BULAN


Menurut Sejarah, Satu bulan menurut kalender pra-Islam dari bulan sabit baru ke bulan sabit baru, ini umumnya berganti-ganti 29 dengan 30 hari. Satu tahun adalah satu kali matahari menempuh lintasan garis ekliptika di bola langit dalam pandangan geosentrik. Lamanya sekitar 365,25 hari. Satu tahun terdiri atas 365,25/29,5 = 12,38 bulan, Kalau dinyatakan dalam hari, pecahan 0,38 bulan itu menjadi 0.38 x 29,5 = 11,2 hari, dibulatkan menjadi 11 hari.


Dalam penanggalan Arab pra-Islam untuk menyesuaikan sistem qamariyah ke sistem syamsiyah, cara bangsa Arab pra-Islam menanggulangi kelebihan 11 hari itu ialah dengan mengumpulkan kelebihan itu setiap tiga tahun, sehingga terkumpullah sekitar 33 hari. Ini dijadikan 1 bulan. Setiap 19 tahun syamsiyah ada 7 tahun syamsiyah yang mempunyai 13 bulan qamariyah, yaitu tahun syamsiyah ke-3, 6, 9, 12, 15, 18 dan 19. Dalam 19 tahun sistem qamariyah ada ( 19 x 354 ) = 6726 hari. Dalam 19 tahun sistem syamsiyah ada (19 x 365) = 6935 hari. Selisihnya ( 6935 - 6726 ) = 209 hari. Ini dibayar dengan ( 7 x 30 ) = 210 hari. Koreksi dengan cara ini sudah lumayan, hanya beda sehari dalam 19 tahun. Karena setiap tiga tahun diadakan penyesuaian sistem Qamariyah ke Syamsiyah, maka dalam zaman pra-Islam bulan Ramadhan tetap dalam musim panas, sehingga bulan itu diberi bernama Ramadhan, dari akar kata Ra, Mim, Dhad, [RMDh] artinya membakar. 
 


Sistem kalender pra-Islam ini masih berlaku di kalangan ummat Islam, hingga turun ayat: 

-inna 'iddatasy syuhu-ri 'indaLla-hitsna 'asyara syahran (QS 9:36), artinya: 
-Sesungguhnya perhitungan bulan disisi Allah adalah 12 bulan.

Sejak turunnya ayat itu tidak ada lagi tahun yang jumlah bulannya 13 dalam kalangan ummat Islam. Dengan penggarisan ayat tersebut, maka bulan Ramadhan maupun bulan Haji bergeser setiap tahun, sehingga pelaksanaan ibadah puasa maupun ibadah haji tidaklah dalam musim yang tetap. Tidak terus-terusan musim panas dan tidak senantiasa dalam musim dingin melaksanakan ibadah puasa dan ibadah haji. Juga terjadi keadilan bagi penduduk di globa ini, yang di belahan bumi sebelah utara Khatulistiwa dengan yang di selatan, tidak selamanya berpuasa pada hari yang panjang dan tidak pula selamanya berpuasa pada hari yang pendek.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...