Orang Islam adalah
orang-orang yang mematuhi hukum yang telah diturunkan Allah. Mereka diselamatkan
dalam kehidupan di dunia kini dan di akhirat nanti. Karena itu, mereka selalu
bersikap jujur dan produktif dalam kehidupan setiap tindakan, baik sewaktu
bersendirian maupun ketika berhubungan dengan orang lain, hal ini telah
digariskan Allah dalam Al-Qur’an pada maksud qs. 3:102 s/d 3:105.
1. Terhadap diri sendiri, sikap seorang Muslimiin :
Harus
selalu mengingat bahwa dia diciptakan Allah hanya untuk mengabdi kepada Allah, qs.
51:56. Dia harus dapat memperhitungkan masa hiduptnya kini hanya untuk beberapa
tahun dimana segala sesuatu berupa ujian tentang baik dan buruk, halal dan
haram, pada semuanya terdapat hal-hal yang harus diusahakan atau diperjuangkan
menurut hukum yang telah diturunkan Allah.
Dia
harus bersikap jujur dan adil walaupun untuk dirinya sendiri, qs. 4:135, dengna
arti bahwa dia tidak membiarkan dirinya terbawa hanyut oleh bujukan duniawi,
namun dia tidak dibolehkan meninggalkan bagiannya di dunia kini, qs. 28:77.
Dia
harus pula meyakinkan diri bahwa dia adalah orang yang nantinya menjadi
penduduk surga, qs. 40:40. Dengan keyakinan demikian, dia selalu menghindarkan
diri dari segala bujukan dan perbuatan yang dilarang Allah. Semakin disiplin
dia dalam setiap tindakan, akan semakin tinggilah derajatnya di akhirat nanti.
2. Terhadap orang lain, seorang Muslimiin :
Kalau
berkata hanya menyampaikan yang penuh pengertian, qs. 33:70, dan tidak banyak
bicara apalai yang tidak berguna. Hanya mengucapkan tentang sesuatu dengan
hal-hal logis dan ketabahan, qs. 103:3.
Bahwa
dia meyakini setiap yang berlaku di dunia kini telah ditentukan Allah lebih
dulu, qs. 57:2, dan mempercayai, bahwa di setiap kesempitan ada kelapangan, qs
94:5, dan bahwa Allah memberi rizki pada hambaNya tanpa perhitungan manusia,
dan Allah juga mengganti setiap nafkah yang dibelanjakan menurut hukumNya, qs.
34:39. Karena itu dia tidak terpesona dan tidak terperdaya pada harta benda, qs
63:9, 102:1, 104:3, maka ketika telah merasa cukup seperlunya, dia memberikan
kelebihan harta kepada orang yang membutuhkan untuk lebih produktif sambil
mengharapkan keridhoan Allah, qs 94:7, 94:8.
Sebagai
orang yang berkesanggupan, dia selalu memberikan pertolongan, qs. 65:7, dan
memberikan yang baik-baik bukan yang buruk, qs. 2:265, 2:267 dan 49:10.
Bahwa
dia selalu menganjurkan hal-hal yang makruf sambil memberikan contoh dalam
setiap tindakannya. Sementara itu mencegah orang lain melakukan yang mungkar,
dan dia sendiri memberikan teladan yang baik kepada keluarga dan lingkungan qs.
3:104, 9:112 dan tidak memasuki tempat orang lain tanpa izin, qs. 33:53.
3. Terhadap Allah yang menciptakan dirinya :
Seorang
muslimin, selalu mematuhi hukum yang diturunkanNya sembari mengharapkan ampunan
dan keridhoanNya. Dalam hidupnya dia selalu meyakini bahwa Allah selalu
mengawasi dirinya dan membimbingnya. Dia takkan gelisah atas cobaan dan takkan
sombong dengan kelebihan yang dimilikinya, qs. 57:23 dan 3:112.
______________
NS
______________
NS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar