Penduduk Eropa Berpuasa

     Berpuasa yaitu menahan kehendak perut untuk makan dan minum, dan menahan kehendak syahwat dari berbagai bentuk, baik secara sendirian ataupun berdua suami istri, dimulai menahan dari waktu fajar menyingsing di ufuk timur waktu mana Shalat Subuh mulai diwajibkan, dan diakhiri sewaktu Surya selesai terbenam di ufuk barat sejalan dengan waktu datangnya wajib Shalat Maghrib.
[36:37] Dan Ayat bagi mereka malam yang KAMI hilangkan daripadanya siang , ketika itu mereka kegelapan. (11:41, 13:41, 16:48)
[2:143] Demikianlah KAMI jadikan kamu Ummat Tengah agar kamu jadi pemberi bukti atas manusia, dan Rasul itu pemberi bukti atas kamu. Tidaklah KAMI jadikan Kiblat yang engkau ada atasnya kecuali agar KAMI ketahui siapa yang mengikuti Rasul dari orang-orang yang berputar atas dua tumitnya. Bahwa hal itu sangat besar kecuali atas orang-orang yang Allah tunjuki. Allah tidak akan membiarkan imanmu, bahwa Allah penyantun penyayang pada manusia. (22:78, 47:7, 54:15).
[36:40] Surya tidak patut baginya mencapai Bulan , tidak pula malam mendahului siang. Setiapnya bergerak di angkasa. (6:96, 14:33, 41:37)
     Yang dimaksud dengan waktu fajar dan waktu maghrib di sini ialah waktu Ummat Tengah menurut Ayat 2:143 jo. 36:37 dan 36:40. Bahwa setiap daerah pada garis tertentu dari utara ke selatan harus memakai waktu yang berlaku pada Ekuatornya. Seperti misalnya penduduk Stockholm di Sweden begitupun penduduk Cape Town di Afrika Selatan haruslah memakai waktu Congo Tengah. Begitu pula penduduk Peking di China dan penduduk Pert di Australia haruslah memakai waktu yang berlaku di Kalimantan Timur. Seterusnya penduduk Montreal di Canada dan New York di Amerika Utara juga penduduk Santiago dan Punta Arenas di Amerika Selatan haruslah memakai waktu yang berlaku di Bogota Columbia yang ada di Ekuator dalam suatu garis bujur yang sama. Jadi waktu fajar dan maghrib yang dipakai untuk imsak dan berbuka puasa bukanlah waktu yang ditimbulkan pergantian musim dengan lenggang Bumi ke utara dan ke selatan garis ekliptik, tetapi waktu yang ditimbulkan rotasi Bumi yang kecepatannya selalu tetap sepanjang zaman. Begitu juga yang kebetulan ada di kutub Bumi di mana pergantian siang malam hanya satu kali dalam satu tahun, dia hendaklah memakai waktu Ekuator tertentu di mana siangnya 12 jam dan malamnya juga 12 jam.
     Penduduk kota Oslo di Norway misalnya berpuasa pada tanggal 20 Juni hendaklah mulai imsak pada jam 04.45 pagi dan berbuka pada jam 18.01 sore sekalipun pada hari itu Surya terbit pada jam 02.35 dan terbenam di barat pada jam 21.27. Demikian pula jika mereka berpuasa pada tanggal 20 Desember, haruslah mulai imsak dan berbuka pada jam 04.45 dan 18.01 tadi walaupun pada hari itu Surya terbit di timur jam 09.01 dan terbenam pada jam 14.54.  Jadi orang hanya berpuasa selama 13 jam dari 04.45 sampai jam 18.01 Standard Time di manapun dia berada.
     Maka untuk setiap hari sepanjang zaman, orang tidak memerlukan jadwal Shalat dan imsak serta berbuka puasa berbeda-beda, baik di daerah kutub, daerah musim, ataupun di daerah ekuator, karena jadwal itu didasarkan atas rotasi Bumi yang kecepatan putarnya tak pernah berubah. Bukanlah pula penduduk belahan utara berpuasa lebih lama daripada yang dilakukan penduduk belahan selatan sewaktu musim panas, begitupun sebaliknya pada musim dingin. Penduduk Oslo akan buka puasa pada jam 18.01 walaupun Surya belum terbenam di ufuk baratnya. Mereka mulai imsak puasa besoknya pada jam 04.45 Standard Time tanpa menghiraukan apakah Surya sudah terbit atau belum, demikian harus berlaku di semua tempat kediaman. 
[Home]
Baca yang lainnya : Perbedaan Waktu Puasa | Puasa Ramadhan
____________
ns

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...