Pada ayat 2/187←(klik ayat) memang terkandung perintah bahwa orang-orang Islam harus ber'ukuf dalam Masjid-masjid selama siang hari Ramadhan. Di Majid-masjid mereka melakukan Shalat, Zikir, analisa Alquran, istirahat dan sebagainya yang diridhoi Allah. Dari kandungan kitab suci ini dapat diambil kesimpulan:
- Bahwa selama bulan Ramadhan, orang-orang Islam mengurangi kegiatan ekonominya, karena pada malam hari mereka berada di rumah bersama keluarga, sedangkan siang hari mereka ber'ukuf dalam masjid-masjid.
- Bahwa selama bulan Ramadhan, orang-orang Islam mengalami masa libur, kecuali mereka yang bertugas kenegaraan dan tugas-tugas lain yang bukan bersifat ekonomi pribadi untuk kelancaran roda pemerintahan.
- Orang-orang Islam harus bekerja untuk kepentingan ekonominya selama 11 bulan berturut-turut dalam setahun tanpa weekend atau libur mingguan. Semua itu harus mereka rencanakan dengan perhitungan tepat hingga mereka sempat beristirahat selama satu bulan Ramadhan untuk melakukan ibadah puasa.
- Mengurangi kegiatan ekonomi selama bulan Ramadhan praktis dapat dilakukan sebagai keadaan penduduk Temperatur Zone mengurangi kegiatan ekonomi mereka selama musim dingin.
Kebiasaan berlibur mingguan adalah kebiasaan orang-orang dari Bani Israil sebagai dinyatakan Allah pada ayat 4/154, dan 16/124. Mereka berlibur 52 hari dalam setahun.
Orang-orang Islam hanya berlibur 30 hari dalam setahun, dan di sepanjang tahun mereka dapat istirahat malam hari sebagai dinyatakan Allah pada ayat 25/47 dan 78/9.
Orang-orang yang membiasakan diri berlibur mingguan mendapat kemarahan dari Allah, 4/47, karena libur itu sendiri menimbulkan kemungkaran dan sikap-sikap yang melanggar hukum Allah. Hal ini dinyatakanNYA pada ayat 2/65.
Semua yang dinyatakan Allah pada ayat-ayat suci tadi dapat dilihat kenyataannya dalam peradaban yang berlaku:
- Memang Bani Israil yang mulanya mengadakan libur mingguan. Mereka mulai hal ini semenjak agama mereka menyatakan bahwa Tuhan menciptakan semesta raya selama enem hari, dan pada hari ketujuh Tuhan beristirahat. Padahal Allah tidak pernah istirahat. DIA setiap hari sibuk dinyatakanNYA pada ayat 55/29.
- Dengan anggapan bahwa Tuhan istirahat pada hari ke tujuh maka Bani Israil juga berlibur setiap hari Minggu. Mereka berpesta pora dengan pemborosan waktu, energy dan harta benda tak menentu, walaupun ada juga yang pergi ke gereja atau ke biara.
- Hampir semua perbuatan yang mereka lakukan sewaktu libur adalah hal-hal yang mungkar dan sikap-sikap yang melanggar hukum Allah terbukti dengan pergaulan bebas, perzinaan, judi, pesta gila, minuman keras dan sebagainya.
Dalam hal libur ini, perlu diperhatikan bahwa orang-orang Islam harus mendasarkan gerak hudupnya pada hukum yang diturunkan Allah, dunyatakanNYA pada ayat 5/44, 5/49, 6/153, dan 7/3.
Kita diizinkan meniru segala yang baik dari alam lingkungan, dan dari siapa saja, asal yang dikatakan baik itu sesuai dengan ketentuan dan keizinan Allah. Tetapi sebagaimana kejadian yang berlaku, bahwa masyrakat Islam pada abad 14 Hijriah, kebanyakannya telah dipengaruhi peradaban Bani Israil dalam masalah istirahat, maka hari libur mingguan telah menjadi tradisi pula dalam kalangan orang-orang yang menyatakan dirinya Islam sembari melakukan perbuatan-perbuatan yang setengahnya nyata bertentangan dengan hukum Islam.
Buat seperlunya, klik link ayat suci dibawah ini yang bersangkutan dengan libur mingguan : 2/65, 4/47, 16/124.
Sebagai kesimpulan dari soal no. 115 ini ialah
- Bahwa selama siang hari Ramadhan, orang-organg Islam ber'ukuf dalam Masjid-masjid. Selama bulan Ramadhan mereka berada dalam keadaan libur tahunan.
- Dan orang-orang Islam tidak dibenarkan libur mingguan karenalibur begini adalah tradisi orang-orang kafir yang melakukan kemungkaran dengan sikap melanggar hukum Allah.
- Libur tahunan, 30 hari dalam bulan Ramadhan, lebih menguntungkan dibanding dengan libur mingguan 52 hari setahun Masehi menurut kebiasaan Bani Israil.
- Dengan ayat 2/187, orang Islam diajar hidup berencana sepanjang tahun untuk kesejahteraan hidup zahir bathin, sedangkan orang-orang kafir yang berlibur mingguan menghabiskan waktu , energy, dan harta benda secara percuma.
Demikianlah urain yang kita anggap perlu disampaikan, semoga menjadikan bahan pertimbangan bagi yang mengaku diri sebagai mukmin. dengan demikian pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan akan terealisasikan dengan penuh kesadaran dan ketaatan berkesesuaian dengan apa yang dikehendakiNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar