari sebuah kekurangan yang dirasa di negara barat oleh orang2 terdidik secara teknis, dan oleh karena itu sebuah celah besar antara amerika dan negara2 berkembang seperti cina dan india. Pendidikan stem memiliki motif2 dan penekanan2 nya sendiri. Kritis adalah catatan pendidikan seumur hidup dan pendidikan individu yang tidak di awasi. Berikut fakta tentang permesinan dan teknologi yang berubah secara cepat dan terus menerus dan perubahan frekuensinya. Tidakn sama beberapa topik2 tradisional, pendidikan stem, harus ditinjau dan diperbaharui pada basis yang berkesinambungan. Hal ini adalah aspek yang biasa untuk TQM dan STEM: kebutuhan untuk perbaikan yang terus menerus, landasan TQM adalah prasyarat dari pendidikan STEM. Kerangka untuk pendidikan dan peralatan2 yang menunjang dan teknik2 yang diterapkan dapat mendukung dan merangsang tujuan dan pendekatan stem untuk mengajar dan mempelajari.
2. PENDEKATAN TQM PERBAIKA PENDIDIKAN LEBIH TINGGI
         Kemampuan tqm pada pendidikan lebih tinggi telah menjadi perdebatan beberapa tahun. Seperti disebutkan diatas, sambil tqm diterapkan oleh beberapa organisasi2 dunia luas, implementasi tqm pada organisasi non profit, seperti institusi pendidikan lebih tinggi, mempersembahkan beberapa tantangan2 dan kesulitan2 daripada menghadapi organisasi2 bisnis. Apa saja masalah2 yang mengimplementasi tqm pada pendidikan lebih tinggi? Siapa saja pelanggannya? Dapatkah kita mengidentifikasi produk2nya? Dapatkah kita mengelompokkan sebuah pelanggan- pengertian mutu dan pengenalan sebuah mutu manajemen kebudayaan berdasarkan model industri pada lingkungan pendidikan? Apa peran siswa2 tersebut dalam pembelajaran mereka sendiri? Dapatkah kita mengontrol dan mengukur proses2 yang berhubungan dengan mengajar dan pembelajaran? Ada beberapa pertanyaan yang diteliti oleh beberapa peneliti tahun2 terakhir.
2.1 Konsep2 dan Prinsip2 TQM pada pendidikan lebih tinggi
Beberapa keberadaan model tqm, jawaban2 tersebut untuk pertanyaan2 diatas. Contoh2 tersebut berdasarkan pada ajaran2 mutu guru2, pada umumnya terlibat sebuah jumlah prinsip2 atau elemn2 esensial. Konsep utama dan prinsip utama dari tqm pada pendidikan lebih tinggi dijelaskan secara detil di bawah ini:
· Fokus pada pelanggan. Diantara elemen2 yang mendasar pada tqm, fokus pelanggan adalah mungkin paling penting, seperti digambarkan oleh bobot yang ditempatkan oleh kriteria penghargaan kualitas yang bervariasi. Identifikasi pelanggan pada sebuah institusi pendidikan yang lebih tinggi sepertinya lebih sulit daripada menghadapi organisasi bisnis. Contohnya pada satu contoh intepretasi, orangtua, dan siswa dapat diakui sebagai pelanggan2 luar pada sistem mutu, di sisi lain, mereka mungkin merasa sebagai pelanggan2 dalam. Pada waktu yang sama orangtua bertindak sebagai penyedia juga, sejak mereka menyediakn sistem dengan produk2 - anak2nya – yang dipengaruhi secara hormat oleh lingkungan keluarga. Dengan istilah pelanggan2 internal, pada sebuah program TQM dalam sebuah institusi pendidikan , kita lebih memilih orangtua, siswa2, dan fakultas, administrasi dan staf institusi. Di sisi lain, dengan istilah pelanggan eksternal kita lebih memilih masyarakat, bisnis, pegawai2 masa depan, keluarga2 dan institusi2 lain bahwa siswa2 mungkin melanjutkan belajar mereka, dan memiliki sebuah minat pada proses pendidikan institusi. Ada sebuah kepercayaan bahwa beberapa grup2 ini lebih sepperti kepala sekolah daripada pelanggan dan mungkin pelanggan adalah pendidikan proses kedua daripada pertama. Ada juga pandangan2 yang berbeda pada siapa pelanggannya. Misalnya ketika kebanyakan para administator cenderung merasa bahwa siswa sebagai pelanggannya , staf fakultas merasa tersinggung karena kiasa ini terlalu komersil. Secara keseluruhan, penting dicatat bahwa tanpa kepastian pelanggan yang baik , dan fokus pelanggan,, usaha2 yang berkualitas dapat berakhir dengan kegagalan. Pada TQM terkenal bahwa kualitas ditentukan oleh pelanggan; kualitas adalah apa yang dikatakan pelanggan. Ini adalah alasannya, bahwa pengertian intitusi pelanggan pendidikan seperti sebuah tugas yang penting dan dibutuhkan. Oleh karena itu, ini berharga untuk menyebutkan bahwa salah satu langkah yang kritis dalam implementasi tqm adalah langkah identifikasi pelanggan, dimana pelanggan2 sekarang dan berpotensial dari organisasi telah diputuskan.
Pengecualian dari pentignya menentukan pelanggan, perhatian kusus harus diberikan untuk keperluan siswa2 sebaik seperti peran instruktur2 pada sistem kualitas institusi. Karena peran keperluan ini, sebuah aplikasi yang lebih cerdas dari TQM pada pendidikan yang lebih tinggi membutuhkan sebuah pemahaman yang jelas dari faktanya bahwa guru tidak hanya sebagai penyedia karena siswa juga tidak hanya sebagai pelanggan.
· Komitmen. Kepemimpinan manajemen yang baik dan komitmen untuk kualitas juga salah satu elemen2 yang cocok untuk TQM. Komitemen manajemen adalah sebuah prasyarat untuk memulai inisiatif kualitas apapun. Kualitas membutuhkan sebuah perubahan kebudayaan dan membuat orang2 melawan perubahan, komitmen manajemen adalah sebuah elemen yang cocok untuk kesuksesan. Komitmen untuk kualitas ini harus dibuktikan dalam prakteknya, pemimpin2 atas harus berjalan di jalan dan berbicara pada bicara untuk mengajar melalui contoh dan keterlibatan langsung. Komitmen untuk kualitas dapat juga dibuktikan dengan alokasi dari sumber dan waktu yang cukup. Dengan istilah sumber daya kita memilih untuk orang2, peralatan2, pelatihan, dan proses2 yang akan mendorong dan mempromosikan kualitas. Pada institusi pendidikan isu2 dari perbedaan2 pimpinan dari tipe2 pemimpin pada sebuah bisnis organisasi. Presiden2, ketua perwakilan kedutaan, atau dekan tidak menikmati otoritas yang mewah sebagai CEO dari organisasi bisnis. Tergantung pada negara, administrasi dan pemerintahan dari universitas mungkin dibagi. Ini akan menuju sebuah penyebaran dari otoritas dan pertanggungjawaban, dan, sebagai sebuah hasil administrasi atas mengurangi otoritas untuk menjalankan pengukuran drastis dan perubahan2 pada institusi2 pendidikan yang lebih tinggi. Presiden dan wakil kedutaan kampus, sebagai pemimpin2, dapat dengan mudah menyiapkan gol2, nilai2 berorganisasi dan harapan penampilan. Bagaimanapun, sejak mereka mengurangi kebutuhan otoritas, sulit untuk menyebarkan nilai2 ini dan tujuan2 nya melalui lapisan2 institusi pendidikan lebih tinggi.
· Jumlah Keterlibatan. Elemen penting yang lainnya dalam TQM pada pendidikan adalah keterlibatan seluruh bagian2 yang tertarik, yang disebutkan diatas, pada perbaikan pendidikan. Kualitas adalah pertanggungjawaban bagi setiap anggota organisasi daripada tanggungjawab keadministrasian, atau persamaan sebuah kualitas badan industri. Perubahan2 adalah sebuah perkembangan keterlibatan fakultas daripada keadministrasian kampus tersebut. Hal ini harus dicatat bahwa keterlibatan seluruh bagian2 adalah elemen penting untuk kesuksesan.
· Ukuran2. Anda tidak dapat memperbaiki apa yang tidak anda ukur, ini adalah ucapan yang populer. Ukuran melawan tujuan2 yang pasti adalah sebuah elemen yang sangat penting untuk implementasi yang sukses dari sebah program TQM pada institusi pendidikan. Dengan tujuan utuk membuktikan kesuksesan, sebuah institusi harus memastikan sasaran2 yang berkualitas, ukurlah titik awal usaha yang berkualitas, dan gunakan ukuran2 untuk membuktikan hasil perubahan2. Sebuah masalah yang mungkin dapat muncul adalah difokuskan pada pemecahan masalah, tanpa, diwaktu yang sama, mengukur keefektifan usaha2 ini. Prestasi2 harus diukur, dan nantinya, dikomunikasikan ke seluruh organisasi untuk mendukung kelangsungan usaha perbaikan kualitas.
· Perbaikan yangberkesinambungan . Mengacu prinsip “melakukan sesuatu besok lebih baik daripada yang kamu telah lakukan sekarang”, tujuam program setiap TQM adalah perbaikan berkesinambungan. TQM adalah sebuah proses perbaikan berkesinambungan dan tanpa akhir. Program TQM harus di tinjau dan dievaluasi pada sebuah dasar tetap untuk memastikan tujuan2 masih difokuskan dan sasaran2 dipertemukan. Pada proses perbaikan yang berkesinambungan, perbaikan kecil sangatlah penting, sama halnya seperti, perbaikan2 besar. Kegagalan2 dan masalah2 adalah kesempatan2 untuk perbaikan2 masa yang akan datang dan tidak diberikan kritik ataupun peradilan. Pada sebuah program TQM semua orang bertanggung jawab untuk mencegah dan mengatasi masalah. TQM adalah sebuah perbaikan filosofi yang abadi dan dapat diraih oleh orang2. Selanjutnya, perbaikan berkesinambungan pada institusi akademik berarti memperlua kebutuhan2 dan harapan2 dasar pelanggan institusi, mengevaluasi kembali keefektivan program2 dan jumlah inisiatif kualitas. 
2.2 Contoh2 implementasi untuk TQM pada pendidikan lebih tinggi.
Untuk memngimplementasikan TQM pada pendidikan yang lebih tinggi, beberapa contoh yang ada saat ini pertanyaan2 nya telah dijawab diatas. Beberapa contoh2 berikut berdasarkan.
1. Prinsip2 TQM dan elemen2 kusus, dijelaskan diatas
2. Pengajaran2 oleh guru2 terkenal yang berkualitas (seperti deming, juran, dan crosby), dan
3. Keberadaan kriteria penghargaan yang bermutu, seperti MBNQA di Amerika, EQA dan Penghargaan Deming di Jepang
Pada sastra, ada juga beberapa contoh model2 TQM untuk pendidikan yang lebih tinggi, yang telah digunakan oleh beberapa kampus di amerika yang dipertimbangkan sebagai pemimpin2 TQM di pendidikan yang lebih tinggi. Contoh2 dari universitas oregon, univ.harvard, univ.wisconsin-madison, kampus babson, kampus fox valley technical, dan univ. Negeri missouri barat laut dapat ditemukan pada naskah yang disusun oleh michael et al (1997). Juga contoh2 implementasi dari 2 sistem pendidikan umum lebih tinggi california disusun oleh alvy dan akpovi di naskah mereka, sama baiknya dengan tqm pada univ.pennsylvania. Kerangka implementasi TQM lainnya pada program pendidikan lebih tinggi disusun oleh venkatraman
Seperti dpaat dlihat dari beberapa contoh implementasi tqm pada pendidikan lebih tinggi, pada umumnya, karakter implementasinya masih terbatas untuk operasi tipe bisnis di universitas, seperti bisnis2, keuangan, dan pelayanan2 administrasi.
Meskipun demikian, TQM pada pendidikan dapat dilihat dari perspektif yangberbeda dan diterapkan pada 3 level:
· Level pertama adalah untuk proses administai dan manajemen pada organisasi pendidikan, dengan manfaat ketangkasan yang diperbaiki dan harga2 lebih rendah
· Level kedua adalah pengajaran TQM , kualitas filosofi, metode2,dan peralatan2 untuk siswa2
· Level ketiga adalah jumlah mutu proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan sebuah filosofi pembelajaran yang didukung oleh sebuah alat perjalanan yang luas oleh siswa2 dan staf yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan menghapus rintangan2 saat belajar.
Implementasi TQM dapat dimulai pada level apa saja dan kemajuan yang akan datang di level selanjutnya secara berangsur2.
Ini penting untuk diingat, bahwa meskipun, beberapa keberadaan contoh2, contoh2 harus menyediakan sebuah dasar pondasi untuk kampus2 dan universitas2 untuk mengikuti ketika mereka mengimplementasikan TQM pada institusi mereka sendiri. Contoh2 yang akan dipilh harus di sesuaikan untuk mencocokkan kebutuhan2 institusi sendiri. Pada beberapa peristiwa, universitas2 memilih sebuah kombinasi contoh2 bermaksud untuk menutupi kebutuhan kususnya.
TQM pertama kali diperkenalkan ke pendidikan lebih tinggi di amerika, diikuti institusi2 inggris. Berdasarkan sebuah penelitian disusun oleh owlia dan aspinwall, ini dapat dilihat bahwa di amerika, jumlah mutu pelatihan2 sepertinya lebih luas dan lebih lebar diterima daripada di inggris. Ini dapatdijelaskan secara pribadi dan pasar dominan di pendidikan amerika, pada perbandingan dengan universitas2 inggris yang tradisional, yang biasanya mempercayakan pada reputasi nasional dan internasional. 
2.3  Rintangan2 dan halangan2 menuju sebuah implementasi tqm yang sukses
Bermaksud untuk memiliki sebuah program implementasi tqm yang sukses, ada sebuah daftar hal2 yang dilakukan dan masalah2 dan pitfall yang dihadapi dan dihindari.
Di sisi lain, hal2 yang seseorang dapat lakukan, guna memperbaiki kesempatan2 yang sukses disebutkan dibawah ini:
· Kepemimpinan. Pimpinan unggul berada dibelakang kesuksesan. Program pemimpin harus memiliki dukungan manajemen secara penuh dan diajar dengan contoh. Keterlibatan langsung manajemen unggulan adalah sebuah kunci kesuksesan program.
· Komitmen pada prinsip2 TQM. Ini membutuhkan bertahun2 untuk mendorong prinsip2 TQM melalui seluruh pegawai2 dan siswa2, menekankan pada pertolongan pelatihan. Sebuah komposisi dasar untuk kesuksesan usaha TQM adalah komitmen kepemimpinan dari organisasi akademik.
· Fokus pelanggan. Seperti yang didikusikan diatas bahwa sangat jelas penting sekali untuk mengidentifikasi seluruh pelanggan pada sistem kualitas pendidikan dan fokus pada keutamaan pelanggan mengenai proses pertanyaan.
· Evaluasi. Ukuran dan usaha evaluasi dibutuhkan pada semua aspek di usaha TQM. Perkenalan tentang ukuran dan manajemen fakta dasar menolong dalam meyakinkan kemanjuran TQM.
· Sumber daya. Ini sanfat penting untuk mengalokasikan sumber daya dan waktu secukupnya untuk upaya kualitas. PERHATIAN HARUS DIBERIKAN untuk tidak menyepelekan fakultas dan staf sumber daya yang diperlukan untuk meluncurkan TQM. TQM membutuhkan waktu, ketekunan, dan kesabaran untuk sukses.
· Pelatihan. Seperti yang disebutkan sebelumnya pelatihan dapat membuat perbedaan yang hebat. Pelatihan untuk manajemen dan staf, keakademisan, dan siswa2, untuk memahami filosofi TQM dan mendapatkan skil2 yang dibutuhkan untuk kerja tim.
· Wewenang kepada. Sebuah program TQM tidak dapat dipaksakan kepada pegawai2. Kepemimpinan harus meyakinkan pegawai2 untuk menerima program dan berpartisipasi secara sukarela. Pegawai harus dikuasakan dan mau mengikuti program TQM dan percaya pada pentingnya hal itu. Catat bahwa siswa2 adalah pegawai pada program TQM dalam pendidikan , mereka juga butuh untuk dikuasakan dan dipengaruhi.
· Contoh kualitas. Contoh2 adalah awal titik yang baik, tetapi tanpa contoh juga istimewa untuk setiap universitas. Contoh yang dipilih harus di sesuaikan untuk dicocokkan dengan kebutuhan individual dari institusi.
· Titik permulaan. Dimulai dengan sebuah bagian dimana kesuksesan akan datang lebih mudah dan perbaikan kualitas akan lebih jelas di persembahkan adalah taktik yang bagus. Biasanya administrasi adalah daerah pertama untuk di mata kuliahkan pada kualitas dan ilmuwan2 hanya terlibat pada upaya selanjutnya. Seorang sarjana akan lebih mudah mengikuti satu kali kesuksessan yang telah dibuktikan. Namun demikian, ada sebuah kebutuhan untuk dicapai komitmen fakultas tentang kualitas.
Di sisi lain, hal2 yang dapat dihindari dan diwaspadai, sehingga seluruh upaya tidak akan berakhir pada kegagalan sebagai berikut:
· Percaya bahwa TQM adalah tepat cepat dan mengantisipasi keuntungan secara cepat . Ketidaksabaran membimbng ke kekecewaan.
· Bukanlah pameran komitmen manajemen unggulan dari contoh
· Gagal untuk mengambil prinsip2 bisnis dengan benar untuk lingkungan akademik
· Gagal untuk mengalamatkan isu2 struktur organisasi yang menciptakan masalah2 yang memfokuskan pada sebuah misi yang dibagikan atau tujuan umum
· Menghindari pemberian wewenang untuk pegawai karena kepemimpinan tidak mau melakukannya juga.
· Gagal untuk memperkirakan secara benar sumber2 daya yang penting (fakultas dan sumber daya staf, waktu dan modal)
· Tidak menyediakan pelatihan dan pengetahuan secukupnya kepada semua bagian2 yang berminat.
3. BAGAIMANA TQM DAPAT MENYEDIAKAN TUJUAN2 PENDIDIKAN STEM?
Berdasarkan Labov et al (2009) pendidikan STEM memiliki beberaoa tujuan pembelajaran yang berbeda. Tujuan2 STEM termasuk sebagai berikut:
· Menguasai beberapa prinsip2/konsep2 mata pelajaran dengan baik dan mendalam (dengan prosedur pengetahuan secara jelas)
· Penyimpanan secara panjang dari apa yang sudah dipelajari
· Membangun sebuah kerangka mental yang disediakan sebagai sebuah pondasi pembelajaran masa depan
· Mengembangkan kompetensi visualisasi termasuk kemampuan untuk mengkritik, mengartikan, menciptakan, dan menyambungkan sistem fisik.
· Mengembangkan keahlian2 analisis dan peradilan kritis yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai informasi ilmiah untuk dibuat menjadi keputusan yang diinformasikan
· Memahami pengetahuan alam
· Menemukan kepuasan mengikutsertakan isu2 nyata dunia yang memerlukan pengetahuan .
Tujuan2 yang disebutkan diatas cocok dan dapat dengan mudah diterapkan secara paralel dengan tujuan2 TQM di pendidikan, khususnya dalam hal organisasi pendidikan memutuskan implementasi penuh program TQM dan menerapkan prinsip2 berkualitas dalam proses pembelajaran (menerapkan TQM di kelas). Pendidikan STEM dapat bermanfaat dari latihan2 yang dipelajari dari pengalaman2 program TQM sebelumnya dan menggunakan perangkat yang sama dan teknik yang sama dalam meraih tujuan2.
Kenyataanyya, dibandingkan dengan pendidikan umum, sepertinya lebih berpeluiang untuk STEM dari pada TQM. Ini diikuti oleh 3 pengamatan2: ini adalah kepentingan yang tertinggi bahwa STEM memerlukan komitmen manajemen2 unggul, STEM memerlukan perubahan2 yang positif dalam kebudayaan institusi melalui instruksi dan pengiriman isi teknis, dan akhirnya, STEM memiliki sebuah fakultas kompeten penuh yang dapat melebihi batas2 pendidikan tradisional.
Lebih ringkas, cara2 STEM dapat menguntungkan TQM ditunjukkan di bawah ini, berhubungan dengan prinsip2 dan latihan2 yang dipelajari TQM:
· Perbaikan terus menerus
Pertama dan selanjutnya, STEM harus merangkul perubahan, karena perubahan cepat diberikan dalam teknologi dan permesinan. Pengalaman2 TQM dalam manajemen perubahan dapat dibuktikan menjadi sangat berguna untuk STEM, sejak TQM juga berdasarkan perubahan kebudayaan yangnantinya harus dikomunikasikan melalui organisasi seluruhnya.
Dalam hal ini, latihan2 TQM , khususnya karena mereka ditinjau dari teknologi2 tinggi dimana perubahan cepat adalah jalan hidup, tentunya sangat cocok untuk pendidikan STEM. Setelah semua itu, juga melibatkan perubahan teknologi secara cepat seperti yang dialamipada industri itu.
Selanjutnya, kebutuhan yang disebutkan diatas, memaksa pendidikan STEM untuk secara terus menerus meninjau dan memperbaharui. Seperti yang disebutkan sebelumnya, peruabahan yang terus menerus adalah landasan TQM, oleh karena itu STEM dapat diuntungkan melalui pengalaman2 TQM, seperti perangkat2 dan teknik2 yang diterapkan oleh TQM untuk meraih tujuan2 nya.
· Fokus pelanggan
Khususnya pada teknologi dan permesinan, pendidikan STEM harus selalu menjaga perasaan yang akan menggunakan produk akhir, dalam kasus ini perusahaan2 dan institusi2 akan mempekerjakan lulusan2 pendidikan STEM. Karena perubahan teknologi2, lalu memberikan kebutuhan agensi2 pekerja. Hal ini datang dari bagian dinamis yang rumit. Karena perubahan teknologi, merka dirangkul oleh msyarakat. Sebagai hasilnya, cara yang digunakan masyarakat akan tentunya menyebabkan permintaan akan datang. Perubahan ini merubah haluan pendidikan STEM. Pendidikan STEM akan menjadi sukses jika kunci prinsip fokus pelanggan ditekankan dan informasi timbal balik secara terus menerus tersedia di institusi pendidikan. Ini dapat dilakukan dengan kunjungan2 formal, tinjauan atau sistem kemudi industri, atau keterlibatan langsung dari institusi pendidikan pada iklan atau aktifitas industri. Media2 dan teknik2 digunakan di Program TQM untuk perbaikan secara terus menerus dan memfokuskan pada pelanggan agar dappat secara langsung menyediakan kebutuhan seperti diatas.
· Komitmen kepemimpinan
Ini penting bahwa kepemimpinan pendidikan memahami dan menjadi kompeten pada topik2 STEM. Tidak lama dapat diterima bahwa seorang profesor mengajar sebuah teknologi yang dia sendiri tidak dapat menciptakannya. Contohnya, tidak cukup bagi seorang profesor mengajar sebuah pemrograman bahasa kecuali dia menulis sebuah penyusun untuk bahasa itu sendiri. Ini adalah permintaan yang tinggi yang menyerang pepatah bahwa “mereka yang bisa, lakukan ,mereka yang tidak bisa, ajari.” Tidak memiliki total komitmen dari manajemen unggul, dlaam hal ini, dekan2, duta perwakilan, dan professor, akan menghalangi keefektivan pendidikan STEM.
· Keterlibatan total; tidak cepat tepat
TQM mengindikasikan bahwa pendidikan STEM yang sukse tidak dapat diimplementasikan dari sebuah perubahan yang sederhana pada kurikulum dan lingkungan mengajar. Semua sistem elemen2, termasuk administrasi akademik dan fakultas harus dijalankan seperti yang dialkukan saat latihan pada masalah mata pelajaran dan filosofi STEM. Prinsip2 keterlibatan total dan kerja tim yang mempromosikan TQM tentu saja memberikan tujuan2 STEM.
Ini adlaah sebagian dari isu2 yang lembut, karena masa jabatan anggota fakultas sering berubah. Universitas sebagai sebuah institusi sering terlihat sebagai badan konserfativ dimana perubahan terlambat. Seperti perlindungan asuransu institusi. Bagaimanapun meskipun perubahan harus ditempatkan pada jalan yang lamban yang akan menolak institusi untuk meingggalkan perkembangan teknologi. Kuncinya adalah mengikuti kecepatan kemajuan teknologi sambil emngijinkan waktu untuk proses institusi untuk mencerna modifikasi fundamental yang dibutuhkan oleh pendidikan STEM.
Semua bagian2 yang terlibat harus memahami STEM, seperti TQM, tidak cepat tepat, ini butuh waktu, kesabaran dan ketepatan untuk meraih kesuksesan.
· Perubahan kebudayaan
Pendidikan STEM akan mengikuti TQM dalam memanfaatkan sebuah perubahan institusi budaya dan tradisi. Anggota2 sistem pendidikan STEM harus menjalankan tujuan2 STEM dan menjadi kompeten pada bidang masing2. Komitmen total ini, yaitu, sebuah implementasi STEM sebagian akan dibuka untuk kesulitan mendatang dan kegagalan sistem.
Perubahan budaya pada institusi luas biasanya pelan, karena perubahan staf dan fakultas juga pelan. Bahkan kehadiran siswa memiliki 4 tahun kesempatan untuk diterima pada kelulusan. Meskipun demikian, perubahan budaya dibutuhkan untuk menekankan STEM untuk diimplementasikan secara penuh.
KESIMPULAN
Institusi pendidikan lebih tinggi telah memandang perubahan2 untuk beberapa waktu dan diharapkan untuk menghadapi lagi di masa depan. Pada lingkungan baru di pendidikan yang lebih tinggi telah memasuki permainan2 berkualitas yang memegang peranan penting. Feigen balum percaya bahwa kualitas pendidikan adalah faktor kunci kompetisi tak terlihat antar negara2 sejak kualitas produk2 dan pelayanan2 ditentukan oleh pikiran dan tindakan manajer2, guru2, pekerja2, karyawan2, dan pakar ekonomi , dan membuat keputusan tentang kualitas. Pendidikan lebih tinggi didorong melalui kompetisi komersial yang didorong oleh ekonomi. Situasi baru meminta kualitas lebih tinggi pada harga rendah, bersama dengan perubahan yang efisien. Meskipun pendapat2 yang menganggap TQM sebagai sebuah seri ke-isengan belaka pada pendidikan tinggi, sepertinya ada alasan solid dibelakang pengenalan filosofi kualitas total pada universitas. Tqm dilihat oleh beberapa karena memiliki potensi merespon tantangan.

Pendidikan stem, adalah dorongan baru yang berkembang di masyarkat barat. Kita mengatakan bahwa implementasi sukses dari stem akan untung dengan menggunakan prinsip2 tqm.

Sebagian, ada sebuah kebutuhan administrasi universitas unggul yang dijalankan untuk pendidikan STEM dan diambil langkah2 penting untuk menegakkan budaya institusi yang mana STEM digunakan untuk kesuksesan. Ini harus dipahami bahwa sebuah perubahan membutuhkan komitmen panjang dari keadministrasian dan staf. Pendirian ukuran penampilan yang cukup bersama dengan di evaluasi periodik dari perbuatan adalah sebuah prasyarat untuk program kesuksesan. Elemen2 dan syarat2 yang diasosiasikan dengan pendidikan STEM, dalam hal ini, sangat diluruskan dengan TQM dan pengalamannya dari peristiwa yang sama pada manufaktur dan pelayanan industri.

Terakhir, pendidikan STEM akan untung dari anggota fakultas yang kompeten yang memiliki pengalaman lapangan di bidang mengajar dan penelitian. Pengalaman dibutuhkan oleh pendidik untuk lebih berperan efektif sebagai mentor, yang dapat menceritakan pengalaman2 di bidangnya daripada seorang mentor yang familiar dengan topik2 tetapi tidak dapat menyediakan wawasan kedepannya. Seperti yang TQM promosikan sebagai kerja keras yang kompeten yang sepenuhnya terlibat pada upaya perubahan yang terus menerus, fakultas dengan pengalaman2 yang luas adalah yang paling diinginkan.
___________________
Downloard : DI-SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...