APAKAH SETAN ITU...?



Berdasarkan pada al Qur`an:



  •  SETAN (satan; syaythan) bukanlah nama suatu makhluq, tapi predikat, istilah atau sebutan untuk menyebut suatu kelompok atau golongan, yang terdiri dari dua jenis makhluq: ras-JIN (jin-race, jinni; jin) dan ras-MANUSIA (human-race; `ins) [mina `al jini wa `al `insi]. Masing-masing memiliki subkelompok baik dan jahat [Q 72:11], dan yang jahat dinyatakan dengan sebutan setan [Q 6:112; 43:38].
  • Perintis kelompok setan bernama IBLIS (Devil; `Ibliys), satu jin kafir dan jahat [Q 2:34]. Siapa saja diantara jenis-JIN (jin-kind; jinnat) dan jenis-MANUSIA (human-kind; nass) [mina `al jinnati wa `aln nassi] yang mengikuti Iblis, maka ia termasuk dalam kelompok setan [Q 4:118]. Dari jenis-jin diantaranya adalah LELEMBUT (Deity, Jibti; Jibt) dan DEDEMIT (Demon, Daemon, Daimon, Thaqhooti; Thaghut) atau GENDRUWO [Q 2:256; 4:51,60,76; 5:60; 16:36; 39:17]. Setan dari jenis-jin menjadi BERHALA atau IDOLA (idol) bagi setan dari jenis-manusia.
  • SETAN (satan, syaythan) memiliki arti: PEMESONA (obssesor), penggoda, perayu, pembujuk, penghasut atau provokator, tapi pendusta dan penipu. Para-setan (satans; syayathin) [Q 2:14], dari jin dan manusia, mereka mempesona manusia melalui tampilan kecantikan, keindahan, kebagusan, kemewahan, kesenangan, kenikmatan, dan semacamnya yang adalah kepalsuan atau kesemuan duniawi yang dapat membuat manusia terpesona, tergoda, terlena dan lupa diri [Q 6:112].
  • Para-setan, mereka menghasut secara halus, dengan cara membisikan hasutan indah kedalam qalbu atau hati manusia, melalui kesadaran manusia [Q 114:4-6], ketika manusia mengindera secara sadar atas tiap sensasi, terutama hal menarik hati. Dengan cara demikian Iblis telah mengelincirkan leluhur manusia, Adam dan Hawa, sehingga mereka berdua dilengserkan dari status surgawi ke status duniawi, dari kaya ke papa, dari bahagia ke sengsara [Q 2:36].
  • Jadi, para-setan, tak tampil dalam bentuk buruk, seram, dan menakutkan, dan bertindak kasar, yang membuat orang lari dari mereka, tapi sebaliknya tampil secantik dan semenarik mungkin, dengan berbagai strategi dan trik atau siasat dan tipuan licik, agar orang mendekati dan menghampiri mereka, lalu terperosok dan terperangkap, dan ikut terjerumus kedalam golongan setan [Q 72:6], yang berarti poin kemenangan bagi Iblis.
  • Para-setan mempesona dan menggoda kebanyakan melalui WANITA, HARTA, dan TAHTA atau MAHKOTA, atau kecantkan, kekayaan, dan kekuasaan atau jabatan. Mereka kebanyakan bercokol di kafe, distotik, kelab malam, tempat hiburan, tempat pelacuran, tempat judi, pasar, bank, lembaga keuangan, dan kantor pemerintahan, membuat orang mabuk kepayang, meneguk MIRAS dan NARKOBA, memperkosa, berzinah, berjudi, merampok, membunuh, dan korupsi. Jadi bukan di pohon, kolong jembatan, atau tempat sepi dan gelap.
  • Di hadapan Allah, Iblis yang adalah jin, bersumpah akan menyesatkan seluruh manusia anak-cucu Adam, kecuali para orang yang ikhlas (mukhlisuwna) [Q 15:39-40]. Jadi keihlasan adalah hal terkuat di dunia, karena Iblis dan para-setan pengikutnya sampai kapan pun tak mampu menggoda orang yang ikhlas.



Firwany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...