'Isya ('asyiyyatan) adalah bagian dari malam. Dalam bahasa inggris kita menyebutnya evening. Berapa lama masa isya, dapat kita ketahui dari rangkaian ayat-ayat berikut:
23:114 Dia berkata: Tidak kalian berdiam (tinggal) kecuali sedikit (qaliylan), jika saja kalian mengetahui.
79:46 - Seakan-akan mereka, pada hari mereka melihatnya, tidak mereka berdiam (tinggal), kecuali suatu 'isya ('asyiyyatan) atau suatu pagi (dhuhaHha)Hipotesa 1.
Isya adalah bagian sedikit (qalyl), disetarakan dengan lamanya waktu dhuha. Bila waktu Dhuha adalah adalah mulai pukul 7-10 pagi, maka qalyl-nya waktu dhuha setara dengan waktu isya, yaitu pukul 7-10 malam.
Periode isya tersebut dapat kita lihat lebih jelas lagi pada ayat berikut:
Tuhshuwhu73:20 - Sesungguhnya rabb-mu mengetahui bahwa kamu berdiri hampir dua pertiga malam, dan seperdua malam dan sepertiganya dan peredaran dari mereka yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan malam dan siang. Dia mengetahui bahwa tidak kamu membutirnya (tuhshuwhu)
Tuhshuwhu berasal dari rootword ح ص ي arti originalnya adalah butiran kerikil (english : gravel), karena butiran ini jumlahnya tak terhingga sehingga manusia takkan mampu menghitungnya. Menghitung atau membilang dalam arabic menggunakan rootword ع د د ('ayn-dal-dal), yaitu sesuatu yang dapat dihitung dengan pasti. Lebih jelas perbedaan dua rootword tersebut dapat dikaji pada ayat berikut:
14:34 - Dan jika kamu menghitung (ta'udduw) nikmat Allah, tidaklah dapat kamu membutirnya (tuhshuwha).
Makna turunan dari tuhshuwhu adalah memperkirakan, menghinggakan. Bila kita kembalikan ke ayat 73:20, dapat dijelaskan bahwa kita tak mampu memastikan berapa lama waktu kita terjaga tiap malamya sebelum tidur, karena berbagai alasan. Kadang kita masih terjaga hingga 2/3 malam, 1/2 malam, 1/3 malam, atau kurang dari 1/3 malam.
Redaksi ukuran malam di ayat tersebut adalah descending, semakin mengecil, mulai dari 2/3, 1/2, 1/3, dan kurang dari 1/3. Artinya bahwa batas waktu beredar bagi orang-orang di dalam rumah kita adalah kurang dari 1/3 malam. Bila durasi malam malam adalah 11 jam, maka durasi 1/3 malam adalah mulai pukul 19.00 sd 22.00 pm. Di atas pukul 22.00 adalah waktu privacy kita (waktu aurat).
Disebutkan di ayat 24:58 bahwa setelah setelah shalat isya, adalah waktu privacy kita, sehingga dapat disimpulkan bahwa ibadah shalat isya dilakukan maksimal sebelum 1/3 malam, lebih awal lebih baik. Inilah yang disebut qalyl di 23:114. Bila ditunda-tunda hanya akan menimbulkan malas karena lelah dan tiba waktu kantuk.
Hipotesa 224:58 wahai yang mana ia orang – orang yang beriman, bagi idzin (kepada) kamu, orang – orang yang dimiliki tangan kanan kamu dan orang – orang yang belum sampai mimpi, dari kamu tiga imbang : dari sebelum shalat fajar, dan ketika meletakkan sulaman kamu dari punggung (tengah hari) dan dari setelah shalat ‘isyaa-i, (itulah) tiga ‘awrat bagi kamu, bukan atas kamu dan tidak atas mereka sayap setelah mereka (waktu – waktu meletakkan pakaian) MENGEDARI atas kamu, sebagian kamu (ada keperluan) atas sebagian (yang lain), demikian akan di-antara-i allah bagi kamu ayat-ayat, dan allah mengetahui (lagi) bijaksana
Nampak semakin jelas kaitan 73:20 dan 24:58 bahwa setelah periode waktu isya, adalah waktu privacy, yaitu batas akhir peredaran orang-orang di rumah kita, meliputi tangan kanan, anak2 serta batas waktu tamu-tamu berkunjung ke rumah. Lebih dari pukul 22.00 maka harus meminta ijin.Kesimpulan :
1) Periode shalat isya bukanlah sepanjang malam, melainkan terbatas hingga pukul 22.00. Lebih awal lebih baik.
2) Durasi shalat2 lainnya yaitu shalat fajar dan shalat wustha (dhuhur) juga sangat sempit waktunya. Hikmahnya adalah kita takkan berleha2 lagi menunda waktu shalat yang hanya menambah malasnya kita mengerjakan shalat.
Semoga kajian ini makin mendekatkan pada kebenaran. Please do not hesitate to correct me if I'm wrong.
Salaam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar