Bagaimana Sikap Orang Islam Dalam Kehidupan?


ALLAH
menyatakan bahwa oran
g-orang beriman pasti lebih tinggi dalam kehidupan ramai. Kepastian itu bukan saja harus terwujud dalam bidang susila dan budi pekerti, tetapi juga mencakup lapangan sains, teknologi, dan lain-lainnya. 

Seringkali orang jadi gugup, dan tersandung menyampaikan ketentuan tersebut, karena dalam pergaulan umum belum dilihat bukti-bukti yang membenarkan. Sebenarnya janjian ALLAH tidak pernah gagal dan keliru, sebab apapun yang DIA hukumkan, adalah dengan perencanaan tepat, maka hal itu sebaiknya menjadi batu ujian bagi masyarakat, yang menyatakan diri beriman

Suatu hal yang biasa dilupakan orang ialah Ayat Alquran yang menerangkan bahwa ALLAH bersama orang-orung yang tabah, yaitu yang tetap teguh pada pendirian, selalu melaksanakan Hukum-NYA di waktu bersendirian dan dalam hubungan hidup bersama.
  
Dari kedua ketentuan di atas didapatlah alasan, kenapa tampak orang yang menyatakan diri beriman berada dalam keadaan yang tidak diharapkan. Sebabnya ialah karena tidak tabah bahkan ragu-ragu dalam menghayati hukum hidup yang diredhai ALLAH. 
Oleh sebab itu, pada pertemuan kali ini, kita akan akan membahas dan mengkaji tentang :
Bagaimana semestinya sikap orang Islam dalam kehidupan? 
  • Baik itu sikap kepada diri sendiri, 
  • Sikap kepada orang lain dan 
  • Sikap kepada Allah selaku pencipta Esa Kuasa. 

Link VIDEO ðŸ‘ˆ lihat disini.


Pemirsa yang dirahmati Allah… 

Bagaimana mestinya sikap orang Islam dalam kehidupan? 
Perhatikan Ali Imran 3:102, dan 3:104  ðŸ‘ˆ(klik ayat)

102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. 

104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. 

Orang-orang Islam adalah, orang-orang yang mematuhi hukum diturunkan Allah. Mereka diselamatkan dalam kehidupan di dunia kini, dan di Akhirat nanti. Karena itu, mereka selalu bersikap jujur dan produktif dalam setiap tindakan, baik sewaktu bersendirian, maupun ketika, berhubungan dengan orang lain. Hal ini telah digariskan Allah sebagaimana maksud dalam Alquran Surat Ali Imran 3:102, s:d 3:104 yang telah dianalisakan. 

Pemirsaa yang dirahmati Allah… Sikap orang Islam dalam kehidupan, dalam hal ini:
 
1. Terhadap diri sendiri, 
Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: sebagaimana maksud Qs. Adzariyat 51:56 ðŸ‘ˆ (klik ayat)

56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. 

Qs. Adzariyat 51:56 ini dapatlah kita ambil pengertian bahwa; Terhadap diri sendiri orang Islam harus selalu mengingat bahwa, dia diciptakan Allah, hanya untuk mengabdi kepada Allah, Qur’an surat Adzariyat 51:56. Dia harus dapat memperhitungkan masa hidupnya kini, hanya untuk beberapa tahun dimana, segala sesuatu berupa ujian, tentang buruk dan baik, halal dan haram, pada semuanya terdapat hal-hal yang harus diusahakan atau, diperjuangkan, menurut hukum yang telah diturunkan Allah. 

Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: Dia harus bersikap jujur dan adil, walaupun untuk dirinya sendiri, Qs. An Nisa’ 4:135, 👈 (klik ayat) dengan arti, bahwa, dia tidak membiarkan dirinya terbawa hanyut, oleh bujukan duniawi, namun dia tak dibolehkan meninggalkan begiannya, di dunia kini, Qs. Al-Qhashas 28:77. 👈 (klik ayat). Perhatikan maksud ayat berikut: 

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi, berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 

Sebagai seorang muslim, terhadap dirinya sendiri: Dia harus pula meyakinkan diri, bahwa, dia adalah orang yang nantinya, dengan penuh kepastian menjadi penduduk sorga, Qs. Al-Mu’min 40:40. Dengan keyakinan demikian, dia selalu menghindarkan diri, dari segala bujukan dan perbuatan yang dilarang Allah. Yang jelas adalah, semakin disiplin dia dalam setiap sikap dan tindakan, akan semakin tinggilah derajatnya di Akhirat nanti. Qs. Al-Mu’min 40:40  ðŸ‘ˆ (klik ayat)
40. Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka Dia tidak akan dibalasi melainkan sebanding dengan kejahatan itu. dan Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam Keadaan beriman, Maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. 

Pemirsa yang dirahmati Allah… 

Kita telah sampaikan sikap orang Islam terhadap diri sendiri. Sikap orang Islam dalam kehidupan, dalam hal ini: yang kedua: 

2. Terhadap orang lain, 

Perhatikan Qs. Al-Ahzab 33:70, dan Qs. Al-Falaq 103: 1 - 2 - 3 ðŸ‘ˆ (klik ayat)
70. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar, 71. niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. 

1. demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 

Berdasarkan atas ketentuan Allah dalam kedua ayat diatas… Sikap orang Islam dalam kehidupan, dalam hal ini: 
Terhadap orang lain, seorang Muslim : 
a. Kalau berkata, hanya menyampaikan hal-hal yang penuh pengertian, Qs. Al-Ahzab 33:70, 👈 (klik ayat) dan tidak banyak bicara, apalagi yang tidak berguna. Dia hanya mengucapkan tentang sesuatu, dengan hal-hal logis serta ketabahan. Qs. Al-Falaq 103:3.  ðŸ‘ˆ (klik ayat)
b. Seorang muslim meyakini, satiap apa-apa yang berlaku di dunia kini, telah ditentukan Allah lebih dulu 57:2, dan mempercayai bahwa, di setiap kesempitan ada kelapangan 94:5👈 (klik ayat) dan bahwa Allah memberi rizki pada hambaNya tanpa parhitungan manusia, dan Allah juga mengganti setiap nafkah yang dibelanjakan atau dikeluarkan menurut hukumNya Qs. As-Saba’ 34:39. Karena itu, dia tidak terpesona dan tidak terpedaya pada harta benda 63:9, 102:1, 104:3,👈 (klik ayat) maka ketika telah merasa cukup seperlunya, dia memberikan kelebihan harta kepada orang yang membutuhkan, untuk lebih produktif sambil mengharapkan keridhoan Allah Qs. Alam Nasyrah 94:7, 94:8. Sebagai orang yang berkesanggupan, dia selalu memberikan pertolongan 65:7, ðŸ‘ˆ (klik ayat) dan memberikan yang baik-baik bukan yang buruk, perhatikan Qs. Al-Baqarah, 2:267.  ðŸ‘ˆ (klik ayat)
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 

Pemirsa yang dirahmati Allah… 

Terhadap orang lain, seorang Muslim : 

c. Dia selalu menganjurkan hal-hal yang makruf, sambil memberikan contoh atau teladan dalam setiap tindakannya. Sementara itu mencegah orang lain, melakukan yang mungkar, dan dia sendiri memberikan teladan yang baik 3:104, 9:112, dan tidak memasuki tempat orang lain tanpa izin, Qs. Al-Ahzab 33:53. 
👈 (klik ayat)
53. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk Makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang, Maka masuklah, dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi, lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka. dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini isteri-isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu adalah Amat besar (dosanya) di sisi Allah.
 Pemirsan yang dirahmati Allah… 

Kumudian yang ke 3 sekaligus yang terakhir, sikap orang Islam: 

3. Terhadap Allah yang menciptakan dirinya, 

Seorang Muslim, selalu mematuhi hukum yang diturukan Allah, sembari mengharapkan ampunan dan keridhoanNYA. Dalam hidupnya dia selalu meyakini bahwa, Allah, selalu mengawasi dirinya, dan membimbingnya. Dia takkan gelisah atas cobaan yang datang dariNYA, dan takan sombong dengan kelebihan yang dimilikinya, QS. Al Hadiit, 57:22, 23👈 (klik ayat)
22. tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi, dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh), sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu, adalah mudah bagi Allah. 23. (kami jelaskan yang demikian itu), supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai, Setiap orang yang sombong, lagi membanggakan diri. 

Sadakallahul adzim… 

Pemirsa...

Demikianlah, sebagaimana dalam uraian tadi: Bagaimana sikap orang Islam dalam kehidupan, baik sikap terhadap diri sendiri, sikap kepada orang lain dan juga sikap kepada Allah selaku Pencipta Esa Kuasa. 

Semoga uraian ini, membawa kita kepada kesadaran bahwa, ajaran Islam memberikan tuntunan lengkap, dalam menjalin kehidupan di dunia kini. 
Suatu kepastian, bahwasannya Hukum ALLAH selalu tetap, sedangkan yang berubah hanyalah tradisi sesuai dengan tingkat kesadaran masyarakat. Ketinggian yang dijanjikan ALLAH pasti berlaku, jika : 

Iman Dihayati Dengan Ketabahan. 

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Over View

PERTUMBUHAN ILMU-ILMU ISLAM DI MADRASAH

(Nana Masrur) Kompetensi Dasar : Mampu Menguraikan Pertumbuhan Ilmu-Ilmu Islam di Madrasah Indikator : Madrasah dan Perkemb...