Bismillaahirrahmaanirrahiim
Kajian ini akan sangat panjang, bisa dipahami dengan mudah bila menghilangkan segala prasangka. Tidak ada niat menyakiti, menyinggung perbedaan pemahaman, semata2 upaya memahami original message atas firman-firmanNya.
62:9 - Hai orang-orang beriman, apabila dipanggil (nudiya) untuk shalat dari hari al-jumuah, maka bergegaslah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah barter (BAY'A). Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
62:11 - Dan ketika mereka melihat jual-beli (TIJARATAN) atau pengalihan (LAHWAN), mereka bercerai-berai untuk menuju kepadanya dan mereka meninggalkanmu sedang menegakkan (qaa'iman). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik dari segenap pengalihan (AL-LAHWI) dan segenap jual-beli (AL-TIJAARATI)", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.
DEFINISI BAY'A, TIJARATAN, LAHWAN
TIJARATAN
24:37 - laki-laki yang tidak mengalihkan (diri) mereka (pada) jual-beli (tijaaratan) dan tidak (pada) perjanjian (bay'a) dari mengingati Allah, dan mendirikan shalat dan memberikan zakat.
2:16 maka apa meribakan jual-beli mereka (tijaaratuhum) dan tidaklah mereka orang-orang yang ditunjuki
Tijaratan adalah jual beli secara tunai (immediate transaction) baik berupa transaksi barang atau jasa, yang menghasilkan profit (laba). Utk jual-beli tak tunai selama jangka waktu tertentu quran menggunakan istilah daynin (2:282). Daynin tidak termasuk dalam perintah utk ditinggalkan di hari al-jumuah, karena bila sudah jatuh tempo bayar dan kebetulan jatuh di hari al-jumuah, maka kita tetap harus menunaikannya, supaya tidak mendzalimi hak orang lain yang kita berhutang padanya.
BAY'A
2:254 - sebelum datang suatu hari (yang) tidak ada suatu barter (bay'a) didalamnya dan tidak suatu penolong.
Bay'a adalah barter antara satu barang/jasa dengan barang/jasa lainnya.
LAHWAN
Rootword ل ه و (lam-hha-waw) artinya pengalihan (eng. distraction, diversion), yaitu segala sesuatu yang mengalihkan pusat perhatian manusia selain dari mengingat Allah. Termasuk di dalamnya entertainment, games, amusement, pesta-pesta, menghabiskan sebagian besar waktu di berbagai socmed untuk bercanda2. Begitu banyak jenis lahwan di dunia ini, sehingga lebih tepat diartikan sebagai pengalihan.
15:3 - Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang dan mengalihkan (yul-hihimu) mereka angan-angan, maka nanti mereka akan mengetahui.
DEFINISI HARI AL-JUMUAH
Setelah jelas perbedaan bay'a dan tijaratan, dapat kita tarik beberapa highlight dari 62:9 dan 62:11, sbb:
Ayat 62:9 ditujukan khusus kepada orang-orang yang beriman dan mereka diperintahkan untuk meninggalkan barter (bay'a), tidak disebutkan perintah meninggalkan jual-beli (tijaratan) dan pengalihan (lahwan) di ayat ini. Ini menimbulkan 2 probabilitas kejadian:
1. Diperintahkan meninggalkan barter (bay'a) tapi diperbolehkan melakukan jual-beli dan pengalihan.
2. Diperintahkan meninggalkan ketiganya : barter (bay'a) dan jual beli (tijaratan) dan pengalihan (lahwan)
QS 62:11 menjawab hal tersebut, orang-orang bercerai-berai menuju jual beli dan permainan. Mereka adalah orang-orang yang tak beriman. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Hari Al-jumuah adalah suatu hari dimana orang-orang beriman diperintahkan untuk:
- menghentikan jual-beli dan pengalihan
- meninggalkan barter demi sebanyak-banyaknya mengingat Allah dengan segenap usaha mencari-cari fadli Allah (62:10). Mengingat Allah di 62:9 tidaklah berlaku sempit saat shalat saja, namun berlaku sepanjang hari al-jumuah. Ini adalah hari yang istimewa, hari khusus bagi mengingat Allah, dan tentu ini berbeda konsep dengan shalat jumat saat ini. Penting digarisbawahi bahwa perintah ini hanya untuk orang-orang beriman, sehingga tidak ada paksaan menghentikan seluruh lapak jual-beli dan tempat-tempat hiburan dengan alasan kewajiban menghormati yawmi l-jumuah. Dapat kita lihat buktinya di 62:11 bahwa tijaratan dan lahwan masih tetap menjalankan operasionalnya, tidak di-breidel.
Perintah menegakkan yawmi l-jumuah ini sekilas nampak mirip dengan konsep hari sabat bagi orang-orang yahudi. Dimana perbedaannya, akan dibahas pada bagian selanjutnya.
QAA-IMAN
Lalu, apa yang dimaksud kata qaa-iman pada frasa"bercerai-berai meninggalkanmu sedang kamu berdiri (qaa-iman)? Umumnya qaa-iman diinterpretasikan "berdiri saat khutbah" pada shalat jumat. Dari kajian ini, arti qaa-iman menjadi lebih luas, yaitu menegakkan yaumi l-jumuah.
APAKAH YANG DIMAKSUD SHALAT DARI HARI AL-JUMUAH
Redaksi ayat 62:9 adalah "shalati min yawmi l-jumuah" yaitu shalat dari hari al-jumuah, tidak disebutkan sebagai shalati l-jumuah. Ini berbeda dengan istilah shalat jumat yang biasa kita kenal. Dapat kita lihat di 24:58 bahwa shalat yang dilaksanakan saat fajar disebut shalati l-fajar, dan shalat yang dilaksanakan saat isya disebut shalati l-'isyaa-i. Artinya tidak ada shalat khusus berjamaah yang dilakukan di hari jumat. Shalat dari hari al-jumuah adalah shalat reguler yang kita lakukan sehari-hari, yang "happened to be" berlangsung di hari al-jumuah. Untuk mengetahui shalat apakah yang dimaksud, diterangkan dalam ayat lainnya, sbb:
QS 62:10 Apabila telah menyelesaikan shalat, maka bertebaranlah (fa-intasyiruw) kamu di bumi; dan cari-carilah (wa-ibtaghu) suatu fadhli (keunggulan) Allah dan kalian ingatlah Allah banyak-banyak supaya kalian menjadi berhasil (tuflihuwn)
Ayat tersebut menjelaskan sesuatu yang khusus tentang shalat dari hari al-jumuah, yaitu bahwa setelah menunaikan shalat, maka bertebaranlah.
25:47 - Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat (subaatan) dan Dia menjadikan siang suatu bertebaran (nusyuwran)
Keterangan dari ayat tersebut menunjukkan bahwa "shalat dari hari al-jumuah" adalah shalat fajar, karena setelah shalat fajar, mukminin bertebaran sepanjang hari, dari pagi hingga terbenam matahari untuk menegakkan hari al-jumuah.
DEFINISI FADLI ALLAH DAN AL-MUFLIHUWN
Hari al-jumuah, hari diperintahkannya orang-orang beriman untuk menyisihkan 1 dari 7 hari untuk mencari-cari (ibtaghu) fadli Allah, setelah 6 hari sibuk melakukan jual beli dan ketidaksadaran kita menghabiskan waktu untuk lahwan. Ibtaghu bukanlah sekadar mencari, namun mencari-cari dengan usaha dan pengharapan penuh demi memperoleh fadli (keunggulan) dari Allah, yang akan menjadikan kita sebagai manusia yang berhasil (al-muflihuwn). Kita hanya mampu berusaha, karena fadli ini sepenuhnya menjadi hak Allah :
62:4 - Demikianlah keunggulan (fadhli) Allah, Dia memberikannya (kepada) sesiapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah pemilik keunggulan (fadli) yang agung.
Dari ayat-ayat quran, ukuran keberhasilan seseorang di quran tidak terkait karir, popularitas, harta, dan hal-hal yang bersifat materiil, namun mereka yang tidak hanya mensukseskan dirinya sendiri, namun juga mensukseskan jama'ah di sekitarnya. Seseorang baru bisa disebut al-mukminuwn bila dia telah memberi manfaat bagi orang-orang lain (zaka). Ini yang disebut humanist, humanitarian, jiwa yang penuh kepedulian sosial, mempunyai rasa tanggung jawab besar pada peningkatan kemaslahatan jama'ah.
(humanist, humanitarian)
One who is devoted to the promotion of human welfare and the advancement of social reforms.
Disinilah arti pentingnya zakat, yang berulang2 diperintahkan Allah bergandengan dengan shalat (makna ritual dan non-ritual). Perbedaan zaka dengan tahir : tahir adalah membersihkan utk diri sendiri, sedangkan zaka adalah mensucikan dirinya dengan memberi manfaat bagi orang lain.
53:32 Fa-laa tuzakkuw anfusakum
Maka jangan menganggap suci dirimu
Dapat ditarik kesimpulan bahwa objectives dari menegakkan hari al-jumuah, yaitu:
- memberi kesempatan sehari penuh dari seminggu, untuk melakukan usaha-usaha baik yang dilakukan sendiri maupun bersama-sama dalam menciptakan kemaslahatan jama'ah , tanpa diganggu urusan jual-beli, lahwan dan bay'a.
