BELAJAR DAN CARA BELAJAR


salah satu format pendidikan yang pernah di bina oleh Rasulullah adalah teknik pembelajaran immersion...
yakni proses penenggelamkan diri pada suatu lingkungan belajar yang senada, 
satu frekuensi, satu vibrasi, satu obsesi, satu harapan...
immersion artinya penenggelaman diri...
misalnya, bila kita mau belajar bahasa inggris secara efektif,
maka kita harus menenggelamkan diri kita di dalam "english environment" yakni berkumpul dengan lingkungan orang-orang yang hobi belajar bahasa inggris, berbicara dengan bahasa inggris, membaca bacaaan bahasa inggris, menonton film berbahasa inggris, mendengar radio berbahasa inggris, dan lain sebagainya yang berbahasa inggris...
jadi bila kita ingin belajar secara efektif, menguasai, menerapkan, lalu hidup dengan Al qur-an, 
larutkan lah diri kita secara total ke dalam sebuah "qur-anic environment" yaitu berkumpul dengan orang-orang yang berbicara al qur-an, belajar al qur-an, membaca al qur-an, menonton show bertema al qur-an, bergaul dengan komunitas pencinta al qur-an, atau bergabung dengan sebuah organisasi yang berbasis al qur-an,
"surround your selves with al qur-an"
mengapa harus begitu...?
karena tujuan sebuah pendidikan sejatinya adalah untuk membangun sebuah karakter pembelajar kehidupan sejati...
yakni karakter pembelajar kehidupan yang termotivasi untuk belajar dengan cara apapun, di manapun, kapanpun, dan sampai kapanpun... 
karakter pembelajar kehidupan sejati yang termotivasi belajar tanpa pamrih, 
belajar bukan karena mengharapkan aplaus, apresiasi, prestise, previllage, dan berbagai basa-basi sosial lainnya, 
belajar bukan dengan tujuan untuk memperoleh segala atribut gelar dan berbagai sertifikat orang intelek,
belajar bukan dengan tujuan untuk jadi seorang intelek yang di timbang berdasar skala, nilai, dan satuan angka-angka,
padahal karakter hidup manusia tidak bisa di lihat melalui ukuran angka-angka, nilai, skala atau sertifikat apapun...
proses pembangunan sebuah karakter hidup adalah merupakan hasil kerja penetrasi informasi secara intens yang membentuk lapisan alam pikiran dan psikologis selapis demi selapis secara gradual dan progressif pada "alam kesadaran terdalam" pada diri kita,
persoalan kerja bagaimana pikiran dan psikologis kita terisi oleh hal-hal yang sering kita temui, sering kita pelajari, sering kita lihat, sering dengar, dan sering kita rasakan...
biarkan diri kita ter-surround...
jadi, ketika kita belajar dan kita melingkupi diri kita dengan orang-orang yang senada dengan tujuan ilmu yang ingin kita pelajari...
maka laju akselerasi ilmu tersebut akan dengan cepat merembes ke dalam "alam kesadaran terdalam" kita...
kita hanya tinggal izinkan diri kita sendiri untuk benar-benar larut dalam proses pembelajaran itu...
intinya... izinkan diri kita secara tulus untuk larut...
izinkan diri kita menyatu dengan apa yang kita pelajari...
di indonesia udah ada belum yach organisasi berbasis Al qur-an yang memiliki "qur-anic environment school"...?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...