Segolongan orang mematuhi hukum yang diturunkan ALLAH dan semuanya menyatakan diri orang Islam dan beriman, tetapi mereka mencampurkan hukum lain ke dalam kehidupan masyarakat hingga ditakuti mereka tergolong pada orang-orang yang mencari hukum pada thagut menurut Ayat 4:60, dan tidak sepenuhnya mematuhi ketentuan ALLAH tersebut pada Ayat 2:208 dan 7:3 yang telah dikutipkan maknanya. Padahal sudah dinyatakan secara tegas bahwa hukum bagi seluruh persoalan hidup cukup sempurna dalam Alquran, dinyatakan pada Ayat 5:3 dan 30:30 begituptn Ayat 16:89 dan lain-lainnya. Dan siapa yang memberi atau mencari hukum selain pada yang diturunkan ALLAH maka itulah orang-orang kafir, zalim, dan fasik ditentukan oleh Ayat 5:44, 5:45, dan 5:47.
Semua ketentuan ALLAH pasti benar, sifatnya abadi tanpa kontradiksi sepanjang zaman, maka kini kita dihadapkan kepada ketentuan ALLAH pada Ayat 3:139 yang menyatakan orang-orang beriman lebih tinggi daripada masyarakat lain. Hal ini menjadi batu ujian untuk menilai apakah kita benar sudah beriman menurut hukum-NYA hingga kita lebih tinggi dalam peradaban di antara manusia umumnya di dunia kini, ataukah kita hanya berpura-pura beriman atau salah tanggap tentang hukum yang diturunkan ALLAH hingga kita masih terbilang rendah terbelakang. Kita tidak mempunyai alasan untuk menyalahkan Ayat-ayat Suci, tetapi kita mempunyai tugas untuk memeriksa kembali sikap dan tindakan kita selama ini.
Agar tidak tergolong orang-orang merugi di Akhirat nanti, dan untuk mendapat kebaikan di dunia kini begitupun di Hari kiamat, maka orang hendaklah selalu mawas diri dalam menjalani hidupnya. Suatu cara yang sempurna, praktis, tanpa ragu ialah mematuhi hukum ALLAH sendiri yang memang menciptakan segalanya untuk kehidupan manusia penuh ujian. Hukum tersebut secukupnya telah terkandung dalam Alquran yang disampaikan oleh Muhammad Nabi terakhir dalam daerah Tatasurya ini.
balasan bagi sikap dan tindakan manusia terhadap petunjuk dan hukum hidup yang diturunkan ALLAH di mana terkandung keterangan ilmiah tentang sesuatu yang harus dihayati dalam berbagai aspek kehidupan. Petunjuk dan hukum itu kini telah terkandung dalam Alquran baik yang menyangkut dengan wujud konkrit, makro dan mikro, maupun mengenai sejarahnya yang telah berlangsung begitupun yang akan berlaku nantinya. Memang alam, dan status selaku insan, juga hukum yang diturunkan ALLAH akan jadi risiko berpadu satu di Akhirat nanti di mana manusia terpisah jadi penduduk Surga dan bahan bakar dalam Neraka.