- diharapkan tercetak manusia-manusia unggul karena mendapat fadli Allah, sehingga tercapailah apa yang telah ditakdirkan Allah atas umat Islam sebagai umat terbaik.
- mengembalikan umat pada mengingat atas tujuan penciptaan, yaitu untuk mengabdi padaNya, vertical dan horizontal (jama'ah)
- mewujudkan jama'ah yang berkeadilan sosial (qisthi)
Karakter al-muflihuwn dapat dipelajari di quran, sedikit ayat diantaranya:
91:9 - Sungguh telah mensukseskan sesiapa dia yang mensucikan (zakkaaHhaa)
3:104 - Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang berhasil (al-muflihuwn)
PERBEDAAN SABAT DENGAN YAWMI L-JUMUAH
Sabat berasal dari rootword س ب ت (sin-ba-ta) yang artinya istirahat (subaatan).
25:47 - Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat (subaatan) dan Dia menjadikan siang suatu bertebaran (nusyuwran)
Sedangkan penamaan yang benar untuk hari ke-7, mestinya berasal dari س ب ع (sin-ba-ayn) yang artinya tujuh, yaitu سبعة (sab'ah) dan bukan السبت (as-sabt)
Hari ke-7 tidak dimaksudkan sebagai hari beristirahat, yang selama ini telah menjadi kesalahpahaman. Istilah sabtu adalah suatu lahad (pemelesetan), suatu rekayasa manusia. Perkembangan budaya manusia menjadikan hari ke-7 sebagai waktu berleha-leha, makan-makan, bersenang-senang. Itulah energi dari sebuah nama. Istilah sabtu yang kita kenal saat ini memang bermakna "istirahat", meski akhirnya mengalami pergeseran menjadi "bersenang-senang" yang menambah lelah. Don't mess up with names! Nama bukanlah suatu hal sepele, dia menjadi fitur unggul Adam yang tak dimiliki para malaikat.
15:3 - Biarkanlah mereka makan dan bersenang-senang dan mengalihkan mereka angan-angan, maka nanti mereka akan mengetahui.
25:59 Dia yang menciptakan langit dan bumi dan apa-apa di antara keduanya dalam enam hari (sittati ayyaamin), kemudian Dia memproporsikan (istawa) atas 'Arsy
Proses kreasi selesai, artinya Dia berhenti mencipta, namun setelah hari ke-6, Dia tak beristirahat (subaatan), melainkan senantiasa dalam kesibukan. Istawa (memproporsi) adalah aktif, bukanlah subaatan (istirahat).
55:29 - Meminta kepada-Nya apa-apa di langit dan dibumi. Setiap hari Dia dalam suatu urusan (kesibukan).
Dari pengertian ini dan definisi yawmi l-jumuah, maka kita mendapatkan perumpamaan yang valid antara proses kreasi Allah (6+1) dan proses kreasi manusia : 6 business days + 1 yawma l-jumuah. Sehingga dapat diambil hipotesa kuat bahwa yawmi l-jumuah jatuh di hari ke-7, bukan hari ke-6 (sittati) seperti sekarang ini. Yawmi l-jumuah sebagai pengingat bagi manusia (al-dzikr) atas proses penciptaan.
Kita uji lebih lanjut dari origin meaning ayat PL. Kejadian 2:2 sbb:
Dan pada hari ke-tujuh (shebiy`iy, השביעי) Allah mengakhiri pekerjaan-Nya (mela'kah, מלאכתו) yang telah Dia lakukan, dan Dia beristirahat ( shabath, וישבת) pada hari ke-tujuh (shebiy`iy, השביעי) dari semua pekerjaanNya yang Dia telah lakukan.
Dengan ayat 25:59, Quran mengkoreksi kitab Kejadian (PL) 2:2 tersebut. Definisi mela'kah (pekerjaan-Nya) kita dapatkan dari strong's H4399 dan kecocokannya bahwa 6 hari kreasi Allah adalah perumpamaan dari 6 business days manusia.
Strong H4399
mela'kah {mel-aw-kaw'} n f AV - work, business, workmen, workmanship, goods, cattle, stuff, thing, occupation
Untuk mendapatkan central message dari Yaumi l-jumuah, kita dapat menggalinya dari origin meaning ISTAWA, yaitu : proportion (memproporsikan, mengadilkan). Istawa tak bisa diterjemahkan sebagai "bersemayam" karena mempunyai kedekatan makna dengan "istirahat". Kegiatan mengadilkan bagi Allah disebut ISTAWA, keadilan sempurna. Sedangkan bagi manusia hanyalah bisa berusaha menciptakan keadilan proporsi yang disebut QISTHI. Bahkan manusia tak mampu ta'dhilu meski berusaha, ta'dhilu adalah level keadilan yg lebih tinggi.
