Mi'raj

BAGI YANG GEMAR BERFIKIR..tulisan ini semoga menjadi bahan kajian, supaya seimbang maka saya sertakan isra' mi'raj versi hadist di kolom komentar.

                                      “ISRA MI’RAJ” 
SEBUAH TINJAUAN YANG BERDASAR PADA AYAT AL-QUR'AN

Rujukan.: AQ terjemahan DEPAG.
Salaamun alaikum
  
(gambar ilustrasi : bouraq sebagai wahana kendaraan nabi muhammad waktu mi’raj.)
  Saya sangat menyadari bahwa pembahasan tentang isro mi’roj ini akan sangat sensitive karena bersinggungan dengan keimanan mayoritas umat islam.
peristiwa isro mi’roj yg di imani sekarang adalah isro mi’roj yg berdasar pada riwayat hadist bukhori yg di riwayatkan oleh “Anas bin malik” dan “Abu dawud”, namun kedua riwayat tersebut berbeda satu sama lain sehingga menimbulkan keraguan.
saya ingin membahas bersandar pada AQ maka untuk sementara yg versi hadist saya kesampingkan dulu.
selama ini hati saya gundah dan galau setelah menelaah ayat ayat al qur,an menemukan pemahaman yang berbeda dengan yang di hadist , perenungan berlanjut dan semakin gundah dan saya akhirnya memberanikan diri untuk menulis kegundahan saya ini……..
pertanyaan yg timbul.:
apakah riwayat isro mi’roj selama ini sudah teruji kevalidanya..?
atau hanya taqlid saja dengan riwayat yang ada..?
tanpa berani menguji dengan Al qur.an..?
jangan jangan riwayat isro mi’roj yang ada hanyalah kebohongan yang di rekayasa bukhori belaka..?
untuk menguji dengan AQ maka akan saya sampaikan dulu ayat ayat yang terkait dengan peristiwa isro mi’roj tersebut.
umat islam selama ini mengaitkan peristiwa isro dengan Qs. Al israa (17): 1.
kemudian peristiwa mi’roj di kaitkan dengan QS. An najm(53):1s/d 18.
dan masih ada bebrapa ayat yg mendukung saya sampaikan belakangan.
KITA TINJAU DULU Qs. 17/1.
17:1 Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidilharam ke Al Masjidilaksa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
di dalam ayat ini saya sepakat bahwa yang di perjalankan di malam hari adalah hambaNya Muhammad sebab ada sebagian orang ada yg beranggapan bahwa yg di perjalankan adalah Musa ini di kaitkan dengan ayat Qs. 17/2.
Sebab perjalannaya dari masjidil Haraam kemuju masjidil Aq.so sedangkan menurut sejarah bahwa nabi Musa dalam melintasi laut merah kemudian menyusuri negri negri di sebrang laut merah tidak pernah sampai ke Mekkah( masjidil haraam) tapi menuju tanah yg telah di janjikan yaitu Palestine Qs. 5/21-22.
catatan..:
 masjidil Aq’so di maksud ayat 17/1 bukanlah masjidil Aq’so yg berada di Palestine sekarang sebab ketika ayat ini turun masjidil Aq’so di Palestine belom di bangun, masjidl Aq’so di Palestine di bangun mulai tahun 68H oleh “Amir bin abdul malik”.sekitar 50 tahun setelah nabi wafat.
MI’ROJ DI HUBUNGKAN DENGAN QS. 53: 1s/d 18.
mari kita tinjau…:mayoritas umat islam mengaitkan ayat ini dengan mi’roj nabi seolah olah nabi pergi ke langit (mi’roj).
pertanyaan timbul….apakah peristiwa di ayat Qs. 17/1 terkait langsung dengan peristiwa Qs. 53:1 s/d 18 dalam peristiwa satu malam..?
sepertinya tidak sebab Qs al israa(17) adalah wahyu ke..50 (makkiyah)
sedang Qs. An najm ( 53) adalah wahyu ke..23.(makkiyah)
dengan jarak turunya wahyu yg berjauhan rasanya tidak mungkin perristiwa di Qs. 17:1 dengan Qs. 53: 1s/d 18 merupakan rangkaian peristiwa satu malam.
sedang peristiwa isro mi’roj yang selama ini di imani adalah peristiwa satu malam bahkan mungkin hanya setengah malam saja antara 22.00 sampai terbit fajar.nabi sudah kembali ke bumi.
melihat kronologi turunya wahyu maka tidak logis kalau Qs. 17:1 di rujukan dengan Qs. 53:1s/d 18. Sebagai rujukan mi’rojnya nabi sehingga seolah olah menjadi peristiwa satu malam.
dan kalau kita PERHATIKAN kata demi kata Qs. An najm(53) tidak ada kata “MI’ROJ” dan tidak pernah menerangkan tentang kenaikan nabi ke langit tingkat 7, dan juga tidak satu ayatpun yang menjelaskan tentang perintah “SHOLAT” yg di riwayatkan di hadist katanya nabi naik ke langit tingkat 7 untuk menjemput perintah sholat.
surah ke 53 ini seperti di paksakan untuk di rujukan dengan surah ke 17. Dan di rekayasa seolah olah “SIDRATILMUNTAHA” itu adanya di langit tingkat 7 sebagai tujuan nabi Muhammad menerima perintah solat.
bagaimana bisa…..perintah sholat pertama kita temukan ada di Qs. 73 (Al muzzammil).sedang surah al muzammil adalah wahyu ke 3 DI TURUNKAN DI MEKKAH (makkiyah). Tentu nabi setelah menerima perintah solat pasti sudah melaksanakan solat di awal awal kenabianya sedang “MI’ROJ” nabi menurut sejarah adalah terjadi pada tahun ke 10 ke nabian Muhammad atau satu tahun sebelom nabi hijrah ke madinah. Dari kronolagi ini maka sangat kelihatan kebohongan riwayat bukhori itu.
ketimpangan perintah solat di Qs. Al muzzammil (73) wahyu ke 3.. dengan mi’roj nabi yg di riwayatkan bukhori adalah suatu kebohongan.
untuk memahami Qs. 53: 1 s/d 18 yang di kaitkan dengan mi’roj mari kita lihat ayat demi ayat…
kita mulai ayat Qs. 53:2 s/d 10.
2. kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
3. dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
4. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
6. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
7. sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,
9. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
Didalam Qs. 53:1 s/d 10. Ini merupakan pengabaran atau dengan kata lain bahwa nabi sedang meyampaikan kepada suatu kaum di mekkah, tentang suatu kebenaran apa yang di lihatnya dan suatu kebenaran tentang apa yang di alaminya yaitu jibril menurunkan wahyu dengan wujud ( wajah) aslinya.
kita perhatikan kusus ayat Qs. 53:7 s/d 10
7. sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
8. Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,
9. maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).
10. Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
kemudian kita korelasikan dengan Qs.81: 19 s/d 23. Ini adalah satu peristiwa tapi beda riwayat.
19. sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy,
21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
jibril di ufuk yang tinggi kemudian mendekat dan semakin dekat sehingga tinggal 2 busur panah ( jowo : rong depo/ dua jengkal), saya akan memahami ayat ini tanpa tafsir tapi akan memahami dengan makna yang ada karena ayat ini bertipe “muhtamad_ ( jelas)..dengan makna yang ada adalah JIBRIL MENDEKAT DAN SEMAKIN DEKAT HINGGA 2 BUSUR PANAH artinya Muhammad tidak mendatangi jibril melainkan jibril lah yang mendatangi Muhammad turun ke bumi dan ketika itu Muhammad sedang di sekitaran mekkah .. bisa di ambil kesimpulan dr makna yg ada bahwa nabi Muhammad tidak pergi ke langit (MI’ROJ ) tetapi jibril lah yg turun ke bumi.
UNTUK MENDUKUNG KESIMPULAN BAHWA NABI TDK MI’ROJ 
akan di dukung oleh ayat berikutnya Qs. 53:14 s/d 18.
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha.
15. Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratilmuntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
18. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
mari kita kaji satu demi satu….
ayat 14..sidratil muntaha, di AQ versi depag “sidratil muntaha” di terjemahkan ..”tempat yang paling atas pada langit yg ke 7 yang telah di kunjungi oleh nabi Muhammad ketika mi’roj..( catatan kaki…817 depag)
betulkah…? SIDRATILMUNTAHA berarti langit ke 7..?
MARI KITA LIHAT….
1. Qs.SABA ( 34):16…. ada kata “sidrin”/ :sidr” / sidra ..adalah sejenis pohon “BIDARA” 
catatan kaki…695 depag).
2. Qs.AL WAQI’AH (56): 28…ada kata “sidrin”../ “sidr”/ sidra…sejenis pohon BIDARA yg tidak berduri.
jadi ada bidara yg berduri ada bidara yang tidak berduri.
sidrin/ sidr / sidra / =adalah sejenis pohon bidara (melayu).(jowo…”wit doro”)
2. MUNTAHA.
Qs.AN NAJM ( 53):42. …ada kata “muntaha” ..di terjemahkan ..”BERKESUDAHAN”.
Qs.AN NAZIAT ( 79): 44…ada kata “muntaha’ ..di terjemahkan.”BERKESUDAHAN”
MUNTAHA berarti ..’BERKESUDAHAN”.(.terakhir/paling ujung / final end.)
JADI…: SIDRATILMUNTAHA…berarti…di sebuah pohon bidara di ujung akhir(penghabisan/perbatasan/ final end).
dan di sekitarnya ada “kampong tempat tinggal”..Qs. 53:14-15.
bagaimana kok bisa berubah menjadi langit ke 7…?
ini sebuah “inkonsistensi” dari penerjemah yang sangat di pengaruhi hadist dan terkungkung dan terkunci oleh riwayat bukhori yg selah lama ada dan di imani oleh semua umat islam.. dan penerjemah akan ketakutan bila menerjemahkan “ SIDRATHILMUNTAHA” dengn makna aslinya.
seandainya riwayat bukhori itu tidak pernah ada “mungkin “ saja penerjemah akan menerjemahkan makna aslinya tanpa ada beban psikologhis”.
dan apabila Allah berkehendak maka Allah akan turun kebumi melalui rasulNya dan Muhammad tidak usah repot2 naik ke langit tawar menawar perintah solat (HUKUM ALLAH KOK DI TAWAR TAWAR) seperti yg terjadi pada musa..Qs, 28:29..Qs.20:13..Qs. 79:16.
lagi pula peristiwa isro mi’roj adlah peristiwa luar biasa dan peristiwa besar tentu Allah tak terlupa untuk menerangkan dan menjelaskan di dalam ayat ayatNya sebagai pelajaran dan pemikiran bagi umat yg kemudian.
sidratilmuntaha kemudian di dukung ayat berikutnya yaitu Qs. 53:15.. di dekatnya ada surga tempat tinggal”.
di ayat ini kata “jannat” bukan berarti surga kelak di akhirat, akan tetapi lebih tepat bila di artikan “taman/ kampong” tempat tinggal.
RANGKAIANYA MENJADI

SIDRATILMUNTAHA…:berarti..”di pohon bidara di ujung akhir( perbatasan) yang di dekatnya ada kampung tempat tinggal”..Qs. 53: 14-15.
semua ini adanya di bumi di mana nabi Muhammad bertempat tinggal ( sekitaran mekkah) ketika rosullin (jibril) turun ke bumi memberI wahyu kepada Muhammad dan ketika itu jibril menampakan wujud ( wajah ) aslinya itu sebagian dari tanda tanda( ayat ayat) kebesaran Allah, bukan di langit ke 7.
lalu bagaimana dengan “BOUROQ”
BOUROQ ( kata bouroq tidak kita temukan di dalam AQ ) bouroq hanyalah kendaraan kayalan yang di buat bukhori untuk mendukung imajinasinya untuk mengelabuhi dan memperdaya umat islam seolah olah nabi Muhammad bisa naik ke langit…apa lagi bouroq di hayalkan seperti hewan kuda yang berkepala wanita cantik yg punya sayap itu lebih tdk masuk akal lagi..dan seperti hanya dongeng “nina bobok “ saja’
peristiwa “MI’ROJ” AKAN LEBIH TEPAT BILA DI RUJUKAN KE Qs.Al maarij (70) :4. 
Qs.70:4. Malaikat-malaikat dan ruh (Jibril) naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.bumi.
para malaikat dan ruh ketika naik (mi’roj) menghadap Allah dalam sehari kadarnya sama dengan 50 ribu tahun bumi ( earth year).
coba kita hitung sederhana…
1 hari(langit) = 50.000(earth year) kalau perjalanan nabi hanya ½ malam(bumi) berarti satu hari di bagi 4 = ¼ hari.  Artinya..bila.malaikat menghadap Allah 1 hari langit kadarnya 50.000 yahun bumi ...jadi nabi muhammad menghadap Allah hanya membutuhkan waktu ¼ hari langit   luar bisa.
¼ hari langit = (50000: 4) = 12,5 earth year. Jadi mi’roj malaikat dan ruh dalam ½ malam(langit) masih membutuhkan waktu 12,5 earth year.
kalau Muhammad dengan jazadnya mengarungi langit (mi’roj ) dan di asumsikan kecepatan Muhammad sama dengan kecepatan malaikat dan ruh maka Muhammad dalam setengah malam masih membutuhkan waktu 12,5 eart year kalau ½ malam pulang pergi maka menjadi 12,5 x 2 = 25 tahun bumi.
jadi ..berdasar ayat 70:4 maka nabi Muhammad mengarungi langit( mi’roj menghadap Allah ) dalam ½  malam PP masih membutuhkan waktu 25 tahun.baru kembali ke bumi. 
semua rangakaian pemikiran dan pemahaman di atas akan lebih jelas bila di dukung oleh ayat berikut Qs. 17: 90-91-92-93.
90. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami,

91. atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya,

92. atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.

93. Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca" Katakanlah: "Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"
___di dalam ayat di atas nabi sepeti di tantang atau di olok olok oleh kaum kafir mereka mengatakan “tidak akan percaya” walaupun nabi Muhammad bisa memancarkan air dari bumi atau mempunyai kebon kurma dan anggur atau menjatuhkan langit jadi berkeping keeping atau mendatangkan Allah dan malaikat atau mempunyai rumah dari emas atau naik ke langit “,,kaum kafir tidak akan mempercayainya.
Allah berfirman….”…Qs. 17:93………”katakanlah (Muhammad)” maha suci Tuhanku aku ini hanyalah manusia biasa yang menjadi rosul..
sangat jelas di katakan bahwa Muhammad hanya manusia biasa yang menjadi rosul dia tidak bisa pergi naik ke langit (mi’roj) .
mi’roj nya nabi yang di riwayatkan oleh bukhori di dalam hadistnya dengan sendirinya sudah di bantah oleh rosul melalui firman Allah Qs. 17: 90-91-92-93.
Demikian tulisan ini semoga bisa menjadi bahan renungan kita semua dengan harapan dengan mengamalkan AQ semoga kita di beri pentujuk di jalan yang lurus. Yaitu jalan yg di ridhoi Allah AQ sebagai satu satunya sumber hukum.
tentu tulisan ini tidak menutup kemungkinan adanya bantahan yg lebih mendekati kebenaran maka saya tidak segan2 menghapus pandangan pemikiran saya …wallahuallam ….

wasaalum alaikum wr wb.

Munawar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...