42. BAGAIMANA SIKAP ORANG ISLAM DALAM KEHIDUPAN ?


Orang Islam adalah orang-orang yang mematuhi hukum yang telah diturunkan Allah. Mereka diselamatkan dalam kehidupan di dunia kini dan di akhirat nanti. Karena itu, mereka selalu bersikap jujur dan produktif dalam kehidupan setiap tindakan, baik sewaktu bersendirian maupun ketika berhubungan dengan orang lain, hal ini telah digariskan Allah dalam Al-Qur’an pada maksud qs. 3:102 s/d 3:105.

     1.       Terhadap diri sendiri, sikap seorang Muslimiin :

Harus selalu mengingat bahwa dia diciptakan Allah hanya untuk mengabdi kepada Allah, qs. 51:56. Dia harus dapat memperhitungkan masa hiduptnya kini hanya untuk beberapa tahun dimana segala sesuatu berupa ujian tentang baik dan buruk, halal dan haram, pada semuanya terdapat hal-hal yang harus diusahakan atau diperjuangkan menurut hukum yang telah diturunkan Allah.
         Dia harus bersikap jujur dan adil walaupun untuk dirinya sendiri, qs. 4:135, dengna arti bahwa dia tidak membiarkan dirinya terbawa hanyut oleh bujukan duniawi, namun dia tidak dibolehkan meninggalkan bagiannya di dunia kini, qs. 28:77.
Dia harus pula meyakinkan diri bahwa dia adalah orang yang nantinya menjadi penduduk surga, qs. 40:40. Dengan keyakinan demikian, dia selalu menghindarkan diri dari segala bujukan dan perbuatan yang dilarang Allah. Semakin disiplin dia dalam setiap tindakan, akan semakin tinggilah derajatnya di akhirat nanti.

     2.       Terhadap orang lain, seorang Muslimiin :

Kalau berkata hanya menyampaikan yang penuh pengertian, qs. 33:70, dan tidak banyak bicara apalai yang tidak berguna. Hanya mengucapkan tentang sesuatu dengan hal-hal logis dan ketabahan, qs. 103:3.
Bahwa dia meyakini setiap yang berlaku di dunia kini telah ditentukan Allah lebih dulu, qs. 57:2, dan mempercayai, bahwa di setiap kesempitan ada kelapangan, qs 94:5, dan bahwa Allah memberi rizki pada hambaNya tanpa perhitungan manusia, dan Allah juga mengganti setiap nafkah yang dibelanjakan menurut hukumNya, qs. 34:39. Karena itu dia tidak terpesona dan tidak terperdaya pada harta benda, qs 63:9, 102:1, 104:3, maka ketika telah merasa cukup seperlunya, dia memberikan kelebihan harta kepada orang yang membutuhkan untuk lebih produktif sambil mengharapkan keridhoan Allah, qs 94:7, 94:8.
Sebagai orang yang berkesanggupan, dia selalu memberikan pertolongan, qs. 65:7, dan memberikan yang baik-baik bukan yang buruk, qs. 2:265, 2:267 dan 49:10.
Bahwa dia selalu menganjurkan hal-hal yang makruf sambil memberikan contoh dalam setiap tindakannya. Sementara itu mencegah orang lain melakukan yang mungkar, dan dia sendiri memberikan teladan yang baik kepada keluarga dan lingkungan qs. 3:104, 9:112 dan tidak memasuki tempat orang lain tanpa izin, qs. 33:53.


     3.       Terhadap Allah yang menciptakan dirinya :

Seorang muslimin, selalu mematuhi hukum yang diturunkanNya sembari mengharapkan ampunan dan keridhoanNya. Dalam hidupnya dia selalu meyakini bahwa Allah selalu mengawasi dirinya dan membimbingnya. Dia takkan gelisah atas cobaan dan takkan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya, qs. 57:23 dan 3:112.
______________
NS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...