Istilah "GAIB" sering disalah pakaikan orang dalam pembicaraan umum,
banyak hal yang abstrak dikatakan gaib seperti jin dan malaikat. Kalau
kita memperhatikan ayat-ayat Alquran akan kita dapati pengertian adanya
yang Nyata, Tersembunyi dan Gaib. Ketiganya berbeda pada wujud dan
keadaan, dengan istilah lain dapat kita sebutkan dengan Konkrit, Abstrak
dan Gaib. Yang Konkrit adalah wujud nyata
dengan segala macam keadaannya. Yang Abstrak adalah wujud tersembunyi
dari pancaindera tapi dapat dicapai oleh pemikiran. Sedangkan yang Gaib
adalah Allah dan roh dengan keadaannya serta peristiwa pada masa yang
jauh yang tak teranalisakan, dia hanya diketahui oleh Allah sendiri,
tidak diketahui oleh malaikat, jin atau para Nabi :
وَعِندَهُ ۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ
لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِى ٱلۡبَرِّ
وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا
حَبَّةٍ۬ فِى ظُلُمَـٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٍ۬ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬
6/59. Dan padaNYAlah kunci kegaiban yang tidak diketahui kecuali oleh DIA. Dan DIA mengetahui apa-apa yang di daratan dan yang di lautan dan tiada sehelai daun yang jatuh kecuali DIA ketahui; Dan tiada suatu biji dalam kegelapan Bumi dan tiada yang basah begitupun yang kering kecuali ada pada ketetapan nyata (daripadaNYA)
قُل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا يَشۡعُرُونَ أَيَّانَ يُبۡعَثُونَ
27/65. Katakanlah, tidak siapapun di planet-planet dan di Bumi ini yang mengetahui hal yang gaib kecuali Allah, dan tidaklah mereka menyadari bila mereka akan dibangkit.
Tetapi ayat 72/26 dan 72/27 menerangkan bahwa di antara peristiwa gaib, yaitu kejadian yang telah lama berlaku atau yang akan berlaku nantinya di kemudian hari, ada yang disampaikan kepada Rasul. Hal in! dibuktikan oleh maksud ayat :
تِلۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ
ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيہَآ إِلَيۡكَۖ مَا كُنتَ
تَعۡلَمُهَآ أَنتَ وَلَا قَوۡمُكَ مِن قَبۡلِ هَـٰذَاۖ فَٱصۡبِرۡۖ إِنَّ ٱلۡعَـٰقِبَةَ لِلۡمُتَّقِينَ
11/49. (Peristiwa Noah) itu adalah dari perkabaran-perkabaran gaib yang Kami wahyukan kepada engkau, tidaklah engkau mengetahuinya begitupun kaummu sebelum (Alquran) ini, maka tabahlah bahwa akibat (baik) adalah untuk para muttaqien.
Ayat-ayat Suci di atas ini membuktikan bahwa yang mengetahui hal gaib hanyalah Allah sendiri. Muhammad dan Nabi lainnya tidaklah mengetahui kegaiban kecuali yang diwahyukan Allah sebagai Ayat Suci. Khusus mengenai diri Muhammad selaku Nabi, di bawah ini kita kutipkan maksud ayat Alquran yang menyangkut dengan kegaiban:
قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمۡ
عِندِى خَزَآٮِٕنُ ٱللَّهِ
وَلَآ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ وَلَآ أَقُولُ
لَكُمۡ إِنِّى مَلَكٌۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ
إِلَىَّۚ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
6/50. Katakanlah (Muhammad), tidak aku katakan padamu bahwa bagiku ada perbendaharaan Allah, dan tidaklah aku mengetahui hal gaib, dan tidaklah aku katakan padamu bahwa aku ini berkuasa, bahwa yang aku ikut hanyalah apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, apakah sama orang yang buta dan yang melihat, apa tidakkah kamu pikirkan ?
قُل لَّآ أَمۡلِكُ
لِنَفۡسِى نَفۡعً۬ا
وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ
وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَڪۡثَرۡتُ
مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِىَ ٱلسُّوٓءُۚ إِنۡ أَنَا۟ إِلَّا نَذِيرٌ۬ وَبَشِيرٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ
7/188. Katakanlah (Muhammad), tidaklah aku memiliki manfaat untuk diriku begitupun yang membahayakan kecuali apa yang Allah kehendaki. Dan kalau aku mengetahui hal gaib tentulah aku memperbanyak hal yang baik dan tidaklah kejahatan menyentuh diriku. Bahwa aku ini hanyalah pemberi ingat dan pemberi kabar gembira untuk kaum yang beriman.
Alquran juga menjelaskan bahwa malaikat pun tidak mengetahui hal yang gaib dan ini dapat disimpulkan dari maksud ayat:
قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ
أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡۖ
فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ
قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّىٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ
2/33. DIA katakan: hai Adam, kabarkanlah pada mereka (malaikat)itu nama-nama semua barang, maka ketika dia kabarkan pada mereka nama-nama semua barang berkatalah DIA: tidakkah AKU katakan padamu bahwa AKU mengetahui kegaiban planet-planet dan Bumi dan AKU mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
Alquran juga memberitakan betapa jin tidak mengetahui hal gaib dan ini dibuktikan pada zaman Sulaiman waktu mana jin diperintah dengan siksaan oleh Nabi itu menurut izin Allah. Ketika Sulaiman meninggal dunia dalam keadaan berdiri, tidak seorangpun yang tahu hingga berlangsung beberapa lama sampai pada waktu hama memakan tongkat yang menopang dirinya. Jasad yang tak berjiwa itu rubuh, maka barulah para jin dapat mengetahui kematian Sulaiman. Ccrita ini tercantum pada ayat yang maksudnya :
34/14. Maka ketika Kami laksanakan kematian atasnya (Sulaiman), tiada yang menerangkan pada mereka atas kematiannya itu kecuali dabbah Bumi yang memakan tongkatnya, maka ketika dia jatuh, teranglah pada jin-jin itu bahwa kalau mereka mengetahui hal gaib tidaklah mereka tinggal dalam siksaan hina itu.
Dengan keterangan di atas yang kita anggap telah mencakup berbagai keadaan tentang hal gaib, dapatlah diketahui bahwa malaikat, jin dan para Nabi tidaklah mengetahui hal yang gaib kecuali yang diwahyukan Allah dalam Kitab SuciNYA.
__________
NS
وَعِندَهُ ۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ
لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِى ٱلۡبَرِّ
وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا
حَبَّةٍ۬ فِى ظُلُمَـٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٍ۬ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬
6/59. Dan padaNYAlah kunci kegaiban yang tidak diketahui kecuali oleh DIA. Dan DIA mengetahui apa-apa yang di daratan dan yang di lautan dan tiada sehelai daun yang jatuh kecuali DIA ketahui; Dan tiada suatu biji dalam kegelapan Bumi dan tiada yang basah begitupun yang kering kecuali ada pada ketetapan nyata (daripadaNYA)
قُل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِى
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا يَشۡعُرُونَ أَيَّانَ يُبۡعَثُونَ
27/65. Katakanlah, tidak siapapun di planet-planet dan di Bumi ini yang mengetahui hal yang gaib kecuali Allah, dan tidaklah mereka menyadari bila mereka akan dibangkit.
Tetapi ayat 72/26 dan 72/27 menerangkan bahwa di antara peristiwa gaib, yaitu kejadian yang telah lama berlaku atau yang akan berlaku nantinya di kemudian hari, ada yang disampaikan kepada Rasul. Hal in! dibuktikan oleh maksud ayat :
تِلۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ
ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيہَآ إِلَيۡكَۖ مَا كُنتَ
تَعۡلَمُهَآ أَنتَ وَلَا قَوۡمُكَ مِن قَبۡلِ هَـٰذَاۖ فَٱصۡبِرۡۖ إِنَّ ٱلۡعَـٰقِبَةَ لِلۡمُتَّقِينَ
11/49. (Peristiwa Noah) itu adalah dari perkabaran-perkabaran gaib yang Kami wahyukan kepada engkau, tidaklah engkau mengetahuinya begitupun kaummu sebelum (Alquran) ini, maka tabahlah bahwa akibat (baik) adalah untuk para muttaqien.
Ayat-ayat Suci di atas ini membuktikan bahwa yang mengetahui hal gaib hanyalah Allah sendiri. Muhammad dan Nabi lainnya tidaklah mengetahui kegaiban kecuali yang diwahyukan Allah sebagai Ayat Suci. Khusus mengenai diri Muhammad selaku Nabi, di bawah ini kita kutipkan maksud ayat Alquran yang menyangkut dengan kegaiban:
قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمۡ
عِندِى خَزَآٮِٕنُ ٱللَّهِ
وَلَآ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ وَلَآ أَقُولُ
لَكُمۡ إِنِّى مَلَكٌۖ إِنۡ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ
إِلَىَّۚ قُلۡ هَلۡ يَسۡتَوِى ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِيرُۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ
6/50. Katakanlah (Muhammad), tidak aku katakan padamu bahwa bagiku ada perbendaharaan Allah, dan tidaklah aku mengetahui hal gaib, dan tidaklah aku katakan padamu bahwa aku ini berkuasa, bahwa yang aku ikut hanyalah apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah, apakah sama orang yang buta dan yang melihat, apa tidakkah kamu pikirkan ?
قُل لَّآ أَمۡلِكُ
لِنَفۡسِى نَفۡعً۬ا
وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ
وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَڪۡثَرۡتُ
مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِىَ ٱلسُّوٓءُۚ إِنۡ أَنَا۟ إِلَّا نَذِيرٌ۬ وَبَشِيرٌ۬ لِّقَوۡمٍ۬ يُؤۡمِنُونَ
7/188. Katakanlah (Muhammad), tidaklah aku memiliki manfaat untuk diriku begitupun yang membahayakan kecuali apa yang Allah kehendaki. Dan kalau aku mengetahui hal gaib tentulah aku memperbanyak hal yang baik dan tidaklah kejahatan menyentuh diriku. Bahwa aku ini hanyalah pemberi ingat dan pemberi kabar gembira untuk kaum yang beriman.
Alquran juga menjelaskan bahwa malaikat pun tidak mengetahui hal yang gaib dan ini dapat disimpulkan dari maksud ayat:
قَالَ يَـٰٓـَٔادَمُ
أَنۢبِئۡهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡۖ
فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُم بِأَسۡمَآٮِٕہِمۡ
قَالَ أَلَمۡ أَقُل لَّكُمۡ إِنِّىٓ أَعۡلَمُ غَيۡبَ
ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَأَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا كُنتُمۡ تَكۡتُمُونَ
2/33. DIA katakan: hai Adam, kabarkanlah pada mereka (malaikat)itu nama-nama semua barang, maka ketika dia kabarkan pada mereka nama-nama semua barang berkatalah DIA: tidakkah AKU katakan padamu bahwa AKU mengetahui kegaiban planet-planet dan Bumi dan AKU mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
Alquran juga memberitakan betapa jin tidak mengetahui hal gaib dan ini dibuktikan pada zaman Sulaiman waktu mana jin diperintah dengan siksaan oleh Nabi itu menurut izin Allah. Ketika Sulaiman meninggal dunia dalam keadaan berdiri, tidak seorangpun yang tahu hingga berlangsung beberapa lama sampai pada waktu hama memakan tongkat yang menopang dirinya. Jasad yang tak berjiwa itu rubuh, maka barulah para jin dapat mengetahui kematian Sulaiman. Ccrita ini tercantum pada ayat yang maksudnya :
34/14. Maka ketika Kami laksanakan kematian atasnya (Sulaiman), tiada yang menerangkan pada mereka atas kematiannya itu kecuali dabbah Bumi yang memakan tongkatnya, maka ketika dia jatuh, teranglah pada jin-jin itu bahwa kalau mereka mengetahui hal gaib tidaklah mereka tinggal dalam siksaan hina itu.
Dengan keterangan di atas yang kita anggap telah mencakup berbagai keadaan tentang hal gaib, dapatlah diketahui bahwa malaikat, jin dan para Nabi tidaklah mengetahui hal yang gaib kecuali yang diwahyukan Allah dalam Kitab SuciNYA.
__________
NS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar