SHALLA

TANYA__________

**Pada ayat 33/43 da 33/56 di_artikan dg 'memulyakan', dan pd beberapa ayat laen dijumpai pula dg 'melakukan' shalat, hal itu bukanlah kontradiksi karena istilah ((shallat)) itu sendiri seberarnya berarti 'memulyakan' dg cara tertentu dlam islam.
Kalau shalla termuat dlm 33/43, 33/56 kita artikan dg 'melakukan shallat' mungkin akan timbul anggapan bahwa Allah dan malaikat melakukan shalat spti yang dilakukan manusia, suatu hal yang mustahil, karena kita menggunakan arti sebenarnya dg 'memulyakan', jadi Allah dan Malaikatnya memulyakan para Nabi dan org beriman semuanya diperintah memulyakan Nabi dg ucapan salam yang biasa disebut shalawat Nabi serta melakukan hukum islam yg disampaikannya dlam kehidupan sehari-hari.

JAWAB__________

**Bukan berarti satu ayat ada kata shalat dan diayat lain ada kata shallat juga dipukul rata mas. Ini salah satu kesalahan saya dulu. Setiap kata itu tergantung dari jenis kata. Dan dari beberapa kata yang ada kemudian bermain syntax agar bisa dibaca dengan benar secara tata bhs Setelah terbentuk kalimat/ayat maka harus dilihat konteks. Dilihat mubtadanya apa, khabarnyanya apa, subjectnya apa dst. Itu bicara satu ayat yang kemudian bisa dibaca. Melihat kaitannya dengan kalimat lain, yang juga seharusnya harus dipelajari sepeerti kalimat sebelumnya, kata, jenis kata, syntax ( nahwu sorof), konteks. dst. 
Contoh : yang anda kemukakan diatas berakar kata sama, namun jenis kata beda yang satu noun (shalat) yang satu verb (sholu).Pelakunya beda objeknya siapa subjectnya siapa. tidak bisa kemudian shallu di 33:56 disamakan dengan shalat di 4:102, bahkan shallu di 33:56 beda dengan shali di 33:43. itu sedikit tentang tata bahasa, yang intinya tidak bisa disamaratakan kemunculan kata, bahkan yang jenis katanya sama, karena tergantung sybntax, konteks. 
Saya udah pernah menjawa di FAS dulu dan baru saya jawab di group ulul albab mengenai ini ---------------------------------- Allah sebaik baik pemberi ilmu, itu salah satu shalu Allah kepada orang beriman, dia akan menunjukan jalan(33:43). Sementara Salah satu bentuk يُصَلُّونَ Allah dan para malikat kepada Nabi ada di (3:124)kalimat "أَلَن يَكْفِيَكُمْ أَن يُمِدَّكُمْ رَبُّكُم بِثَلَاثَةِ آلَافٍ مِّنَ الْمَلَائِكَةِ مُنزَلِينَ..." ini bisa dikatakan bentuk support, tapi it;s more than that, it;s a blessin Allah to Nabi. Blessingnya Allah terhadap Nabi contoh contohnya memberikan keselamatan guna menjalankan tugasnya, memberitahu khabar ghaib agar kemudian Nabi mengerti apa yang terjadi pada masa lalu, infact the whole quran/revelation/naba given to Nabi is Blessing Allah terhadap Nabi, shalu Allah kepada Nabi. Shalunya Malaikat ke Nabi bisa sebagai medium, bisa sebagai support, permohonan kepada Allah untuk keselamatan etc. Karena Allah tidak perlu berdo'a/bermohon untuk keselamatan Nabi. Ini semua masih dalam definisi shalu. Shalu Allah untuk orang orang beriman salah satunya ada di 33:43 tentunya kadarnya beda dengan yang diberikan kepada Nabi, dijelaskan di ayat tersebut dalam koridor لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمً, selain itu memberikan hikmah dalam koridor 33:43 diatas.
Kalau sholat dalam konteks lain bukan hanya berdo'a. kalau diartikan Allah memulyakan Nabi maka kurang tepat tapi diayat yang sama kalau objeknya malaikat yang memulyakan Nabi mungkin saja. ini sedikit mengenai penjabaran dan tata bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...