Pengertian istawa tersebut, menjadi perumpamaan valid bahwa manusia diberi kesempatan khusus di hari ke -7 untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi, yaitu makhluk yang berkeadilan bagi jamaah (social justice). Keistimewaan hari ke-7 ini menjadikan sebab penyematan nama khusus dari semula sab'ah atau shebiy'iy menjadi YAUMI L-JUMUAH, yang artinya adalah DAY of CONGREGATION (Hari Berjamaah)
APA YANG TERJADI DENGAN SABAT
Sabat HANYA diperuntukkan bagi mereka yang khilaf, yaitu orang-orang yang membelakangi kebenaran Al-kitab, yang dimulai dari merubah ayat Kejadian 2:2 sebagaimana telah diuraikan di atas.
16:124 - Hanya dijadikan suatu Sabat bagi mereka yang membelakangi (ikhtalafuw) didalamnya. Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.
2:176 - Itu karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan haqq ; dan sesungguhnya mereka yang membelakangi (ikhtalafuw) atas Al Kitab itu, benar-benar dalam pembajakan yang jauh.
Penyebutan pronoun pada "yawma sabtihim" (hari sabat mereka) dan "yasbituwna" (mereka melaksanakan sabat mereka) di ayat 7:163 menyiratkan suatu pesan : "itulah sabbath milik mereka", "itulah sabbath yang mereka ada-adakan".
7:163 - Dan tanyakanlah mereka suatu desa yang berada di dekat laut ketika mereka melanggar di dalam al-Sabat, ketika mendatangi mereka ikan-ikan (pada) "HARI SABAT MEREKA" (yawma sabtihim) , suatu syari'a (sesuatu yang telah diatur Allah), dan hari saat mereka tak melaksanakan SABAT MEREKA ("yasbituwna") , ikan-ikan itu tidak mendatangi mereka. Demikianlah Kami menguji mereka karena mereka fasiq.
Dari kajian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sabat adalah penamaan yang diada-adakan oleh mereka. Contoh yang mudah untuk memahami ini adalah dibiarkan oleh Allah, bani israel memberi nama Yahudi (judaisme) dan Nasrani. Aturan Yawmi l-jumuah telah ada sejak mula-mula, firmanNya tak berubah, manusia-lah yang merubah2nya.
Adat-istiadat Yahudi lama kelamaan tidak lagi mengerti hakekat yaumi l-jumuah yang memberi keleluasaan utk mencari-cari fadhli Allah, tetapi kemudian menjadikannya sebagai sabat sebagai syariat yang memberatkan umat. Sabat terus dijalankan secara ketat oleh orang Yahudi, demi Sabat orang tidak boleh berjalan jauh sekalipun itu untuk tugas mulia, dan demi Sabat seseorang tidak mungkin menolong ternaknya yang terperosok di jurang kalau jaraknya melebihi syariat Taurat yang sudah digariskan. Mereka enggan menjalankan yauma l-jumuah dalam perintahNya yang asli, karena mereka lebih terpikat pada jual-beli dan bersenang-senang di dunia. Demi menjustifikasi aturan, mereka merubah nama dari Day of Congregation menjadi Day of Rest. Di PB, nabi Isa telah berulangkali mengingatkan dan berusaha mengembalikan hakekat yawmi l-jumuah:
Nabi Isa sering menyembuhkan orang di hari Sabat dan melanggar Sabat, suatu yang dipersalahkan dalam ibadat hukum Taurat (Luk. 6:6-11;13:14). Dalam konteks ini Isa berkata kepada mereka yang menentangnya:
“Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga sang tuan atas hari Sabat.” (Mrk. 2:27-28).
Mereka hendak menipu, tapi sesungguhnya mereka sedang menipu diri sendiri. Nasrani kemudian membuat sabat versinya sendiri di hari minggu, sebagian tangan-tangan jahil menggeserkan al-jumuah ke hari ke-6 (sittati) dan dilabeli dengan Jumat, karena asumsi harus berbeda dengan yahudi dan nasrani, dan bila menyerupai mereka maka kita menjadi yahudi dan nasrani.. Dan kita, tak sadar telah mengikuti.
Kapankah yauma l-jumuah akan direstorasi kembali ke ajaran murni? Di bible banyak disebutkan, bahwa Day of Congregation akan terjadi di akhir jaman, karena hanya Allah yang mampu menetapkan segala kejadian akhir dari mula-mula.
Yesaya :
46:9 Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku,
46:10 yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.
Please do not hesitate to correct me if I'm wrong. Semoga kita diberi petunjuk yang lebih mendekati kebenaran daripada ini. Salaam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar